Anda di halaman 1dari 15

KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA
RADIODIAGNOSTIK DEPARTEMEN
RADIOLOGI
RS COLUMBIA ASIA SEMARANG
Disusun oleh :

Shinta Wildaniyah (P1337430119044)


Zahara Dzaki Asnarta (P1337430119047)
Nadya Oktoriza CP (P1337430119053)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

• Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja harus diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja
yang optimal di semua tempat kerja, khususnya tempat yang mempunyai risiko bahaya kesehatan,
mudah terjangkit penyakit. Sejalan dengan itu, maka rumah sakit termasuk ke dalam kriteria tempat
kerja dengan berbagai potensi bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan seperti potensi
bahaya radiasi (Kemenkes, 2010).
K3 DI RADIODIAGNOSTIK
• Salah satu pelayanan medik spesialis penunjang di rumah sakit ialah radiologi. Kegiatan radiologi harus
memperhatikan aspek keselamatan kerja radiasi. Sinar-X merupakan jenis radiasi pengion yang dapat
memberikan manfaat (diagnosa) dengan radiasi suatu penyakit atau kelainan organ tubuh dapat lebih
awal dan lebih teliti dideteksi (Suyatno, 2008).

• Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan
Keamanan Sumber Radioaktif, setiap orang atau badan yang akan memanfaatkan tenaga nuklir seperti
tenaga yang berasal dari sumber radiasi pengion wajib memiliki izin pemanfaatan tenaga nuklir dan
memenuhi persyaratan keselamatan radiasi.
UPAYA MEMUTUS RANTAI INFEKSI

Dalam pelayanan radiologi, terinfeksi merupakan masalah yang sangat serius sehingga
memerlukan perhatian yang sangat besar dalam penatalaksanaan. Pasien dalam lingkungan
rumah sakit berisiko terkena infeksi karena daya tahan tubuh yang menurun. Dengan cara
mempraktikkan teknik pencegahan dan pengendalian infeksi, radiografer dapat menghindarkan
penyebaran mikroorganisme terhadap pasien.
Penerapan kewaspadaan standar diharapkan dapat menurunkan risiko penularan patogen melalui
darah dan cairan tubuh lain dari sumber yang diketahui maupun yang tidak diketahui. Penerapan
ini merupakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang harus rutin dilaksanakan terhadap
semua pasien dan di semua fasilitas pelayanan kesehatan
UPAYA MEMUTUS RANTAI INFEKSI

1. Mencuci tangan jika bersentuhan permukaan kulit dengan pasien segera jika terkontaminasi
dengan darah atau cairan tubuh.
2. Pakai masker dan sarung tangan.
3. Jangan menutup kembali atau memanipulasi jarum, buang jarum ke wadah benda tajam.
4. Letakkan semua limbah dan material yang terkontaminasi dalam kantung plastik, peralatan
klien dibersihkan dan diproses ulang dengan tepat, alat sekali pakai dibuang.
5. Linen yang terkontaminasi diletakkan dalam kantong yang tahan bocor dan ditangani untuk
mencegah paparan terhadap kulit.
PROFIL
RS COLUMBIA ASIA
SEMARANG
Rumah Sakit Columbia Asia Semarang adalah
rumah sakit multispesialis di Semarang yang
memberikan pelayanan Kesehatan dan bergerak
di industry kesehatan dengan dilengkapi
bangunan dan fasilitas lengkap dengan sumber
daya manusia baik praktis medis maupun
karyawan non medis yang berpotensi, serta
dibantu dengan system kerja yang efisien.

Rumah sakit yang berada di Jl. Siliwangi


No.143, menyediakan kebutuhan medis
berkualitas tinggi dengan Infrastruktur
berstandar Internasional Memberikan layanan
kesehatan pada masyarakat di wilayah Semarang.
UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI DI
DEPARTEMEN RADIOLOGI

Dalam pelayanan radiologi di Departemen RS Columbia Asia Semarang, Radiografer menerapkan


kewaspadaan standar pasien dalam lingkungan rumah sakit yang berisiko terkena infeksi karena
daya tahan tubuh yang menurun, meningkatnya pajanan terhadap jumlah dan jenis penyakit yang
disebabkan oleh mikroorganisme dan prosedur invasif. Pencegahan dan pengendalian infeksi
yang dilaksanakan di Departemen Radiologi RS Columbia Asia Semarang antara lain :
1. Mencuci tangan jika bersentuhan
permukaan kulit dengan pasien segera
jika terkontaminasi dengan darah atau
cairan tubuh, memakai masker dan
handscone.
2. Menggunakan hand sanitizer sebelum
dan sesudah menangani pasien.
3. Penggunaan jarum setelah dipakai di masukkan
ke safety box berwarna kuning. Walaupun berisi 2-
3 jarum maksimal 3 hari box tersebut akan diambil
oleh petugas. Untuk pemusnahannya RS Columbia
Asia Semarang bekerjasama dengan pihak luar
sebuah PT. Sehingga setiap 1 atau 2 minggu sekali
pihak PT datang ke RS Columbia Asia untuk
mengambil limbah-limbah infeksi.
4. Pembuangan sampah infeksius dan non infeksius
selalu di pantau bagaimana kesesuaian sampah di
dalamnya. Misalnya: masker dan handscone
dibuang di tempat sampah infeksius. Sedangkan di
tempat sampah non infeksius terdapat tissue, plastik
dan sampah lainnya. Jadi, jika ditemukan isi
sampah tidak sesuai maka akan mendapat teguran.
5. Penggunaan media kontras sesuai dengan
kebutuhan. Misal: 1 ampul berisi 100 ml, 80 ml
digunakan untuk intravena sedangkan yang 20 ml
digunakan untuk oral, media konras oral dicampur
dengan air yang nantinya diminum oleh pasien.
Sehingga di Departemen Radiologi RS Columbia
Asia Semarang tidak pernah membuang media
kontras.

6. Untuk linen atau baju pasien, apapun linen yang


terkena cairan tubuh pasien dibungkus dalam
kantong plastik warna hitam yang ada di ruang
dirty utility. Sehingga petugas akan mengambil
linen kotor di ruang dirty utility.
KESIMPULAN

1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu usaha untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari berbagai risiko kecelakaan dan bahaya terhadap pekerja,
perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Diharapkan dapat menciptakan kenyamanan kerja
dan keselamatan kerja yang tinggi. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau penyakit
akibat kerja adalah melakukan pengendalian terhadap risiko.

2. Pengendalian dan Pencegahan yang dilakukan di RS Columbia Asia Semarang adalah


menyediakan alat pelindung diri berupa masker, sarung tangan, Penggunaan jarum setelah
dipakai di masukkan ke safety box, Penggunaan media kontras sesuai dengan kebutuhan,
Persediaan sampah medis dan non medis, linen yang terkena cairan tubuh pasien
dimasukkan ke kantong plastic hitam di ruang dirty utility
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai