Anda di halaman 1dari 17

ASSALAMUALAIKUM

WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH
PROSES SOFTENING
DAN
DEMINERALISASI

Mata Kuliah : Sistem Utilitas


Dosen Pengampu : Muhrinsyah Fatimura S. T., M. T.
OLEH KELOMPOK :

1. Rahmadita Nanda Sharly ( 2020312023P )

2. Vieolina Ayu Kusuma Wardhani ( 2020312013P )

3. Renita Elinda ( 2019312002 )

4. Chicha Novitasari ( 2019312003 )


SOFTENING ( PELUNAKAN )
PEMBERIAN BAHAN
KIMIA PADA
SOFTENING

Pelunakkan melalui pemberian bahan kimia adalah sama


caranya seperti yang dilakukan pada penanganan kekeruhan
(removal of turbidity) dengan koagulasi, flokulasi, dan
sedimentasi.
Ada banyak variasi, tetapi proses yang khas adalah melibatkan
penambahan kapur (lime) untuk menaikkan pH air sampai
cukup tinggi untuk reaksi yang terjadi pada senyawa kesadahan
JENIS – JENIS PELUNAKAN
( SOFTENING )

1. Pelunakan pertukaran
Ion (Ion exchange
softening),

Dikenal sebagai pelunakan zeolit (zeolite


softening), air melalui suatu saringan yang berisi
resin granular (butiran-butiran kecil). Di dalam
saringan, dikenal sebagai pelunak (softener),
calsium dan magnesium di dalam air ditukar
(exchanged) pada sodium dari resin granular
(butiran-butiran kecil)
2. Pelunakan Reverse-
Osmosis (Reverse-osmosis Pelunakkan ini

softening). mengalirkan air dengan


tekanan melalui suatu
selaput semi-permeable.
Kalsium, magnesium, dan
padatan terlarut
(dissolved solid) ditangkap
ketika air yang
dilunakkan dilewatkan
melalui membran
3.
Electrodialysis.

Pelunakkan dengan cara ini air


dilewatkan diantara dua plat
dengan muatan listrik. Metal-metal
di dalam air ditarik ke plat dengan
muatan negatif sementara yang non
metal ditarik ke plat dengan muatan
positif.
4. Penyulingan
(Distillation). 5. Pembekuan
(Freezing)

Pelunakkan dengan cara ini


dilakukan dengan penguapan dapat digunakan untuk
air. Air yang diuapkan menurunkan kesadahan.
meninggalkan semua senyawa
kesadahan, sehingga air yang
dihasilkan menjadi lunak.
MENGGUNAKAN
PELUNAK ATAU TIDAK

Karena pelunakkan bukanlah satu-


satunya yang diperlukan dalam proses
pengolahan, maka bangunan
pengolahan haruslah memutuskan ya
atau tidaknya untuk menggunakan
softening. Keputusan ini harus dibuat
secara hati-hati dengan menimbang
keuntungan dan kerugian-kerugian dari
pelunakan tersebut.
DEMINERALISASI
Demineralisasi air adalah sebuah
proses penyerapan kandungan ion-ion
mineral di dalam air dengan
menggunakan resin ion exchange. Air
hasil proses demineralisasi digunakan
untuk berbagai macam kebutuhan,
terutama untuk industri. Industri yang
menggunakan air demin diantaranya
yakni pembangkit listrik tenaga uap,
industri semikonduktor, dan juga Skema Kolom Resin Ion Exchange Pada
industri farmasi. Proses Demineralisas
Ada dua tipe kolom resin yang umum digunakan pada proses
demineralisasi air. Keduanya adalah Single Bed dan Mixed Bed
Ion Exchange Resin. Single Bed berarti di dalam satu kolom
hanya terdapat satu jenis resin saja yakni kation resin saja atau
anion resin saja. Sedangkan kolom Mixed Bed berisi campuran
resin kation dan anion.
Kedua tipe kolom resin di atas
bekerja pada dua tipe sistem
demineralisasi yang berbeda:
1. Multi-
StageDemineralisasi

Pada awal proses


demineralisasi multi
stage, air akan melewati
resin kation untuk
mengikat ion-ion Kombinasi Kolom Resin Kation,
mineral positif
Anion, serta Sistem Pembuang
Proses Demineralisasi
Air Multi-stage

Proses Demineralisasi Air


Menggunakan Resin
Anion Kuat dan Lemah
2. Mixed Bed Demineralisasi

Pada beberapa kebutuhan industri, terkadang dibutuhkan


tidak satu tahap proses pertukaran kation dan anion. Pada
beberapa proses, bahan baku air dilewatkan sampai dua
atau tiga kation dan anion kolom resin. Untuk meringkas
proses, maka setiap stage pertukaran ion dapat digunakan
satu kolom resin yang berisi resin kation dan anion
sekaligus.

Kolom Resin Mixed Bed


PROSES REGENERASI
Berikut tahapan umum proses regenerasi resin single-bed kation
atau anion:
1. Lakukan pencucian resin backwash dengan mengalirkan air
berlawanan arah dengan aliran normal treatment
2. Injeksi regenerant (H2SO4 atau NaOH) yang telah dilarutkan
dengan air berkualitas, ke dalam kolom resin
3. Alirkan air murni ke dalam kolom dengan kecepatan yang
sama dengan tahap sebelumnya
4. Terakhir, bilas resin dengan mengalirkan air demin dengan
kecepatan sama dengan proses treatment, sampai air output
dari resin ini sesuai dengan kualitas yang diinginkan
1. Lakukan backwash untuk memisahkan resin kation dengan resin anion.
2. Hentikan backwash dan tunggu hingga butiran-butiran resin mengendap.
3. Jika diperlukan, buang air di dalam kolom hingga level mencapai setara
dengan ketinggian resin.
4. Injeksikan NaOH pekat yang telah dilarutkan ke dalam air demin.
5. Keluarkan NaOH dari dalam kolom dengan mengalirkan air pelarut ke
dalam kolom.
6. Injeksikan larutan asam pekat (seperti hidroklorik atau asam sulfat) ke
dalam kolom resin.
7. Keluarkan larutan asam dari dalam kolom dengan mengalirkan air pelarut
ke dalam kolom.
8. Buang air hingga mencapai level setara dengan butiran resin.
9. Aduk resin dengab menghembuskan udara terkompresi bersih atau
nitrogen bertekanan.
10. Isi kembali kolom dengan air demineralisasi.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai