Anda di halaman 1dari 21

Penilaian Pasien

Kritis Dengan
Ginjal
Kelompok 4
Nama kelompok 4 :

1. Dinda Fitrianingsih 1814201070


2. Rizqi Difa Raafialdy 1814201060
3. Wahyu Nur Hidayah 1814201067
4. Trisna Ardiningrum 1814201079
5. Khofifah Nuriyana 1814201071
6. Widyati Afifah 1814201086
7. Ika Muslikha 1814201048
Pengertian
Chronic Kidney Disease (CKD)

CKD adalah kasus penurun fungsi ginjal yang terjadi secara akut
(kambuhan) maupun kronis (menahun). Penyakit ginjal kronis terjadi
apabila kedua ginjal sudah tidak mampu mempertahankan lingkungan
dalam keadaan yang cocok untuk kelangsungan hidup. Kerusakan pada
kedua ginjal bersifat irreversible. Irreversibel adalah tidak dapat Kembali
seperti semua. (syamsyir, 2014).
Etiologi

Menurut (Haryano, 2012) :


 Infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis)
 Penyakit peradangan (glomerulonephritis) primer dan skunder
 Penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis)
 Penyakit metabolic (DM, GOUT, Hiperparatiroidisme)
 Nefropati toxic
 Nefropati obstruktif (batu saluran kemih)
 Gangguan jaringan penyambung (SLE, Poliarteritis nodusa, sclerosis iskemik)
 Penyakit konginetal dan hereditel (penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulas ginjal)
Tanda dan gejala

1. tekanan darah yang sulit dikendalikan


2. Gangguan tidur/insomnia
3. Sering merasa lelah
4. Sering buang air kecil berlebih
5. Kulit gatal dan kering(pruritus)
6. sering mengalami kram otot
7. Mual dan muntah
8. Pembengkakan pada kaki dibagian pergelangan kaki,tangan, wajah, dan seluruh tubuh(anasarka)
9. nyeri dada terutama pada penumpukan cairan di jaringan jantung
10. sesak nafas jika penumpukan cairan di paru-paru
11. berat badan meningkat karena cairan berlebih dalam tubuh
Tahapan gagal ginjal kronik

Gagal ginjal kronik berkaitan dengan kerusakan nefron dan penuruan progresif GFR.
Tahapan gagal ginjal kronik didasarkan pada kerusakan nefron dan tingkat GFR
yang tersisa dan mencakup.
 Stadium penurunan cadangan ginjal sekitar 40-75% nefron tidak berfungsi, laju
glomerulus 40-50% normal.
 Stadium gagal ginjal apabila laju glomerulus 10-20% normal, BUN dan Kreatinin
serum meningkat, anemia, azotemia, dan asidosis metabolic.
 Penyakit ginjal stadium akhir, laju glomerulus kurang dari 5-10% lebih dari 85% nefron
tidak berfungsi.
Stadium Gagal Ginjal Kronik

Tahap (CKD) menurut kidney.org/profesionals (2007) dan kidney.org.uk (2007)


adalah :
• Tahap I : Kerusakan ginjal dengan GFR normal atau meningkat, GFR>90
ml/menit/1,73 m.
• Tahap II : Penurunan GFR ringan, GFR 60-89 ml/menit/1,73 m.
• Tahap III : Penurunan GFR sedang yaitu 30-59 ml/menit/1,73 m
• Tahap IV : Penurunan GFR berat yaitu 15-29 ml/menit/1,73 m
• Tahap V : Gagal ginjal dengan GFR <15 ml/menit/1,73 m
Patofisiologi

Ginjal merupakan salah satu organ ekskretori yang berfungsi untuk


mengularkan sisa metabolism didalam tubuh diantaranya ureum, kreatinin,
dan asam urat sehingga terjadi kesimbangan dalam tubuh. Penyakit ini
diawali dengan kerusakan dan penurunan fungsi nefron secara progresif
akibat adanya pengurangan masa ginjal.
Lanjutan..

Pengurangan masa ginjal menimbulkan mekanisme kompensasi yang


mengakibatkan terjadinya hipertrofi structural dan fungsional nefron yang
masih tersisa. Perubahan ini mengakibatkan hiperfiltrasi yang diikuti oleh
peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus. Selanjutnya
penurunan fungsi ini akan disertai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus
(GFR) dan peningkatan sisa metabolism dalam tubuh.
Manifestasi klinis

Gagal ginjal kronis atau penyakit gagal ginjal kronis adalah penuruna
secara lambat dan progresif dari fungsi ginjal. Biasanya terjadi akibat
komplikasi dari kondisi medis lain yang serius. Tidak seperti gagal ginjal
akut yang terjadi dengan cepat dan tiba tiba, gagal ginjal kronis terjadi
secara bertahap.

Manifestasi klinis gagal ginjal kronik (long1996) :


 Gejala dini : lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan berkurang,
muda tersinggun, dam depresi.
 Gejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkal atau sesak
nafas baik waktu ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai lekukan, pruritis
mungkin tidak ada tapi mungki juga sangat parah
Komplikasi

1. Hiperkalemi
2. Perikarditis
3. Hipertensi
4. anemia
Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan lab darah 1. Urine


a. Hematologi : HB, HT, Eritrosit, a. Urine rutin
Lekosit, Trombosit b. Urine khusus : benda keton, Analisa
b. RFT (Renal Fungsi Test) : Ureum krista batu.
dan Kreatinin
c. LFT (Lever Fungsi Test) 3. Pemeriksaan kardiovaskuler : ECG, ECO
d. Elektrolit : Klorida, Klaium, 4. Radidiagnostik : USG abdominal, CT Scan
Kalsium abdominal, BNO/IVP, FPA, Renogram, RPG
e. Koagulasi Studi : PTT, PTTK, BGA. (Retio pielografi)
Penatalaksanaan

1. Konservatif
- dilakukan pemeriksaan lab darah dan urine
- obeservasi balance cairan
- observasi adanya edema
- batasi cairan yang masuk
2. Dialiysis
- hemodialisa : AV fistule = menggambungkan vena dan arteri
- double lumen : langsung pada daerah jantung (vaskularisasi ke jantung)
3. Operasi
- pengambilan batu
- Transplatasi ginjal
Tindakan Gawat Darurat
A(Airway) B(Breathing) C(Circulation)

- Cek frekuensi - Cek tekanan


- Bersihaan jalan nafas
nafas,pergerakan dinding darah
- Periksa adanya symbatan
dada - cek denyut nadi
jln nafas
- dengar suara nafas di karotis
- Distress pernapasan
hidung/mulut - Cek warna dan
- Tanda-tanda perdarahan,
- Rasakan hembusan nafas di kelembapan kulit
muntah,edem di laring -
hdung / mulut Cek adanya
perdarahan di
internal/eksternal
Lanjutan
D(Disability) E(eksposure)

- Tingkat kesadaran Cek apakah adanya


- Gerakan ekstremitas trauma
- Cek ukuran pupil dan
respon pupil terhdap
cahaya
Interpretasi nilai GFR

stadium GFR (ml/menit/1.73m2) Deskripsi

1. 90 – 120 Kerusakan minimal pada ginjal, filtrasi


masih normal atau sedikit meningkat

2. 60 – 89 Fungsi ginjal sedikit menurun

3. 30 – 59 Penurunan fungsi ginjal yang sedang

4. 15 – 29 Penurunan fungsi ginjal yang berat

5. Kurang dari 15 Gagal ginjal stadium akhir (End Stage


Renal Disease)
Continue…

Untuk menilai GFR (Glomelular Filtration Rate ) / CCT (Clearance Creatinin Test) dapat digunakan
dengan rumus :

(140-umur) x berat badan (kg)


Clereance creatinin (ml/menit) =
72 x creatini serum

Pada Wanita hasil tersebut dikalikan dengan 0,85


Pengkajian

1) Riwayat atau adanya factor penyebab :


 DM
 Penyakit polikistik ( terjadinya kista / kantung berisi cairan di dalam ginjal dan organ lain karena
factor keturunan )
 Nefrosklerosis
 Glomerulonefritis kronis
 Sindrom nefrotik
 GGA tak teratasi
Pemeriksaan fisik

 Kelelahan (akibat anemia)


 Hipertensi, peningkatan BB dan edema
 Perubahan pada kulit (pucat, warna keabuan), gatal dan kering akibat akumulasi produk sisa
nitrogen
 Anoreksia
 Sakit dan nyeri pada tulang dan sendi karena kehilangan kalsium dari tulang
Diagnosa keperawatan

1) Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan dan
natrium
2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah, pembatasan diet
dan perubahan membrane mukosa mulut
3) Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostic, rencana Tindakan
dan prognosis
4) Intoleransi aktivitas b.d anemia dan nyeri sendi sekunder terhadap gagal ginjal
5) Gangguan harga diri b.d ketergantungan, perubahan peran, perubahan citra tubuh dan fungsi
seksual
Thanks! 01

02

Do you have any questions? 03

04

05

06
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics &
images from Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai