Anda di halaman 1dari 6

TELAAH JURNAL PICO GERONTIK

TERAPI KOMPLEMENTER

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Ujian Praktik Mata Kuliah
Keperawatan Gerontik

Dosen Pembimbing:

Ns. Rizkiyani Istifada, M.Kep.,Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :

Mega Noviyanti Nurlita 1814201083

6B Keperawatan

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2020/2021
Telaah Jurnal
TELAAH JURNAL
Judul Jurnal/Artikel 1. Potensi Teh Hijau Dalam Menurunkan Kadar Kolesterol Pada
Akseptor Kontrasepsi Progestin Hiperkolesterolemia
2. Efektivitas Aloe Vera Dan Aktivitas Aerobik Dalam Menurunkan
Kadar Kolesterol Total Darah Pada Lansia Dengan
Hiperkolesterolemia
Penulis 1. Vivi Maydawati, Nora Veri
2. Heri Kartoni, Joni Haryanto, Rista Fauziningtyas
Populasi/problem 1. (Teh Hijau)
(P) - Yang melibatkan 2 kelompok yang mengalami
Hiperkolesterolemia (kontrol dan perlakuan pemberian teh
hijau)
- Mayoritas responden berada dalam rentang usia 36-40 tahun
yakni sebesar 47,1%. Sedangkan berdasarkan pekerjaan
mayoritas responden adalah tidak bekerja yakni sebesar
73,5% dan berdasarkan lamanya pemakaian DMPA bahwa
mayoritas responden menjadi ekseptor KB DMPA dalam 3
tahun yakni sebesar 47,1%
2. (Efektivitas Aloe Vera dan Aktivitas Aerobik)
Seluruh lansia yang tinggal di PSTW Mulia Dharma Kubu Raya
Kalimantan Barat berjumlah 60 orang. Sampel pada penelitian ini
berjumlah 12 orang, diambil berdasarkan kriteria inklusi, yaitu
lansia berusia 60 - 75 tahun yang mengalami hiperkolesterolemia
pada saat pemeriksaan (>200 mg/dl), diukur dengan GCU
(Glucose, Cholesterol, Uric Acid) test. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara purposive sampling. Kemudian 12 sampel
dibagi menjadi 3 kelompok A, B dan C yang masing masing
berjumlah 4 sampel.
Intervensi (I) 1. Menggunakan terapi pemberian The Hijau terhadap penurunan
kolesterol. Pada pengujian data pretest dilakukan 1 hari sebelum
diberikan perlakuan selanjutnya dilakukan pemberian teh hijau
pada kelompok intervensi selama 14 hari berturut – turut, pada
hari ke 15 dilakukan posttest pengumpulan data dengan melihat
kadar kolesterol total pada akseptor KB DMPA diwilayah kerja
UPTD Puskesmas Sapta Jaya Kabupaten Aceh Tamiang tahun
2019 yang melibatkan 2 kelompok (kontrol dan perlakuan
pemberian teh hijau dosis 2,4 gr/hari). Pengukuran kadar
kolesterol total menggunakan metode Endpoint pada serum darah
vena dengan menggunakan alat Mindray Bs-120 yang dilakukan di
laboratorium Puskesmas Sapta Jaya. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh akseptor KB DMPA yang mengalami
hiperkolesterol di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sapta Jaya
Kabupaten Aceh Tamiang.

2. Terapi dengan Efektivitas Aloe Vera dan Aktivitas Aerobik


- Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental. Penelitian
ini menggunakan pendekatan pre test-post test group design,
yaitu dalam hal ini dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total
sebelum dan setelah perlakuan.
- Variabel independen pertama pada penelitian ini adalah
pemberian Aloe Vera, dimana gel Aloe Vera dicampur madu
dengan perbandingan 1 sdm dalam 100 ml gel Aloe Vera. Dosis
Aloe Vera yaitu 2x10 ml yang diberikan menjelang makan pagi
dan sore. Variabel independen kedua aktivitas aerobik, yaitu jalan
sehat atau gerakan jalan ditempat yang dilakukan 3x/minggu.
Variabel independen ketiga dan pemberian Aloe Vera dan
aktivitas aerobik (AVAA) dengan dosis yang sama.
- Dosis aktivitas aerobik yang dilakukan yaitu 3x perminggu,
dilakukan selama 2 minggu, terdiri dari 4x jalan sehat selama 30-
40 menit dan 2x gerak jalan ditempat selama 30 - 40 menit.
Comperation (C) 1. Pemberian terapi Teh Hijau
- Teh hijau mampu menurunkan kadar kolesterol yang
diakibatkan oleh pemakaian DMPA pada akseptor KB DMPA
hiperkolesterolemia.
- Wanita pengguna Depo Progestin lebih beresiko mengalami
peningkatan berat badan, yang diakibatkan oleh akumulasi
lemak terutama lemak viseral. Salah satu cara mengatasi efek
samping akibat penggunaan Depo Progestin adalah
menggunakan teh hijau (camellia sinensis). Polifenol teh
(katekin dan theaflavin) juga merupakan antioksidan kuat yang
mampu melindungi oksidasi LDL kolesterol oleh radikal bebas.
Banyak penelitian menyatakan terdapat perbedaan yang
signifikan kadar kolesterol antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol setelah pemberian teh hijau. Teh hijau mampu
menurunkan stress oksidatif pada organ reproduksi, vaskular,
akibat penggunaan DMPA.
- Kandungan Flavonoid pada teh hijau telah terbukti dapat
memperbaiki profil lipid darah dan memiliki efek vasoprotektif
juga memiliki kemampuan untuk menghambat CETP
(Cholesteryl Ester Transfer Protein), sehingga dapat
meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kadar
kolesterol LDL (Pereira et al., 2014). Flavonoid juga memiliki
efek anti inflamasi dengan cara menghambat sitokin seperti
tumor necrosis factor α (TNF-α). Penurunan TNF-α akan
meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan oksidasi asam
lemak di hepar, dan menghambat sintesis kolesterol oleh sel
hepar.
2. Efektivitas Aloe Vera Dan Aktivitas Aerobik
Hasil uji terhadap penurunan kadar kolesterol total darah dengan
efektivitas aloe vera dan aktivitas aerobic menunjukkan hasil
yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan pada
ketiga kelompok. Pada responden kelompok A rerata penurunan
sebesar 48,00 mg/dl, pada responden kelommpok B rerata
penurunan sebesar 20,25 mg/dl dan pada responden kelommpok
C rerata penurunan sebesar 73,75 mg / dl.
- Glukomanan yang terkandung dalam Aloe Vera, merupakan
polisakarida serat hemiselulose, dapat menurunkan kolesterol
dengan menghalangi penyerapan cairan empedu, kolesterol dan
lemak di usus. Kolesterol dalam darah digunakan untuk
memenuhi kebutuhan kolesterol tubuh dan membentuk cairan
empedu yang hilang.
Outcome
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi
penurunan kadar kolesterol sesudah diberikan efektivitas aloevera
dan aktivitas aerobik kelompok A (Aloe Vera) 48,00 mg/dl,
kelompok B (aktivitas aerobik) 20,25 gr/dl dan C (Aloe Vera dan
aktivitas aerobik) 73,75 mg/dl. Hasil uji perbandingan penurunan
kadar kolesterol total darah terhadap ketiga kelompok
menggunakan One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan
yang signifikan. Hasil uji Multile Comparison (Post Hoc Test)
menunjukkan kelompok yang memiliki perbedaan signifikan yaitu
kelompok B (aktivitas aerobik) dan C (AVAA).
Dari kedua penelitian tersebut ditunjukkan masing-masing ke
efektifan nya dalam menurunkan kadar kolesterol. Dan keefektifan
paling baik ditunjukkan dari Efektivitas Aloe Vera dan Aktivitas
Aerobik dibandingkan dengan Terapi The Hijau. Karena bisa
dilihat dari hasil uji yang telah dilakukan dari kedua jurnal tersebut
ditunjukkan bahwa Efektivitas Aloe Vera dan Aktivitas Aerobik
dapat menurunkan kadar kolesterol yaitu sebesar 73,75 mg/dl dari
Aloe Vera dengan dosis 2 x 10 ml dan aktivitas aerobik dengan
dosis 3x perminggu selama 14 hari. Sedangkan pemberian Teh
Hijau mengalami penurunan rerata kolesterol total 179.00 mg/dl.
Selama 14 hari dengan Dosis 2,4 gr/hari. Selain itu juga harus
diimbangi dengan makan-makanan yang rendah kalori tapi kaya
akan nutrisi yang baik untuk lansia.
Dan juga selain hal keefektifan dalam menurunkan kolesterol
Aloe vera juga mudah untuk ditemui dan dicari, harganya pun
relative murah, dan aktivitas aerobic pun mudah di lakukan. jika
dibandingkan dengan The hijau yang dijual dengan harga yang
lebih mahal, dengan rasa yang pahit sehingga tidak semua orang
atau lansia mampu untuk membeli.

Anda mungkin juga menyukai