Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FRAKTUR

DISUSUN OLEH KELOMPOK I :


ZOHRI RAMINI
MAHDAYATI ANA HULFA
HAIRUDIN
PRODI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )
YARSI MATARAM
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang berada
dalam taraf halusinasi menuju industrialisasi tentunya akan mempengaruhi
peningkatan mobilisasi masyarakat /mobilitas masyarakat yang meningkat
otomatisasi terjadi peningkatan penggunaan alat-alat transportasi /kendaraan
bermotor khususnya bagi masyarakat yang tinggal diperkotaan. Sehingga
menambah “kesemrawutan” arus lalu lintas. Arus lalu lintas yang tidak teratur
dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya kecelakaan kendaraan
bermotor. Kecelakaan tersebut sering kali menyebabkan cidera tulang atau
disebut fraktur.
Menurut Smeltzer (2001 : 2357) fraktur adalah terputusnya
kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penyebab Fraktur khususnya fraktur pelvis dan femur serta manifestasi klinis dari
fraktur?
2. Bagaimana penatalaksanaan fraktur khususnya fraktur pelvis dan femur  serta  Asuhan
Keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan pada pasien dengan masalah fraktur?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyusunan makalah tentang fraktur femur dan pelvis diharapkan agar
mahasiswa lebih mengerti tentang fraktur femur dan pelvis.
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui penyebab fraktur femur dan pelvis dan Manifestasi Klinis dari fraktur.
2. Mengetahui penatalaksanaan fraktur femur dan pelvis.
3. mengetahui diagnosis fraktur  femur dan pelvis.
4. Mengetahui intervensi dan implementasi yang diberikan pada klien dengan fraktur  femur
dan pelvis
5. Mengetahui WOC dari fraktur  femur dan pelvis.
D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Dengan adanya makalah ini mahasiswa  dapat mempelajari tentang askep kegawatdaruratan
pada klien dengan fraktur femur dan pelvis sehingga memudahkan mahasiswa dalam belajar.
2. Bagi Dosen
Memudahkan dosen dalam memberikan materi perkuliahan karena mahasiswa telah
mendapatkan pengetahuan dasar dari pembuatan makalah  askep kegawatdaruratan pada klien
dengan fraktur femur dan pelvis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Medis
1. Anatomi dan Fisiologi
a. Anatomi Tulang
Ada 206 tulang dalam tubuh manusia,
tulang   dapat   diklasifikasikan   dalam   lima   kelompok   berdasarka
n   bentuknya :
1. Tulang panjang (Femur, Humerus)

2. Tulang pendek (carpals) 
3. Tulang pendek datar (tengkorak)
4. Tulang yang tidak beraturan (vertebrata)
5. Tulang sesamoid 
b) Fisiologi Tulang
Fungsi tulang adalah sebagai berikut :
1. Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh.
2. Melindungi organ tubuh (misalnya jantung, otak, dan paru-paru) dan
jaringan lunak.
3. Memberikan pergerakan (otot yang berhubungan dengan kontraksi dan
pergerakan).
4. Membentuk sel-sel darah merah didalam sum-sum tulang belakang (hema
topoiesis).
5. Menyimpan garam mineral, misalnya kalsium, fosfor.
2. Pengertian
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya
disebabkan oleh rudapaksa (syamsuhidayat, 2000). Sedangkan menurut Linda Juall
C. dalam buku Nursing Care Plans and Dokumentation menyebutkan
bahwa Frakturadalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal
yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang.
Patah Tulang Tertutup adalah patah tulang dimana tidak dan
luasnya. terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar (Soedarman,
2000). Pendapat lain  fraktur adalah patah tulang dan ditentukan sesuai jenis dan
luasnya.( Brunner & Suddarth 2001).
3. Etiologi
4. Kekerasan langsung
5. Kekerasan tidak langsung
6. Kekerasan akibat tarikan otot
7. Etiologi
4. Patofisiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi fraktur
1. Faktor Ekstrinsik
1. Faktor Intrinsik
5. Klasifikasi Fraktur
a. Berdasarkan sifat fraktur (luka yang ditimbulkan).
1. Faktur Tertutup (Closed),
2. Fraktur Terbuka (Open/Compound),  
b. Berdasarkan komplit atau ketidakklomplitan fraktur.
2. Fraktur Komplit,
3. Fraktru Inkomplit, tulang seperti:
a. Hair Line Fraktur (patah retidak rambut)
b. Buckle atau Torus Fraktur,
c. Green Stick Fraktur,
c. Berdasarkan bentuk garis patah dan hubbungannya dengan mekanisme trauma.
1. Fraktur Transversal
2. Fraktur Oblik
3. Fraktur Spiral
4. Fraktur Kompresi
5. Fraktur Avulsi
d. Berdasarkan jumlah garis patah.
1. Fraktur Komunitif
2. Fraktur Segmental
3. Fraktur Multiple
e. Berdasarkan pergeseran fragmen tulang.
1. Fraktur Undisplaced (tidak bergeser)
2. Fraktur Displaced (bergeser)
f. Berdasarkan posisi frakur sebatang tulang terbagi menjadi 3 bagian :
1. 1/3 proksimal
2. 1/3 medial
3. 1/3 distal
g. Fraktur Kelelahan: fraktur akibat tekanan yang berulang-ulang.
h. Fraktur Patologis: fraktur yang diakibatkan karena proses patologis tulang.
6. Manifestasi Klinik
a. Deformitas
b. Bengkak/edema
c. Echimosis (Memar)
d. Spasme otot
e. Nyeri
f. Kurang/hilang sensasi
g. Krepitasi
h. Pergerakan abnormal
i. Rontgen abnormal
7. Test Diagnostik
a. Pemeriksaan Rontgen : menentukan lokasi/luasnya fraktur/luasnyatrauma,
skan tulang, temogram, scan CI: memperlihatkan fraktur juga dapat
digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak.
b. Hitung darah lengkap : HB mungkin meningkat/menurun.
c. Peningkatan jumlal sop adalah respons stress normal setelah trauma.
d. Kreatinin : traumaa otot meningkatkan beban kreatinin untuk ginjal.
e. Profil koagulasi : perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, transfusi
multiple, atau cederah hati.
8. Penatalaksanaan Medik
a. Fraktur Terbuka.
b. Seluruh Fraktur
9. Proses  Penyembuhan Tulang
Ada lima stadium penyembuhan tulang, yaitu:.
10.Stadium Satu-Pembentukan Hematoma
11.Stadium Dua-Proliferasi Seluler     
12.Stadium Tiga-Pembentukan Kallus
13.Stadium Empat-Konsolidasi
14.Stadium Lima-Remodelling
10. Komplikasi
1. Komplikasi Awal
a. Kerusakan Arteri
b. Kompartement Syndrom
c. Fat Embolism Syndrom
d. Infeksi
e. Avaskuler Nekrosis
f. Shock
2. Komplikasi Dalam Waktu Lama
a. Delayed Union
b. Nonunion
c. Malunion
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan
ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Smeltzer S.C & Bare B.G, 2001) atau setiap
retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J, Roux G & Lockhart R,
2001).Fraktur femur dapat terjadi pada beberapa tempat diantaranya: kolum
femoris, trokhanter, batang femur, suprakondiler, kondiler,
kaput. (Watson,2002). Fraktur panggul adalah fraktur salah satu bagian dari trauma
multipel yang dapat mengenai organ-organ lain dalam panggul.(Hoppenfeld &
Murthy, 2000)..
B. Saran
Berdasarkan Kesimpulan diatas maka disarankan:
1. Bagi mahasiswa
            Bagi mahasiswa  untuk lebih menambah wawasan dan pengetahuan agar
dapat melahirkan inovasi-inovasi terbaru dalam askep kegawatdaruratan pada
klien dengan fraktur femur dan pelvis.
2. Bagi dosen
            Bagi dosen untuk membimbing dan mengarahkan serta memfasilitasi
mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam ilmu asuhan
keperawatan kegawatdaruratan khususnya askep kegawatdaruratan fraktur femur
dan pelvis

Anda mungkin juga menyukai