Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN OSTEOPOROSIS

KELOMPOK III :
ARTINI
I GEDE SUDARTA
HJ JUAENI
SANTI ANDAYANI BUDI
MITUN SURYADI
PENGERTIAN OSTEOPOROSIS….
 osteo artinya tulang
 porous berarti berlubang-lubang atau keropos
 penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa
tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan
mikro-arsitektur tulang dan penurunan kualitas
jaringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan
tulang (Tandra, 2009).
 Menurut WHO pada International Consensus
Development Conference,di Roma, Itali, 1992
Osteoporosis adalah penyakit dengan sifat-sifat khas
berupa massa tulang yang rendah, disertai
perubahan mikroarsitektur tulang, dan penurunan
kualitas jaringan tulang, yang pada akhirnya
menimbulkan akibat meningkatnya kerapuhan tulang
dengan resiko terjadinya patah tulang (Suryati,
2006).
ETIOLOGI….
1. Penyebab primer : menopause, usia lanjut,
penyebab lain yang tidak diketahui.
2. Penyebab sekunder: pemakaian Obat
kortikosteroid, gangguan metabolism, gizi buruk,
penyerapan yang buruk, penyakit tulang sumsum,
gangguan fungsi ginjal, penyakit hepar, penyakit
paru kronis, cedera urat saraf belakang, rematik,
transplasi organ.
3. Penyebab secara kausal: Osteoporosis juga dapat
dikelompokan berdasarkan penyebab penyakit
atau keadaan dasarnyaOsteoporosis
postmenopausal, Osteoporosis senilis ,
Osteoporosis juvenile idiopatik
KLASIFIKASI….
1.Osteoporosis primer kehilangan
massa tulang yang terjadi sesuai
dengan proses penuaan.
2.Osteoporisis sekunder kehilangan
massa tulang akibat hal hal tertentu.
mungkin berhubungan dengan kelainan
patologis tertentu termasuk kelainan
endokrin, epek samping obat obatan,
immobilisasi,
3.Osteoporosis Kausal karena
penyebab penyakit atau keadaan
dasarnya.
MANIFESTASI KLINIS….
 Nyeri dengan atau tanpa fraktur yang nyata.
 Nyeri timbul mendadak.
 Sakit hebat dan terlokalisasi pada vertebra yg
terserang.
 Nyeri berkurang pada saat istirahat di tempat
tidur.
 Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan akan
bertambah jika melakukan aktivitas.
 Deformitas vertebra thorakalis

( Penurunan tinggi badan )


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK….
 Pemeriksaan radiologik
 Pemeriksaan densitas massa tulang (Densitometri)
 Sonodensitometri
 Magnetic Resonance Imaging (MRI)
 Biopsi tulang dan Histomorfometri
 CT-Scan
 Pemeriksaan Laboratorium
PENATALAKSANAAN….
 Diet
 Pemberian kalsium dosis tinggi
 Pemberian vitamin D dosis tinggi
 Pemasangan penyangga tulang belakang (spiral
brace) untuk mengurangi nyeri punggung
 Pencegahan dengan menghindari faktor risiko
osteoporosis (misalnya merokok, mengurangi
konsumsi alkohol, berhati-hati dalam aktivitas
fisik)
 Penanganan terhadap deformitas serta fraktur yang
terjadi.
ASKEP OSTEOPOROSIS….
A. Pengkajian
 Riwayat keperawatan :
 Rasa nyeri/sakit tulang punggung (bagian bawah), leher, dan
pinggang
 Berat badan menurun
 Jenis kelamin sering pada wanita
 Pola latihan dan aktivitas
 Keadaan nutrisi (mis, kurang vitamin D dan C, serta kalsium)
 Merokok, mengonsumsi alkohol dan kafein
 Adanya penyakit endokrin: diabetes mellitus, hipertiroid,
hiperparatiroid, Sindrom Cushing, akromegali,
Hipogonadisme
 Pemeriksaan fisiknyeri tekan, nyeri pergerakan, mobilitas
pasien, pasien membungkuk
Riwayat Psikososialkecemasan, takut melakukan
aktivitas, dan perubahan konsep diri
B. Diagnosa Keperawatan
 Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan
dengan proses penyakit.
 Gangguan konsep diri : perubahan citra tubuh

dan harga diri yang berhubungan dengan proses


penyakit
 Nyeri yang berhubungan dengan fraktur dan

spasme otot
 Risiko terhadap cedera : fraktur, yang

berhubungan dengan tulang osteoporotik


 Kurang pengetahuan mengenai proses

osteoporosis dan program terapi


C. Intervensi
1.Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan
proses penyakit
 Tujuan : aktivitas dan mobilitas fisik terpenuhi
 Intervensi :
 Gunakan matras dengan tempat tidur papan untuk
membantu memperbaiki posisi tulang belakang
 Bantu pasien menggunakan alat bantu walker atau tongkat
 Bantu dan anjarkan latihan ROM setiap 4 jam untuk
meningkatkan fungsi persendian dan mencegah kontraktur
 Anjurkan menggunakan brace punggung atau korset,
pasien perlu dilatih menggunakannya dan jelas tujuannya
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik, ekstrogen, kalsium,
dan vitamin D
 Kolaborasi dengan ahli gizi dalam program diet tinggi
kalsium serta vitamin C dan D
2.Gangguan konsep diri : perubahan citra tubuh dan harga
diri yang berhubungan dgn proses penyakit
 Tujuan : koping pasien positif
 Intervensi :
 Bantu pasien mengekspresikan perasaan dan dengarkan dengan
penuh perhatian. Perhatikan sungguh-sungguh dapat meyakinkan
pasien bahwa perawat bersedia membantu mengatasi masalahnya
dan akan tercipta hubungan yang harmonis sehingga timbul
koordinasi
 Klasifikasi jika terjadi kesalahpahaman tentang proses penyakit
dan pengobatan yang telah diberikan. Klasifikasi ini dapat
meningkatkan koordinasi pasien selama perawatan
 Bantu pasien mengidentifikasi pengalaman masa lalu yang
menimbulkan kesuksesan atau kebanggan saat itu. Ini dapat
membantu upaya mengenal diri kembali
 Identifikasi bersama pasien tentang alternative pemecahan
masalah yang positif. Hal ini akan mengembalikan rasa percaya
diri
 Bantu untuk meningkatkan komunikasi dengan keluarga dan
teman
3.Nyeri yang berhubungan dengan fraktur dan
spasme otot
 Tujuan : mengurangi / meredakan nyeri
 Intervensi :
 Anjurkan istirahat di tempat tidur dengan posisi
telentang atau miring
 Atur posisi lutut fleksi, meningkatkan rasa nyaman
dengan merelaksasi otot
 Kompres hangat intermiten dan pijat pungung dapat
memperbaiki otot
 Anjurkan posisi tubuh yang baik dan ajarkan mekanika
tubuh
 Gunakan korset atau brace punggung, saat pasien
turun dari tempat tidur
 Kolaborasi dalam pemberian analgesik untuk
mengurangi rasa nyeri

Anda mungkin juga menyukai