Anda di halaman 1dari 24

adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali

dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek.


Dalam rangkaian kegiatan tersebut, ada suatu proses
yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu
hasil kegiatan yang berupa bangunan.
LEMBAGA
INTERNAL PEMILIK KONSULTAN
PROYEK

TENAGA KERJA KONTRAKTOR


MANAJEMEN
PROYEK

BADAN
PEMERINTAH
PEMASOK
MASYARAKAT

LEMBAGA INSTITUSI
PELAYANAN KEUANGAN
Pemilik proyek atau pemberi tugas atau periggunajasa
adalah orang / badan yang memiliki proyek dan
memberikan pekerjaan atau menyuruh inemberikan
pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang
membayar biaya pekerjaan tersebut. Pengguna jasa
dapat berupa perseorangan, badan / lembaga /
instansi pemerintah maupun swasta.
Pihak/badan yang disebut sebagai konsultan
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- konsultan perencana

- konsultan pcngawas
adalah orang / badan yang membuat peren-canaan

bangunan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil,


maupun bidang lain yang melekat erat dan
membentuk sebuah sistem bangunan. Konsultan
perencana dapat berupa perseorangan/perseorangan
berbadan hukum / badan hukum yang bergerak
dalam bidang perencanaan pekerjaan bangunan.
Konsultan pengawas adalah orang / badan yang

ditunjuk penggunajasa untuk membantu dalam


pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan
mulai dari awal hingga berakhimya pekerjaan
pembangunan.
Kontraktor adalah orang/badan yang menerima

pekerjaan dan menye-lenggarakan pelaksanaan


pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan
berdasarkan gambar rencana dan peraturan dan
syarat-syarat yang ditetapkan. Kontraktor dapat
berupa perusahaan perseorangan yang berbadan
hukum atau sebuah badan hukum yang bergerak
dalam bidang pelaksanaan pekerjaan.
 Kousultan dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak. Konsul­tan

memberikan layanan konsultansi di mana produk yang dihasilkan berupa


gambar-gambar rencana, peraturan, dan syarat-syarat; sedangkan pemilik
proyek memberikan biaya jasa atas konsultansi yang diberikan oleh konsultan

 Kontraktor dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak.

Kontraktor memberikan layanan jasa profesionalnya berupa bangunan sebagai


realisasi dari keinginan pemilik proyek yang dituangkan dalam gambar
rencana, peraturan, dan syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik
proyek memberikan biaya jasa profesional kontraktor.

 Konsultan dengan kontraktor ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan.

Konsultan memberikan gambar rencana, peraturan, dan syarat-syarat,


kontraktor hams merealisasikan menjadi sebuah bangunan.
1. Tahap Konseptual Gagasan: Tahapan ini terdiri atas kegiatan
perumusan gagasan, kerangka acuan, studi kelayakan awal, indikasi
awal dimensi, biaya dan jadwal proyek.

2. Tahap Studi Kelayakan: Studi kelayakan dengan tujuan


mendapatkan keputusan tentang kelanjutan investasi pada proyek
yang akan dilakukan.Informasi dan data dalam implementasi
perencanaan proyek lebih lengkap dari langkah di atas, sehingga
penentuan dimensi dan biaya proyek lebih akurat lagi dengan
tinjauan terhadap aspek-aspek sosial, budaya, ekonomi, finansial,
legal, teknis dan administratif yang lebih komprehensif.
3. Tahap Detail Desain : Tahapan ini terdiri atas kegiatan, pendalaman berbagai
aspek persoalan, design engineering dan pengembangan, pembuatan jadwal
induk dan anggaran serta menentukan perencanaan sumber daya, pembelian
dini, penyiapan perangkat dan penentuan peserta proyek dengan program
lelang.
Tujuan tahap ini adalah menetapkan dokumen perencanaan lengkap dan
terperinci, secara teknis dan administratif, untuk memudahkan pencapaian
sasaran dan tujuan proyek.

4. Tahap Pengadaan : Tahapan ini adalah memilih kontraktor pelaksana


dengan menyertakan dokumen perencanaan, aturan teknis dan administrstif
yang lengkap, produk tahapan detail desain.Dari proses ini diperoleh
penawaran yang kompetitifdari kontraktor dengan tingkat akuntabilitas dan
transparasi yang baik.
5. Tahap Implementasi : Tahapan ini terdiri atas kegiatan,
design engineering yang rinci, pembuatan spesifikasi dan
kriteria, pembelian peralatan dan material, fabrikasi dan
konstruksi, inspeksi maju, uju coba, start-up, demobilisasi
dan laporan penutup proyek.

6. Tahap Operasi dan Pemeliharaan : Tahap ini terdiri atas


kegiatan operasi rutin dan pengamatan prestasi akhir proyek
serta pemeliharaan fasilitas bangunan yang dapat digunakan
untuk kepentingan sosial dan ekonomi masyarakat.
 Proyek Konstruksi : Kegiatan utamanya adalah design enineering, pengadaan

dan konstruksi.Hasilnya berupa pembangunan jembatan, gedung, pelabuhan,


jalan raya, dan sebagainya, yang biasanya menyerap kebutuhan sumber daya
yang besar serta dapat dimanfaatkan oleh orang banyak.

 Proyek Industri Manufaktur : Kegiatan utamanya adalah design engineering,

pengembangn produk, pengadaan, manufaktur, perakitan, uji coba terhadap


produk serta pemasaran.Produknya dapat berupa kendaraan, alat elektronik,
bahan tekstil, pakaian serta lainnya yang dapat diproduksi dalam jumlah
massal, penggunaannya dapat bersifai individu atau dapat digunakan orang
banyak.
 Proyek Penelitian dan Pengembangan : Kegiatan utama pada

proyek ini adalah melakukan penelitian dan pengembangan


dalan rangka menghasilkan produk tertentu.Tujuan proyek
dapat berupa memperbaiki atau meningkatkan produk,
pelayanan, atau metode produksi.

 Proyek Padat Modal : Jenis proyek ini tidak diartikan

berdasarkan komponen kegiatannya saja, tetapi lebih kepada


jumlah dana kapital yang digunakan dengan jumlah cukup
besar.Sebagai contoh adalah proyek pembebasan lahan,
pembelian material dan peralatan dengan jumlah besar,
pembangunan fasilitas produksi, dan sebagainya,
 Proyek Pengembangan Produk Baru : Proyek ini merupakan gabungan

antara proyek penelitian dan pengembangan dengan proyek padat


modal, lalu dilanjutkan dengan mendirikan unit percobaan dalam
bentuk pilot plan.Setelah hasil uji coba berhasil dan dapat diproduksi
secara massal, dilanjutkan dengan proyek padat modal untuk
membangun fasilitas produksi sesuai dengan kapasitas yang
diinginkan.

 Proyek Pelayanan Manajemen : Proyek ini berkenaan dengan

kegiatan-kegiatan sspesifik suatu perusahaan dimana produk


akhirnya berupa jasa atau dalam bentuk nonfisik.Contoh jenis proyek
ini adalah proyek pengembangn sistem informasi perusahaan,
perbaikian efisiensi kinerja perusahaan, dan sebagainya.
 Proyek Infrastruktur : Proyek ini biasanya berkaitan

dengan penyediaan kebutuhan masyarakat secara luas


dalam hal prasarana transportasi, pembangunan waduk
pembangkit tenaga listrik dan pengairan sawah, sarana
telekomunikasi, dan penyediaan sumber air minum.
Jenis – jenis Pelelangan :

1. Pelelangan Umun/Terbuka

2. Pelelangan Terbatas

3. Pemilihan Langsung

4. Penadaan Langsung
Pelelangan ini dilakukan secara terbuka dan dapat
diikuti oleh peserta secara luas namun mempunyai
kualifikasi lingkup bidang usaha, kemampuan yang
sesuai dipersyaratkan.Biasanya pengumuman lelang
dilakukan melalui media massa serta pengumuman
resmi oleh pihak pemilik proyek di
instansinya.Pemenang dipilih berdasarkan tingkat
kompetitif penawaran harga terendah.
Pelelangan ini hanya diikuti oleh rekanan yang
terdaftar dan tercatat sebagai daftar rekanan mampu
pada instansi pemilik proyek.Rekanan yang diundang
mempunyai reputasi dan kapabilitas yang baik selama
mengerjakan proyek-proyek sebelumnya dan dipilih
berdasarkan tingkat kompetitif penawaran harga
terendah.
Pengadaan proyek dilakukan melalui pemilihan dari
tiga penawar yang dipandang mampu dan dapat
bekerja sama dengan pemilik proyek dalam
pelaksanaan implementasi proyek dengan melakukan
negosiasi harga.
Pengadaan dilakukan untuk membantu rekanan
pengusaha golongan ekonomi lemah tampa melalui
penawaran, tetapi melalui pemilihan langsung.

Anda mungkin juga menyukai