R
Faktor Modifikasi Respons perilaku (R) dari sebuah
struktur telah lama menjadi gagasan yang penting dalam
rekayasa struktur dalam beberapa tahun belakangan ini.
FAKTOR PERILAKU STRUKTUR
Untuk menghitung nilai dari faktor perilaku R dapat menggunakan
rumus sebagai berikut:
Selain mengambil nilai T dari dua rumus pendekatan di atas, nilai T juga dapat ditentukan dari
analisis program dengan konsep berikut :
• Jika Ta < T hasil program, maka digunakan T hasil program
• Jika Ta > T hasil program, maka digunakan Ta
• Jika T hasil program > Tmaks, maka digunakan Tmaks
PEMBEBANAN GEMPA
Gaya
geser dasar horizontal
Struktur harus dirancang agar mampu menahan gaya geser dasar akibat gempa yang nilainya
dihitung dengan rumus :
(5)
dengan:
V = gaya geser dasar nominal
Cs = Koefisien respons seismik
I = faktor keutamaan gempa
R = faktor reduksi gempa representatif dari struktur gedung yang bersangkutan
Wt = berat total gedung termasuk beban hidup yang sesuai
PEMBEBANAN GEMPA
Gaya
geser dasar horizontal akibat gempa ( V ) harus didistribusikan kesepanjang gedung
menjadi beban-beban horizontal yang bekerja pada masing-masing tingkat dengan rumus :
(6)
dengan:
Wi = berat lantai tingkat ke-i, termasuk beban hidup yang sesuai
Zi = ketinggian lantai tingkat ke-i diukur dari taraf penjepitan lateral
Nh = nomor lantai tingkat paling atas
V = gaya geser dasar nominal
k = eksponen yang terkait dengan periode struktur yaitu k = 1 jika T 0,5.
k = 2 jika T 2,5. k diinterpolasi jika 0,5 < T < 2,5.
ANALISIS STATIK NONLINIER
Pushover Analysis
Konsep dasar dari analisis statis
nonlinier (pushover) adalah memberikan
pola pembebanan statis tertentu dalam
arah lateral yang ditingkatkan secara
bertahap (incremental).
Capacity Curve
menunjukkan hubungan antara gaya
geser dasar (Base Shear) dan simpangan
atap (Roof Displacement).
INDEKS REDUNDANSI
Indeks redundansi merupakan ukuran dari efek redundansi pada sistem
struktur.
Indeks Kekuatan Redundansi ( rs )
Indeks Variasi Redundansi ( rv )
Variabel-variabel berikut ini merupakan variabel yang digunakan dalam perhitungan kedua
indeks diatas :
Base Shear saat terjadinya leleh pertama.
Base Shear ultimit.
Jumlah kegagalan lokal atau jumlah sendi plastis yang terjadi disebabkan oleh kegagalan
ultimit struktur.
Perubahan lengkungan kurva kapasitas saat terjadi leleh pertama hingga kondisi ultimit.
Indeks Kekuatan Redundansi
rs merepresentasikan kemampuan sistem struktur dalam mendistribusikan
gaya ketika terjadi kegagalan dan kapabilitas struktur dalam mentransfer
gaya dari elemen yang leleh ke elemen yang memiliki resistansi lebih tinggi.
Indeks
kekuatan redundansi ( rs ) didefinisikan
(7) sebagai rasio dari kekuatan ultimit rata-rata ()
terhadap kekuatan leleh (), dimana
merupakan kekuatan rata-rata dari sistem
tanpa redundan (Husain dan Tsopelas, 2004)
Indeks Kekuatan Redundansi
Indeks Variasi Redundansi
rv merepresentasikan hubungan antara kekuatan dari sistem
struktur terhadap kekuatan elemen penyusunnya.
(22)
dengan:
= koefisien korelasi rata-rata antara portal-portal dua dimensi
= koefisien variasi kekuatan sistem struktur
= koefisien variasi kekuatan elemen
M = jumlah rangka dua dimensi yang paralel
n = jumlah sendi plastis yang dihasilkan pada pertimbangan mode keruntuhan dalam satu frame dua dimensi
FAKTOR REDUNDANSI
RR merepresentasikan keseluruhan efek redundansi pada kekuatan struktur
yang dapat secara lengkap dideskripsikan dengan rasio antara kekuatan ultimit
dari sistem struktur terhadap kekuatan ultimit tanpa redundan struktur.
k = koefisien k dari distribusi normal standar
= indeks kekuatan redundansi
(29) = indeks variasi redundansi
= koefisien variasi dari kekuatan elemen sistem struktur
= koefisien variasi dari kekuatan elemen sistem struktur
tanpa redundan
METODE PENELITIAN
Indeks Redundansi dan Faktor Modifikasi Respons Redundansi pada Struktur Beton
Bertulang di Bawah Eksitasi Beban Gempa
PROSEDUR PENELITIAN
INDEKS REDUNDANSI DAN FAKTOR MODIFIKASI RESPONS
REDUNDANSI PADA STRUKTUR BETON BERTULANG DI BAWAH
EKSITASI BEBAN GEMPA
Perhitunga
n Indeks
dan Faktor
Perumusan Perhitungan Analisis Redundans
Masalah Pembebanan Pushover i
Panjang Jumlah
Struktur Bentang Bentang
arah X arah X
M-1 5 5
M-2 5 7
M-3 5 9
M-4 6 5
M-5 7 5
M-6 8 5
MODEL STRUKTUR
Beban hidup ditentukan berdasarkan PPIUG Tahun 1997 untuk fungsi bangunan
perkantoran yaitu sebesar 250 kg/m2 pada pelat lantai dan 100 kg/m2 pada pelat atap.
Pada perhitungan beban gempa, beban hidup yang berkontribusi pada berat total
gedung (Wt) direduksi dengan faktor pengali 0,3.
PEMBEBANAN STRUKTUR
Gambar di bawah ini merupakan hasil perhitungan respons
spektra desain untuk wilayah Yogyakarta dengan jenis tanah
sedang.
Perhitungan beban gempa didahului dengan
perhitungan respons spektra desain. Input
1.40
yang diperlukan untuk perhitungan respons
spektra desain dan beban gempa adalah 1.20
T yang digunakan
T pendekatan
0,9350
PEMBEBANAN STRUKTUR
• Hasil perhitungan beban mati, beban hidup dan nilai-nilai pada Tabel 4.1, Tabel
4.2, dan Tabel 4.3 digunakan sebagai input pada prosedur perhitungan analisis
statik linier untuk menghasilkan distribusi beban gempa statik yang
dibebankan pada struktur yang ditinjau.
• Sumbu bangunan yang dipertimbangkan untuk menerima beban gempa
hanya sumbu lemah bangunan yang dalam hal ini adalah sumbu Y.
• Pola pembeban gempa yang diberikan pada sumbu Y, yaitu 100% beban arah Y
+ 30% beban arah X. Hal tersebut ditentukan karena pertimbangan bahwa
kemungkinan arah gelombang gempa yang tidak selalu tegak lurus pada
sumbu bangunan.
PEMODELAN STRUKTUR M-1
PEMODELAN STRUKTUR M-2
PEMODELAN STRUKTUR M-3
PEMODELAN STRUKTUR M-4
PEMODELAN STRUKTUR M-5
PEMODELAN STRUKTUR M-6
LOAD PATTERN DAN LOAD CASE
Tabel 4.10 Penentuan Load Pattern dan Load Case pada program SAP2000
Load Pattern
Nama Faktor Pengali Tipe Beban
DEAD 1 Berat sendiri
SUPERDEAD 0 Beban mati tambahan
LIVE 0 Beban hidup
EQUAKE 0 Beban gempa
Load Case
Nama Faktor Pengali Tipe Analisis
DEAD 1
Nonlinier static
GRAV SUPERDEAD 1
(full load)
LIVE 1
Nonlinier static
PUSH EQUAKE 1
(monotonic incremental)
ANALISIS PUSHOVER
Analisis pushover terdiri dari dua tahap :
1. struktur diberi beban gravitasi yang merupakan kombinasi beban mati dan beban
hidup yang direduksi (Load case GRAV).
2. struktur diberi beban lateral non-linier secara monotonic bertahap (Load case PUSH)
. Intensitas ditingkatkan sampai komponen struktur yang paling lemah berdeformasi
kemudian berlanjut hingga struktur collapse.
Program SAP2000 mengulang analisis sebanyak jumlah elemen yang mencapai kondisi
leleh. Setiap tahapan beban, gaya dalam dan deformasi dihitung dan direkam menjadi
step-step untuk menyajikan kurva perpindahan (displacement) versus gaya geser dasar
pada setiap tahapan.
KURVA KAPASITAS
Base shear (kg)
3000000
2500000
2000000
M-1 (5
1500000 bentang)
M-2 (7
1000000 bentang)
M-3 (9
500000 bentang)
0
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.120
Displacement (m)
Gambar Perbandingan kurva kapasitas hasil analisis pushover pada struktur dengan
variasi jumlah bentang portal
KURVA KAPASITAS
3000000
2500000
Base shear (kg)
2000000
M-1 (bentang 5
1500000 m)
M-4 (bentang 6
1000000 m)
M-5 (bentang 7
500000
m)
0
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.120
Displacement (m)
Gambar Perbandingan kurva kapasitas hasil analisis pushover pada struktur dengan
variasi panjang bentang portal
PERBANDINGAN NILAI BASE SHEAR
Base shear leleh pertama Base shear ultimate Displacement
Struktur
(kg) (kg) (m) Base shear
Jumlah M-1 384012,97 1508860,42 0,082755 naik
Bentang M-2 512639,45 2036001,29 0,081665
Displacement
M-3 642205,47 2566912,74 0,080299 relatif sama
Warna
Sendi Tingkat Deskripsi
Struktur M-1
In d e k s K e k u a t a n R e d u n d a n s i
Indeks Kekuatan Redundansi (rS)
4.4
4.35
4.3
4.25
(rS )
4.2
4.4
4.15 4.35
4.3
4.1 4.25
4.2
4.15
4.05 4.1
4.05
4 4
3.95
3.95 3.9
3.85
3.9 3.8
3 4 5 6 7 8 9 10 3.75
3.7
3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah bentang
Panjang bentang (m)
PERHITUNGAN INDEKS VARIASI REDUNDANSI
B. INDEKS VARIASI REDUNDANSI (rs)
• Indeks variasi redundansi merupakan fungsi dari jumlah sendi plastis yang
terbentuk pada struktur sesaat sebelum runtuh dan koefisien korelasi rata-rata
antara elemen-elemen dalam sistem struktur.
• Nilai rv ada dalam rentang 0 hingga 1. Struktur yang tidak redundan memiliki
rv = 1 dan struktur yang sangat redundan memiliki nilai rv mendekati 0 atau
bahkan pada struktur yang memiliki redundansi tidak terbatas maka rv = 0.
• Momen-momen ujung pada sendi yang terbentuk pada tiap portal struktur
M-1, M-2, M-3, M-4, M-5, dan M-6 masing-masing dikorelasikan kemudian
diambil nilai rata-rata koefisien korelasi rangka portal () .
Contoh pengambilan nilai koefisien
korelasi
Struktur M-1
0.89
0.87
0.89
0.89 0.86
0.88 0.86
0.88 0.85
0.87
0.85
0.87
0.84
0.86 Struktur
(rv)
0.86
3D 7
lantai
0.84
0.85
3 4 5 6 7 8 9 10
3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Bentang
Panjang Bentang
PERHITUNGAN FAKTOR MODIFIKASI
RESPONS REDUNDANSI
Penentuan probabilitas keseragaman kekuatan struktur dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu
nilai batas yang diharapkan dari kekuatan elemen struktur. Nilai batas diambil sebesar 1,25 dari rata-rata
kekuatan sehingga probabilitas keseragaman kekuatan elemen dari struktur dapat ditentukan. Setelah
probabilitas ditentukan maka didapatkan nilai k dari Tabel distribusi normal standar.
F a k t o r M o d i fi k a s i r e s p o n s r e d u n d a n s i
Faktor Modifikasi respons redundansi
4.60
Struktur
4.50 3D 7 lantai
4.40
(R R )
4.30 4.60
4.50
4.20 4.40
4.30
4.20
4.10
4.10
4.00 Struktur
4.00 3D 7
(RR)
3.90 lantai
3 4 5 6 7 8 9 10
3.80
3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Bentang
Panjang Bentang
Hubungan terhadap beragam nilai rs dan
r v
Hubungan terhadap beragam nilai rs dan rv dapat ditentukan pada suatu nilai k.ve
tertentu. Apabila diambil nilai kve = 0,25 maka variasi nilai terhadap nilai rs dalam
rentang 3,9 hingga 4,4 dan nilai rv dalam rentang 0 hingga 1 dapat diketahui dengan
membuat grafik hubungan.
Grafik hubungan ini sangat representatif dan cukup memudahkan digunakan dalam
perencanaan struktur untuk mendapat faktor modifikasi respons redundansi yang
diinginkan dengan merancang elemen-elemen sistem struktur untuk mencapai nilai r s
atau rv tertentu yang sesuai.
Variasi Nilai Faktor Modifikasi Respons Redundansi (RR) terhadap
Indeks Kekuatan Redundansi (rs) dan Indeks Variasi Redundansi
(rv) dengan kve = 0,25
5.7
5.5
5.3
5.1 rs = 3,9
rs = 4,0
4.9
rs = 4,1
4.7 rs = 4,2
rs = 4,3
4.5 rs = 4,4
4.3
4.1
(RR)
3.9
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1