VAGINISTIS
• Evi Zaliza F
• Mohammad Prasetya P
Definisi
Vaginitis (colpitis) adalah infeksi pada vagina yang
disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit atau jamur
(Manuaba. 2001).
Vaginitis adalah suatu peradangan pada lapisan vagina.
Vaginitis dapat terjadi secara langsung pada luka vagina
atau melalui luka perineum, permukaan mokusa
membengkak dan kemerahan, terjadi ulkus dan getah
mengandung nanah yang keluar dari daerah ulkus.
( Bobak, 2004 )
1. Infeksi
2. Zat atau benda yang bersifat iritatif
3. Tumor ataupun jaringan abnormal
lainnya.
4. Perubahan hormonal.
Etiologi
Flora vagina terdiri atas banyak jenis kuman, antar lain
basil doderlein, streptokokkus, stafilokokkus, difteroid, yang
dalam keadaan normal hidup dalam simbiosis diantara mereka.
Jika simbiosis ini terganggu, dan jika kuman-kuman seperti
streptokokkus, stafilokokkus, basil koli dan lain-lain dapat
berkembang biak, timbullah vaginitis non spesifik. Antibiotik,
kontrasepsi, hubungan seksual, stress dan hormone dapat
merubah lingkungan vagina dan dapat memungkinkan
organism pathogen tumbuh. Pada vaginosis bacterial
dipercayai bahwa beberapa kejadian yang provokatif
menurunkan jumlah hydrogen peroksida yang diproduksi C.
acidophilus organism. Hasil dari perubahan pH yang terjadi
memungkinkan perkembangbiakan berbagai organism yang
biasanya ditekan pertumbuhannya seperti G. vaginalis,
Patofisiologi
M.Hominis, dan Mobiluncus spesies.
Beberapa tanda dan gejala dari vagintis antara lain :
1. Fluor albus yang amat berbau (bau amis)
2. Cairan vagina yang berlebih
3. Cairan vagina pada vaginosis bakterial biasanya encer (seperti susu encer)
dan berwarna keabu-abuan dan umumnya keluar pasca sanggama sehingga
sering mengakibatkan masalah dalam hubungan seksual terutama pada pria.
4. Disuria
5. Gatal sekitar vulva dan terasa seperti terbakar
6. Iritasi vagina
7. Namun terkadang tidak menunjukkan gejala sama sekali.
8. juga timbul kemerahan dan edema pada vulva
9. Nyeri abdomen
Manifestasi Klinik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnosis vaginitis ditegakkan bila 3 kriteria terpenuhi dari 5 kriteria dibawah ini :
1. Cairan vagina yang homogen (jumlah dan warnanya dapat bervariasi
2. PH vagina > 4.5, dengan menggunakan phenaphthazine paper(nitrazine paper).
3. Uji Amin (+)
4. Terdapat “clue cell” ( sel epitel vagina yang diliputi oleh coccobacillusyang padat) 20%
pada preparat basah atau pewarnaan Gram.
5. Tidak adanya / berkurangnya laktobasil pada pewarnaan Gram. jumlah bakteri yang
normal pada vagina atau vaginosis bakterial.
6. Uji H2O2 :
PENATALAKSANAAN
1. Pencegahan
Kebersihan yang baik dapat mencegah beberapa jenis vaginitis dari berulang dan
dapat meredakan beberapa gejala:
a) Hindari bathtub dan pusaran air panas spa. Bilas sabun dari luar daerah
genital Anda setelah mandi, dan keringkan area itu dengan baik untuk
mencegah iritasi. Jangan gunakan sabun wangi atau kasar, seperti yang
dengan deodoran atau antibakteri.
b) Hindari iritasi. Ini termasuk tampon dan bantalan berparfum.
c) Usap dari depan ke belakang setelah menggunakan toilet. Hindari
penyebaran bakteri dari tinja ke vagina.
2. Pengobatan
Jika cairan yang keluar dari vagina normal, kadang pembilasan
dengan air bisa membantu mengurangi jumlah cairan. Cairan
vagina akibat vaginitis perlu diobati secara khusus sesuai dengan
penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi, diberikan
antibiotik, anti-jamur atau anti-virus, tergantung kepada organisme
penyebabnya. Untuk mengendalikan gejalanya bisa dilakukan
pembilasan vagina dengan campuran cuka dan air. Tetapi
pembilasan ini tidak boleh dilakukan terlalu lama dan terlalu
sering karena bisa meningkatkan resiko terjadinya peradangan
panggul.
Berbagai komplikasi dapat terjadi akibat
pengobatan vaginosis bakterialis yang tidak
tuntas, seperti:
1. Endometrititis
Peningkatan konsentrasi flora anaerob, yang
sebagian mungkin karena perubahan PH, bisa
Komplikasi menyebabkan peningkatan angka endometritis
2. Salpingitis
Radang pada saluran telur dapat terjadi bila
infeksi serviks menyebar ke tuba uterine
3. Servisitis
Peradangan ini dapat terjadi bila infeksi
menyebar ke serviks
1. Pengkajian
Proses pengkajian keperawatan harus dilakukan secara individual dan sesuai dengan masalah dan kebutuhan klien saat ini
A. Identitas Pasien
Vaginistis dapat dialami oleh wanita pada segala usia. Namun, sebagian besar kasus vaginistis terjadi ketika
wanita dalam masa reproduksi, yaitu usia 15–44 tahun.
1. Riwayat Penyakit Saat Ini
a). Keluhan Utama Pasien : Klien dengan vaginistis akan mengeluh gatal pada daerah vagina, sering keputihan, banyaknya cairan
2. Kronologis Keluhan
Riwayat kesehatan dahulu adalah kemungkinan klien pernah mengalami penyakit pada daerah genital atau tidak serta kebersihan
vulva.
Riwayat kesehatan keluarga berhubungan dengan penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan terjadinya infeksi pada daerah vagina.
c. Pola Gordon
Pada klien dengan penderita vaginitis maka pola hidup sehat harus ditingkatkan, terutama keadaan vulva
hygiene. Jika klien sakit langsung dibawa ke rumah sakit atau ke pusat pelayanan kesehatan lainnya,
Meliputi status nutrisi dan keteraturan makan dari klien, biasanya klien mengalami ketidakseimbangan nutrisi,
karena penurunan nafsu makan, baik karena gejala terkait penyakit maupun prosedur pembedahan
3) Pola aktivitas
Klien biasanya tidak nyaman dan membatasai gerakannya karena merasa gatal pada daerah vagina.
4) Pola persepsi dan kognitif
Persepsi klien mengenai penyakit yang diderita dan sejauh mana klien mengetahui penyakit serta
kesehatannya.
5) Pola istirahat dan tidur
Istirahat dan pola tidur klien biasanya terganggu karena rasa gatal dan nyeri yang timbul serta
rasa cemas atas apa yang diderita.
6) Pola persepsi diri
Merasa cemas, takut dan khawatir dengan apa yang akan dijalaninya.
7) Pola koping
Cara klien dalam mengatasi suatu masalah yang dihadapi serta dengan bantuan orang lain.
8) Pola eliminasi
Pada pola BAB biasanya tidak mengalami gangguan namun ada kemungkinan pola BAK
terganggu.
9) reproduksi dan seksual
Pada pola repdroduksi klien, apakah selama sakit ada gangguan atau tidak yang
berkaitan dengan reproduksi sosial. Pada klien dengan penderita vaginitis biasanya
terdapat gangguan dalam reproduksi.
5) Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, tampak bersih, tidak ada secret
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
6) Mulut
Inspeksi : tampak bersih, bentuk simetris, mukosa bibir kering
7) Telinga
Inspeksi : bentuk simetris dan sejajar, bersih tidak ada secret
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
8) Thorax
Inspeksi : bentuk normal dan simetris, tidak ada perbesaran
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tidak ada massa
Auskultasi : tidak ada suara napas tambahan
9) Abdomen
Inspeksi : tidak ada perbesaran
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tidak ada massa
Auskultasi : bising usus normal
10) Ekstremitas Atas dan Bawah
Inspeksi : simetris, bentuk normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : motorik normal
11) Genitalia
Ada keputihan, keluarnya cairan dari vagina, kemerahan akibat adanya infeksi. Kaji cairan vagina yang
keluar meliputi; warna, konsistensi, serta baunya.
Analisa Data
Data Etiologi Problem
Gejala dan Tanda Mayor 1. Agen pencedera
Nyeri akut b.d Agen
fisiologis (mis. Inflamasi,
DS: pencedera fisiologis (mis.
iskemia, neoplasma)
1. mengeluh nyeri inflamasi, iskemia, 2. Agen penceedara
DO : kimiawi (mis. Terbakar ,
neoplasma)
bahan kimia iritan)
2. tampak meringis
3. Agen pencedera fisik
3. bersikap protektif (mis. Waspada posisi menghindari nyeri)
(SDKI hal 172 kode D.0077) (mis. Abses , amputasi ,
Gejala dan Tanda Minor
terbakar , terpotong ,
DS:
mengangkat berat ,
4. – prosedur operasi , trauma
Gejala dan Tanda Mayor Gangguan Eliminasi Urin bd nyeri 1. Penurunan
DS: kapasitas kandung
kemih
1. Desakan berkemih ( Urgensi ) (SDKI – 0149, 2017 : 18)
2. Iritasi kandung
2. Urin menetes ( dribbling) kemih
DO :
3. Efek tindakan
3. Distensi kandung kemih medis
4. Kelemahan otot
Gejala dan Tanda Minor pelvis
DS :
4. –
DO :
5. -
Gejala dan Tanda Mayor Risiko gangguan integritas 1. Perubahan sirkulasi
kulit/jaringan b.d perubahan sirkulasi 2. Perubahan status nutrisi (kelebihan
DS :
atau kekurangan )
1. –
3. Kelebihan / kekurangan volume
DO :
cairan
2. Kerusakan jaringan dan/lapisan ( SDKI – D.0129), 2017 : 282) 4. Penurunan mobilitas
kulit 5. Bahan kimia iritatif
Gejala dan Tanda Minor ( SDKI – D.0129), 2017 : 282)
DS :
3. –
DO :
4. Nyeri
5. Pendrahan
6. Kemerahan
7. Hemaltoma
Diagnosa Keperawatan