JANGKA PENDEK
DISUSUN OLEH:
NURHAFNI DJUBULI (2021009)
ADHINDA RETNO (2021016)
INDAH PUSPITA (2021018)
YASMINE NURMAYDANI (2021020)
PENGERTIAN
Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), adalah anggaran yang
dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun.
Anggaran ini untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran
jangka pendek.
BAGIAN -
BAGIAN
ANGGARAN
JANGKA PENDEK
BAGIAN - BAGIAN ANGGARAN
JANGKA
Anggaran Penjualan
PENDEK TERDIRI DARI
Anggaran persediaan bahan baku dan
barang jadi
Anggaran Produksi
Anggaran biaya penjualan dan promosi
Anggaran pemakaian bahan langsung
PENDEK)
• Skedul pengumpulan piutang / penerimaan kas dari penjualan kredit
• Anggaran kas
ARUS KAS
JANGKA
Anggaran kas jangka PENDEK
pendek umumnya disusun
dengan cara menelusuri jejak berbagai kegiatan
perusahaan yang mengakibatkan terjadinya arus
fisik masuk dan arus fisik keluar
SKEMA ARUS FISIK
DAN ARUS KAS
PIHAK PENYALUR DANA DAN PENERIMA
DANA DALAM MASUKNYA ARUS KAS DAN
ARUS
• Perusahaan yang melaksanakan FISIK
proses YAITU:
produksi barang/jasa sebagai pihak pertama dan
pengambil inisiatif atas terjadinya keseluruhan arus kas dan arus fisik dalam keseluruhan
sistem itu
• Para rekanan/pemilik faktor produksi; yang bergerak dalam pasaran faktor produksi dan
pengambil inisiatif atas terjadinya keseluruhan arus kas dan arus fisik dalam keseluruhan
sistem itu
1. Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya adalah penjualan kredit.
Untuk penjualan tunai manajemen menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar 10%.
2. Untuk penjualan kredit; manajemen memberlakukan term of payment 5/10, n/60. Dari
penjualan kredit diperkirakan sebesar 60% akan memanfaatkan periode potongan, sedangkan
sisanya tidak memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak memanfaatkan
potongan, 50%-nya kaan membayar pada bulan transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan
berikutnya.
3. Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debt) adalah 5% dari penjualan kredit.
• Besarnya Cash Opname awal Tahun 2020 adalah Rp 10.000.000,-
• Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang merencanakan akan dibayar 30% secara
tunai dan 70% dibayar bulan berikutnya. Adapun pembelian yang dilakukan adalah
Periode Pembelian Bahan Baku
Sumber Januari (Rp) Februari (Rp) Maret (Rp) April (Rp) Mei (Rp) Juni (Rp)
Penerimaan
Kas
Sumber pengeluaran Januari Februari Maret (Rp) April (Rp) Mei (Rp) Juni (Rp)
kas (Rp) (Rp)
Pembelian bahan baku 1.500.000 1.800.000 2.400.000 2.250.000 2.700.000 3.300.000
Pembelian bahan baku - 3.500.000 4.200.000 5.600.000 5.250.000 6.300.000
Pembayaran hutang 2.500.000 - 1.000.000 - - 3.000.000
Jumlah 4.000.000 5.300.000 7.600.000 7.850.000 7.950.000 12.600.000
5. Anggaran kas
Keterangan Januari (Rp) Februari Maret (Rp) April (Rp) Mei (Rp) Juni (Rp)
(Rp)
Saldo kas awal 10.000.000 18.489.000 28.066.900 36.430.500 47.710.300 61.338.700
Penerimaan kas:
- Penjualan tunai 8.100.000 8.910.000 9.720.000 11.340.000 12.960.000 11.340.000
netto
- Piutang 4.389.000 5.967.900 6.243.600 7.512.600 8.618.400 7.968.600
Kas tersedia 22.489.000 33.366.900 44.030.500 55.560.300 69.288.700 80.647.300
Pengeluaran kas:
- Pembelian bahan
baku tunai 1.500.000 1.800.000 2.400.000 2.250.000 2.700.000 3.300.000