Anda di halaman 1dari 11

Askep Kegawat Daruratan

Syok Neurogenik

Nama Kelompok :

Ni Putu Vonita Hesti


Komang Vinayani Dwijayanti
Nanda Novia Anggi Pradita
Faizatul Risqyah
Definisi

Syok neurogenik merupakan kegagalan pusat


vasomotor sehingga tejadi hipotensi dan penimbunan
darah pada pembuluh tampung (capacitance vessels).Syok
neurogenik terjadi karena hilangnya tonus pembuluh
darah secara mendadak di seluruh tubuh. (Corwin, 2000).
Etiologi

Trauma medula spinalis dengan quadriplegia atau paraplegia (syok


spinal).
Rangsangan hebat yang kurang menyenangkan seperti rasa nyeri hebat
pada fraktur tulang.
Rangsangan pada medula spinalis seperti penggunaan obat anestesi
spinal/lumbal.
Trauma kepala (terdapat gangguan pada pusat otonom).
Suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut.
Syok neurogenik bisa juga akibat letupan rangsangan parasimpatis ke
jantung yang memperlambat kecepatan denyut jantung dan menurunkan
rangsangan simpatis ke pembuluh darah. Misalnya pingsan mendadak
akibat gangguan emosional.
Patofisiologi

Syok neurogenik termasuk syok distributif dimana penurunan

perfusi jaringan dalam syok distributif merupakan hasil utama

dari hipotensi arterial karena penurunan resistensi pembuluh

darah sistemik (systemic vascular resistance). Sebagai

tambahan, penurunan dalam efektifitas sirkulasi volume plasma

sering terjadi dari penurunan venous tone, pengumpulan darah

di pembuluh darah vena, kehilangan volume intravaskuler dan

intersisial karena peningkatan permeabilitas kapiler.


Akhirnya, terjadi disfungsi miokard primer yang
bermanifestasi sebagai dilatasi ventrikel, penurunan fraksi
ejeksi, dan penurunan kurva fungsi ventrikel. Pada keadaan
ini akan terdapat peningkatan aliran vaskuler dengan akibat
sekunder terjadi berkurangnya cairan dalam sirkulasi. Syok
neurogenik mengacu pada hilangnya tonus simpatik (cedera
spinal). Gambaran klasik pada syok neurogenik adalah
hipotensi tanpa takikardi atau vasokonstriksi kulit.
Manifestasi Klinis

Hampir sama dengan syok pada umumnya tetapi pada syok

neurogenik terdapat tanda tekanan darah turun, nadi tidak

bertambah cepat, bahkan dapat lebih lambat (bradikardi) kadang

disertai dengan adanya defisit neurologis berupa quadriplegia

atau paraplegia . Sedangkan pada keadaan lanjut, sesudah pasien

menjadi tidak sadar, barulah nadi bertambah cepat. Karena

terjadinya pengumpulan darah di dalam arteriol, kapiler dan vena,

maka kulit terasa agak hangat dan cepat berwarna kemerahan .


Komplikasi

Hipoksia jaringan, kematian sel, dan kegagalan multiorgan akibat

penurunan aliran darah yang berkepanjangan.

Sindrom distres pernapasan pada orang dewasa akibat destruksi

pembatasan alveolus-kapiler karena hipoksia.

Kebanyakan pasien yang meninggal karena syok, disebabkan

koagulasi intravascular diseminata akibat hipoksia dan kematian

jaringan yang luas sehingga terjadi stimulus berlebihan kaskade

koagulasi (Corwin, 2009)


Pemeriksaan Penunjang

CT-Scan

Elektrolit serum menunjukkan kekurangan cairan dan elektrolit.

Sinar X spinal

MRI

Mielografi

Rongentorak

Pemeriksaan fungsi paru

GDA
Penatalaksanaan

1. Baringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki.

2. Pertahankan nafas dengan memberikan oksigen(dengan masker)

3. Untuk keseimbangan hemodinamik, ditunjang dengan resusitasi cairan.

4. Bila tekanan darah dan perfusi perifer tidak segera pulih,

berikan obat-obat vasoaktif (adrenergik, agonis alfa yang

kontraindikasi bila ada perdarahan seperti ruptur lien) :

Dopamin, Norepinefrin, Epinefrin, Dobutamin


Pathway (terlampir)
Askep Kasus

Anda mungkin juga menyukai