Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS SOAP KASUS DRP

PADA PASIEN HIPERTIROID


SARMILA
70100116101
KASUS
Seorang pasien wanita berinisial SR berusia 35 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan dada kiri
terasa berdebar-debar, matanya tampak melotot serta tangan yang bergetar terus (tremor), sering
berkeringat dan merasa cepat lapar. Pasien mengaku sedang hamil 8 minggu. Tekanan darah 145/90 mmHg
dan suhu tubuh 37,5 C. Pada pemeriksaan fisik tampak pembesaran ringan kelenjar tiroid. Nilai
triiodothyronine (T3) bebas 17,6 pg / mL, hormon tiroksin bebas (T4) 3,79 ng / dL, dan thyroid-stimulating
hormone (TSH) 0,07μ IU / mL, Thyroglobulini 184ng / mL sedangkan antibodi antitiroid peroksidase
(TPO) adalah 420 IU / mL dan antibodi antithyroglobulin adalah 60 IU / mL. Dokter mendiagnosa pasien
menderita hipertiroid. Dokter memberikan resep Propylthiourasil 150 mg setiap 8 jam dan Propanolol HCl
40 mg/hari.
SUBJECTIVE
 Jenis kelamin : wanita berinisial SR
 Usia : 35 tahun (dewasa)
 Keluhan :
dada kiri terasa berdebar-debar, matanya tampak melotot serta tangan yang bergetar terus (tremor),
sering berkeringat dan merasa cepat lapar.
 Pada pemeriksaan fisik tampak pembesaran ringan kelenjar tioid.
 Sedang mengandung 8 minggu.
 Dokter mendiagnosa pasien menderita hipertiroid.
 Dokter memberikan resep metimazol 30 mg/hari dan bisoprolol 2,5 mg/hari
OBJECTIVE

 Suhu tubuh 37,5 C (normal)


 Memiliki tekanan darah 145/90 mmHg
OBJECTIVE
DATA
HASIL PEMERIKSAAN NILAI NORMAL KATEGORI
LABORATORIUM
Triiodothyronine (T3)
17,6 pg / mL (1,80-4,71) pg / mL Tinggi
bebas

Tiroksin bebas (T4) 3,79 ng / dL (0,80-1,90) ng / dL Tinggi

Thyroid-stimulating
0,07 μ IU / mL (0,400-4,0) μ IU / mL Rendah
hormone (TSH)

Thyroglobulini 184 ng / mL (0,73-84) ng / mL Tinggi

Antibodi antitiroid
420 IU / mL (10-40) IU / mL Tinggi
peroksidase (TPO)

Antibodi antithyroglobulin 60 IU / mL (20-35) IU / mL Tinggi


ASSESSMENT
 Thyroid-stimulating hormone (TSH) Rendah

Kadar h-TSH : 0,07 μ IU / mL (normal : 0,4-5)  Menurun

Pada hipertiroid, konsentrasi TSH plasma menurun (karena terdapat suatu antibodi yang menyerupai TSH, biasanya antibodi
immunoglobulin (TSI) yang berikatan dengan reseptor yang mengikat TSH. Dimana bahan-bahan tersebut merangsang aktivasi
cAMP dalam sel sehingga hasil akhirnya hipertiroid.

 Triiodothyronine (T3) bebas dan Tiroksin bebas (T4) Tinggi


Sekresi hormon tiroid (T3, T4)  Meningkat

Hal ini disebabkan karena TSI yaitu pembentukan TSH ditekan oleh kelenjar hipofisis anterior sehingga kelenjar tiroid dipaksa

mensekresikan hormon hingga diluar batas yang menyebabkan sel-sel sekretori kelenjar membesar dan terjadi peningkatan laju

metabolisme diatas normal dan terjadi penurunan berat badan dan ketidakseimbangan energi.
ASSESSMENT
 MASALAH YANG DIALAMI PASIEN :

Hipertiroid dan Tekanan darah tinggi stage 1


PLAN
TUJUAN TERAPI :

 Mengobati dan mengatasi gejala hipertiroid


 Menormalkan kadar TSH
 Menormalkan tekanan darah hingga 130/80 mmHg
PLAN
TERAPI FARMAKOLOGI
ANTIHIPERTIROID

 PROPYLTHIOURASIL
Merupakan golongan thiourea dengan mekanisme meng-inhibit perubahan perifer dari T4 menjadi T3

 Dosis : 150 mg / 8 jam


Oral 150-450 mg/hari dalam dosis terbagi
Dosis sesuai. Pasien tetap di kontrol selama 4-8 minggu (untuk melihat penurunan abnormalitas),
kemudian dosis mulai diturunkan 50-300 mg. Penyesuaian dosis dilakukan setiap bulan. Pengobatan
dilanjutkan 1-2 tahun.
TERAPI FARMAKOLOGI
ANTIHIPERTENSI

 PROPANOLOL HCL
β blocker tekah digunakan secara luas untuk mengurangi simom tirotoksik seperti palpitasi, cemas,
tremor, dan tidak tahan panas. secara parsial menghalangi perubahan T4 menjadi T3, tapi
kontribusinya kecil terhadap terapi keseluruhan.

 Dosis : 40 mg/hari
Dosis sesuai yaitu maks. 20 mg 3x/hari. Ditingkatkan setelah 3 hari menjadi 40 mg 3-4x / hari untuk
pasien dengan denyut nadi < 90 denyut.
DRP (REAKSI OBAT TIDAK
DIKEHENDAKI)
PROPYLTHIOURASIL PROPANOLOL HCL
• Efek samping minor termasuk pruritic maculopapular, arthralgia (sakit • Gangguan saluran cerna, kelemahan otot, lelah. Jarang;
pada persendian), demam, dan lukopenia ringan (hitung darah putih
<4000 mm3). Thiourea alternatif bisa dicoba pada situasi ini, tapi
bradikardia, parestesia, trombositopenia, purpura, ruam
crosssensitivity (reaksi sensitivitas antar obat) terjadi pada 50% pasien. kulit
• Efek samping mayor termasuk agranolusitosis (dengan demam, merasa
lemah, gingivitis, infeksi oropharyngeal, hitung granulosit ( < 250
mm3 ), anemia aplastik, sindroma seperti-lupus, polymyositis (=
kondisi yang ditandai inflamasi dan degenerasi dari otot skelet),
intoleransi saluran cerna, hepatotoksisitas, dan hipoprotrombinemia.

• Agranulositosis, jika terjadi, selalu terjadi dalam tiga bulan pertama


terapi; pengawasan rutin tidak dianjurkan karena onset yang mendadak.
Pasien yang telah merasakan efek samping mayor terhadap salah satu
24 thiourea sebaiknya tidak beralih ke obat lain karena cross-sensitivity
(reaksi sensitivitas antar obat).
DRP (INTERAKSI OBAT)
PROPYLTHIOURASIL PROPANOLOL HCL
• Dapat mempotensiasi aktivitas antikoagulan. dosis • Meningkatkan efek depresan miokardium yang lain,
bblocker, digitalis glikosida dan teofilin mungkin Ca antagonis dan hipoglikemi. Efek dihilangkan oleh
perlu dikurangi saat pasien menjadi euthyroid. isoprenalin. Efek vasokontriksi perifer ditingkatkan
oleh 25 adrenalin dan noreadrenalin. Efek
ditingkatkan oleh penghambat saraf adrenergik dan
deplesi katekolamin.

Tidak terdapat interaksi Obat


TERAPI NON FARMAKOLOGI
 Diet tinggi kalori, yaitu memberikan kalori 2600-3000 kalori per hari baik dari makanan maupun
suplemen

 Konsumsi protein harus tinggi, yaitu 100-125 gr (2,5 gr/ kg BB)

 Olahraga secara teratur

 Jangan stress
MONITORING
 Cek kadar h-TSH secara berkala

 Cek Tekanan darah (target < 130/80 mmHg)

 Kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat secara tepat

 Jika kadar TSH tetap dibawah normal setelah pengobatan selama 12- 18 bulan maka dilakukan
tindakan lanjutan yaitu radioaktif iodin atau tiroidektomi
DAFTAR PUSTAKA
American Thyroid Association. 2011. Hypertiroidsm And Other of Thyrotoxicosis: Management
Guidelines of The American Thyroid Association And American Association of Clinical
Endocrinologist. AACE Endocrine Practice Vol. 17 (3).

Dipiro, J.T., Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V. 2009. Pharmacotherapy Handbook 7th
edition. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Dipiro, Cecily V., Barbara G. Wells, Joseph T DiPiro, and Terry L. Schwinghammer. 2015.
Pharmacotherapy Handbook 9th Ed. United States: McGraw-Hill Education.

Anda mungkin juga menyukai