Anda di halaman 1dari 61

CLASSIS

MONOCOTYLEDONEAE

DISUSUN OLEH :

RIANA PUTRI
CIRI MORFOLOGI
Berupa tumbuhan terna, semak, atau pohon.
Akarnya serabut.
Memiliki batang berkayu ataupun tidak dan tidak
bercabang.
Batangnya berbuku-buku, beruas-ruas tampak jelas.
Berdaun tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau
melengkung.
Duduk daun berseling atau membentuk rozet.
Bunga berbilangan 3, bunga dan kelopak kadang tidak
dapat dibedakan dan merupakan tenda bunga.
Buah dengan biji mempunyai endosperm
CIRI ANATOMI
Akar memiliki struktur yang terdiri atas jaringan-
jaringan primer saja dengan silinder pusat yang
tergolong aktinostele
Endodermis yang pada penampang lintang jelas dapat
dibedakan sel-sel yang menebal dan tidak dapat dilalui
air serta zat-zat makanan yang terlarut di dalamnya
dengan sel-sel yang biasanya berhadapan dengan suatu
berkas pembuluh kayu yang dindingnya tidak menebal
dan merupakan pintu masuknya air dan bagian luar
akar ke dalam berkas-berkas pembuluh pengangkutan.
Karena tidak adanya kambium akar tidak bertambah besar
tidak ada pembentukan jaringan baru, sehingga tetap memiliki
struktur yang primer
Termasuk juga dalam batang tidak terdapat kambium, dan
setelah batang mencapai ukuran tertentu batang tidak dapat
bertambah besar lagi.
Pada penampang melintang batang endodermis tidak tampak
dengan nyata, berkas-berkas pembuluh pengangkutnya bersifat
kolateral tertutup dan pada penampang melintang batang tadi
tampak berserakan, biasanya dari pinggir ke tengah semakin
jarang.
Silinder pusat pada monokotil dengan berkas-berkas pembuluh
pengangkutan yang berserakan yang di sebut ataktostele.
PENGECUALIAN

1. Terdapat batang yang berkambium, bercabang-cabang


tanpa ada buku-buku dan ruas-ruas batang yang jelas.
Miasalnya pada suku Liliaceae (Dracaena, Pleomele)
2. Adanya daun-daun yang susunan tulang-tulang mnjari
atau menyirip. Misalnya pada Palma.
Bangsa HOLOBIAE
(ALISMATALES)

Terna, kebanyakan berupa tumbuhan air atau rawa


Bunga berkelamin tunggal atau banci, aktinomorf,
tanpa tenda bunga
Bakal buah banyak atau hanya 1, terpisah atau
berlekatan, mempunyai 1 atai banyak bakal biji.
Biji dengan lembaga yang besar, tanpa atau hanya
sedikit endosperm
SUKU Aponogetonaceae

Suku ini monotipik, terdiri atas 1 marga yaitu aponogeton dengan


sekitar 20 jenis.
Mempunyai rimpang berbentuk umbi, daun tunggal, bertangkai dengan
helaian berbentuk lanset yang mengapung atau terendam dalam air.
Bunga banci, tersusun dalam bulir bercabang
Tenda bunga menyerupai mahkota terdiri atas 3 atau 1 daun tenda
bunga
Benang sari 6, tersusun dalam 2 lingkaran
Bakal buah menumpang, jumlah 3 – 6
Buah pecah bila masak
Biji tanpa endosperm, lembaga lurus
Suku Potamogetonaceae

Tumbuhan air yang berakar dengan rimpang pada dasar


Daun bangun garis atau lanset atau bulat telur, bertangkai,
kadang berupih
Bunga berkelamin tunggal , aktimorf, tersusun sebagai bulir
atau terpisah, muncul di atas air.
Hiasan bunga tunggal
Bakal buah 6  1, masing masing dengan 1 biji
Buahnya buah kurung atau buah batu berisi 1 biji, tanpa
endosperm, lembaga dengan hipokotil besar.
Meliputi 125 jenis, dalam 8 marga, hidup di air tawar, payau
maupun laut
Suku Najadaceae
Tumbuhan air, submers (tenggelam dalam air), air tawar, payau,
laut.
Daun seperti benang atau bangun garis dengan tepi bergigi jarang
Bunga kelamin tunggla, terpisah dalam bunga majemuk bersifat
simos
Bunga jantan mempunyai 1 benang sari
Bunga betina dengan 1 bakal buah yang biji
Buah diselubungi seludang, tidak membuka
Kulit biji tipis, lembaga lurus, akar lembaga, dan hipokotil
Meliputi 1 marga, najas dengan 40 jenis, suku monotipik
Suku Scheuchzeriaceae

Terdiri dari 3 marga, dengan 15 jenis, distribusi di


daerah iklim sedang dan dingin
Tumbuhan terna air perennial, rimpang pada dasar,
batang tegak, daun bangun lanset
Bunga banci, aktinomorf,
Benang sari 6  8 bebas, kepala sari bangun garis,
menghadap ke dalam
Merupakan buah kurung, biji tanpa endosperm,
lembaga dengan daun lembaga yang membulat dan
pucuk lembaga kecil
Suku Alismataceae
Tumbuhan terna air perenial, tegak, jarang mengapung,
mempunyai saluran getah
Daun dengan tangkai panjang membentuk upih pada pangkal
Bunga banci, aktinomorf, dalam rangkaian bercabang
Hiasan bunga jelas, 3 daun kelopak dan 3 daun mahkota
Benang sari 6 atau lebih, bila banyak yang dipinggir bersifat
mandul
Buahnya buah keras dengan 1 biji
Biji tanpa endosperm, lembaga berbentuk tapal kuda
Terdiri atas 15 marga meliputi 80 jenis, hidup di air tawar
(rawa).
Suku Butomaceae
Tumbuhan terna air perenial, rimpang di dasar dengan cairan
seperti getah
Daun membentuk roset akar, bangun pedang atau pipih lebar
Bunga banci, aktinomorf, teripsah atau tersusun sebagai
bunga payung
Benang sari 8  9, bila banyak yag di pinggir bersifat
mandul
Ginesium atas 6 bakal buah yang menumpang, bebas atau
berlekatan pada pangkal
Buahnya buah kurung, biji banyak tanpa endosperm
Terbagi atas 6 marga, hanya memiliki sekitar 10-an jenis,
didaerah iklim sedang dan panas di air tawar
Suku Hydrocharitaceae
Tmubuhan terna air, mengapung, jarang berakar pada dasar
Daun tunggal tersusun dalam roset akar, tersebar atau berkarang
dengan bentuk beraneka ragam
Bunga kelamin tunggal, berumah dua. Aktinomorf, terpisah
dalam rangkaian bersifat simos,
Hiasan bunga dapat dibedakan , yaitu 3 daun kelopak dan
mahkota
Benang sari 3 atau kelipatan 3
Bakal buah tenggelam, beruang satu, dengan 2  15 tembuni dan
banyak bakal biji
Biji banyak, tanpa endosperm, lembaga lurus, akar lembaga tebal,
pucuk lembaga kecil
Bangsa Triuridales
Hanya ada 1 suku yaitu triuridaceae
Saprofit dengan batang tunggal sederhana, daun
berbetuk sisik yang tidak berwarna hijau tetapi
kekuningan atau kemerahan
Bunga kecil, bertangkai panjang
Tenda bunga menyerupai mahkota atas 3  8 segmen
Bunga jantan dengan 2  6 benang sari yang mandul
Biji lurus mempunyai endosperm, lembaga tidak jelas
Terbagi dalam 3 marga meliputi 40 jenis, tersebar di
daerah tropika
Bangsa Farinosae
Tumbuhan terna, jarang mempunyai batnag yang
kokoh, kadang mirip rumput
Bunga banci, aktinomorf, berbilangan 3, jarang
berbilangan 2
Benang dari dalam 2 lingkaran , kadang hanya 1
benang sari
Bakal buah dengan bakal biji yang atrop atau
anatrop
Buah dengan biji yang mempunyai endosperm
bertepung
Suku Flagellariaceae
Kebanyakan berupa tumbuhan memanjat ujungnya
berubah menjadi alat pembelit
Bunga kecil, banci, berumah dua, aktinomorf,
tersusun dalam malai pada ujung batang
Buah tidak membuka, berupa buah buni atau buah
batu berisi 3 biji
Biji dengan endosperm, lembaga kecil
Hanya memiliki 8 jenis yang terbagi dalam 3
marga.
Contoh: Flagellaria indica
Suku Restionaceae
Tumbuhan terna perenial dengan rimpang dibalut upih
serupa sisik dengan batang pendukung tumbuh tegak
Bunga dalam ketiak daun pelindung, terangkai sebagai
malai, kebanyakan berberkelamin tunggal, berumah dua,
jarang banci
Bakal buah menumpang, beruang 1  3, tiap ruang berisi
1 bakal biji
Buahnya buah kendaga atau buah keras
Biji dengan endosperm, lembaga kecil
Terbagi dalam kurang lebih 20 marga sekitar 300-an jenis
tumbuhan
Contoh : Restiona compressus
Bangsa LILIALES (LILIFLORAE)
 Habitus berupa terna perenial, mempunyai rimpang, umbi sisik
atau umbi lapis, kadang-kadang semak, perdu, pohon, dan
tanaman memanjat.
 Daun tersebar pada batang atau berupa roset akar.
 Bunga banci, aktinomorf, zigomorf tersusun dalam rangkaian
resemosa
 Perhiasan bunga trimerus tersusun dalam 2 lingkaran
menyerupai mahkota
 Benangsari 6 dalam 2 lingkaran
 Bakal buah superum atau nferum, berruang 3, bakal biji
anatrop
 Buah kendaga atau buah buni
 Biji dengan endosperm berdaging
 Mempunyai dua suku yaitu Liliaceae dan Amaryllidaceae
Suku Liliaceae
 Terna dengan rimpang atau umbi lapis, semak, tumbuhan
memanjat
 Daun tunggal tersebar pada batang atau berkumpul sebagai
roset akar, ada yang daunnya tereduksi atau cabang berubah
menjadi kladodium
 Bunga kecil sampai sangat besar dan menarik kebanyakan
banci, aktinomorf atau zigomorf
 Tenda bunga 6, tersusun dalam 2 lingkar.
 Benang sari 3,6, atau 12
 Bakal buah superum/semi inferum berruang 3
 Buah kendaga/buni
 Biji dengan endosperm, lembaga lurus atau bengkok
 Contoh: L. longiflorum (Lili gereja), L. speciosum (Lili
Jepang), dll
Lilium longiflorum Lilium speciosum
Suku amaryllidaceae
 Terna dengan umbi lapis atau umbi sisik. Jarang yang mempunyai
batang di atas tanah
 Daun pipih, panjang dalam roset akar/batang
 Bunga banci, menarik karena benruk, warna maupun ukurannya.
Tersusun seperti payung atau tandan
 Tenda bunga seperti mahkita yang tersusun dalam 2 lingkar,
aktinomorf, zigomorf
 Benang sari 6
 Bakal buah inferum dengan 3 ruang, masing-masing dengan
banyak bakal biji
 Buah kendaga, buah buni
 Contoh: Amaryllis reginae, Polianthes tuberosa (Sedap Malam),
dll
Amaryllis reginae Polianthes tuberosa
Bangsa poales (glumiflorae)
Suku poaceae (glamineae)
 Terna annual atau perenial, kadang-kadang berupa semak atau
pohon yang tinggi
 Batang tumbuh tegak, sorong atau merayap di atas tanah,
mempunyai rimpang dalam tanah.
 Batang jelas berbuku (nodus) dan ruas (internodus), batang ada
yang berongga, ada yang padat, batang silindris.
 Daun bentuk pita atau ellips memanjang, tulang daun sejajar
 Daun terdiri atas: pelepah daun (vagina), lidah daun (ligula), helai
daun (lamina) dan tanpa tangkai daun
 Bunga dalam karangan bunga spika (bulir) bunga jantan, kadang-
kadang uniseksuil
 Tiap bunga terdapat pada ketiak daun pelindung yang disebut
palea inferios
 Kelopak berubah menjadi palea superior, terdiri atas dua daun
kelopak yang berlekatan, berhadapan dengan palea inferior
 Mahkota terdiri atas 2 daun mahkota (jarang 3) yang berubah
menjadi lodikula (badan seperti sisik kecil dan membengkak)
 Benangsari 1-6, biasanya 3, tangkai sari halus, kepala sari
berruang 2, membuka dengan celah membujur, bunga
demikian disebut floret (bunga semu)
 Tankai putik biasanya 2, kepala putik seperti bulu.
 Buah berupa kariopsi/buan padi (buah dengan 1 biji yang
berlekatan dengan kulit biji)
 Contoh: Andropogan nardus (sereh), Zea mays, dll
Bangsa cyperales
Suku cyperaceae
 Terna perenial, mempunyai habitat lembab, berpaya atau berair,
biasnya tumbuh berumpun
 Mempunyai rimpang yang merayap atau umbi dengan geragih
sebagai alat perkembangbiakan vegetatif
 Batang dengan penampang segi tiga, tidak berongga
 Daun bentuk pita, dengan tulang daun sejajar, mempunyai pelepah
yang tertutup, tanpa lidah daun (ligula)
 Bunga kecil tidak menarik, uni atau biseksuil tersusun dalam bulir,
dengan bulir-bulir kecil tersusun bentuk payung atau payung
berganda atau bentuk malai
Perhiasan bunga tereduksi menjadi sisik atau
rambut
Benangsari 3
Bakal buah superum
Tangkai putik bercabang 2-3
Buah keras berbiji 1 dengan lembaga kecil
Contoh: Cyperus rotundus, Fimbristylis globulosa,
dll
Bangsa ZINGIBERALES (SCITAMINEAE)
Kebanyakan brupa terna yang besar , perennial,
mempunyai rimpang atau batang dalam tanah.
Daun lebar jelas dapat dibedakan dalam tiga bagian :
Helaian, tangkai dan upih.
Helaian daun simetris, bertulang menyirip.
Bunga besar dengan warna yang menarik, banci,
zigomorf atau asimetris.
Bakal buah tenggelam kebanykan beruang 3,
Buahnya buah kendaga atau berdaging , biasanya tidak
membuka.
Biji tanpa atau dengan sedikit endosperm.
 Bangsa Zingiberales memiliki 4 suku yaitu :
1. Zingiberaceae
2. Musaceae
3. Cannaceae
4. Marantaceae
Suku Musaceae
Terna yang besar
Batang semu yang terdiri atas upih daun yang balut
membalut,Daun yang lebar, bangun jorong/memanjang
dan ibu tulang yang besar.
Bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorf
tersusun dalam sinisiunus yang terdapat dalam ketiak
daun
Buah berdaging, tidak membuka, merupakan buah
buni atau buah kendaga
Biji dengan kulit biji keras, kadang-kadang bersalut,
lembaga lurus terdapat dlm endospermdan perisperm
CONTOH
Musa Paradisiaca Heliconia indica
Suku Zingiberaceae
Terna perenial dg rimpang yang kadang-kadang
membentuk seperti umbi
Batang pendek diatas tanah
Daun tunggal mempunyai sel-sel minyak menguap
Helaian daun lebar dg ibu tulang yang tebal, tangkai
daun pendek.
Bunga terpisah-pisah , tersusun dalam bunga majemuk
tunggal
Buahnya buah kendaga yang berkatup 3 atau berdaging
Biji bulat atau berusuk , mempunyai salut biji
,endosperm banyak.
CONTOH
Alpinia galanga Curcuma Domestika
Suku Cannaceae
Terna besar-besar, perenial, dalam tanah mempunyai
rimpang yang tebal seperti umbi
Daun lebar, besar, bertulang menyirip dg ibu tulang
Bunga banci zigomorf atau lebih sering asimetrik
Buah dg kelopak yg tidak gugur di bagian atas berupa
buah kendaga yang membuka dg rusaknya dinding yg
kemudian menjadi kasap berbenjol-benjol
Biji banyak, bulat, endosperm keras, lembaga kecil
CONTOH
Canna edulis Canna indica
Suku Marantaceae
Terna perenial, dalam tanah membentuk rimpang yang
merayap
Daun dalam 2 baris , terdiri atas 3 bagian yang jelas ,
berupa helaian, tangkai, dan upih yang terbuka
Tangkai daun bangun silinder
Bunga banci , asimetris
Bakal buah tenggelam
Buahnya buah kendaga yang pecah dengan membelah
ruang atau buah yang berdaging
Biji dg bnyk endosperm sering bersalut pada bagian
pangkal , lembaga bengkok atau terlipat.
CONTOH
Maranta bicolor Calathea ornata
Bangsa Gynandrae
Berupa terna yang hidup sebagai epifit kadang saprofit
atau terestrial
Daunnya beraneka ragam, tersusun dlm 2 baris ,sering
agak tebal berdaging
Bunga Banci, zigomorf, jarang sekali aktinomorf
Bakal buah tenggelam, kebanyakan beruang 1 dg
banyak bakal biji pada tembuni yg terletak pada
dinding
Buahnya buah kendaga bila masak pecah dgn
mengeluarkan biji-biji kecil seperti serbuk.
 Biji tanpa endosperm ,lembaga belum sempurna
CONTOH
Apostasia nuda Neuwiedia linleyi
Suku Apostasiacea
Terna terestial,g rimpang pendek dg batang yg tidak
bercabang-cabang
Daun memanjang, bertangkai ,bertulang melengkung
Bunga kecil, banci, aktinomorf atau zigomorf tersusun
dalam bulir atau tandan yang mempunyai daun-daun
pelindung
Buahnya buah kendaga,kadang-kadang berparuh
pendek.
Biji kecil ,banyak, bangun jorong.
CONTOH
Orchis militaris Vanilla planifolia
Bangsa Arecales (Spadiciflorae)
Bangsa ini mencakup tumbuhan dengan berbagai
perawakan (habitus).
Kebanyakan berupa terna yang besar, kadang-kadang
pohon- pohon atau liana. Ada pula yang berupa tumbuhan
kecil-kecil.
Daun kebanyakan besar, berbagi atau majemuk dengan
susunan tulang-tulang menjari atau menyirip.
Bunga kecil,banci atau berkelamin tunggal, tersusun rapat
membentuk bunga majemuk seperti bulir atau tongkol.
Hiasan bunga tidak ada, atau bila ada tidak menarik,
berbilangan 3.
Benang sari berbeda-beda jumlahnya.
Bakal buah menumpang, beruang 1 atau lebih.
Jumlah bakal biji dalam tiap ruang tidak tertentu.
Buah berupa buah buni atau buah batu.
 Biji dengan endosperm besar, lembaga kecil.
Bangsa dibagi menjadi 4 Suku yaitu :
Suku Arecaceae
 Berupa semak, pohon atau liana.
 Batang amat pendek hampir tidak ada atau tinggi besar.
 Akar pertama yang berasal dari lembaga segera hilang dan
diganti dengan akar-akar yang sama besar.
 Daun tunggal, bercangap, berbagi atau majemuk dengan
sususnan tulang-tulang menjari atau menyirip.
 Dalam kuncup, daun terlipat.
 Tangkai daun ke pangkal melebar menjadi upih yang membalut
batang atau setidak-tidaknya menyerupai upih dan kadang-
kadang lama tidak mau lepas dari batang.
Bunga kecil, banci atau karena adanya reduksi salah satu
kelaminnya menjadi berkelamin tunggal.
Karangan bunga jarang terdapat pada ujung batang,
biasanya di ketiak-ketiak daun.
Hiasan bunga ganda, berupa 3 daun kelopak yang
terpisah-pisah
Buahnya buah buni atau buah batu.
Bijinya dengan endosperm dan lembaga yang kecil.
Suku ini membawahi sekitar 200 marga yang keseluruhan
meliputi 4000an jenis yang sebagian besar tersebar di
daerah tropika.
CONTOH
Cocos nucifera Elaeis guineensis
Caryota urens Zallaca edulis
Suku Araceae

Terna dengan getah yang cair atau seperti susu, pait.


Dalam tanah menyerupai rimpang yang memanjang atau seperti umbi,
kadang-kadang memanjat, jarang dengan batang berkayu.
Daun biasanya tidak banyak.
Helaian daun jantung atau perisai.
Bunga yang banci semua sama, yang berkelamin tunggal pada tongkol
teratur.
Bakal buah menumpang atau tenggelam dalam tongkol.
Buahnya buah buni berisi 1 – banyak biji.
Biji mempunyai endosperm dengan lembaga ditengahnya, atau tanpa
endosperm dengan lembaga yang bengkok.
Suku ini membawahi lebih dari 100 marga yang seluruhnya meliputi
lebih dari 1500 jenis, lebih dari 90 % merupakan tanaman daerah tropika.
CONTOH
Acorus calamus Anthurium crystallinum
Calla palustris Xanthosoma violaceum
Suku Cyclanthaceae
Terna perenial dengan habitus mirip palma.
Batang pendek atau tidak ada, kadang-kadang memanjat dan menjadi
setengah epifit.
Mempunyai getah seperti susu atau cair.
Daun berbentuk seperti kipas seperti pada palma kipas.
Bunga berkelamin tunggal.
Bakal buah tenggelam didalam tongkol atau sumbu bunga majemuknya.
Buahnya buah buni yang beisi banyak biji.
Biji dengan kulit biji yang berdaging, mempunyai endosperm dan
lembaga yang kecil, lurus atau bengkok.
Suku ini membawahi 40 an jenis yang terbagi kurang lebih 6 marga,
terbatas pada daerah Amerika dan Hindia Barat.
CONTOH
Cyclanthus bipartitus Carludovica palmata
Suku Lemnaceae
Terna air perenial, kecil, mengapung atau tenggelam.
Tanpa batas-batas yang nyata antara batang dan daun-daunnya.
Akar seperti benang-benang atau tanpa akar.
Tubuh tumbuhan tereduksi menjadi badan berbentuk jorong,
memanjag atau bulat pipih, tanpa diferensiasi morfologi.
Bunga berkelamin tunggal.
Buah berupa gelembung kecil, biji dengan kulit
berdaging,sedikit endosperm dan lembaga yang lurus.
Suku ini merupakan penghuni lingkungan berair tawar
dihampir seluruh dunia, seluruhnya meliputi sekitar 25 jenis
yang terbagi dalam 3 – 4 marga.
CONTOH
Spirodella polyrhyza
Lemna gibba
Bangsa Pandadales

Terna, perdu atau pohon dengan daun-daun upih.


Bangun daun garis atau pita.
Bunga selalu berkelamin tunggal.
Telunjang atau mempunyai tenda bunga, biasanya
tersusun dalam karangan bunga berupa tongkol
majemuk atau bongkol.
 Buahnya menyerupai buah keras.
 Biji mempunyai endosperm.
Bangsa ini terbagi menjadi 3 Suku
Suku Pandanaceae
Semak, perdu atau pohon dengan batang yang besar dan tumbuh tegak.
Bercabang-cabang atau berupa liana dengan batang-batang memanjat.
Pada pangkal batang terdapat akar tunjang, kadang-kadang akar keluar
dari bagian batang yang lebih tinggi.
Bunga berkelamin tunggal, telanjang, tersusun sebagai bunga tongkol
yang bersifat majemuk.
Bakal buah menumpang.
Buahnya buah batu atau menyerupai buah buni, terkumpul menjadi
buah ganda.
Biji kecil mempunyai endosperm berdaging dan lembaga yang kecil.
Suku ini mempunyai 200 – 300 jenis terbagi dalam 3 marga, terutama
tersebar di daerah tropika, di tepi-tepi pantai dan sungai-sungai, tetapi
tidak terdapat di Amerika.
CONTOH
Pandanus tectorius Freycinetia funicularis
Suku Sparganiaceae
Terna air perenial. Mempunyai rimpang dan batang diatas tanah yang
sederhana atau bercabang-cabang.
Daun bangun pita, panjang, kaku atau terkulai, diair tegak atau mengapung.
Pangkal daun berupih, biasanya tersusun dalam 2 baris pada pangkal
batang.
Bunga berkelamin tunggal, terkumpul dalam bongkol-bongkol yang bulat
dan terpisah-pisah.
Buahnya buah keras atau buah batu yang berdesak-desakan dalam suatu
kelompokan, tanpa tangkai buah, tidak membuka bila masak
Biji dengan kulit biji yang tipis, mempunyai endosperm bertepung dengan
lembaga ditengahnya.
Suku ini hanya terdiri atas 1 marga, semuanya meliputi antara 20 – 30 jenis
yang bersifat kosmopolit.
CONTOH
Sparganium eucarpum Sparganium simplex
Sparganium ramosum Sparganium tipodum
Suku Typhaceae
Terna air, perenial, di rawa-rawa atau telaga.
Mempunyai rimpang yang merayap dan batang-batang sederhana,
tinggi dengan bagian bawah terendam air.
Daun sempit, bangun daun garis atau pita memanjang agak tebal,
seperti spons, biasanya tersusun dalam 2 baris atau merupakan
roset akar.
Bunga berkelamin tunggal.
Buahnya buah kering, akhirnya membuka dengan membelah
membujur.
Biji dengan kulit biji yang bergaris-garis membujur, endosperm
bertepung, lembaga sempit, hampir sepanjang bijinya
Suku ini hanya terdiri atas 1 marga dengan kurang lebih 15 spesies
yang tersebar di daerah-daerah beriklim panas dan beriklim sedang.
CONTOH
Typha angustifolia Typha domingensis

Anda mungkin juga menyukai