Anda di halaman 1dari 9

Microgreen

GROUP 8
MEMBER

Rahma Nurul Nopia Triani


Siti Binawati
Muslimah Sirait
23020219120026
442180056 23020219130065

Amanda Indrati
Deviana Salsa
Ristriana
23020219130066
23020219140084
PENGERTIAN

Microgreen adalah tunas dari tanaman sayur berukuran


kecil yang dapat dipanen pada 14 hari setelah disemai.
Microgreen merupakan tanaman muda yang dapat
dipanen sebagai bibit (Kusumah dan Nurjasmi, 2021).

Microgreen adalah sumber polifenol yang kaya, sebuah kelas


antioksidan yang dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang
lebih rendah. Kandungan antioksidan termasuk polifenol yang
tinggi juga dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
SYARAT TUMBUH

• Microgreen dapat ditumbuhkan pada media tanam rockwool, cocopeat,


peat, perlite, vermiculite, dan tanah yang steril
• Microgreen membutuhkan cahaya matahari secara tidak langsung
selama 4-6 jam atau cahaya dari LED grow light.
• Kebutuhan air pada microgreen tidak banyak, kelembaban yang sesuai
adalah 50%.
• Suhu yang dibutuhkan tanaman microgreen adalah 24° – 29°C.
• Microgreen dipanen pada usia 14 hari dengan ketinggian tanaman 5 –
7,5 cm.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

 Budidaya microgreen mudah dilakukan


 Banyak jenis tanaman sayur yang dapat ditumbuhkan sebagai microgreen
 Perawatan microgreen relatif mudah
 Tanaman microgreen memiliki nutrisi tinggi seperti vitamin C, E, K, β-karoten, lutein, dan
zeaxanthin, dan senyawa bioaktif seperti antosianin, alkaloid, flavonoid, karotenoid,
isoflavon, asam fenolat, saponin, dan lainnya (Febriani et al., 2019).

Hanya dapat dipanen satu kali dan tidak dapat tumbuh lagi.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of agricultural and Food Chemistry
(2009) menyatakan bahwa sayuran mivrogreens memiliki asupan nutrisi dan vitamin
yang lebih banyak jika dibandingkan dengan sayuran dewasa.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Andansari, et.al. (2019) mengenai Status
Kandungan Sulforaphane Microgreens tanaman Brokoli (Brassica oleracea L.) pada
Berbagai Media Tanam dengan Pemberian Air Kelapa sebagai Nutrisi memberikan
hasil analisa berupa peningkatan kandungan Sulforaphane dengan metode HPLC
pada microgreens.
CONTOH
Brokoli Kacang Ercis
(Brassica oleracea L.) (Pisum sativum L.) Jenis Tanaman Contoh Tanaman
Brassicaceae Kembang Kol, Brokoli, Kubis, Kale, Selada Air, Lobak,
Arugula, Mustard dan Tatsoi

Asteraceae Selada, Endive, Escarole, Chicory, dan Radicchio


Apiaceae Wortel, Adas, dan Seledri
Amarillydaceae Bawang Putih, Bawang Merah, dan Daun Bawang
Amaranthaceae Bayam, Bit, Red Orach, dan Swiss Chard
Cucurbitaceae Melon, Mentimun, dan Labu
Serealia Wheat, Jagung, Barley, Padi, dan Sorghum

Kusumah dan Nurjasmi, 2021. Quinoa Buncis, Alfalfa, Kacang Hijau, Fenugreek, Kacang Fava,
dan Miju-Miju

Oleaginous Bunga Matahari


Tanaman Serat Rami
Tanaman Kemangi, Basil, Daun Bawang, Daun Ketumbar dan
Aromatik Jintan
SUMBER PUSTAKA

Andansari, Putri, Guniarti, dan Widiwurjani. 2019. Status Kandungan Sulforaphane


Microgreens tanaman Brokoli (Brassica oleracea L.) pada Berbagai Media Tanam
dengan Pemberian Air Kelapa sebagai Nutrisi. Jurnal Ilmiah Hijau Cendikia. Vol. 4 (1):
34-38.

Febriani, V., E. Nasrika, T. Munasari, Y. Permatasari, dan T. Widiatningrum. 2019.


Analisis produksi microgreens Brassica oleracea berinovasi urban gardening untuk
peningkatan mutu pangan nasional. Journal of Creative Student. Vol. 2 (2): 58 – 66.
 
Kusumah, A. V. C., dan R. Nurjasmi. 2021. Review: potensi microgreens meningkatkan
kesehatan lansia di masa pandemi covid-19. Jurnal Ilmiah Respati. Vol. 12 (1): 1 – 10.

Anda mungkin juga menyukai