Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK 2

RINGKASAN KEBIJAKAN PERUMAHAN PEMUKIMAN


KEBIJAKAN YANG DIBAHAS
1. UU NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN
PEMUKIMAN (dibahas 2 kelompok; (1) membahas bagian perumahan (2)
membahas bagian kawasan pemukiman)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 14/2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan
Dan Kawasan Permukiman (dibahas 1 kelompok)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 64/2016 tentang Pembangunan Perumahan
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (dibahas 1 kelompok)
4. Peraturan Menteri Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
(dibahas 2 kelompok; (1) membahas permen (2) membahas lampiran)
5. Peraturan Menteri Nomor 20/PRT/M/2017 tentang Penyediaan Rumah
Khusus
6. PEDOMAN UMUM PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (dibahas 1 kelompok)
Instruksi Tugas
• Meringkas dalambentuk diagram (bukan deskripsi) yang
memudahkan untuk memahami isi kebijakan
• Format PPT dengan layout mengikuti layout file tugas ini (seva as
saja dari file ini)
• Parameter penilaian; komunikatif, menarik dan mudah dipahami
• Dikerjakan sebagai tugas kelas hari ini untuk dikumpulkan hari
Kamis dalam bentuk soft file ke email
rita_ernawati@uinsby.ac.id dengan format penemaan file sesuai
judul kebijakan.
• Pembagian diserahkan kepada kompting kelas
• Selamat mengerjakan
BAGIAN UMUM
(Penyelenggaraan Kawasan Pemukiman)

Tuj
ua
n
Cakupan

Kewajiban

Syarat

Tanggung jawab

Keharusan

Tahapan
BAGIAN UMUM
Pasal (Penyelenggaraan Kawasan Pemukiman)

Penyelenggaraan kawasan pemukiman bertujuan sebagai tempat kegiatan yang


56 mendukung penghidupan terencana, berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang.

Penyelenggaraan kawasan pemukiman mencakup tempat kegiatan pendukung


57 perikehidupan baik di desa maupun di kota.

Penyelenggaraan kawasan pemukiman wajib dilaksanakan sesuai dengan arahan yang


58 terpadu dan berkelanjutan.

Penyelenggaraan kawasan pemukiman di kota harus memenuhi penyediaan prasarana,


59 utilit aspek pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas penyelenggaraan


60 pembangunan lingkungan hunian di kota.

Penyelenggaraan kawasan pemukiman di desa harus efisien terhadap potensi lingkungan


61 dengan memperhatikan fungsi dan peranan perdesaan.

Penyelenggaraan kawasan permukiman dilaksanakan melalui tahapan


63 Perencanaan,pembangunan,pemanfaatan,dan pengendalian.
BAGIAN DUA
(Penyelenggaraan Kawasan Pemukiman)
Perencanaan kawasan permukiman harus dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, Dokumen rencana
64 kawasan permukiman ditetapkan oleh bupati/walikota.

Perencanaan kawasan permukiman terdiri atas perencanaan lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan serta
65 perencanaan tempat kegiatan pendukung perkotaan dan perdesaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

Perencanaan pembangunan lingkungan hunian baru perkotaan meliputi perencanaan lingkungan hunian baru skala
66 besar dengan Kasiba dan perencanaan lingkungan hunian baru bukan skala besar dengan prasarana, sarana, dan
utilitas umum.

Perencanaan pembangunan lingkungan hunian baru perdesaan mencakup penyusunan rencana penyediaan lokasi
67 permukiman,penyusunan rencana penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum permukiman.

68 Perencanaan pembangunan kembali lingkungan hunian perkotaan dan perencanaan pembangunan kembali
lingkungan hunian perdesaan dimaksudkan untuk memulihkan fungsi lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan.

Perencanaan tempat kegiatan pendukung perkotaan dan perdesaan meliputi perencanaan jasa pemerintahan,
69 pelayanan sosial, kegiatan ekonomi, dan prasarana, sarana, dan utilitas umum.

Pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab dalam perencanaan pengembangan
70 lingkungan hunian perkotaan dan pedesaan, dan pembangunan kembali lingkungan hunian perkotaan dan
perdesaan.
Pembangunan kawasan permukiman harus mematuhi rencana dan izin pembangunan lingkungan hunian dan
kegiatan pendukung. 71

Pembangunan kawasan permukiman terdiri atas pembangunan lingkungan hunian perkotaan dan pedesaan serta
pembangunan tempat kegiatan pendukung perkotaan dan pedesaan. 72

Pembangunan lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan dilakukan melalui pelaksanaan pembangunan lingkungan
hunian baru atau lama. 73

Pembangunan tempat kegiatan pendukung perkotaan dan perdesaan meliputi pembangunan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, kegiatan ekonomi, dan prasaranana, sarana, dan utilitas umum sesuai dengan ketentuan 74
peraturan perundang-undangan.

Pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengembangan
lingkungan hunian baru 75

Pemanfaatan kawasan permukiman dilakukan untuk menjamin kawasan permukiman sesuai dengan fungsinya
sebagaimana ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah dan mewujudkan struktur ruang sesuai dengan 76
perencanaan.

Pemanfaatan kawasan permukiman terdiri atas pemanfaatan lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan serta
pemanfaatan tempat kegiatan pendukung perkotaan dan pedesaan 77
Pemanfaatan lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan. 78

Pemanfaat tempat kegiatan pendukung perkotaan dan perdesaan meliputi pemanfaatan jasa pemerintahan,
pelayananan sosial, kegiatan ekonomi, dan prasarana, sarana dan utilitas umum. 79

Pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab dalam pemanfaatan hasil pengembangan
lingkungan hunian, pembangunan lingkungan hunian baru, dan pembangunan kembali lingkungan hunian di 80
perkotaan atau perdesaan.

Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab melaksanakan pengendalian dalam penyelenggaraan
kawasan permukiman dan mencegah tumbuh dan berkembanganya perumahan kumuh dan permukiman kumuh. 81

Pengendalian perencanaan kawasan permukiman dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah. 83

Pengendalian pada tahap pembangunan dilakukan dengan mengawasi pelaksanaan pembangunan pada kawasan
permukiman, evaluasi merupakan kegiatan penilaian terhadap tingkat pencapaian penyelenggaraan kawasan 84
permukiman secara terukur dan objektif.

Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara pemberian insentif, pengenaan disinsentif, dan pengenaan
sanksi diatur dengan Peraturan Pemerintah. 85

Anda mungkin juga menyukai