Anda di halaman 1dari 22

Pancasila sebagai

Ideologi Bangsa
dan Negara
Ideologi
eidos (Yunani), idea (Latin) =
pengertian dasar, ide, gagasan, konsep,
cita-cita
+ logos = ilmu
Jadi “ideologi” = pengetahuan tentang
ide, ilmu tentang ide
Ideologi menurut Karl Marx

“ideologi” = tidak objektif, penuh


kebohongan tetapi menguntungkan
kekuasaan tertentu dalam masyarakat

ideologi --> dari kapitalis dan untuk


membela kapitalisme
Ideologi secara Universal
 Suatubentuk ide, gagasan dan pemikiran secara
menyeluruh yang dibuat berdasarkan hasil
perenungan dan kompleksitas manusia dengan
mempertimbangkan adanya keyakinan dan
kepercayaan serta keinginan sesuai dengan
kehendaknya dan tindakannya.
Menurut Oesman dan Alfian (1990 : 6), Ideologi berintikan
serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yg bersifat
menyeluruh dan mendalam yg dimiliki dan dipegang oleh suatu
masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan
hidup.

 Ideologi  merupakan kerangka penyelenggara negara


untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
 Ideologi Bangsa cara pandang suatu bangsa dalam
menyelenggarakan negara.
 Ideologi  suatu sistem nilai yang terdiri, nilai dasar yang
menjadi cita-cita dan nilai instrumental yg berfungsi sebagai
metode atau cara mewujudkan cita-cita tsb.
Kekuatan Ideologi
Menurut Alfian (1990)  kekuatan ideologi
tergantung pd kualitas 3 dimensi yg terkandung
dalam dirinya.

a. Dimensi realita  Nilai-2 Dasar (ND) yg


terkandung dlm ideologi scr riil berakar dan
hidup dalam masy/bangsa. Nilai-2 dasar
bersumber dr budaya & pengalaman
sejarahnya.
Lanjutan....
b. Dimensi idealisme  ND ideologi
mengandung idealisme, bukan angan-2,
memberi harapan masa depan lebuh baik
melalui perwujudan atau pengalamannya
dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari
dg berbagai dimensi.

c. Dimensi fleksibillitas / dimensi


pengembangan  ideologi memiliki
keluwesan sehingga memungkinkan utk
berkembang.
Fungsi Ideologi
 Menurut Soejanto P. (1990), ideologi mempunyai bbrp
fungsi, yaitu memberikan :
Norma-norma: yg menjadi ppedoman dan pegangan bagi
seseorang utk melangkah dan bertindak.
 Kekuatan: yg mampu menyemangati dan mendorong
seseorang utk menjalankan kegiatan agar mencapai tujuan.
Moh. Hatta (1926- 1931) yg memimpin Perhimpunan
Indonesia (PI), di Belanda sejak 1924 merumuskan konsepsi
ideologi politiknya berdasarkan 4 prinsip, yaitu persatuan,
nasional, solidaritas, non kooperasi dan kemandirian (self-
help).
a. Perbandingan
No PANCASILA LIBERALISME KOMUNISME
1) Sumber
Falsafah Bgs Ind (PS) Falsafah indivisualisme Falsafah materialisme
2) Dasar Sebagai makhluk individu Sebagai makhluk sosial /
Hakikat sifat kodrat manusia sbg (kebebasan individu) komunal
makhluk individu dan makhluk
sosial

3) Negara Kebebasan mns dlm realisasi Sebagai manifestasi dari mns


Negara, mrpkn persekutuan hidup demokrasi senantiasa sbg makhluk komunal. Nilai
mns (makhluk individu & makhluk mendasarkan atas kebebasan tertinggi dlm negara adl
sosial) serta mns sbg makhluk individu diatas segala-galanya. materi shg nilai mns
Tuhan. ditentukan oleh materi.

4) Agama Bebas memilih agama dan Tak percaya Tuhan (atheis).


Bukan negara sekuler (memisahkan menjalankan ibadah, ttp bebas
negara dengan agama) juga tak percaya Tuhan.
Percaya adanya Tuhan dan tak *Membedakan dan memisahkan
boleh atheis. antara agma dan negara (sekuler)
Konsep Ideologi menurut Ir.
Soekarno
 Pidato Bung Karno, tgl 1 Juni 1945 ketika berbicara
mengenai dasar negara (Philosophische grondolag) 
menyatakan “Prinsip Ketuhanan”. Bukan saja di Ind ber
Tuhan, ttp setiap orang Ind hendaknya ber-Tuhan.
Tuhannya sendiri.
 Yg Kristen menyembah Tuhan sesuai petunjuk Nabi Isa.
 Yg Islam menyembah Tuhan sesuai petunjuk Nabi Muhammad
SAW.
 Yg Budha dan Hindu, menyembah Tuhan sesuai kitab-kitabnya.
Karakteristik Ideologi
 Ideologi Tertutup : sering disamakan dengan istilah
”ideologis”.
 Ideologi Terbuka :
 Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar,
melainkan digali dan diambil dari kekayaan khasanah
rohani, moral, dan budaya masyarakatnya sendiri.
 Dasarnya adalah konsensus masyarakat. Ideologi
terbuka tidak diciptakan oleh negara melainkan
diketemukan dalam masyarakatnya sendiri.
 Ideologi menjadi milik seluruh rakyat.
Pancasila adalah ideologi negara yang
bersifat Terbuka
 Pancasila merupakan Weltanschauung;
 landasan filosofis dan ideologi negara yang
menjadi dasar negara
 Nilai utama ideologi Pancasila adalah
”kebersamaan” dengan bentuk ideal kebersamaan
hdiup bermasyarakatnya adalah ”masyarakat
kekeluargaan” yang ditunjukkan dengan
”kebersamaan hidup antara sejumlah manusia yang
terselenggara melalui interaksi saling memberi”
Pancasila dikatakan Ideologi Terbuka
juga punya alasan:
 Karena memiliki: nilai dasar, nilai instrumental, dan
nilai praksis.
 Nilai Dasar Pancasila memiliki nilai-nilai essensial
(mendasar) yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
 Nilai-nilai yang dapat dipakai sebagai
”staatfundamentalnorm” (Pokok kaidah-kaidah/norma-
norma negara yang fundamenatal )
Lanjutan...
 Nilai instrumental disebut dengan nilai alat yang merupakan
norma-norma yang lebih operasional rumusannya.
 Rumusan-rumusan nilai instrumental dapat diubah dan
disesuaikan dengan perkembangan jaman.
 Nilai Praksis berkaitan dengan aturan-aturan konkrit yang
dipakai untuk mengatur dan menyelesaikan persoalan-
persoalan kehidupan negara yang khusus, berkaitan
dengan berbagai yaitu bidang politik, ekonomi, sosial-
budaya, hukum, hankam dsb.
 Nilai praksis berupa undang-undang yang dijabarkan dari
UUD NRI Th. 1945, mulai UU sampai peraturan daerah.
 Frans Magnis Suseno membedakan idiologi menjadi :
 Idiologi tertutup ciri-cirinya :

1. Nilai yang terkandung dalam idiologi bukan berasal dari


masyarakat itu sendiri.
2. Berlakunya nilai idiologi dipaksakan di masyarakat.
3. Isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu melainkan terdiri
atas tuntutan-tuntutan yang bukan kongkret, operasional dan diajukan
dengan mutlak.
 Idiologi terbuka ciri-cirinya :

1. Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar.


2. Dasarnya bukan keyakinan idiologis sekelompok orang,
melainkan hasil musyawarah dari konsensus masyarakat
tersebut.
3. Nilai – nilai idiologi bersifat garis besar dan dasar sehingga
isinya tidak langsung operasional.
Ideologi Amerika
Serikat

 Amerika Serikat menganut Ideologi Liberalisme.


 Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran
para The Fuonding Father Amerika  seperti
 George Wythe,
 Patrick Henry,
 Benjamin Franklin, ataupun
 Thomas Jefferson.
Lanjutan...
 Amerika Serikat merupakan Sebuah Negara
Serikat/Federal Berbentuk Republik beribukota di
Washington D.C. yang mempunyai 50 negara bagian.
Sedangkan sistem pemerintahan yang dianut adalah Sistem
Pemerintahan Presidensial.
 Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya
dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki
adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar
yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang
relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang
transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap
pemilikan individu.
Lanjutan...
 Franklin certainly vested his faith in the virtue and
independence of the ordinary people who became a kind of
precursor to the middle class of the 19th century. He also
championed the virtues of thrift and the Protestant work
ethic as a means of achieving success.
(“...Tentu saja yang diberikan iman kepada kebajikan dan
kemandirian masyarakat orang biasa yang menjadi semacam
pelopor kelas menengah of the 19th. abadDia juga
memperjuangkan kebaikan dari protestan hemat dan etos
kerja sebagai sarana untuk mencapai sukses...”)
Ideologi Inggris

 Negara Inggris menganut ideologi Sosialisme. Sosialisme adalah


ajaran kemasyarakatan (pandangan hidup) tertentu yang berhasrat
menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil produksi
secara merata.
 Dengan kata lain, sosialisme merupakan suatu keyakinan dan
kepercayaan yang dianggap benar mengenai tatanan politik yang
mencita-citakan terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara
merata melalui jalan evolusi, persuasi, konstitusional-parlementer
dan tanpa kekerasan.
 Inggris (United Kingdom) merupakan negara kesatuan atau unitary
state yang terdiri dari
 Skotlandia,
 Wales,
 Inggris, dan
 Irlandia Utara yang memiliki bentuk pemerintahan monarki atau
kerajaan.
Inggris dikenal sebagai ibu atau pencetus sistem pemerintahan parlementer
(the mother of parliament) sebab Inggris lah yang membuat sebuah sistem
pemerintahan parlemen yang dapat diterapkan dengan baik untuk pertama
kali.
Sistem ini memberikan hak kepada masyarakat untuk memilih wakilnya
melalui pemilihan umum yang demokratis untuk dapat mengatasi persoalan
sosial ekonomi kemasyarakatan sehingga tercipta kesejahteraan rakyat.
Kostitusi di inggris tidak tertulis (konvensi) dalam bentuk teks namun
tersebar dalam bentuk berbagai hukum, peraturan, dan konvensi. 
Sekarang ini, Inggris terbagi dalam tiga daerah, yaitu England, Wales dan
Greater London
Ideologi Italy
 Mussolini dikenal sebagai pemimpin rezim fasis Italia sejak tahun 1922 hingga
1943. Ia juga dikenal sebagai pendiri ideology fasisme yang menjadikan
kekuatan militer sebagai penguasa kehidupan bernegara.
 Pemerintah Italia menyebut bahwa nilai-nilai Pancasila yang mendasari
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dapat dijadikan contoh proses
integrasi berbangsa di Italia.
 Hal itu terungkap dalam Dialog Lintas Keyakinan (Interfaith Dialogue) kedua
negara, yang diadakan di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Italia, Roma,
seperti disampaikan Counsellor Fungsi Penerangan KBRI Roma Charles F
Hutapea kepada Antara London, Kamis (12/10/2017). (Sumber :
https://jpp.go.id/peristiwa/internasional/311769-ideologi-pemersatu-bangsa-itali
a-contoh-nilai-nilai-pancasila
)
Terima Kasih, Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai