Anda di halaman 1dari 59

DEMOKRASI

DEMOKRASI
• Istilah demokrasi berasal dari Bahasa
Yunani demos, yang berarti rakyat
dan kratein berarti pemerintahan.
Dengan demikian demokrasi berarti
sistem kekuasaan yang berada di
tangan rakyat.
• Menurut Abraham Lincoln demokrasi
adalah pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat.
MACAM–MACAM DEMOKRASI

1. Atas Dasar Penyaluran Kehendak Rakyat


Menurut cara penyaluran kehendak rakyat demokrasi dibedakan atas:
a) Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung adalah paham demokrasi yang mengikut sertakan
setiap warga negara dalam permusyawaratan untuk menentukan
kebijaksanaan umum negara.
b) Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi tidak langsung adalah demokrasi yang dilaksanakan melalui
sistem perwakilan. Penerapan demokrasi ini berkaitan dengan kenyataan
suatu negara yang jumlah penduduknya banyak, wilayahnya luas, dan
permasalahan yang dihadapinya semakin rumit dan kompleks.
2. Atas Dasar Prinsip Ideologi
Berdasarkan paham ini terdapat dua bentuk demokrasi, yakni:
1) Demokrasi Konstitusional
Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang didasarkan pada kebebasan atau
individualisme. Ciri khas demokrasi konstitusional adalah kekuasaan pemerintahnya
terbatas dan tidak diperkenankan banyak campur tangan dan bertindak sewenang-
wenang terhadap warganya. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi.
2) Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat disebut juga demokrasi proletar yang berhaluan Marxisme-
Komunisme. Demokrasi rakyat mencita- citakan kehidupan yang tidak mengenal kelas
sosial. Manusia dibebaskan dari keterikatannya kepada pemilikan pribadi tanpa ada
penindasan atau paksaan. Akan tetapi, untuk mencapai masyarakat tersebut dapat
dilakukan dengan cara paksa atau kekerasan.
3. Atas dasar yang menjadi titik perhatiannya
Dilihat dari titik berat “Yang Menjadi Perhatiannya”, demokrasi dapat dibedakan:
a) Demokrasi Formal (negara-negara liberal)
adalah demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik tanpa
disertai upaya untuk mengurangi/menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi.
b) Demokrasi Material (negara-negara komunis)
adalah demokrasi yang menitik beratkan pada upaya-upaya menghilangkan perbedaan
dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan bidang politik kurang diperhatikan dan
bahkan kadang-kadang dihilangkan.
c) Demokrasi Gabungan (negara-negara nonblok)
adalah demokrasi yang mengambil kebaikan serta membuang keburukan dari demokrasi
formal dan demokrasi material.
Menurut Sklar bentuk demokrasi terbagi atas 5 (lima) macam, yaitu:
a) Demokrasi Liberal
yaitu pemerintahan dibatasi oleh undang-undang dan pemilihan umum
diselenggarakan dalam waktu yang ajeg.
b) Demokrasi Terpimpin
para pemimpin percaya bahwa tindakan mereka dipercayai rakyat,
tetapi menolak persaingan dalam pemilihan umum untuk menduduki
kekuasaan.
c) Demokrasi Sosial
menaruh kepedulian pada keadaan sosial dan egalitarianisme bagi
persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik.
d. Demokrasi Partisipasi
menekankan hubungan timbal balik antara penguasa dan yang dikuasai.
e. Demokrasi Konstitusional
menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-kelompok budaya dan
menekankan kerja sama yang erat diantara elite yang mewakili bagian
budaya masyarakat utama.
MASYARAKAT MADANI

• Konsep Masyarakat madani; merupakan terjemahan dari konsep civil society


yang pertama kali digulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam
ceramahnya pada Simposium Nasional dalam rangka Forum Ilmiah pada
acara Festifal Istiqlal, 26 September 1995 di Jakarta.
• Menurut Anwar Ibrahim yang dimaksud dengan masyarakat madani adalah
sistem sosial yang subur yang diasaskan pada prinsip moral yang menjamin
keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat.
• Paradigma masyarakat madani dilatarbelakangi oleh konsep kata ilahi, kota peradaban
atau masyarakat kota.
• Disisi lain, pemaknaan Masyarakat Madani dilandasi oleh konsep Al-Mujtama’ Al-Madani
yang diperkenalkan oleh Prof. Naquib al-Attas, seorang ahli Sejarah Peradaban Islam dari
Malaysia dan pendiri dari Institutefor Islamic Though and Civilization (ISTAC), yang secara
defenitif memandang Masyarakat Madani merupakan konsep masyarakat ideal yang
mengandung dua komponen besar yakni masyarakat kota dan masyarakat yang beradab.
• Masyarakat Madani adalah sebuah tatanan komunitas masyarakat yang mengedepankan
toleransi, demokrasi dan berkeadaban serta menghargai adanya pluralisme
(kemajemukkan).
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI

a. Free Public Sphere


adalah adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam mengemukakan pendapat.. Menurut Arendt
dan Habermas yang dimaksud dengan ruang publik adalah wilayah dimana masyarakat sebagai warga negara
memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik. Warga negara berhak melakukan kegiatan secara
merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada
publik.
b. Demokratis
Demokratis merupakan satu identitas yang menjadi penegak wacana masyarakat madani, dimana dalam
menjalani kehidupan, warga negara memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas kesehariannya,
termasuk berinteraksi dengan lingkungannya. Demokratis berarti masyarakat dapat berlaku santun dalam
pola hubungan interaksi dengan masyarakat sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan suku, ras dan
agama.
c. Toleran
Toleran adalah suatu sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukkan sikap saling
menghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain. Toleransi memungkinkan adanya
kesadaran masing-masing individu untuk menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang
dilakukan oleh kelompok masyarakat lain yang berbeda.
d. Pluralisme
Sebagai sebuah prasyarat penegakan masyarakat madani, maka pluralisme harus dipahami
secara mengakar dengan menciptakan sebuah tatanan kehidupan yang menghargai dan
menerima kemajemukan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Pluralisme tidak bisa
dipahami hanya dengan sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang
majemuk, tetapi harus disertai dengan sikap yang tulus untuk menerima kenyataan
pluralisme sebagai bernilai positif, merupakan rahmat Tuhan.
e. Keadilan Sosial (Social Justice)
Keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang proposional
terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
Hal ini memungkinkan tidak adanya monopoli dan pemusatan salah satu aspek kehidupan
pada suatu kelompok masyarakat.
PRINSIP DEMOKRASI

Pengakuan hak asasi manusia.


Pemisahaan atau pembagian kekuasaan (trias politika).
Pemerintahan menurut hukum.
Jaminan hak individu secara konstitusional, termasuk prosedurnya.
Badan kehakiman yang bebas dan tidak memilih.
Pemilihan umum yang bebas dan kebersamaan politik.
Kebebasan mengemukakan pendapat
Kebebasan berserikat dan berposisi.
Pendidikan politik/kewarganegaraan (civil education).
DEMOKRASI PANCASILA

Notonegoro Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh


hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang ber-
Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab,
yang mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Dardji Darmidihardjo Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang
bersumber pada kepribadian dan falsafah hidup Bangsa Indonesia, yang
perwujudannya dalam Pembukaan UUD 1945.
PRINSIP DEMOKRASI PANCASILA

Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.


Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, diri sendiri dan orang lain.
Mewujudkan rasa keadilan sosial.
Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
Mengutamakan persatuan dan nasional dan kekeluargaan.
Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
ASPEK DEMOKRASI PANCASILA

Aspek formal
mempersoalkan proses dan caranya rakyat menunjuk wakil-wakilnya dalam badan-badan perwakilan dan pemerintahan
dan bagaimana mengatur permusyawaratan wakil-wakil rakyat secara bebas, terbuka, dan jujur untuk mencapai
konsensus bersama.
Aspek material
mengemukakan gambaran manusia, dan mengakui harkat dan martabat manusia dan menjamin terwujudnya
masyarakat manusia Indonesia sesuai dengan gambaran, harkat dan martabat tersebut
Aspek normatif (kaidah)
mengungkapkan seperangkat norma atau kaidah yang membimbing dan menjadi kriteria pencapaian tujuan.
Aspek optatif
mengetengahkan tujuan dan keinginan yang hendak dicapai.
Aspek organisasi
mempersoalkan organisasi sebagai wadah pelaksanaan Demokrasi Pancasila dimana wadah tersebut harus cocok dengan
tujuan yang hendak dicapai.
Aspek kejiwaan
menjadi semangat para penyelenggara negara dan semangat para pemimpin pemerintahan.
PEMILIHAN UMUM
• Pemilihan umum adalah suatu cara memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di
lembaga perwakilan rakyat serta salah satu pelayanan hak asasi warga
negara bidang politik.
• Pada dasarnyap pemilihan umum dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Cara Langsung berarti rakyat secara langsung memilih wakil-wakilnya
yang akan duduk dibadan perwakilan rakyat, contonya: pemilu di
Indonesia, untuk memilih anggota DPRD II, DPRD I, DPD dan DPR.
2. Cara Bertingkat berarti rakyat memilih dulu wakilnya (senat), kemudian
wakilnya itulah yang akan memilih wakil rakyat yang akan duduk dibadan
perwakilan rakyat.
SISTEM PEMILIHAN UMUM

SISTEM DISTRIK

Sistem Distrik merupakan sistem pemilu yang paling tua dan didasarkan
kepada kesatuan goegrafis, dimana satu kesatuan geografis mempunyai
satu wakil di parlemen.
Sistem distrk sering dipakai dalam negara yang mempunyai sistem dwi
partai, seperti Inggris serta bekas jajahannya (India dan Malaysia) dan
Amerika. Namun, sistem distrik juga dapat dilaksanakan pada satu
negara yang menganut sistem multi partai
KELEBIHAN SISTEM DISTRIK

Karena kecilnya distrik, maka wakil yang terpilih dapat dikenal oleh penduduk distrik itu,
hubungannya dengan penduduk distrik lebih erat. wakil tersebut lebih condong untuk
memperjuangkan kepentingan distrik.
Sistem ini lebih cenderung kearah koalisi partai-partai, karena kursi yang diperebutkan dalam
satu daerah (distrik) hanya satu sehingga mendorong partai menonjolkan kerjasama dari pada
perbedaan, setidak-tidaknya menjelang pemilu, melalui stembus record.
Fragmentasi partai atau kecendrungan untuk membentuk partai baru dapat terbendung, malah
dapat melakukan penyederhanaan partai secara alamiah tanpa paksa. Di Inggris dan Amerika
Serikat sistem ini menunjang bertahannya sistem dwi partai.
Lebih mudah bagi suatu partai untuk mencapai kedudukan mayoritas dalam parlemen, tidak perlu
diadakan koalisi partai lain, sehingga mendukung stabilitas nasional.
Sistem ini sederhana serta mudah untuk dillaksanakannya.
KEKURANGAN SISTEM DISTRIK

Kurang memperhatikan adanya partai kecil dan golongan minoritas, apabila golongan tersebut
terpencar dalam beberapa distrik.
Kurang representatif, dimana partai yang kalah dalam suatu distrik kehilangan suara yang telah
mendukungnya. Dengan demikian, suara tersebut tidak diperhitungkan lagi. Kalau sejumlah
partai ikut dalam setiap distrik akan banyak jumlah suara yang hilang, sehingga dianggap kurang
adil oleh partai atau golongan yang dirugikan.
Ada kecendrungan si wakil lebih mementingkan kepentingan daerah pemilihannya dari pada
kepentingan nasional.
Umumnya kurang efektif bagi suatu masyarakat heterogen.
SISTEM PROPORSIONAL

Sistem Proporsional adalah prosentasi kursi di DPR dibagi


kepada tiap-tiap partai politik, sesuai dengan jumlah suara yang
diperolehnya dalam pemilihan umum.
Untuk keperluan itu ditentukan satu pertimbangan, misalnya 1
(satu) orang wakil: 400.000 penduduk.
Sistem proporsional pada prakteknya sering dikombinasikan
dengan beberapa prosedur lain, seperti sistem daftar (list
system), dimana partai mengajukan daftar calon dan sipemilih
memilih satu partai dengan semua calon yang diajukan oleh
partai untuk bermacam-macam kursi yang sedang diperebutkan.
KELEBIHAN SISTEM PROPORSIONAL

• Sistem Proporsional dianggap lebih demokratis, dalam arti lebih


egalitarian, karena asas one man one vote dilaksanakan secara
penuh tanpa ada suara yang hilang.
• Sistem ini dianggap representatif, karena jumlah kursi partai
dalam parlemen sesuai dengan jumlah suara yang diperolehnya
dari masyarakat dalam pemilu.
KEKURANGAN SISTEM PROPORSIONAL

• Mempermudah fragmentasi (pembentukan partai baru). Jika terjadi konflik intern partai,
anggota yang kecewa cendrung membentuk partai baru, sehingga peluang untuk bersatu
kurang.
• Sistem ini lebih memperbesar perbedaan yang ada dibandingkan dengan kerjasama sehingga
ada kecendrungan untuk memperbanyak jumlah partai, seperti di Indonesia setelah reformasi
1998.
• Sistem ini memberikan peranan atau kekkuasaan yang sangat kuat kepada pemimpin partai,
karena kepemimpinan menentukan orang yang akan dicalonkan menjadi wakil rakyat. Bahkan
ada kecendrungan wakil rakyat lebih menjaga kepentingan dewan pimpinan partainya dari
padakepentingan rakyat.
• Wakil yang dipilih renggang ikatannya dengan warga yang telah memilihnya, karena saat
pemilihan umum yang lebih menonjol adalah partainya. Peranan partai lebih menonjol dari
pada kepribadian sang wakil. Di Indonesia sistem ini dianalogikan dengan sebutan memilih
“kucing dalam karung”,
• Karena banyaknya partai bersaing, sulit bagi suatu partai untuk meraih mayoritas (50% +1) di
parlemen.
SISTEM GABUNGAN

• Sistem gabungan merupakan sistem yang menggabungkan sistem distrik


dengan proporsional.
• Sistem ini membagi wilayah negara dalam beberapa daerah pemilihan.
• Sisa suara pemilih tidak hilang, melainkan diperhitungkan dengan jumlah
kursi yang belum dibagi.
• Sistem gabungan diterapkan di Indonesia sejak pemilu tahun 1977 dalam
memilih anggota DPR, DPRD I, dan DPRD II. Sistem ini disebut juga Sistem
Proporsional berdasarkan stelsel daftar.
Mengapa demokrasi?

Membuka kesempatan partisipasi publik secara luas.


Menentukan tujuan
Memilih pemimpin
Mengawasi pemerintahan
Meminta pertanggungjawaban

Jadi secara tidak langsung masyarakat ikut serta di dalam proses


pemerintahan melalui serangkaian kegiatan-kegiatan.
Perdebatan

Selama lebih dari 55 tahun terakhir demokrasi memiliki


definisi yang beragam, memiliki banyak bentuk sehingga
rejim yang diktator pun menggunakan kata demokrasi untuk
menyamarkan keditaktorannya.
Dimensi prosedur

• Aturan hukum, supremasi hukum.


• Akuntabilitas, kewajiban untuk menjawab pertanyaan publik atas
keputusan yang telah dihasilkan, menyangkut informasi, justifikasi
dan sangsi.
• Responsive terhadap tujuan rakyat dan civil society (Morlino,
2004).
John Dewey

John Dewey bahkan sudah sejak lama memberikan perhatian bahwa demokrasi tidak
hanya berkaitan dengan politik ataupun bentuk pemerintahan, namun berkaitan
dengan sikap dari warga Negara yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan
nilai-nilai demokrasi. Dalam hal ini dewey (1921:101) mengatakaan bahwa;
” A democracy is more than a form of government; it is primarily mode of
associated living, of conjoint communicated experience. The extension in space of
the number of individuals who participate in an interest so that each has to refer
his own action to that of others, and to consider the action of others to give point
and direction to his own, is equivalent to the breaking down of those barrers of
class, race, and national territory which kept men from perceiving the full import
of their activity”
Nilai- nilai Demokrasi

Demokrasi memiliki nilai-nilai yang berlaku secara universal, yaitu


• adanya pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia,
• adanya penegakan dan persamaan dalam hukum dan prosesnya,
• adanya hak/kebebasan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, kekuasaan
tertinggi ada pada rakyat,
• adanya partisipasi dalam pengambilan kebijakan publik, musyawarah dan
mufakat dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah, mampu mengendalikan
diri, kebersamaan, dan keseimbangan, percaya diri atau mandiri,
• adanya keanekaragaman, adanya masyarakat yang terbuka dalam mengikuti
perubahan dan perbaikan hidup, dan adanya pengawasan dari masyarakat
terhadap pemerintah.
Prinsip Negara Demokrasi

• Amin Rais :
1. Adanya partisipasi dlm membuat hukum
2. Persamaan kedudukan didepan hukum
3. Distribusi pendapatan secara adil
4. Kesempatan memperoleh pendidikan
5. Kebebasan mengelukakan pendapat,ke bebasan pers, kebebasan
berkumpul dan ke bebasan beragama
6. Kesediaan dan keterbukaan informasi
• 7. Mengindahkan fatsoen politik
• 8. Kebebasan individu.
• 9. Hak untuk protes (Moh.Mahfud MD,1990)
• Robert A Dahl :
1. Pemilu yang bebas dan fair
2. Hak pilih yang mencakup semua
3. Hak untuk menjadi calon jabatan
4. Kebebasan mengungkapkan diri secara lisan,tuli san dan informasi alternatif.
5. Penjabat yang dipilih
6. Kebebasan membentuk asosiasi ( Frans M suseno)
• Frans Magnis Suseno .
1. Negara terikat pada hukum
2. Kontrol efektif terhadap pemerintah oleh rakyat
3. Pemilu yang bebas
4. Prinsip mayoritas
5. Adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis .

• Sri Sumatri
1. 1. Hukum ditetapkan dengan persetujuan wakil rakyat yang dipilih secara bebas .
2. 2. Hasil pemilu dapat mengakibatkan penggantian orang- orang-orang pemerintahan
3. 3. Pemerintahan harus terbuka
4. 4. Kepentingan minoritas harus dipertimbangkan

• Coba simpulkan dari beberapa pendapat tentang negara yang Demokratis itu ( Amin Rais, Robrt A Dahl, Frans M
Suseno, Sri Sumantri) !
Hubungan Demokrasi dengan Warga Negara
dalam Prinsip The Rule of Law

• Munculnya Rule Of Law,


• Rule Of Law sebagai prinsip hukum berkembangan pada abad ke 19 seiring dengan
munculnya negara dengan bentuk konstitusional dan demokrasi sebagai salah satu ciri
ciri negara demokrasi. Rule of Law sebagai prinsip hukum berbeda dengan negara
hukum. Negara yang pertama kali menerapkan landasan Rule of Law tersebut adalah
Amerika dan Inggris. Kedua negara tersebut merupakan negara yang menganut sistem
demokrasi dalam pemerintahannya. Dengan kata lain, demokrasi memberikan ruang
untuk munculnya prinsip Rule of Law agar dapat berkembang menjadi kondisi yang
lebih baik dibandingkan dengan landasan negara hukum.
Lanjutan…

• Hukum dan keadilan,


• Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
yang menjadikan setiap warga negara memiliki keadilan untuk ikut adil dalam
perkembangan negara. Fungsi Rule of Law lahir untuk memastikan bahwa dalam setiap
negara berdaulat ada kepastian hukum yang adil pada warga negaranya dan menjadi
pengawas terhadap pelaksanaan pemerintahan yang jika diperhatikan sejalan dengan
apa yang menjadi dasar negara demokrasi.
Lanjutan…

• Persamaan hak,
• Baik Rule of Law dan Demokrasi, keduanya mengharapkan adanya persamaan hak
secara konstitusional untuk demokrasi dan secara hukum untuk Rule of Law. Kedua
persamaan hak tersebut diatur dalam konstitusi dan aturan dasar negara, di negara
Indonesia ada UUD 1945. Kedua prinsip tersebut salah berhubungan berkaitan dengan
pelaksaaan hak hak asasi manusia. Dalam negara demokrasi dengan landasan hukum
Rule of Law, setiap warga negara dijamin nilai nilai hak asasi warga negaranya melalui
sistem hukum yang berlaku di negara tersebut.
Lanjutan…

• Syarat dasar Rule of Law dalam negara demokrasi,


• Hubungan demokrasi dengan Rule of Law lainnya berkaitan dengan adanya beberapa
syarat Rule of Law dalam masyarakat di Indonesia yang memiliki dasar negara demokrasi
terselengara dengan prinsip hukum Rule of Law yang diantaranya sebagai berikut ini.
• Perlindungan konstitusional yang jelas
• Independensi badan kehakiman
• Pelaksanaan pemilihan umum Secara terbuka yang dapat diikuti oleh seluruh warga negara yang
memenuhi syarat.
• Kebebasan untuk menyuarakan pendapat baik secara terbuka maupun tertutup yang dilindungi
oleh undang undang.
• Kebebasan berserikat/berorganisasi/ dan tidak adanya larangan untuk menjadi oposisi dan
pemerintahan.
• Adanya pendidikan kewarganegaraan bagi warga negaranya yang diatur dalam kurikulum.
Hubungan UUD NRI 1945 dengan Demokrasi

• Hubungan Demokrasi dengan Bentuk Pemerintahan Rumusan kedaulatan


ditangan Rakyat menunjukkan bahwa kedudukan rakyatlah yang tertinggi dan
paling sentral. Rakyat adalah sebagai asal mula kekuasaan Negara dan sebagai
tujuan kekuasaan Negara. Oleh karena itu “rakyat” adalah merupakan
paradigm sentral kekuasaan Negara. Adapun rincian structural ketentuan –
ketentuan yang berkaitan dengan demokrasi sebagai terdapat dalam UUD 1945
sebagai berikut : (a). Konsep kekuasaan Konsep kekuasaan Negara menurut
demokrasi sebagai terdapat dalam UUD 1945 sebagai berikut :1. Kekuasaan
ditangan Rakyat. (a). Pembukaan UUD 1945 alenia IV (b). Pokok pikiran dalam
pembukaan UUD 1945 (c). Undang – Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat (1)
(d). Undang – Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat (2) 2. Pembagian kekuasaan
3. Pembatasan Kekuasaan
WAWASAN
NASIONAL
PENGERTIAN

BANGSA

CITA-CITA
NASIONAL

TUJUAN
NASIONAL
FAKTOR PENENTU:

Bumi (geografi)
Manusia (penduduk)
Lingkungan

Dengan memperhatikan 3 faktor tsb maka suatu bangsa


penting untuk memiliki WAWASAN NASIONAL.
WAWASAN NASIONAL

• Cara pandang suatu bangsa baik ke dalam


maupun ke luar, yang dipengaruhi oleh
ideologi yang dianut, bentuk geografinya,
sejarahnya, serta kepentingan nasionalnya.
• Wawasan ke dalam adalah cara
pandang suatu bangsa terhadap diri-
nya sendiri (wilayahnya, SDAnya,
SDMnya).
• Wawasan ke luar adalah cara pandang
suatu bangsa terhadap negara lain.
• Wawasan Nasional dijadikan sebagai
landasan dan pedoman dalam
mencapai tujuan nasionalnya.

• Wawasan Nasional bangsa Indonesia


disebut WAWASAN NUSANTARA.
WAWASAN NUSANTARA

Merupakan cara pandang dan sikap bangsa


Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang
serba beragam, dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan wilayah, dengan tetap menghargai
dan menghormati kebhinekaan dalam setiap
aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan
nasional.
TUJUAN WASANTARA

1. Tujuan ke dalam, untuk mewujudkan


kesejahteraan, ketenteraman, dan keamanan bagi
bangsa Indonesia.
2. Tujuan ke luar, berkaitan dengan lingkungannya
yaitu: untuk ikut serta menyelenggarakan dan
mem- bina kesejahteraan dan perdamaian di
seluruh dunia.
HISTORIS dan YURIDIS

• WASANTARA SEBAGAI WAWASAN


WILAYAH

1. Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 yang


dikukuhkan dengan UU No.4 Prp 1960
2.Deklarasi Landas Kontinen pada
tanggal 17 Februari 1969 yang di-
kukuhkan dengan UU No.1 Th.1973

3. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia


(ZEEI) tanggal 21 Maret 1980 yang
dikukuhkan dengan UU No.5
Th.1983
DEKLARASI JUANDA 13 Des 1957

Memandang bahwa wilayah Indonesia


merupakan satu kesatuan secara utuh atau
kepulauan.
Penentuan batas laut teritorial selebar 12 mil
diukur dari garis yang menghubungkan titik
terluar dari pulau terluar (point to point theory).
Sebelumnya menggunakan hukum
kolonial, yaitu: TERRITORIALE ZEE en
MARITIEME KRINGEN ORDONANTIE
TH. 1939 (Ordonansi tentang teritorial laut
dan lingkungan maritim).

Penentuan lebar laut 3 mil (Island to


Island Theory)
• Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan
dalam PP No.4 Th.1960 tentang perairan
Indonesia, dan kemudian ditetapkan menjadi
UU No.4 Prp 1960.
DEKLARASI LANDAS KONTINEN 17
Februari 1969

• Untuk mengamankan SDA yang berada di


dalam laut.
• Segala SDA pada dasar laut dan tanah di
bawahnya di landas kontinen adalah milik
bangsa Indonesia.
ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA
(ZEEI) 21 Maret 1980

Merupakan suatu kawasan laut diluar laut teritorial


yang lebarnya 200 mil dan melingkar mengelilingi
wilayah suatu negara.
Negara tsb mempunyai hak eksklusif untuk
mengambil kekayaan alamnya.
Kawasan ZEE adalah laut bebas dan bukan laut
wilayah.
Dalam TAP MPR No. IV/MPR/1973
tentang GBHN, WASANTARA di-
rumuskan sebagai konsepsi:
1. Kesatuan Politik
2. Kesatuan Sosial Budaya
3. Kesatuan Ekonomi
4. Kesatuan Hankam
DASAR PEMIKIRAN WASANTARA

• WASANTARA dibentuk dan dijiwai oleh


paham kekuasaan bangsa Indonesia dan
geopolitik Indonesia.
PAHAM KEKUASAAN BANGSA
INDONESIA

WASANTARA tidak mengembangkan


ajaran/teori tentang kekuasaan dan adu
kekuatan, karena hal tersebut mengandung
benih-benih persengketaan dan
ekspansionisme.
GEOPOLITIK

• Politik yang dihubungkan dengan pengaruh


letak dan kondisi geografi dari bumi yang
menjadi wilayah hidupnya.
• Manusia yang hidup di atas bumi itulah yang
akan menjadi penentu wilayah hidupnya.
TOKOH-TOKOH GEOPOLITIK dan
AJARANNYA

FRIEDERICH RATZEL:
Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang
memerlukan ruang lingkup agar dapat tumbuh dengan subur.

• RUDOLF KJELLEN:
Negara adalah suatu organisme.
GEOPOLITIK INDONESIA

• Merupakan kebijaksanaan dalam rangka


mencapai tujuan nasional dengan
memanfaatkan keuntungan letak dan kondisi
geografi negara.
MANFAAT NYATA WASANTARA

• Terintegrasinya wilayah darat dan laut


Indonesia dalam satu kesatuan.
• Pertambahan luas wilayah Indonesia
terutama wilayah laut.
• Menghasilkan cadangan SDA yang besar.
HAKIKAT WASANTARA

• Ke dalam, lebih menampakkan sifat dan ciri


sebagai kesatuan wilayah laut dengan pulau-
pulau di dalamnya yang merupakan satu
kesatuan utuh dan manunggal.
• Ke luar, Nusantara yang terletak
diantara dua samodra dan dua benua,
berada pada posisi silang yang sangat
strategis.

• Esensi WASANTARA adalah cara


memandang Indonesia yang majemuk
tetapi satu, “Bhineka Tunggal Ika”.

Anda mungkin juga menyukai