Anda di halaman 1dari 32

ASKEP KOMUNITAS MASALAH KESEHATAN POPULASI : PENYAKIT KRONIK DM

OLEH KELOMPOK 5
TEDDY S
DESSY VELLYA SARI
NURHAYATI
MUSTOFA
SONDANG
NUR DWI PERMADI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
 Diabetes mellitus adalah kelainan metabolic yang ditandai dengan intoleran glucose

 Terapi DM meliputi:
1. Terapi Primer yg terdiri dari Penyuluhan kesehatan,diet diabetes dan
latihan fisik
2. Terapi sekunder,ysng terdiri dari obat hipoglicemia dan
hiperglicemia

DIABETES MELLITUS BERHUBUNGAN DENGAN


MENINGKATNYA KADAR GULA DARAH DAN
BERTAMBAHNYA RESIKO KOMPLIKASI BILA TDK DIKELOLA
DENGAN BAIK ( SOEGONDO,1999)
 Prinsip penatalaksanaan DM di komunitas meliputi :
- Dukungan yang positif untuk menghindari kecemasan
- Pemberian informasi secara bertahap
- Mulai dengan hal sederhana
- Penggunaan alat bantu pandang ( audio visual )
- Lakukan pendekatan dan stimulasi
 Tujuan Askep komunitas masalah kesehatan populasi penyakit kronik DM
 Mengetahui asuhan keperawatan komunitas pada penderita DM
 Mengetahui masalah masalah dan diagnose keperawatan komunitas pada pasien
DM
 Merencanakan asuhan keperawatan komunitas pada penderita DM
 Mengidentifikasi pengaruh tingkst pendidikan terhadap kepatuhan pasien DM
dalam menjalankan program terapi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
 PengertianDiabetes militus adalah penyakit metabolik yang
kebanyakan herediter dengan tanda hiperglikemia dan glukosuria,
disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut maupun
kronik, sebagai akibat dari kurangnya insulin efektif maupun
insulin absolut dalam tubuh. Gangguan primer terletak pada
metabolisme karbohidrat, yang biasanya disertai juga gangguan
metabolisme protein dan lemak.
 Klasifikasi DM
1. Diabetes type 1 : Kerusakan sel Beta mengarah kepada defesiensi insulin absolut
a. Imun
b. Idiopatik
2.. Diabetes type 2 ( 80 % )
Defisiensi insulin relative sampai defek sekresi ( tidak tergantung insulin
NIIDM.
3. DM Kehamilan ( Gestational DM )
Etiologi :
 DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapat menyebabkan insufisiensi insulin,
tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan penting pada mayoritas DM.
 Faktor lain yang dianggap sebagai kemungkinan etiologi DM yaitu :
a ) Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan sel beta
melepas insulin.
b ) Faktor factor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain agen yang dapat
menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan gula yang diproses secara berlebihan,
obesitas dan kehamilan.
c) Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas
yang disertai pembentukan sel – sel antibodi antipankreatik dan
mengakibatkan kerusakan sel – sel penyekresi insulin, kemudian
peningkatan kepekaan sel beta oleh virus.

d) Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan


jaringan terhadap insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang
terdapat pada membran sel yang responsir terhadap insulin.
 Patofisiologi

 Sebagian besar gambaran patologik dari DM dapat dihubungkan dengan salah satu efek
utama akibat kurangnya insulin berikut:
  
 Berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel – sel tubuh yang mengakibatkan naiknya
konsentrasi glukosa darah setinggi 300 – 1200 mg/dl.
 Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah penyimpanan lemak yang menyebabkan
terjadinya metabolisme lemak yang abnormal disertai dengan endapan kolestrol pada
dinding pembuluh darah.
 Berkurangnya protein dalam jaringan tubuh.
Tanda dan gejala

 Gejala yang sering muncul pada DM, yaitu :

 Poliuria (banyak dan sering kencing)


 Polipagia (banyak makan)
 Polidipsi (banyak minum) kemudian diringi dengan keluhan-keluhan :
 Kelemahan tubuh, lesu, tidak bertenaga.
 Berat badan menurun
 Rasa kesemutan, karena iritasi (perangsangan) pada serabut-serabut saraf
 Kelainan kulit, gatal-gatal, bisul-bisul
 Infeksi saluran kencing
 Kelainan ginjal kalogi: keputihan
 Infeksi yang sukar sembuh
Pada pemeriksaan laboratorium:
 Kadar gula darah meningkat
 Peningkatan plasma proinsulin dan plasma C polipeptida
 Glukosuria
 Test diagnosa
 Test Glukosa darah
 Gula dalam urine
 Glukosa toleran test
 Plasma proinsulin
 Pengobatan
 Diit rendah kalori
 Exercise untuk meningkatkan jumlah dan fungsi reseptor site
 Insulin diberikan bila dengan oral tidak efektif
BAB III PEMBAHASAN
1. KASUS 
 DiRT 3 RW 5 kelurahan CURUG, terdapat penduduk yang menderita diabetesmelitus
berjumlah 300 orang, 55 % wanita yaitu sebanyak 180 orang dan 45 % laki-laki sebanyak
120 orang. Dari jumlah penduduk yang menderita diabetes melitus tersebut sebanyak 150
orang (50 %) usia dewasa dan 30% usia lansia sebanyak 90 orang, serta 20% ibu hamil
sebanyak 60 orang. Dari data tersebut diketahui Diabetes Melitus dengan tipe IDDM 25%
sebanyak 75 orang, NIDDM 35% sebanyak 105 orang, dan DM dengan gangren 30%
sebanyak 90 orang, serta DM gestasional sebanyak 30 orang (10 %). Dari penduduk yang
menderita DM sangat sedikit sekali penderita DM yang rutin memeriksakan kadar gula
darahnya. Asuhan keperawatan ini menggunakan pendekatan proses keperawatan yang
meliputi : pengkajian status kesehatan masyarakat, perumusan diagnosa keperawatan, dan
perencanaan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan melibatkan kader kesehatan,
tokoh masyarakat dan pimpinan wilayah tersebut.
2. PENGKAJIAN
 Pengkajian menggunakan pendekatan community as partner meliputi : data inti dan data sub
 sistem.
 Data Inti komunitas meliputi ;
 Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
 Lokasi :
 Propinsi: Jawa Barat
 Kabupaten/ kotamadya : Bogor
 Kecamatan : Bogor Barat
 Kelurahan : Curug
 Rw 05
 Rt 03
 Luas wilayah : 5.220 m2
 Batas wilayah/wilayah
 Utara : Jalan raya melati
 Selatan : RT 06 /RW 04
 Barat : RT 07
 Timur : RT 18/ RW 03
 Keadaan tanah menurut pemanfaatannya
 Pemukiman : 4550 m2
 Data demografi
 Jumlah penderita hipertensi : 250 orang
 Jumlah penderita TB Paru : 65 orang
 Jumlah penderita asma : 20 orang
 Jumlah penderita DM : 300 orang
 Berdasarkan kelompok penderita DM
 Anak-anak : -
 Remaja : -
 Dewasa : 150 orang (50 %)
 Lansia : 90 orang (30 %)
 Ibu hamil : 60 orang (20%)
 Berdasarkan agama
 Islam : 20 orang (80%)
 Kristen : 30 orang (10%)
 Hindu : 15 orang (5%)
 Budha : 15 orang (5%)
 Konghucu : -
 Katolik : -
 Berdasarakan suku bangsa
 Sunda : 210 orang (70%)
 Jawa : 75 orang (25%)
 Madura : 9 orang (3%)
 WNI keturunan : 6 orang (2%)
 Jumlah penderita DM gangrene : 90 orang
 Status perkawinan
 Kawin : 195 orang (65%)
 Tidak kawin : 60 orang (20%)
 Duda : 30 orang (10%)
 Janda : 15 orang (5%)
1. Data sub sistem

•Data lingkungan fisik

1.Sumber air dan air minum


a.Penyediaan Air bersih
PAM : 180 orang (60%)
Sumur : 120 orang (40%)
Sungai : -

b.Penyediaan air minum


Selalu dimasak : 300 orang (100%)
Air mentah :-
 Saluran pembuangan air/sampah
 Kebiasaan membuang sampah
 Diangkut petugas : 30%
 Dibuang sembarangan : 70%
 Pembuangan air limbah
 Got/parit : 100%
 Sungai : -
 Keadaan pembuangan air limbah
 Baik/lancar : 25%
 Kotor : 75%
 Jamban
 Kepemilikan jamban
 Memiliki jamban: 80%
 Tidak memiliki jamban : 20%
 Macam jamban yang dimiliki
 Septitank : 75%
 Disungai : 25%
 Keadaan jamban
 Bersih : 45%
 Kotor : 55%
 Keadaan rumah
 Tipe rumah
 Tipe A/permanen : 210 orang (70%)
 Tipe B/semipermanen : 75 orang (25%)
 tipe C/tidak permanen : 15 orang (5%)
 Status rumah
 Milik rumah sendiri : 180 orang (60%)
 Kontrak : 120 orang (40%)
 Lantai rumah
 Tanah : 30 orang (10%)
 Papan : 90 orang (30%)
 Tegel/keramik : 180 orang (60%)
 Ventilasi
 Ada : 240 orang (80%)
 Tidak ada : 60 orang (20%)
 Luas kamar tidur
 Memenuhi syarat : 180 orang (60%)
 Tidak memenuhi syarat : 120 orang (40%)
 Penerangan rumah oleh matahari
Baik : 120 orang (40%)
Cukup : 150 orang (50%)
Kurang : 30 orang (10%)
 Halaman rumah
 Kepemilikan pekarangan
 Memiliki : 240 orang (80%)
 Tidak memiliki : 60 orang (20%)
 Pemanfaatan pekarangan
 Ya: 270 orang (90%)
 Tidak : 30 orang (10%)

Fasilitas umum dan kesehatan


 Fasilitas umum
 Sarana kegiatan kelompok
 Karang taruna : 1 kelompok
 Pengajian : 2 kelompok
 Ceramah agama : 1 kelompok
 PKK : 1 kali per bulan
 Tempat perkumpulan umum
 Balai desa : ada (1 buah)
 Dukuh : ada (1 buah)
 RW : ada (1 buah)
 RT: ada (1 buah)
 Masjid/Mushola : ada (2 buah)
 Fasilitas kesehatan
 Pemanfaatan fasilitas kesehatan
 Puskesmas : 150 orang (50%)
 Rumah sakit : 50 orang (16,6%)
 Para dokter swasta : 25 orang (8,3%)
 Praktek kesehatan lain : 75 orang (25%)
 Kebiasaan check up kesehatan
 Rutin tiap bulan : 90 orang (30%)
 Jarang : 210 orang (70%)
 Ekonomi
 Karekteristik pekerjaan
 PNS/ABRI : 60 orang (20%)
 Pegawai swasta : 60 orang (20%)
 Wiraswasta : 30 orang (10%)
 Buruh tani/pabrik :150 orang (50%)
 Penghasilan rata-rata perbulan
 <dari UMR : 150 orang (50%)
 UMR – 1.000.000,00 : 90 orang (30%)
 >dari UMR : 60 orang (20%)
 Pengeluaran rata-rata perbulan
 <dari UMR : 165 orang (55%)
 UMR – 1.000.000,00 : 105 orang (35%)
 >dari UMR : 30 orang (10%)
 Kepemilikan usaha
 Toko : 30 orang (10%)
 Warung makanan : 15 orang (5%)
 UKM : 9 orang (3%)
 Tidak punya : 246 orang (82%)
 Keamanan dan transportasi
 Keamanan
 Diet makan
 Kebiasaan makan makanan manis : 70% ( 210 org )
 Kebiasaan makan makanan berlemak : 20% ( 60 org )
 Lain-lain :10% ( 30 org )
 Kepatuhan terhadap diet
 Patuh : 25% ( 75 org )
 Kadang-kadang : 30% ( 90 org )
 Tidak patuh: 45% (135 org )
 Kebiasaan berolah raga
 Sering : 15% (45 org )
 Kadang-kadang : 40% (120 org )
 Tidak pernah : 45% (135 org )
 Kebiasaan sehari-hari
 Memakai alas kaki
 Setiap saat : 60% ( 180 org )
 Saat di luar rumah : 30% ( 90 org)
 Jarang memakai : 10% ( 30 org )
 Kebiasaan mencuci kaki sebelum tidur
 Sering : 10% ( 30 org )
 Kadang-kadang : 15% ( 40 org )
 Tidak pernah : 75% ( 225 org )
 Transportasi
 Fasilitas transportasi : Jalan raya, angkutan umum, ambulan
 Alat transportasi yang dimiliki
 Sepeda : 90 orang (30%)
 Motor : 120 orang (40%)
 Mobil : 6 orang (2%)
 Lain-lain : 84 orang (28%)

Penggunaan sarana transportasi oleh masyarakat
 Angkutan umum : 165 orang (55%)
 Kendaraan pribadi : 135 orang (45%)
  
 Politik dan pemerintahan
 Struktur organisasi : ada
 Terdapat kepala desa dan perangkatnya
 Ada organisasi karang taruna
 Kelompok layanan kepada masyarakat (pkk, karang taruna, panti, posyandu)
 Kebijakan pemerintah dalam pelayanan kesehatan : ada yaitu puskesmas
 Kebijakan pemerintah khusus untuk penyakit DM : belum ada
 Peran serta partai dalam pelayanan kesehatan : belum ada
 Sistem komunikasi
 Fasilitas komunikasi yang ada
 Radio : 225 orang (75 %)
 TV : 165 orang (55 %)
 Telepon/handphone : 120 orang (40 %)
 Majalah/Koran : 135 orang (45%)
 Fasilitas komunikasi yang menunjang untuk kelompok DM
 Poster tentang diit DM : ada
 Pamflet tentang penanganan DM : ada
 Leaflet tentang penanganan DM : ada
 Kegiatan yang menunjang kegiatan DM
 Penyuluhan oleh kader dari masyarakat dan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas
 : ada tapi jarang
 Pendidikan
 Distribusi pendudukan berdasarkan tingkat pendidikan formal
  
 SD : 135 orang (45%)
 SLTP : 90 orang (30%)
 SLTA : 60 orang (20%)
 Perguruan tinggi : 15 orang (5%)
  
1.Analisa Data

No      
Pengelompokan Data Etiologi Masalah
 
1. Ds :    

Dari hasil wawancara di dapat tingkat pendidikan ada Pengetahuan yang kurang Ketidakpatuhan terhadap diet Di RT 3 RW

50% warga yang tidak patuh menjalankan diet 5 kelurahan Curug


Do :

- data menyebutkan bahwa tingkat pendidikan SD

sebanyak 135 orang (45%)

- penyuluhan kader dari masyarakat dan petugas

kesehatan dari puskesmas jarang ada


- kebiasaan masyarakat makan makanan
yang manis sebanyak 210 orang (70%)
 
2 Ds:    

Dari hasil wawancara didapat ketidak patuhan Faktor penghasilan yang rendah Ketidakpatuhan masyarakat/penderita DM

masyarakat untuk melaksanakan check up kesehatan melaksanakan check up kesehatan Di RT

sebanyak 219 orang (70%) 3 RW 5 Curug


Do:

- sebanyak 210 orang jarang check up/bulan


- lulusan SD sebanyak 135 orang
- lulusan SLTP sebanyak 90 orang

- penghasilan < UMR sebanyak 150 orang

- penghasilan UMR-1.000.000 sebanyak 90

orang
- penghasilan > UMR 60 orang
 
3 Ds:    
  Do:
pencegahan terjadinya luka
-jumlah penderita DM dengan ganggren sebanyak 30%
ganggren
(90 orang)

- distribusi penderita DM berdasarkan tingkat

pendidikan formal
SD :45% (135 orang)
SLTP :30% (90 orang)
SLTA :20% (60 orang)
Perguruan tinggi:5%(15 orang)

-sebanyak 210 orang (70%) penderita DM tidak check

up secara rutin

- kebiasaan sehari hari penderita DM yang setiap

saat memakai alas kaki sebanyak 45 orang

(15%),saat dilauar rumah 75 orang (25%) dan

jarang
memakai 180 orang (60%)
1.PRIORITAS MASALAH

Diagnosa keperawatan score


Pentingnya Perubahan positif Penelesaian untuk

penyelesaian untuk penyelesaian peningkatan kwalitas

masalah di komunitas hidup


1. : rendah
0 : tidak ada 1 : 0 : tidak ada 1 : rendah
2. : sedang 2. : sedang
rendah
3. : tinggi 2. : sedang 3. : tinggi

3. : tinggi
       
Ketidakpatuhan terhadap diit di
       
RT 5 RW 3 kelurahan Curug        

berhubungan dengan 3 3 3 9

Pengetahuan yang
Kurang

       
Ketidakpatuhan
       
masyarakat/penderita DM 3 2 1 6

melaksanakan check
up kesehatan di RT 5
       
RW 3 kelurahan Curug

berhubungan
dengan faktor
penghasilan yang rendah
       
Resiko peningkatan penderita
       
ganggren di RT 5 RW 3        
       
kelurahan Curug berhubungan
       
dengan Kurangnya 3 2 2 7

pengetahuan penderita DM

tenytang pencegahan
terjadinya luka ganggren
1.PERENCANAAN

         
Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Sasaran Metode
KIE
1) Ketidakpatuhan terhadap diet di Tujuan jangka Bina hubungan saling Kader kesehatan
Ceramah, tanya
RT 5 RW 3 kelurahan Curug pendek: percaya dengan masyarakat dan
  jawab, diskusi,
berhubungan dengan Pengetahuan masyarakat Lakukan masyarakat yang
Setelah dilakukan demonstrasi.
yang kurang ditandai dengan : pendidikan menderita DM
asuhan keperawatan
data menyebutkan bahwa tingkat kesehatan tentang Semua penderita DM
selama 1 minggu
pendidikan SD sebanyak 135 orang diit untuk penderita di RT 5 RW 3
diharapkan penderita
(45%) penyuluhan kader dari DM kelurahan Curug
DM patuh tyerhadap    
masyarakat dan petugas kesehatan
pengobatan terhadap Berikan penyuluhan Semua penderita
dari Puskesmas jarang ada
  diit tentang pentingnya DM di RT 5 RW 3
 
kebiasaan masyarakat makan kepatuhan kelurahan Curug
Tujuan jangka
makanan yang manis sebanyak 210 pengobatan terhadap
panjang:
orang (70%) diit bagi penderita
 
-
Masyarakat
mengetahui
Masyarakat

mengetahui

tentang pentingnya

kepatuahan

pengobatan
KIE,
o peningkatan penderita Setelah dilakukan Berikan health Seluruh penderita
demonstrasi, dan demonstrasi Ceramah, tanya
ren di RT 5 RW 3 kelurahan asuhan keperawatan education pada DM di RT5 RW 3
jawab, diskusi Tindakan langsung Ceramah,
berhubungan dengan dalam waktu 1 penderita DM Kelurahan Curug
tanya jawab, diskusi
gnya pengetahuan minggu tidak terjadi tentang cara Seluruh penderita DM
 
rita DM tenytang peningkatan pencegahan dan keluarga di RT5
Laptop, LCD, materi, screen, dan leaflet
gahan terjadinya luka penderita DM dengan terjadinya luka RW 3

ren di tandai dengan: ganggren Tujuan gangren, dan

h penderita DM dengan jangka pendek : penyebab terjadinya


 
ren sebanyak 30% (90 luka gangrene
- Penderita DM
Ajarkan kepada
mengetahui cara
penderita DM penderita DM
pencegahan
kan tingkat pendidikan maupun keluarganya
terjadinya luka
tentang perawatan
ganggren
luka gangrene
D :45% (135  
ng) Berikan penyuluhan
- Penderita DM
LTP
tentang pentingnya
% (90 orang) mengerti cara
   
penderita DM yang setiap saat memakai penyebab terjadinya Check up gula darah

alas kaki sebanyak 45 orang (15%),saat luka ganggren gratis pada penderita
 
dilauar rumah 75 orang (25%) dan jarang DM
Tujuan jangka panjang:
memakai 180 orang (60%)
 

Setelah dilakukan

asuhan keperawatan

selama 1 minggu

diharapkan semua

masyarakat penderita

DM dapat patuh dalam

melaksanakan check

up gula darah
     
Berikan penyuluhan Kelurahan Curug
3) Ketidakpatuhan - Masyarakat penderita Laptop, LCD, materi,
tentang faktor resiko Seluruh penderita DM
masyarakat/penderita DM melaksanakan DM mengetahui screen, dan leafle
tentang di RT 5 RW 3
check up kesehatan di RT 5 RW 3 tentang resiko
ketidakpatuhan kelurahan Curug
kelurahan Curug berhubungan dengan ketidakpetuhan untuk
penderita DM tentang Seluruh penderita DM
faktor penghasilan yang rendah ditandai melaksanakan check
check up gula darah di RT 5 RW 3
dengan: up gula darah
kelurahan Curug
 

sebanyak 210 orang jarang check


       
lulusan SLTP sebanyak 90 orang

penghasilan < UMR sebanyak 150

orang penghasilan UMR-

1.000.000 sebanyak 90 orang

penghasilan > UMR 60 orang


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai