(FLEXIBLE PAVEMANT)
JENIS PERKERASAN
DAN FUNGSI LAPISAN LENTUR
PERKERASAN
Lapis permukaan
Lapis Base
Lapis Sub Base
Subgrade
Gambar 1: Mekanisme penyebaran tekanan akibat beban pada lapisan perkersana lentur
LAPISAN PERMUKAAN
(SURFACE COURSE)
LAPISAN PONDASI MAC
ADAM (SUBBASE)
TELFORD (SUBBASE)
1. BURTU (Laburan aspal satu lapis), merupakan lapis penutup yang terdiri dari
lapisan aspal yang ditaburi satu lapis agregat bergradasi seragam, dengan tebal
maksimum 2 cm;
2. BURDA (Laburan aspal dua lapis), merupakan lapis penutup yang terdiri dari
lapisan aspal yang ditaburi agregat bergradasi seragam yang dikerjakan 2 kali
secara berurutan, dengan tebal padat maksimum 3,50 cm;
3. Latasir = Sand Sheet (Lapis tipis aspal pasir), merupakan lapis penutup yang terdiri
dari lapisan aspal pasir alam bergradasi menerus dicampur, dihampar, dan dipadatkan
pada suhu tertentu dengan tebal padat 1 - 2 cm;
4. BURAS (Laburan aspal), merupakan lapis penutup yang terdiri dari lapisan aspal
taburan pasir dengan ukuran butir maksimum 3/8”;
5. Lataston (Lapis tipis aspal beton), dikenal dgn nama Hot Roll Sheet (HRS),
merupakan lapis penutup yang terdiri dari campuran antara agregat bergradasi
timpang, mineral pengisi dan aspal keras dengan perbandingan tertentu yang
dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas. Tebal padat 2,50 – 3,00 cm.
2. Laston (Lapis aspal beton) dari Jenis merupakan suatu lapisan pada konstruksi
jalan yang terdiri dari campuran antara agregat bergradasi menerus (well
graded), mineral pengisi dan aspal keras dengan perbandingan tertentu yang
dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas dengan suhu tertentu. Tebal padat
4 – 12 cm.
Lapisan perkerasan yang terletak diantara lapis pondasi bawah dan lapis
permukaan, yang berfungsi sebagai :
1. Bagian perkerasan yang menahan gaya vertikal dari beban roda dan
menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya;
2. Lapisan peresapan untuk lapisan pondasi bawah;
3. Bantalan terhadap lapisan permukaan.
Jenis lapis pondasi yang umum digunakan di Indonesia antara lain :
1. Agregat bergradasi baik, yang dapat dibagi atas; batu pecah kelas A, batu pecah kelas B, dan
batu pecah kelas C.
2. Pondasi Macadam;
3. Pondasi Telford;
4. Penetrasi Macadam (Lapen);
5. Aspal Beton Pondasi (Asphalt Treated Base/ATB);
6. Stabilisasi, yang terdiri dari :
a. Stabilisasi agregat dengan semen (Cement Treated Base/CTB);
b. Stabilisasi agregat dengan kapur (Lime Treated Base);
c. Stabilisasi agregat dengan aspal.
Disusun dari berbagai sumber
LAPIS PONDASI ATAS (BASE COURSE)
Lapisan tanah dimana lapisan pondasi bawah diletakan. Lapisan tanah dasar dapat
berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik, tanah yang didatangkan
dari tempat lain dan dipadatkan, atau tanah yang di stabilisasi dengan kapur atau
bahan lainnya.
Ditinjau dari muka tanah asli, lapisan tanah dasar dapat dibedakan atas :
a. Lapisan tanah dasar, tanah galian;
b. Lapisan tanah dasar, tanah timbunan;
c. Lapisan tanah dasar, tanah asli.
tanah dasar tanah galian tanah dasar tanah timbunan tanah dasar tanah asli
9,5 100
4,75 85 – 100
2,36 0 – 40
0,075 0–5
TINGKAT PEMAKAIAN BURAS (ASPAL TABURAN
PASIR)
TINGKAT PENYEBARAN
Tipe Permukaan
Perkerasan Agregat kg/m2 Bahan Pengikat
Aspal liter/m2
Perkerasan tanpa
penutup 5–8 0,6 – 1,5
Perkerasan
dengan penutup 5–8 0,5 – 1,0
LAPIS PENETRASI MACADAM (LAPEN)