Anda di halaman 1dari 32

PRILAKU HIDUP BARU DI MASA PANDEMI

PROTOKOL Covid-19
‘’Kehidupan kita sudah pasti berubah
untuk mengatasi risiko wabah ini, itu
keniscayaan. Itulah yang oleh banyak
orang disebut sebagai new normal atau
tatanan kehidupan baru.’’

Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
Pengertian New Normal
New normal atau kenormalan baru adalah menjalankan aktivitas normal seperti biasa ditambah dengan
menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penularan covid-19. Protokol kesehatan harus dijalankan
karena hidup kita masih dikelilingi covid-19 yang belum ada vaksin untuk penyembuannya.
Syarat New Normal
• Terbukti bahwa transmisi Covid-19 telah dikendalikan.

• Kesehatan masyarakat dan kapasitas sistem kesehatan


mampu untuk mengidentifikasi, mengisolasi, menguji, melacak
kontak, dan mengkarantina.

• Mengurangi risiko wabah dengan pengaturan ketat terhadap


tempat yang memiliki kerentanan tinggi, terutama di rumah
orang lanjut usia, fasilitass Kesehatan mental, dan
permukiman padat.
Syarat New Normal
• Pencegahan di tempat kerja ditetapkan,
seperti jarak fisik, fasilitas mencuci
tangan, etiket penerapan pernapasan.

• Risiko penyebaran imported case (kasus


masuk) dapat dikendalikan.

• Masyarakat ikut berperan dan terlibat dalam


transisi.
Dr Hans Henri P. Kluge
Direktur Regional WHO untuk Eropa
Sumber: tempo.co
Level Kewaspadaan :
Level 1: Level 2: Level 3:
Level 4: Berat Level 5: Kritis
Rendah Moderat Cukup Berat

Tidak ditemukan Ditemukan kasus Ditemukan kasus Ditemukan kasus Ditemukan kasus
kasus Covid-19 Covid-19 sporadic Covid-19 pada kluster Covid-19 pada satu Covid-19 dengan
(kasus impor/ tunggal atau lebih kluster penularan pada
penularan lokal) dengan peningkatan komunitas

Normal Physical distancing PSBB Parsial PSBB Penuh Total lockdown

Pendidikan Normal Pendidikan Online Pendidikan Online Pendidikan Online Pendidikan Online

Perkantoran Normal Perkantoran 25% WFH Perkantoran 50% WFH Perkantoran 75% WFH Perkantoran 100% WFH
Protokol
Kesehatan Masa Pandemi Covid 19
Protokol Lainnya
JANGAN KUMPUL
TIDAK MAKAN BERSAMA
BERSAMA
Mengurangi kegiatan Makan Hindari acara kumpul
Makan bersama Bersama atau acara yang
mengumpulkan orang banyak
Vaksin,
Vaksinasi
• Produk biologis yang dapat
Vaksin menghasilkan imunitas
spesifik untuk penyakit
tertentu

• Pemberian vaksin ke dalam

Vaksinasi tubuh untuk menghasilkan


imunitas spesifik untuk
penyakit tertentu

• Proses yang menyebabkan

Imunisasi seseorang menjadi imun


sehingga tercegah dari
penyakit melalui vaksinasi

Istilah vaksinasi dan imunisasi sering dipakai


secara bergantian 
Vaksinasi
 Meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen (virus, kuman), dengan cara
memberikan antigen tsb, sehingga bila terpajan
dengan antigen yang sama, sudah mempunyai zat
kekebalan spesifik.
 Tujuannya untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu pada seseorang, masyarakat/populasi,
bahkan melenyapkan penyakit tertentu dari dunia.
Istilah Herd
Immunity
• Herd Immunity = Kekebalan
kelompok

• Herd Immunity adalah kekebalan


kelompok yang besar (misalnya 70%)
sehingga sebagian kecil (30%) yang
belum punya kekebalan juga
terlindung.

• Herd Immunity dapat dicapai melalui :


• Herd Immunity alami
• Herd Immunity buatan: Vaksinasi
Herd Immunity
COVID-19

• Dicapai dengan vaksinasi COVID-19


• Menurut perhitungan untuk mencapai
Herd Immunity perlu dilakukan vaksinasi
COVID-19 pada sekitar 70% kelompok
sasaran
• Upaya 5M tetap harus dijalankan
Menurunkn angka kesakitan dan
kematian akibat CoVid-19

Mencapai kekebalan
Tujuan kelompok/Herd Immunity untuk
melindungi kesehatan masyarakat
Vaksinasi
Menjaga produksitivitas dan
CoVid-19 meminimalkan dampak sosial dan
ekonomi

Melindungi dan memperkuat sistem


kesehatan secara menyeluruh
VAKSIN YANG TERCANTUM DALAM KMK No. 12758 TAHUN 2020 TENTANG
PENETAPAN JENIS VAKSIN UNTUK PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19

NRA/WHO
No Nama Vaksin/ Developer (yg Rentang usia Keamanan Vaccine Efficacy
terbitkan
EUA)
1 CoronaVac (Sinovac) Badan POM 18-59 tahun bersifat ringan hingga sedang, yaitu efek samping lokal Uji Klinik Fase 3 (interim report/3 bulan)
berupa nyeri, indurasi (iritasi), kemerahan dan 1. Indonesia:
 Platform: Inactivated /IM ≥ 60 tahun pembengkakan. Selain itu terdapat efek samping 65.3% 2. Turki:
 Suhu penyimpanan: 2-8 C (sedang uji sistemik berupa myalgia (nyeri otot), fatigue, dan 91.25%
klinik) demam. 3. Brazil:
3 – 17 tahun  Hasil VE 8 Jan 20 adalah 78%, sedangkan
(sedang uji pada 12 Jan 50,38%.
klinik)
2 BioFarma Sama seperti Sama seperti Sama seperti Sinovac Sama seperti Sinovac
Sinovac Sinovac
 Platform: Inactivated /IM
 Suhu penyimpanan: 2-8 C
3 Pfizer (BioNTech  US FDA >16 tahun Nyeri pada lokasi injeksi, Kelelahan, sakit kepala, 95%
COVID-19 Vaccine)  UK MHRA, nyeri otot, Demam/ meriang, Pebengkakan dan
 Health merah pada
 Platform: mRNA/IM Canad lokasi injeksi, Muntah, Reaksi alergi parah
 Suhu a,
penyimpanan:  Saudi 1.5% relawan mengalami efek samping berat
-80 - FDA
60 C. Pada suhu 2-8 C
o
 HSA
dapat disimpan selama 5 Singap
hari ura
 Swiss
medic
 WHO
(EUL)
4 Astra Zeneca/ University of MHRA UK, 5-12 tahun nyeri, kemerahan, gatal, pembengkakan pada Kelompok 1 (dosis penuh – dosis penuh):
Vaksin apa yang akan dipakai

Ditentukan oleh pemerintah

Remaja Sinovac
• Dosis 0,5 ml IM
• Pemberian 2 x dengan jarak waktu 4
minggu
SIAPA YANG LAYAK, TIDAK LAYAK ATAU TUNDA VAKSINASI
LAYAK TIDAK LAYAK
 Reaksi anafilaksis  Bukan akibat
 Hipertensi tidak terkontrol (TD >140/90 mmHg)
vaksinasi Covid)
 Alergi obat, alergi makanan  Penyintas Covid
 Asma bronkial  Bukan asma akut  Jawaban YA pada pertanyaan 1-13
 Rhinitis alergi  HIV  CD4 <200
 Urtikaria  Sindrom Hiper IgE
 Dermatitis Atopi  PGK non dialysis/ PGK dialysis
 HIV  Layak dengan catatan  Transplantasi ginjal
 PPOK  SN dengan imunosupresan/ kortikosteroid
 TB  minimal 2 minggu setelah OAT DITUNDA 

Gagal jantung, PJK
 Kanker paru Reumatik Autoimun (Autoimun sistemik)
 Interstitial lung disease  Pasien dengan infeksi akut   Penyakit gastrointestinal
 Penyakit hati demam ≥37,5°C  Hipertiroid/ hipotiroid karena autoimun
 Diabetes melitus terkontrol  HbA1C  Setelah Vaksinasi Hep. B atau  Kanker, kelainan hematologi (gangguan
dibawah 58 mmol/ mol atau 7,5% vaksinasi lainnya  di tunda 1 koagulasi), imunokompromais, terapi aktif
 Obesitas bulan kemudian kanker, pemakai obat imunosupresan, penerima
 Pendonor darah  Bila baru mendapatkan produk darah
 Nodul tiroid vaksinasi Hep. B 0 bulan   Pasien hematologi onkologi  terapi aktif jangka
diharuskan mendahului Panjang (leukemia, ITP, dll)
vaksinasi Hep. B bulan 1
terlebih dahulu
 Jawaban YA pada salah satu
pertanyaan No. 16 (pernah
memiliki penyakit paru: Asma,
PPOK, TBC)
Dokumen ini Berlaku untuk Internal RSCM
Protokol Umum

Tim Satgas Covid-19 Unpad +6282119695953


Terima kasih
UPTD PUSKESMAS KUALA PEMBUANG I

Anda mungkin juga menyukai