KELOMPOK 5
KEPERAWATAN JIWA
DIII KEP. SEMESTER 5
NAMA ANGGOTA
Nurul Shafika
Kadang-kadang
Psikologis proses pikir
Pikiran logis 01 03 terganggu (distorsi
persepsi akurat pikiran )
Emosi konsisten Ilusi, Menarik diri, Reaksi emosi
Perilaku tidak biasa
Dengan waham
02 04
pengalaman Halusinasi
Sulit berespon
perilaku sesuai
perilaku disorganisasi
Hubungan social harmonis
isolasi social
Jenis-jenis
Halusinasi
Menurut Stuart (2013) dalam Yusalia (2015), jenis halusinasi antara lain :
06
SINESTETIK
07
KINESTETIK
Merasakan fungsi Merasakan pergerakan
tubuh seperti aliran sementara berdiri tanpa
darah divera bergerak
Komplikasi Halusinasi
Halusinasi dapat menjadi suatu alasan mengapa klien melakukan tindakan
perilaku kekerasan karena suara-suara yang memberinya perintah
sehingga rentan melakukan perilaku yang tidak adaptif. Perilaku
kekerasan yang timbul pada klien skizofrenia diawali dengan adanya
perasaan tidak berharga, takut dan ditolak oleh lingkungan sehingga
individu akan menyingkir dari hubungan interpersonal dengan orang
lain,komplikasi yang dapat terjadi pada klien dengan masalah utama
gangguan sensori persepsi: halusinasi, antara lain: resiko prilaku
kekerasan, harga diri rendah dan isolasi sosial (Keliat, 2014).
(Keliat, 2014)
Pemeriksaan penunjang
Data primer : pasien pada gangguan halusinasi biasanya merasakan sensasi palsu
berupa suara, penglihatan dan pengecapan.
Data Sekunder :pada pasien halusinasi terkadang sering berbicara sendiri, tertawa
bahkan terlihat Nampak melakukan gerakan-gerakan aneh yang disebabkan adanya
gangguan persepsi sensori yang ada pada dirinya
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah adanya
hubungan yang bermusuhan , tekanan isolasi, perasaan tidak berguna, putus asa dan
tidak berdaya. (Keliat,2006).
4.Faktor Prediposisi
faktor biologis : adanya riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
(herediter), riwayat penyakit atau trauma kepala atau pengguanaan narkotika/napza.
(Surya,2011)
5. Pemeriksaan atau Keadaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien penderita halusinasi secara umum sama seperti
pemeriksaan pada umunya yaitu terdiri dari pemeriksaan Tanda-tanda vital antara lain :
Tekanan darah, Nadi, Respiratory rate dan suhu badan.
6. Psikososial
Pada pengkajian aspek psikososial pada pasien dengan gangguan halusinasi
ditemukan adanya permasalahan berupa isolasi social dari lingkungan sekitar.
7. Status Mental
Setatus mental pada pasien halusianasi dibagi menjadi 10 bagian meliputi
Penampilan ,Pembicaraan, Aktivitas Motorik, Alam perasaan, Afek dan Emosi, Intraksi
selama wawancara, Persepsi , Proses pikir, Memori, Tingkat Konsentrasi dan berhitung,
Daya tilik diri
8.Kebutuhan Perencanaan Pulang
Data ini bermanfaat agar pasien dapat dibuatkan suatu rencana
keperawatan atau implementasi. Data ini terdiri dari :
a. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Kemampuan klien untuk menyediakan kebutuhan berupa pakaian, makanan
dll
b. Kegiatan hidup sehari-hari (ADL)
Perawatan diri, pola makannya, pola tidur
c. Klien memiliki sistem pendukung
Pasien halusinasi membutuhkan pendukung yaitu untuk membangkitkan
keinginan pasien untuk keluar dari zona kecemasannya.
e. Klien menikmati saat bekerja/ kegiatan produktif atau hobi
Pada pasien dengan gangguan halusinasi bila mana sudah mendapat
perawatan akan mampu untuk melakukan kegiatan produktif sesuai edukasi
perawat.
9.Mekanisme Koping
Suatu pola untuk menahan ketegangan yang mengancam dirinya atau untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi pada pasien dengan gangguan halusinasi biasanya
mengalami penarikan diri atau upaya untuk menghilangkan sumber sumber ancaman
secara fisik. (Bagus,2014)
10Masalah Psikososial dan Lingkungan
Pada pasien halusinasi terkadang pasien tidak mampu berinteraksi dengan oranglain.
11.Aspek Pengetahuan
Pada pasien dengan gangguan halusinasi terkadang mengalami masalah dengan
lingkungan, sehingga mengakibatkan pasien tidak mau atau sukar berbicara dengan orang
lain
12.Aspek Medis
Diagnosa medis : Axis 1 :F.20.12
Axis 2 : Kepribadian
Axis 3 :-
Axis 4: Psikososial
Axis 5 :GAF
13. Tindakan Keperawatan pada Pasien
a. Tujuan
Tujuan tindakan keperawatan untuk pasien meliputi: pasien mengenali halusinasi yang
dialaminya, pasien dapat mengontrol halusinasinya, dan pasien mengikuti program
pengobatan secara optimal (Keliat, 2014).
b.Tindakan keperawatan SPTK
SP 1 Pasien: Bantu pasien mengenali halusinasinya dengan cara diskusi dengan pasien
SP 2 Pasien: Ajarkan pasien untuk mengontol halusinasinya dengan cara kedua yaitu
dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
SP 3 Pasien: Ajarkan pasien untuk mengontrol halusinasinya dengan cara melakukan
aktivitas yang terjadwal.
SP 4 Pasien: Berikan pasien pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara
teratur.
•RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANKLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI
PERSEPSI : HALUSINASI
Perencanaan
N Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Diagnosa
o
Tgl Keperaw
D
tan
X
Kamis Ganggu
28 an T UM: Klien 1. Setelah….. x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan
Septemb sensori menunjukkan tanda – tanda menggunakan prinsip komunikasi terapeutik:
er 2021 persepsi dapat percaya kepada perawat : Sapa klien dengan ramah baik verbal
:halusin maupun non verbal
Ekspresi wajah bersahabat.
asi mengontrol Menunjukkan rasa senang.
Perkenalkan nama, nama panggilan dan
tujuan perawat berkenalan
(lihat/de Ada kontak mata. Tanyakan nama lengkap dan nama
halusinasi yang
ngar/pe Mau berjabat tangan. panggilan yang disukai klien
nghidu/r dialaminya Mau menyebutkan nama. Buat kontrak yang jelas
aba/kec Mau menjawab salam. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
ap) Tuk 1 : Mau duduk berdampingan setiap kali interaksi
Tunjukan sikap empati dan menerima apa
Klien dapat dengan perawat.
adanya
membina Bersedia mengungkapkan Beri perhatian kepada klien dan perhatikan
hubungan saling masalah yang dihadapi. kebutuhan dasar klien
percaya Tanyakan perasaan klien dan masalah yang
dihadapi klien
Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien
TUK 2 : 2. Setelah ….. x interaksi klien 2. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
menyebutkan : 3. Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya
Klien dapat Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu ( halusinasi dengar/
o Isi
mengenal lihat/ penghidu /raba/ kecap )
halusinasinya o Waktu
Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang sedang dialaminya
o Frekunsi Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut.
o Situasi dan kondisi yang Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama.
menimbulkan halusinasi Katakan bahwa perawat akan membantu klien
Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang
pengalaman halusinasi, diskusikan dengan klien :
Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi
Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan
halusinasi
2. Setelah…..x interaksi klien 1. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi
menyatakan perasaan dan halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan
responnya saat mengalami perasaannya.
halusinasi : 2. Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk
mengatasi perasaan tersebut.
• Marah,takut,sedih,senag,cem
3. Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila
as
klien menikmati halusinasinya .
TUK 3 : 1. Setelah….x interaksi klien 3,1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan
menyebutkan tindakan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukan diri dll)
Klien dapat yang biasanya dilakukan 3.2. Diskusikan cara yang digunakan klien,
mengontrol untuk mengendalikan Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.
halusinasinya halusinasinya Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan kerugian cara
2. Setelah …..x interaksi klien
tersebut
menyebutkan cara baru
3.3. Diskusikan cara baru untuk memutus/ mengontrol timbulnya
mengontrol halusinasi
3. Setelah….x interaksi klien halusinasi :
Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata ( “saya tidak mau
dapat memilih dan
dengar/ lihat/ penghidu/ raba /kecap pada saat halusinasi terjadi)
memperagakan cara
Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk
mengatasi halusinasi
menceritakan tentang halusinasinya.
(dengar/lihat/penghidu/rab
Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari hari yang
a/kecap )
telah di susun.
4. Setelah ……x interaksi klien
Meminta keluarga/teman/ perawat menyapa jika sedang
melaksanakan cara yang
berhalusinasi.
telah dipilih untuk
3.4 Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk
mengendalikan
mencobanya.
halusinasinya
3.5 Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih.
5. Setelah … X pertemuan
3.6 Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih , jika berhasil
klien mengikuti terapi
beri pujian
aktivitas kelompok
3.7Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi
realita, stimulasi persepsi
TUK 4 : 1. Setelah … X pertemuan keluarga, keluarga
Klien dapat dukungan dari keluarga dalam menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan
mengontrol halusinasinya dengan perawat
2. Setelah ……x interaksi keluarga menyebutkan
pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya
halusinasi dan tindakan untuk mengendali kan
halusinasi