Sungai
Waduk dan instalasi Pompa
Rumus Umum Estimasi Banjir
(Rasional Jepang)
Q = (1/3,6) x c x i x A
Dimana :
Q = Debit aliran banjir (m3/dtk)
c = koefisien pengaliran ( coefisien runoff)
i = Intensitas hujan (mm)
A = luas daerah aliran sungai (km2)
Nilai C = coefisien runoff
Nilai C terrgantung dari kondisi :
St 1
Sungai
Waduk dan instalasi Pompa
St 2
St 3
Rrata2 (aritmatik)
= ( R1 + R2 + R3 + Rn)/ n
Peta Isohyet adalah peta contour hujan yang mewakili besaran hujan yang sama
Dalam membuat peta ini pertama-tama harus diamati dengan cermat data
hujan yang mewakili suatu daerah misal pada daerah aliran sungai (DAS)
Kemudian contour kita tetapkan misal dengan interval 5mm, sehingga
berdasarkan data ada contour dengan besaran hujan 105mm, 110mm,115mm,
120mm, 125mm dan 130mm
Selanjutnya berdasarkan data kita buat interval 5mm dengan besaran hujan
sebagaimana tsb diatas
Akhirnya dapalah dibuat garis contour Isohyet sebagaimana gambar sketsa
Peta Isohyet berwarna merah
Kemudian luasan A1 sampai dengan A6 adalah luasan daerah yang dipengaruhi
atau mewakili besaran hujan dari 2 (dua) contour yang intervalnya 5mm
Peta Isohyet
Countur 115 mm
Countur 120 mm
Batas DAS St.1 (120mm)
St.2 (115mm)
Countur 125mm St.3 (125mm)
A1
A2
Rencana Bendung St.5 (130mm)
A3
Catatan :
1) Hubungkan dengan garis lurus titik lokasi stasiun hujan dari ST1 s.d St6
2) Bagi dua dengan jarak yang sama garis lurus antara 2 (dua) stasiun
tersebut seluruh stasiun tersebut
3) Buatlah garis tegak lurus dari titik pembagi garis lurus antara stasiun
tersebut
4) Buatlah garis lurus tadi dengan garis putus-putus
5) Dari garis putus—putus tersebut dapat dicari titik perpotongannya dan
titik perpotongan tersebut merupakan sudut Polygon Thiesson
6) Polygon Tiesson yang terbentuk dari garis putus-putus tersebut
merupakan luasan daerah yang mewakili stasiun bersangkutan dari
stasiun 1 sampai dengan stasiun 6 dan luasan tersebut diberi simbol A1,
A2, A3, A4, A5 dan A6.
Polygon Thiesson
A1
Batas DAS St.1 (120mm)
St.2 (115mm)
St.3 (115mm)
A2 A3
Catatan :
A1, A2,………A6 luas Polygon masing2 stasiun
Jadi intensitas hujan pada prinsipnya besaran hujan dibagi lamanya hujan, sehingga satuannya
adalah dalam (mm/jam). Untuk hal ini misal hujan selama waktu T = 3jam dengan besaran hujan
R =150mm, maka intensitas hujan
Akan tetapi untuk hujan sembarang waktunya hanya dapat catatan setiap pagi hari atau dapat
disebut hujan selama 24jam,
Soal 1.
Di lokasi rencana bangunan Waduk memiliki catchment area
(daerah aliran sungai / DAS ) seluas 10km2. Didapat 3 (tiga)
stasiun hujan yang dicatat selama 4jam dengan besaran masing-
masing 120mm, 100mm dan 150mm. Kondisi catchment area
adalah hanya sedikit tembus air (slightly impermeable). Hitung
berapa besarnya debit aliran air yang akan masuk ke dalam
waduk tersebut.
Tugas
Menghitung Debit Banjir
Prosedur Perhitungan :
1) Hitung rata-rata hujan = Jumlah hujan dibagi jumlah stasiun
2) Hitung intensitas hujan
i=R/T
R = rata-rata hujan
T = lama hujan
3) Tetapkan C, koefisien runoff (aliran permukaan)
4) Hitung debit banjir, pakai rumus rasional
Sekian dan Terima kasih
Sukiyoto, M.Eng
21
Presentasi Jusna J.A. Amin pada Seminar Nasional FALTL & KemenKo Perekonomian, 31 Okt 2013, Hotel Borobudur, Jakarta