Anda di halaman 1dari 127

EKONOMI

MONETER
DOSEN PENGAMPU
MAXI SONDAKH, SE,M.Si.
Materi Bahasan
Mata Kuliah Ekonomi Moneter

1. Pendahuluan
 2. Peranan Lembaga Keuangan

 3. Bank Sentral dan Bank Umum


 4. Teori-teori dalam Ekonomi Moneter


 5. Permintaan Uang dan Jumlah Uang Beredar


 6. Dasar-dasar Teori Tingkat Bunga



 7. Permintaan dan Penawaran Agregat

 8. Inflasi

 9. Kebijakan Moneter

 10. Kebijakan Fiskal

 11. Nilai tukar dan Keuangan Internasional



PENDAHULAN
Pertmuan (1)
Ekonomi Moneter adalah bahagian ilmu
ekonomi yang mempelajari kegiatan ekonomi,
sifat, fungsi serta pengaruh uang.
Secara umum kegiatan ekonomi dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yg mempengaruhi
tingkat pengangguran produksi, harga dan
hubungan perdagangan/pembayaran
internasional.
Mengapa Ekonomi Moneter Perlu dipelajari ?

 1. Dengan mempelajari EM, dapat diketahui


secara mendalam berbagai hal yang berkaitan
dengan uang, seperti mekanisme penciptaan
uang, peranan uang, pasar , uang, tingkat
bunga, sistem dan kebijakan moneter, dan hal
penting lainnya hàl ini penting karena uang
memegang peranan penting dalam kehidupan
masyarakat
 2.Dengan diketahui serta dianalisis berbagai
fenomena dan kebijakan moneter serta
dampaknya pada aktivitas ekonomi masyarakat
dan negara.
Beberapa fenomena moneter misalnya :
 a. Bertambahnya jumlah uang beredar
 b. Berubahnya tingkat suku bunga

 c. Kredit macet

 d. Fluktuasi nilai tukar, dan sejenisnya

 
Sedangkan beberapa kebijakan moneter diantaranya
adalah :
 a. Kebijakan Bank Indonesia dalam menetapkan suku

bunga
 b. Kebijakan BI dalam menstabilkan nilai tukar rupiah

 c. Kebijakan BI dalam mendorong penyaluran kredit


 d. Dan sejenisnya
Peranan dan Fungsi Uang
 Dapat dibayangkan bila dalam kehidupan
masyarakat saat ini tidak ada uang ? Apa yang terjadi
bila kita membutuhkan makanan, membutuhkan
rumah, membutuhkan alat transportasi ?
Sanggupkan masyarakat bertahan tanpa uang ?
 
 Uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai dan
diterima umum untuk melakukan berbagai macam
transaksi ekonomi/pembayaran seperti pembelian
barang dan jasa, pelunasan hutang, investasi, dll.
  
Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern, didefinisikan
beberapa ahli sebagai berikut (Darmawan, 2006):
 
1. AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money, yang

dimaksud uang adalah alat tukar


2. DH Robertson; dalam bukunya Money, ia mengatakan

bahwa uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam


pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
3. RG Thomas; dalam bukunya Our Modern Banking,

menjelaskan uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara


umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian
barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga
lainnya serta untuk pembayaran utang.
Syarat untuk dapat berfungsi sebagai Uang adalah :
 1. Diterima dan diketahui oleh umum

 2. Memiliki nilai yg relatif stabil


 3. Fleksibel & dpt menyesuaikan dgn perkembangan kebutuhan


transaksi
 4. Harus mudah dibawa, disimpan, dan dipergunakan

 5. Tidak mudah rusak


 6. Dapat dipecah dalam ukuran nilai yang lebih kecil


Dari sejarah, berbagai macam barang yang pernah berfungsi sebagai


uang antara lain :
 a. Pisau

 b. Kerang

 c. Gigi binatang

 d. Kulit binatang

 e. Garam

 f. Perak

 g.
 Emas, dll
Sementara itu, tahapan dalam penggunaan uang dalam aktivitas
masyarakat adalah sebagai berikut :
 
 1. Tahap sebelum Barter

Tahap ini ditandai dengan belum adanya transaksi antar manusia,


karena apa yang dihasilkan langsung dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri.
 
 2. Tahap Barter

Tahap barter terjadi saat tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi


sendiri, sehingga membutuhkan orang lain yang memiliki
barang yang dibutuhkan untuk ditukar dengan barang yang ia
miliki. Kesulitan yang muncul dalam tahap ini adalah :
Kesulitan dalam menemukan orang yang memiliki barang yang
diinginkan dan menginginkan barangnya
Kesulitan dalam menentukan nilai tukar antara barang yang satu
dengan barang yang lainnya
 3. Tahap Penggunaan Uang Barang
Adanya kesulitan pada tahap barter mendorong
masyarakat mencari alternatif lain dalam melakukan
tukar menukar barang, yakni dengan menetapkan
beberapa barang/benda sebagai alat tukar.
Barang/benda yang dipilih biasanya memiliki nilai
yang tinggi, berkekuatan magis, atau merupakan
barang kebutuhan sehari-hari (misalkan garam
sebagai alat tukar masyarakat Roma pada jaman
dahulu). Penggunaan barang/benda sebagai alat tukar
juga masih menimbulkan masalah, antara lain :
 Tidak memiliki pecahan
 Hanya berlaku pada daerah tertentu saja
 Kesulitan dalam hal penyimpanan dan pengangkutan
 Mudah rusak dan tidak tahan lama
 4. Tahap Penggunaan Uang Logam
Uang jenis logam ini muncul untuk mengatasi
kesulitan yang terjadi pada tahap penggunaan
barang sebagai uang. Logam yang dipilih
antara lain uang logam dari bahan perak dan
emas. Namun demikian karena jumlah
logam mulia tersebut jumlahnya terbatas,
sementara jumlah transaksi dalam masyarakat
semakin berkembang, maka uang logam jenis
inipun tidak dapat dipertahankan

 5. Tahap Penggunaan Uang Kertas
 Sebelum keberadaan dan fungsi uang kertas seperti

sekarang ini, dahulu uang kertas yang ada


keberadaannya dijamin oleh logam mulia. Penggunaan
uang kertas dirasa lebih memudahkan transaksi karena
sifat fisiknya yang mendukung sebagai alat tukar


 6. Tahap Penggunaan Uang Elektronik
 Seiring dengan kemajuan teknologi, khususnya teknologi

informasi, mulailah berkembang uang elektronik,


dimana untuk menyelesaikan transaksi ekonomi, pihak
yang melakukan transaksi tidak perlu membawa uang
tunai, namun cukup dengan melakukan pembayaran
melalui kartu kredit, trnasfer antar rekening, yang saat
ini bahkan telah dapat dilakukan melalui internet , serta
sms banking dan telephon seluler.
a. Sebagai Satuan Pengukur Nilai
 Dengan fungsi ini, setiap barang atau jasa dapat

diukur dan diperbandingkan nilainya. Sebagai contoh


 
Seca ra U mum U an g Memiliki Fu ng si

dengan uang Rupiah, sebuah rumah dan mobil


dapat diukur nilainya, serta dapat diperbandingkan nilai
keduanya. Bila nilai sebuah rumah adalah Rp 200 juta
dan sebuah mobil adalah Rp 100 juta, maka nilai mobil
tersebut adalah ½ dari nilai rumah tersebut.
 
b. Sebagai Alat Tukar-menukar
 Salah satu kelebihan dari uang adalah kemampuannya

dalam menghilangkan syarat kesamaan keinginan dalam


transaksi barter, karena saat ini semua barang dan jasa
untuk mendapatkannya dapat ditukar dengan uang
 
c. Sebagai Alat Penyimpan Kekayaan
 Selain dalam bentuk barang (seperti tanah, emas,

rumah, kendaraan, saham), seseorang dapat


menyimpan kekayaannya dalam bentuk uang berupa
uang kas atau dalam tabungan, dengan kelebihan
tidak perlu secara fisik menyimpan kekayaan
tersebut.
d. Sebagai alat pembayaran di masa yang akan datang
 Transaksi ekonomi tidak selalu selesai dalam satu

saat, namun seringkali berlanjut atau ditunda


(pembayarannya) hingga waktu yang akan datang,
sehingga memerlukan uang untuk melakukan
pembayaran di masa yang akan datang tersebut.
Jenis-jenis Uang
 

Uang dapat dibedakan dari berbagai aspek, antara lain :


1.Dari sifat fisik dan bahan yang digunakan untuk
membuatnya (uang kertas dan uang logam)
2. Dari pihak yang mengeluarkan dan mengedarkannya

(Pemerintah, Bank Indonesia, Bank Umum)



3.Dari hubungan antara nilai uang sebagai barang
(intrinsik) dan uang sebagai uang.
4.Dari lokasi berlakunya uang, yang terdiri dari uang
domestik, yang berlaku hanya di wilayah negara tertentu
saja (Rupiah, Peso, Ringgit), dan uang internasional yang
berlaku di berbagai negara (Dollar, Yen, Euro)
1. Full Bodied Money
 Adalah bentuk uang dimana nilainya sebagai

sebagai uang sama dengan nilainya sebagai barang.


Pada jaman dulu bentuk uang ini adalah barang,
seperti kain, hasil pertanian, dan sejenisnya. Pada
jaman modern, bentuk uang ini dapat berupa perak
atau emas. Saat ini sudah tidak berlaku sebagai
uang
 
2. Representative Full Bodied Money
 Pada umumnya jenis uang ini berbentuk kertas,

yang mewakili sejumlah barang/logam mulia


sebagai uang. Logam mulia yang ada digunakan
sebagai jaminan. Dengan hanya berbentuk kertas
transaksi yang menggunakan uang jenis ini menjadi
lebih mudah dilakukan.
3. Credit Money
 Jenis uang inilah yang saat ini relatif masih banyak

digunakan di masyarakat. Beberapa bentuk uang jenis ini


adalah :
 a.
 Token Coins (Uang tanda)
 Uang ini berbentuk logam dengan nilai nominal lebih

tinggi dari nilai logam tersebut sebagai barang (Nilai


nominal > nilai intrinsiknya). Manfaat uang jenis ini
 biasanya digunakan sebagai pemecah nilai, atau

kembalian dari sebuah transaksi, karena nilainya yang kecil.


 
 b. Representative Token Money

 Mirip dengan Full Bodied Money, bedanya uang jenis ini


dijamin dengan logam atau coin yang nilai intrinsiknya lebih


kecil dari pada nilai nominalnya.
 
 c. Uang Kertas yang Dikeluarkan Pemerintah

Uang jenis ini biasanya dikeluarkan


pemerintah dalam bentuk kertas yang sering
disebut dengan Fiat Money. Penerimaan jenis
uang sebagai alat transaksi tergantung dari
kepercayaan masyarakat pada pemerintah.
 d. Uang Kertas Yang Dikeluarkan Bank Sentral
 Kebanyakan uang kertas yang beredar saat ini,

dikeluarkan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia),


dimana dapat dilihat dengan adanya tulisan
Bank Indonesia di setiap lembarannya.
 e. Demand Deposit (Uang Giral)
 Uang giral adalah simpanan di bank yang dapat

diambil setiap saat dan dapat dipindahkan kepada


orang lain dengan cara menuliskan sejumlah uang
dalam
 selembar kertas yang sering disebut cek,untuk

melakukan pembayaran.
 Meskipun pada awalnya jumlah peredaran uang giral

ini tidak besar, namun seiring dengan perkembangan


transaksi ekonomi masyarakat, jumlah uang giral saat
ini telah melampaui jumlah uang kartal (kertas dan
logam) yang dikeluarkan oleh Bank sentral.
 Alasan lain yang menjadikan jenis uang giral
ini berkembang adalah :
 Kalau hilang dapat dilacak dan diblokir,

sehingga tidak dapat dicairkan oleh


sembarang orang
 Dapat dipindahtangankan dengan biaya

murah serta cepat


 Dapat ditulis sesuai dengan nilai transaksi
 Dapat digunakan untuk menyuelesaikan

transaksi yang bernilai besar, tanpa repot


membawa sejumlah uang tunai
Macam-macam uang yang pernah berlaku di Indonesia selama periode 1945 – 1950,
yakni :

 1. ORI, Uang Republik Indonesia yang hanya berlaku


di pulau Jawa
 2. URIDAB, Uang Repbublik Indonesia Daerah Banten
 3. URIPS, Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatra,

yakni uang yang berlaku di sebagian wilayah Sumatra


 4. URITA, Uang Republik Indonesia Tapanuli, yang

beralu hanya di daerah Tapanuli


 5. URIPSU, Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatra

Utara
 6. URIBA, Uang Republik Indonesia Baru Aceh, yang

hanya berlaku di Aceh


 7. Uang Mandat Dewan Pertahanan Daerah Palembang

yang berlaku hanya di daerah Palembang saaja


 Namun sejak tahun 1968 dengan
keluarnya ketentuan Undang-undang
Pokok Perbankan Nomor 13 tahun 1968,
ditetapkan bahwa satuan hitung uang di
Republik Indonesia adalah Rupiah.

 Beberapa bentuk Uang yang pernah berlaku


di Indonesia adalah :

Pertemuan Kedua

PERAN
LEMBAGA
KEUANGAN
 Lembaga keuangan adalah suatu badan yg
bergerak dibidang keuangan untuk
menyediakan jasa bagi nasabah atau
masyarakat. Lembaga Keangan memiliki
fungsi utama ialah sebagai lembaga yg dapat
menghimpun dana nasabah atau masyarakat
ataupun sebagai lembaga yg menyalurkan
dana pinjaman untuk nasabah atau
masyarakat.
 Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu
lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.
 1.      Lembaga Keuangan Bank
 ·         Bank Sentral
 ·         Bank Umum
 ·         BPR
 2.      Lembaga Keuangan Bukan Bank
 ·         Pasar Modal
 ·         Pasar Uang dan Valas
 ·         Koperasi Simpan Pinjam
 ·         Pengadaian
 ·         Leasing
 ·         Asuransi
 ·         Anjak Piutang
 ·         Modal Ventura
 ·         Dana Pensiun
 ·         Dll
 Di Indonesia Bank Indonesia (BI) yg mempunyai peran
sebagai Bank Sentral (BS). BS memiliki tanggung
jawab terhadap setiap kebijakan moneter yg
diberlakukan oleh setiap negara yg memiliki lembaga
ini. Dibandingkan dengan perbankan lainnya maka
bank sentral tidak memiliki kepentingan profit dalam
menjalankan tugasnya karena BS memiliki tugas
sebagai penjaga kebijakan moneter dari pemerintahan
yg sangat berbeda jelas dengan bank bank
konvensional di setiap negara. Tugas dari BS yg utama
yaitu menjaga kestabilan dari nilai kurs dalam negeri
dalam hal ini kurs mata uang dari suatu negara,
menjaga kestabilan bisnis perbankan dan juga sistem
perekonomian negara secara menyeluruh sehingga BS
menjadi lembaga yang penting dari suatu negara.
 Bank umum merupakan bank yg bertugas
melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan
melayani masyarakat, baik masyarakat
perorangan maupun lembaga-lembaga
lainnya. Bank umum juga dikenal dengan
bank komersial dan dikelompokan kedalalm
2 jenis yaitu bank umum devisa dan bank
umum non devisa. Bank umum yg berstatus
devisa memiliki produk yg lebih luas daripada
bank non devisa, antara lain dapat
melaksanakan jasa yg berhubungan dengan
seluruh mata uang asing atau jasa bank ke
luar negeri.
 Bank pengkreditan rakyat merupakan bank yg
khusus melayani masyarakat kecil dikecamatan dan
pedesaan. BPR ini berasal dari bank desa, bank
pasar, lumbung desa, bank pegawai, dan bank
lainnya yang kemudian dilebur menjadi BPR. Jenis
produk yg ditawarkan oleh BPR relatif sempit jika
dibandingkan dengan bank umum, bahkan ada
beberapa jenis jasa bank yg tidak boleh
diselenggarakan oleh BPR, seperti giro dan ikut
kliring.
 Pasar Modal pasar tempat pertemuan dan
melakukan transaksi antara pencari dana (emiten)
dengan para penanam modal (Investor). Dalam
pasar modal yg diperjualbelikan adalah efek-efek
seperti saham dan obligasi (modal jangka panjang)
 Pasar uang (money Market) sama halnya
dengan pasar modal, yaitu pasar tempat
memperoleh dana dan investasi dana. Hanya
bedanya modal yang ditawarkan dipasar uang
adalah berjangka waktu pendek. Dipasar ini
transaksi lebih banyak dilakukan dengan
mengunakakn media elektronika, sehingan
nasabah tidak perlu datang secara langsung.
 Koperasi simpan pinjam membuka usaha bagi
para anggotanya untuk menyimpan uang yang
sementara belum digunakan. Oleh petugas
koperasi uang tersebut dipinjamkan kembali
kepada para anggota yang membutuhkanya.
 Perusahaan penggadaian merupakan lembaga
keuangan yang menyediakan pasilitas pinjaman
dengan fasilitas jaminan tertentu. Nilai jaminan
menentukan besarnya nilai pinjaman. Sementara ini
usaha pengadaian ini secara resmi masih dilakukan
oleh pemerintah.
 Perusahaan sewa guna (leasing) bidang usahanya
lebih ditekankan kepada pembiayaan barang-barang
modal yang diinginkan oleh nasabah. Sebagai
contoh: jika seseorang ingin memperoleh barang
barang-barang modal secara kredit maka kebutuhan
ini pembayaranya dapat ditutupi oleh perusahaan
lasing. Pembayaran oleh nasabah diangsur sesuai
dengan kesepakatan yang telah dibuat.
 Perusahaan asuransi merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang pertanggungan.
Setiap nasabah diberikan polis asuransi yang
harus dibayar sesuai dengan perjanjian dan
perusahaan asuransi akan menanggung
kerugian dengan menggantikanya apabila
nasabahnya terkena musibahatau terkena resiko
seperti yang telah diperjanjikanya.
 Anjak piutang (factoring) dimana usahanya
adalah mengambil alih pembayaran kredit suatu
perusahaan dengan cara membeli kredit
bermasalah perusahaan lain. Atau dapat pulah
mengelola penjualan kredit perusahaan yang
memerlukanya.
 Perusahaan modal ventura merupakan
pembiayaan oleh perusahaan-perusahaan
yang usahanya mengandung resiko tinggi.
Perusahaan yang memberikan pembiayaan
berupa kredit tanpa ada jaminan.
 Dana Pensiun merupakan perusahaan yang

kegiatanya mengelola dana pensiun suatu


perusahaan pemberi kerja arau perusahaan
itu sendiri.
Pertemuan Ketiga

BANK SENTRAL
DAN
BANK UMUM
BANK SENTRAL
 Bank sentral merupakan bank yang mengatur
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
dunia perbankan dan dunia keuangan disuatu
Negara.
 Bank sentral di Indonesia bernama Bank

Indonesia yang bertugas untuk:


 Mengatur dan menjaga kestabilan nilai rupiah
 Mendorong kelancaran produksi dan
pembangunan serta memperluas kesempatan
kerja guna peningkatan taraf hidup rakyat
 Sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia
melakukan tugas sebagai berikut:
 Bank Sirkulasi, yakni mempunyai hak tunggal

untuk mengedarkan uang kertas dan logam


sebagai alat pembayaran yang sah.
 Banker’snBank Bank Sentral juga dianggap

sebagai Bank-nya Bank.


 Lender of last resort. BI dianggap juga

pemberi pinjaman pada tingkat terakhir


(kredit likuiditas darurat).
Bank Umum
 Bank Umum merupakan bank yang bertugas melayani
seluruh jasa – jasa perbankan dan melayani segenap
lapisan masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun
lembaga – lembaga lainnya.
 Fungsi Bank-Umum secara lengkap adalah :
 Mengumpulkan dana yang sementara menganggur untuk
dipinjamkan pada pihak lain atau membeli surat berharga.
 Mempermudah dalam lalu lintas pembayaran uang.
 Menjamin keamanan uang sementara tidak digunakan,
misalnya menghindari risiko hilang, kebakaran, dll.
 Menciptakan kredit, yaitu dengan cara menciptakan
demand deposit dari kelebihan cadangannya.
Perbedaan Bank Sentral dan Bank
Umum
1. Bank Sentral
1. Lembaga yang tidak mencari keuntungan
2. Kegiatan bank dikelola oleh pemerintah
3. Bertindak sebagai pengawas dan pembina bank
4. Dapat secara langsung mempengaruhi kegiatan
usaha bank
5. Mengeluarkan uang kertas dan uang logam
6. Tidak memiliki saingan
7. Bertindak sebagai Lender of The Last Resort
bagi perbankan
8. Tidak melayani jasa perbankan bagi individu
dan perusahaan non-Lembaga Keuangan
Bank Umum
1. Merupakan badan usaha yang mencari
untung
2. Umumnya secara kuantitas dimiliki dan
dikelola oleh pihak swasta
3. Diawasi dan dibina oleh bank sentral
4. Kegiatan operasinya dipengaruhi oleh bank
sentral
5. Hanya dapat menciptakan uang giral
6. Melakukan persaingan antar bank
7. Harus memiliki rekening pada bank sentral
8. Melayani baik pribadi maupun perusahaan
(masyarakat) secara umum
Pertemuan Ke Empat
TEORI-TEORI
dalam
EKONOMI MONETER
Uang,
Uang, Teori
Teori Uang,
Uang,
Motif Memegang Uang
Motif Memegang Uang

 Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan


sebagai setiap alat tukar yg dpt diterima secara
umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yg
dpt diterima oleh setiap orang di masyarakat dlm
proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu
ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai
sesuatu yg tersedia dan secara umum diterima
sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-
barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga
lainnya serta untuk pembayaran hutang. Beberapa
ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat
penunda pembayaran.
 Keberadaan uang menyediakan alternatif
transaksi yang lebih mudah
daripada barter yang lebih kompleks, tidak
efisien, dan kurang cocok digunakan dalam
sistem ekonomi modern karena membutuhkan
orang yang memiliki keinginan yang sama
untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan
dalam penentuan nilai. Efisiensi yang
didapatkan dengan menggunakan uang pada
akhirnya akan mendorong perdagangan dan
pembagian tenaga kerja yang kemudian akan
meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.
 Pada awalnya di Indonesia, uang —dalam hal
ini uang kartal— diterbitkan oleh
pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak
dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal
26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak
uang dicabut. Pemerintah kemudian
menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia,
sebagai satu-satunya lembaga yang berhak
menciptakan uang kartal. Hak untuk
menciptakan uang itu disebut dengan hak
oktroi.
 Fungsi Uang
 Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai

perantara untuk pertukaran barang dengan


barang, juga untuk menghindarkan
perdagangan dengan cara barter. Secara lebih
rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua
yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.

 Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan
hitung, dan sebagai penyimpan nilai.

 Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang
dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan
pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup
menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran
dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

 Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena
uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam
barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan,
dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk
menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat
satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.

 Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena
dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke
masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah
uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka
ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang
dan jasa di masa mendatang
 Fungsi Turunan
 Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki
fungsi lain yang disebut sebagai fungsi
turunan. Fungsi turunan itu antara lain:
 Uang sebagai alat pembayaran yang sah
 Kebutuhan manusia akan barang dan jasa
yang semakin bertambah dan beragam tidak
dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar
atau barter. Guna mempermudah dalam
mendapatkan barang dan jasa yang
diperlukan, manusia memerlukan alat
pembayaran yang dapat diterima semua
orang, yaitu uang.
 Uang sebagai alat pembayaran utang
 Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa

yang akan datang.


 Uang sebagai alat penimbun kekayaan
 Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang

dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang


disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang.
 Uang sebagai alat pemindah kekayaan
 Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain

dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan


bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya.
Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan
menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.
 Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
 Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan

investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi


akan semakin meningkat.

 Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP

 Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat,
melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang
itu. Contoh: uang emas dan uang perak.

 Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari

 Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar
pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.

 Teori Nominalisme

 Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.

 Teori Negara

 Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan
apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah
uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari
negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.

 2)      Teori uang dinamis
 Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai

uang. Teori dinamis antara lain:


 Teori Kuantitas dari David Ricardo

 Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat

tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang


berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun
menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
 Teori Kuantitas dari Irving Fisher

 Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi


oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran


uang, barang dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang.
 Teori Persediaan Kas

 Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-

barang.
 Teori Ongkos Produksi

 Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari

logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.


 Motif Memegang Uang
 Keynes dalam teori Preferensi Likuidasi

menjelaskan bahwa motif masyarakat dalam


memegang uang ada 3 macam. Antara lain :
 Motif Transaksi
 Pada pendekatan klasik, diasumsikan bahwa tujuan

setiap orang memegang uang adalah sebagai alat


tukar. Keynes menekankan komponen permintaan
uang ditentukan oleh tingkat transaksi setiap
orang. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat
pendapatan seseorang maka permintaan orang
tersebut terhadap barang atau jasa semakin tinggi
pula. Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi
oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional.
 Motif Berjaga-jaga
 Uang digunakan sebagai alat untuk menghadapi ketidakpastian

akan kebutuhan di masa mendatang. Keynes percaya bahwa jlh


uang yg dijadikan alat untuk berjaga-jaga ditentukan oleh
banyaknya transaksi yg diekspektasikan di masa mendatang.
Motif ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan
nasional. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka tingkat
kesadaran terhadap masa depan akan semakin tinggi. Kondisi
masa depan yg tdk menentu akan mendorong orang untuk
melakukan motif ini. Hal tersebut akan membawa kebutuhan yg
semakin tinggi akan perlunya uang untuk berjaga. Secara
aggregate semakin tinggi pendapatan nasional, maka kebutuhan
masyarakat terhadap uang untuk berjaga-jaga juga akan
semakin tinggi.
 Motif Spekulatif

 Keynes juga sependapat bahwa uang merupakan alat ukur

kekayaan. Sehingga salah satu alasan seseorang memegang


uang adalah untuk alasan spekulatif .
 Untuk Mendapatkan Keuntungan /
Berinvestasi
 Arti spekulasi pada motif ini adalah spekulasi

dalam pembelian dan penjualan surat-surat


berharga. Motif ini dipengaruhi oleh tingkat
suku bunga. Apabila tingkat suku bunga naik,
maka harga surat-surat berharga akan turun.
Jadi naiknya tingkat suku bunga akan
menaikkan permintaan untuk spekulasi dan
sebaliknya.
Pertemuan Ke Lima

Permintaan Uang
dan
Jumlah Uang
Beredar
Pasar Uang adalah suatu tempat tempat
terjadinya pertemuan penawaran uang kepada
calon peminjam dana yg membutuhkan baik
secara langsung ataupun melalui perantara. Dari
segi tinjauan, pasar uang terdiri dari permintaan
dan penawaran Uang. Maksud dari penawaran
Uang disini adalah jumlah uang yg beredar di
dalam masyarakat, yaitu yg terdiri dari uang
khartal dan uang Giral. Sedangkan permintaan
Uang adalah keseluruhan jumlah uang yg ingin
dipegang oleh suatu perusahaan maupun
masyarakat, atau bisa juga disebut sebagai
kebutuhan masyarakat akan uang tunai.
1. Permintaan Uang
Seperti yg sudah dijelaskan diatas , permintaan
uang itu adalah suatu kebutuhan masyarakat
akan uang tunai. Berdasarkan teorinya,
permintaan uang ini dibagi menjadi dua bagian
yaitu teori kuantitas uang klasik dan teori uang
keynesian. Sebelum menjelaskan teori
kuantitas uang klasik dan teori uang
keynesian, menjelaskan beberapa hal yg
mempengaruhi permintaan uang, diantaranya
adalah sbb:

 a)      Pendapatan Rill, semakin tinggi pendapatan,
permintaan uang akan semakin besar. Ini dikarenakan
konsumsi dan tabungan akan bertambah seiring dengan
meningkatnya pendapatan.

 b)      Tingkat Suku Bunga, semakin tinggi suku bunga
permintaan akan uang untuk motif spekulasi akan
berkurang. Hal ini dikarenakan tingginya suku bunga akan
membuat biaya pinjaman uang untuk berspekulasi semakin
bertambah mahal. Selain itu, jika tingkat suku bunga tinggi,
orang akan lebih baik memilih untuk menabung di bank
daripada untuk berspekulasi.

 c)      Tingkat Harga Umum, semakin tinggi tingkat harga
umum, permintaan akan uang akan semakin bertambah. Hal
ini dikarenakan harga barang dan jasa bertambah mahal,
dan untuk membelinya diperlukan uang yg lebih banyak
pula dan mengakibatkan permintaan akan uang juga
semakin bertambah.
2. Teori Kuantitas Uang (teori Uang
Klasik)
 Teori kuantitas uang disebut juga dengan teori Uang Klasik.
Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai beberapa hal yg
mempengaruhi permintaan akan uang, diantaranya adalah
pendapatan rill, tingkat suku bunga dan juga tingkat harga.
Namun pada teori kuantitas uang ini, Irving fisher
mengasumsikan bahwa keberadaab akan uang pada hakikatnya
adalah flow concept, yaitu tingkat permintaan uang tidak
dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, akan tetapi besar kecilnya
permintaan uang ditentukan oleh besarnya kecepatan perputaran
uang tersebut, selain itu tingkat harga dalam teori ini juga
berpengaruh. Teori ini didasarkan pada hukum SAY yaitu bahwa
ekonomi akan selalu berada dalam full employement.
 Untuk lebih jelasnya Irving fisher merumuskan teorinya di dalam

persamaan yang sederhana, yaitu sbb:



 MV = PT
 Dimana :

 M : Jumlah uang yg diminta

 V : Tingkat Perputaran Uang, yaitu maksudnya berapa
kali suatu mata uang berpindah tangan dalam satu
periode

 P : Tingkat Harga
 T : Volume barang yang menjadi objek transaksi.

 Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa, jumlah
unit barang yg ditransaksikan (T) dikalikan dengan
harganya (P) harus selalu sama dengan jumlah uang (M)
dengan kecepatan perputarannya (V).  Atau dengan kata
lain, pembayaran yg dilakukan oleh pembeli ( total
pengeluaran = MV) adalah identik atau sama dengan
penerimaan oleh penjual (nilai barang yg dibeli= PT).
3. Teori Permintaan Uang Keynes
 Permintaan uang dalan teori ini dikemukakan
oleh John Maynard Keynes, teori ini berbanding
terbalik dengan teori kuantitas uang. Kalau
pada kuantitas uang tidak diperlukannya tingkat
suku bunga, lain halnya dengan teori ini, di
dalam teori ini tingkat suku bunga sangat
berpengaruh terhadap perilaku masyarakat
untuk memilih memegang uang tunai atau
surat-surat berharga.
 Penekanan faktor tingkat bunga terhadap

keinginan memegang uang inilah yang


memungkinkan analisis permintaan uang
sebagai alat untuk memeroleh keuntungan.
 Permintaan uang menurut John Maynard
Keynes ini adalah sejumlah uang yang diminta
masyarakat untuk keperluan transaksi,
berjaga-jaga, dan juga unutk spekulasi di
dalam sebuah perekonomian. Menurut Keynes
ada 3 motif yang mempengaruhi tingkat
permintaan uang, diantaranya yaitu :
 a)      Motif Transksi ( Transaction Motive )
 b)      Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
 c)      Motif Spekulasi ( Speculative Motive)
 Dikarenakan adanya tiga motif inilah yang
menyebabkan timbulnya tiga macam demand
terhadap permintaan uang. Diantaranya yaitu :

 a)      Demand Untuk Transaksi

 b)      Demand untuk Keperluan Berjaga-Jaga

 c)      Demand untuk Keperluan Spekulasi

 a.      Motif Transaksi ( Transaction Motive )

 Motif ini timbul karena uang digunakan untuk melakukan
pembayaran secara reguler terhadap transaksi yang dilakukan.
Besarnya permintaan uang untuk tujuan transaksi ini ditentukan oleh
besarnya tingkat pendapatan ( MDt = f(Y) ), artinya semakin besar
tingkat pendapatan yang dihasilkan, maka jumlah uang diminta
untuk transaksi juga mengalami peningkatan demikian sebaliknya.

 b.     Motif Berjaga-jaga ( Precautionary Motive )

 Selain untuk membiayai transaksi, maka uang diminta pula oleh
masyarakat untuk keperluan di masa mendatang yang sifatnya
berjaga-jaga. Menurut Keynes jumlah uang yang dipegang unutk
berjaga-jaga tergantung dari tingkat pendapatan. Semakin tinggi
pendapatan seseorang, maka semakin tinggi pula uang yang
dipegang untuk berjaga-jaga di masa yang akan datang. Dari
penjelasan diatas adapat disimpulkan dengan persamaan sbb ( MDp
= f(Y) ).
 b.     Motif Berjaga-jaga ( Precautionary
Motive )
 Selain untuk membiayai transaksi, maka uang

diminta pula oleh masyarakat untuk


keperluan di masa mendatang yang sifatnya
berjaga-jaga. Menurut Keynes jumlah uang
yang dipegang unutk berjaga-jaga
tergantung dari tingkat pendapatan. Semakin
tinggi pendapatan seseorang, maka semakin
tinggi pula uang yang dipegang untuk
berjaga-jaga di masa yang akan datang. Dari
penjelasan diatas adapat disimpulkan dengan
persamaan sbb ( MDp = f(Y) ).
 c.      Motif Spekuliasi ( Spekulative Motive )
 Pada suatu sistem ekonomi modern dimana

lembaga keuangan masyarakat sudah


mengalami perkembangan yang sangat pesat
mendorong masyarakatnya untuk menggunakan
uangnya bagi kegiatan spekulasi, yaitu
disimpan atau digunakan untuk membeli surat-
surat berharga, seperti obligasi pemerintah,
saham, atau instrumen lainnya. Faktor yang
mempengaruhi besarnya permintaan uang
dengan motif ini adalah besarnya suku bunga,
dividen surat-surat berharga, ataupun capital
gain, fungsi permintaannya adalah ( MDs = f(i) ).
 Hubungan antara permintaan uang untuk
spekulasi dengan suku bunga adalah
negative. Artinya setiap adanya kenaikan
suku bunga, maka permintaan uang untuk
spekulasi akan berkurang. Dan begitupun
sebaliknya, apabila tingkat suku bunga
menurun, maka permintaan uang untuk
spekulasi akan meningkat. Dari pr=enjelasan
ini dapat ditulis dengan persamaan ( N =
R/i ), dimana N  itu adalah harga/nilai surat
berharga, R adalah pendapatan dari surat
berharga dan juga i adalah suku bunga dari
surat berharga.
 MD = MDt +MDp +MDs

 Dari ketiga motif diatas, maka formula untuk permintaan
uang secara total menurut Keynes adalah:
 Atau dapat juga dirumuskan sbb :

 L = L1 + L 2

 Dimana :
 L = L (Y)
1
1 1
1
 L = L (i)
2
2 2
2
 Sehingga :
 L = L (Y) + L (i)
1
1 2
2
 L = L (Y, i )
 L : Permintaan akan uang untuk transaksi dan
1
1
berjaga-jaga yang ditentukan oleh pendapatan (Y)
 L : Permintaan akan uang untukspekulasi yang
2
2
dipengaruhi oleh tingkat bunga ( i )
4. Penawaran Uang

 Pada hakikatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang
tersedia dalam suatu perekonomian. Kita telah mengenal
kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk
mengatur penawaran uang / mengatur jumlah uang yang
beredar. Jadi penawaran uang merupakan tugas pemerintah
melalui bank sentral (Bank Indonesia).

 Yang dimaksud dengan penawaran uang disini adalah
jumlah uang yang beredar di masyarakat. Perubahan jumlah
uang yang beredar secara garis besar dipengaruhi oleh
uang inti dan pelipat uang. Besarnya uang inti sangat
tergantung pada tindakan-tindakan yang ditentukan oleh
pemerintah khususnya bank sentral. Pelipat uang, di lain
pihak, disamping dipengaruhi oleh perilaku bank sentral
juga ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya
seperti bank umum dan masyarakat domestic.
 Sangat perlu dipahami bahwa konsep uang
sangat terkait pada konsep likuiditas. Suatu
asset likuid adalah asset yang dengan mudah
dapat diuangkan dengantanpa kehilangan risiko
rugi. Pada satu sisi ekstrim dari spectrum
likuiditas, uang tunai adalah asset yang paling
likuid dengan daya beli penuh. Pada tingkat
spektrum likuiditas moderat kita mengenal uang
kuasi yang secara definitive tidak secara
langsung berfungsi sebagai medium of
exchange. Pada sisi ekstrim lainnya kita
mengenal asset-aset fisik yang sangat tidak
likuid sebagai alat pertukaran seperti rumah,
tanah, obligasi jangka panjang dan sebagainya.

 a.      Kurva penawaran uang

 Kurva penawaran uang pada umumnya memiliki slope
positif. Seperti halnya kurva permintaan uang, jumlah
uang yang beredar juga dipengaruhi oleh tingkat bunga.

 b.     Pergeseran kurva penawaran uang

 Faktor-faktor yang mempengruhi pergeseran kurva
penawaran uang, adalah:

 Tingkat Bunga

 Merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah
uang yang beredar dalam perekonomian. Jika tingkat
bunga terlalu tinggi, dunia usaha akan lesu.

 Tingkat Inflasi

 Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian.
Daya beli masyarakat menjadi rendah dan perusahaan
tidak dapat menjual barang dan jasa yang ditawarkannya.
 Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional
 Bila tingkat produksi dan pendapatan nasional rendah,

pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang


yang beredar. Dengan tujuan untuk menggairahkan dunia
perbankan dan dunia usaha (melalui peningkatan suku
bunga dan peningkatan harga).
 Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan
 Setiap bank diharuskan memiliki cadangan uang yang

cukup untuk menjaga dana nasabah agar tetap aman. Bank


Indonesia menetapkan tingkat sadangan tertentu, yang
sekaligus menjadi pengukur kesehatan bank.
 Nilai Tukar Rupiah
 Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan

menurunkan jumlah rupiah yang beredar, sehingga sesuai


hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat
bunga akan naik dan nilai rupiah pun terangkat.
 Penawaran uang merupakan suatu variabel
ekonomi yang mempengaruhi :
 Suku Bunga
 Nilai Tukar
 Inflasi, dan
 Output Barang dan Jasa.
 Fluktuasi pada penawaran uang akan berdampak pada keuntungan
investasi, harga barang dan jasa, dan secara umum pada
kesejahteraan/pertumbuhan ekonomi. pada akhirnya bank sentral
akan mencoba untuk mengendalikan penawaran uang. Lalu
bagaimana bank sentral mengendalikan penawaran uang? sebelum
menjawab pertanyaan ini kita harus tahu faktor apa saja yang
mempengaruhinya dan bagaimana bank sentral menaikkan atau
menurunkan JUB.
 Disini kita akan mengidentifikasi bagaimana proses yang terjadi
dari monetary base menjadi penawaran uang. Ada 3 pelaku dalam
penawaran uang ini yaitu:
 1.    Bank Sentral
 2.    Lembaga Keuangan/Bank Umum
 3.    Lembaga Keuangan Non Bank
 Dalam penawaran uang, memang bank sentral memegang kendali
atas monetary base dan money supply tapi hal ini tidak cukup
karena bank umum dan lembaga keuangan non bank juga punya
peran yang penting dalam menentukan jumlah uang yang beredar.
5. Menurunkan Kurve LM
 Kurva LM menunjukkan kombinasi antara tingkat
bunga (i) dan tingkat pendapatan (Y) dengan
keseimbangan pada pasar uang. Untuk menurunkan
kurva LM kita mulai dengan pasar uang.
 Penawaran uang money supply (Ms) ditentukan oleh
bank sentral. Karena penyuplai uang itu adalah bank
sentral. Permintaan uang / money demand (Md)
ditentukan oleh tingkat pendapatan. Kesimbangan
antara money demand dan money supply katakan
pada tingkat bunga 10%. Jadi keseimbangan pasar
uang yang pertama terjadi saat tingkat bunga 10%
dan tingkat pendapatan Y1.
 Kurva LM menunjukkan kombinasi dari i dan
Y dengan keseimbangan pada pasar uang
yaitu tingkat bunga 10% dan pendapatan
sebesar Y1. Jadi point menggambarkan point
ketika pasar uang ekuilibrium ditandai pada
tingkat pendapatan Y1. Jika pendapatan naik
menjadi Y2, maka permintaan barang dan
jasa juga naik. Kenaikan permintaan barang
dan jasa ini akan menyebabkan transaksi
permintaan uang akan naik. Pada kurva
ditunjukkan dengan bergeser kurva money
demand ke kanan, dengan pendapatan
sebesar Y2.
 Permintaan uang yang naik, akan menyebabkan
bank maupun penerbit bond akan menjual bond.
Jika bond dijual, maka harga bond akan turun.
Untuk menarik kembali uang yang beredar di
masyarakat, maka bank akan menaikkan tingkat
bunga, misalkan menjadi 15%. Sehingga di dapat
kesimbangan pasar uang yang kedua yaitu saat
tingkat bunga sebesr 15% dan pendapatan sebesar
Y2.Kedua point ini dihubungkan dan terbentuklah
kurva LM.
 Jadi menurut teori preferensi likuiditas, jika tingkat
pendapatan naik, maka tingkat bunga juga naik.
Pendapatan yang naik, akan menaikkan permintaan
uang dan kemudian menaikkan tingkat bunga
keseimbangan.
6. Pergerakan& Pergeseran Kurve LM

 Tingkat harga sangat mempengaruhi terjadinya Pergeseran pada
Kurva LM. Misalnya adalah sbb:
 Adanya perubahan dalam parameter h dan k melalui perubahan

slope kurva LM. Jika k naik maka kurva LM akan bergeser ke kiri
(begitupun sebaliknya). Jika h naik maka kurva LM akan bergeser ke
kanan begitupun sebaliknya.
 Adanya perubahan permintaan uang untuk spekulasi otonom (LO).

O
Jika Lo meningkat dan yang lain tetap, kurva LM akan bergeer ke
kanan dan begitupun ebaliknya.
 Adanya perubahan penawaran uang, jika penawaran uang

meningkat maka kurva LM akan bergeer ke kanan dan begitupun


sebaliknya.
 Selain itu peningkatan jumlah uang juga akan menggeser kurva LM

kebawah. Hal ini dikarenakan karena keseimbangan di pasar uang


bahwa disaaat tingkat penawaran uang rill tertentu, terjadinya
peningkatan pendapatan ( yang meningkatkan permintaan terhadap
uang) dan yang akan menjadikan peningktan terhadap suku bunga.
Pertemuan ke Enam

DASAR-DASAR
TEORI
TINGKAT BUNGA
1. Pengertian Suku Bunga

 1. Keyness “Suku Bunga”adalah harga yang di keluarkan


debitur untuk mendorong seorang kreditur
memindahkan sumber daya langka (uang) mereka,
akan tetapi, uang yang dikeluarkan debitur mempunyai
kemungkinan adanya kerugian berupa risiko tidak
diterimanya tingkat bunga tertentu.
 2. Menurut Karl dan Fair (2001:635) suku bunga adalah
pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman,
dalam bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh
dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi
dengan jumlah pinjaman.
 3.Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2004:80) adalah
harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase
uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga
sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan
kepada kreditur.
 4. Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 471) suku bunga

adalah harga yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang


dipinjam pada periode waktu tertentu.
 5. Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 99-100) suku

bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu suku bunga nominal


dan suku bunga riil. Dimana suku bunga nominal adalah rasio
antara jumlah uang yang dibayarkan kembali dengan jumlah uang
yang dipinjam. Sedang suku bunga riil lebih menekankan pada
rasio daya beli uang yang dibayarkan kembali terhadap daya beli
uang yang dipinjam. Suku bunga riil adalah selisih antara suku
bunga nominal dengan laju inflasi. Menurut Samuelson dan
Nordhaus (1998) suku bunga adalah pembayaran yang dilakukan
atas penggunaan sejumlah uang.
 5. Menurut Prasetiantono (2000) mengenai suku
bunga adalah : jika suku bunga tinggi, otomatis orang
akan lebih suka menyimpan dananya di bank karena
ia dapat mengharapkan pengembalian yang
menguntungkan. Dan pada posisi ini, permintaan
masyarakat untuk memegang uang tunai menjadi
lebih rendah karena mereka sibuk mengalokasikannya
ke dalam bentuk portfolio perbankan (deposito dan
tabungan). Seiring dengan berkurangnya jumlah uang
beredar, day beli menurun. Selanjutnya harga barang
dan jasa umum akan cenderung stagnan, atau tidak
terjadi dorongan inflasi. Sebaliknya jika suku bunga
rendah, masyarakat cenderung tidak tertarik lagi
untuk menyimpan uangnya di bank.[2]
2. Pengukur Tingkat Suku Bunga
 Instrumen pasar utang dibagi menjadi empat jenis
yaitu, pinjaman sederhana, pinjaman dengan
pembayaran tetap, obligasi kupon dan obligasi
tampa kupon atau obligasi diskonto. Keempat
instrumen pasar utang ini dapat digunakan untuk
mengukur tingkat bunga. Ingkat bunga pasar
utang berbeda dengan tingkat bunga bank sentral
karena tingkat bunga bank sentral merupakan
salah satu instrumen kebijakan ekonomi moniter,
tetapi tigkat bunga bank sentral terintegrasi
dengan tingkat bunga pasar utang.
1. Pinjaman sederhana
Adalah sejumlah pinjaman debitur yang dibayar
kembali pada waktu jatuh tempo ditambah bunga
pinjaman. Dari pinjaman sederhana tingkat bunga
dihitung adalah sebagai berikut:
 Misalkan bank membuat pinjaman sederhana

terhadapt pelanggan atau debitur bank dengan


senilai Rp.100 juta dengan waktu jatuh tempo
1thn. Debitur atau pelanggan bank tersebut
membayar kembali pinjaman  ditambah bunga
sebesar Rp 110 juta sesudah 1thn, berdasarkan
persamaan tingkat bunga dari pinjaman tersebut
adalah 10% pertahun.
 2. Pinjaman bayaran tetap
 Adalah sejumlah pinjaman debitur yang dibayar setiap
periode ditambah bunga pinjaman dengan jumlah
tetap, biasanya perbulan. Masalah dalam pinjaman
pembayaran tetap adalah menentukan pembayaran
tetap awal tahun .
 3.      Obligasi kupon
 Adalah penerbit atau penjual obligasi membayar bunga
tetap  (coupon payment) kepada pemegang obligasi
setiap tahun dan nilai nominal pada waktu jatuh tempo.
 4.      Obligasi  diskonto atau tampa kupon
 Adalah obligasi tampa kupon yang dibeli dibaawah
harga nominal dan dibayar lagi sebesar nilai nominal
sesudah jatuh tempo. [3]
3.Struktur Resiko Tingkat Suku Bunga.

 Tingkat bunga berbeda pada katagori obligasi yang berbeda dari satu
priode kepriode berikutnya. Ada tiga faktor yang mempengaruhi
Fenomina Fluktuasi yaitu:

 1.      Resiko kegagalan

 Adalah kemungkinan obligasi gagal jual karena ketidak sanggupan
penerbit obligasi membayar bunga atau  pembayaran nilai nominal
obligasi pada saat jatuh tempo. Obligasi yang tidak memiliki
kegagalan disebut dengan obligasi bebas resiko kegagalan, yaitu
obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah merupakan obligasi bebas
resiko karena pemerintah dapat menigkatkan pajak atau menerbitkan
obligasi baru untuk membayar obligasi jatuh tempo bilamana
keuangan pemerintah mengalami defisit perbedaan antara tingkat
bunga obligasi resiko dengan obligasi bebas resiko disebut premi
risiko. Jika obligasi identik, waktu jatuh tempo sama, maka pengaruh
resiko kegagalan terhadapt tingkat bunga terjadi melalui proses
mekanisme harga obligasi.
 2.      Likuiditas
 Penurunan likuiditas obligasi perusahaan

karena sulit diperdagangkan dan biaya


penjualan naik mengakibatkan penurunan
permintaan. Harga obligasi turun dan tingkat
bunga obligasi naik. Pada saat yang sama
permintaan obligasi pemerintah naik,
akibatnya harga obligasi naik dan tingkat
bunga obligasi turun.

 .      Pajak pendapatan

 Pajak pendapatan dibebankan pada pendapatan kupon obligasi
perusahaan, sebaliknya pajak pendapatan tidak dibebankan pada pada
pendapatan kupon  obligasi pemerintah. Pembebanan pajak
pendapatan pada obligasi perusahaan akan menurunkan pemerintahan
akibatnya harga obligasi turun dan tingkat bunga obligasi naik. Pada
saat yang sama, pemerintaan obligasi pemerintah naik, harga obligasi
pemerintah naik, dan tingkat bunga obligasi turun

 Misalkan, obligasi perusahaan mempunyai kupon 8 persen dan
obligasi regional (monicipal bond atau regional bond) mempunyai
kupon 6 %, dengan nilai nominal kedua obligasi masing masing Rp
100 juta. Jika tingkat pendapatan kupon sebesar 30 %  maka
pendapatan obligasi perusahaan adalah 5,6 juta sedangkan
pendapatan kupon obligasi regional adalah 6 juta. Jika permintaan
obligasi regional naik, harga obligasi regional naik, dan tingkat bunga
obligasi regional turun. Sebaliknya jika permintaan obligasi
perusahaan turun, harga obligasi perusahaan turun, dan tingkat bunga
obligasi perusahaan naik.[4]
4. Struktur Tingkat Bunga
 Hasil satu kelompok obligasi dengan jatuh tempo yang
berbeda tetapi risiko sama disebut kurva hasil (yield
curve), yaitu deskripsi struktur tingkat bunga untuk
obligasi tertentu. Kurva hasil dapat diklasifikasikan
sebagai kurva hasil naik, kurva hasil datar, dan kurva
hasil turun (inverted yied curve). Jika kurva hasil naik
maka tingkat bunga jangka panjang diatas tingkat
bunga jangka pendek. Jika kurva hasil datar tingkat
bunga jangka panjang sama dengan tingka bunga
jangka pendek. Sebaliknya kurva hasil turun
menjelaskan bahwa tingka bunga jangka pendek lebih
tinggi dari tingkat bunga jangka panjang. Mengapa
kurva hasil naik, datar dan turun ? ada beberapa
jawaban untuk masalah ini, yaitu:

 Hubungan antara tingkat bunga pada obligasi dengan
jatuh tempo yang berbeda direfleksikan oleh pola kurva
hasil. Ada tiga teori yang menjelaskan refleksi pola kurva
hasil, yaitu:

 1.      Teory ekspektasi murni (pure exspectation theory)

 Teory ini dari struktur tingkat bunga mengatakan bahwa
tinkat bunga jangka panjang akan sama dengan rata-rata
tingkat bunga jangka pendek. Asumsi dibalik teori ini
adalah bahwa investor tidak suka memegang obligasi
dengan jatuh tempo yang berbeda, sehingga ia akan
memegang obligasi dengan waktu jatuh tempo yang sama
tetapi tingkat pengembaliannya (imbal hasil) lebih rendah.
Dua atau lebih obligasi dengan karakteristik waktu jatuh
tempo berbeda tetapi tingkat pengembaliaannya sama
dengan obligasi susbtitusi sempurna.
 2.      Teori segmentasi pasar (market segmentation
theory)
 Teori ini dari struktur tingkat bunga obligasi jatuh
berbeda dapat dipisahkan atau segmentasikan
secara sempurna. Tingkat bunga setiap obligasi
ditentukan oleh permintaan dan penawaran obligasi
itu sendiri dan tidak dipengaruhi oleh spektasi
imbal dari hasil dari obligasi lainnya serta tidak ada
substitusi. Artinya investor mempunyai refrensi
atau pilihan tertentu terhadap suatu obligasi 
karena ekspektasi imbal hasil obligasi itu sendiri.
Seorang investor akan lebih suka terhadap obligasi
dengan waktu jatuh tempo yang lebih singkat
karena resiko tingkat bunga akan lebih rendah.
 3.      Teori premi likuiditas (liquidity premium
theory)
 Teori ini merupakan kombinasi dari teori
ekspektasi murni dan teori segmentasi pasar,
tingkat bunga jangka panjang akan sama
sengan tinkat bunga obligasi jangka pendek
ditambah premi liquiditas yang peka terhadapt
penawaran dan permintaan obligasi. Asumsi
pokok dari teori adalah bahwa obligasi dengan
jatuh tempo berbeda dapat disubstitusikan
secara sempurna. Artinya, ekspektasi imbal
hasil dari suatu obligasi dipengaruhi
ekspektasi imbal hasil obligasi lainnya.
5. Faktor2 yg Mempengaruhi Suku
Bunga
 Faktor –faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya  penetapan suku bunga (pinjaman dan
simapanan) adalah sebagai berikut.
 1.      Kebutuhan dana
 Apabila bank kekurangan dana, sementara
pemohonan pinjaman meningkat, maka yang
dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat
terpenuhi dengan meningkat kan suku bunga
simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara
atomatis akan meninkat pula  bunga pinjaman.
 2.      Persaingan
 Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping
faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus
memerhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga
simpanan rata-rata 16%, maka jika hendak membutuhkan
dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan diatas
bunga pesaing misalnya 16%. Namun sebliknya untuk
bunga pinjaman kita harus berada dibawa bunga pesaing.
 3.      Kebijakan pemerintah
 Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak
boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah.
 4.      Harga laba yang di inginkan
 Sesuai dengan target yang diinginkan, jika laba yang
diinginkan besar, maka bunga ikut besar dan sebaliknya.
 5.      Jangka waktu
 Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan
semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besar
kemungkinan resiko dimasa akan datang.
 6.      Kualitas jaminan
 Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin
rendah bunga kredit yang dibebankan dan
sebaliknya.
 7.      Reputasi perusahaan
 Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh
kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang
akan dibebankan nantinya, karena biasanya
perusahaan yang bonafid kemungknan risik macet 
kredit dimasa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.

 8.      Produk yang kompetitif

 Produk yang dibiayai tersebut laku dipasaran.

 9.      Hubungan baik.

 Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah
utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan
ini didasarkan keaktifan dan loyaritas nasabah yang
bersangkutan dengan pihak bank. Nasabah utama biasanya
mempunya hubungan yang baik denga pihak bank sehingga
dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan
nasabah biasa.

 10.  Jaminan pihak ketiga

 Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada
penerima kredit.biasanya jika pihak yang memberikan
jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar ,
nama baik maupun loyaritasnya terhadap bank, maka bunga
yang dibebankanpun berbeda.[5]
6. Fungsi Suku Bunga
 Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004:81) adalah :
 a.       Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai

dana lebih untuk diinvestasikan.


 b.      Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam

rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang


beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah
mendukung pertumbuhan suatu sektor industri tertentu apabila
perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meminjam
dana. Maka pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah
dibandingkan sektor lain.
 c.        pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk

mengontrol jumlah uang beredar. Ini berarti, pemerintah dapat


mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.[6]
  
7.Rumus Tingkat Suku Bunga
 1. Nilai Uang dari Waktu (Time Value of Money)
 Karena uang dapat memberi hasil pada tingkat suku bunga
tertentu melalui investasinya pada suatu periode waktu,
misal satu dollar yang diterima suatu waktu nanti nilainya
tidak sebesar satu dollar di tangan saat ini. Hubungan
antara bunga dan waktu menghasilkan konsep nilai waktu
uang.
 Uang juga memiliki nilai waktu karena daya beli (purchasing
power). Selama periode inflasi jumlah barang yang dapat
dibeli oleh jumlah uang tertentu menurun semakin jauh
waktu membeli dimasa yang akan dating. Karena itu, dalam
mempertimbangkan nilai waktu uang adalah penting untuk
mengetahui baik daya laba maupun daya beli uang.
 Ekivalensi nilai uang adalah penyetaraan nilai
uang pada waktu berbeda dengan
menggunakan tingkat bunga tertentu. Untuk
menghitungnya ada dua factor yang amat
menentukan. Kedua factor tersebut adalah
besarnya tingkat bunga yang digunakan dan
jangka waktu.
 Dengan demikian untuk melakukan ekivalensi
nilai uang kita perlu mengetahui 3 hal yaitu :
 (1) Jumlah yang dipinjam atau yang
diinvestasikan
 (2) Periode / waktu peminjaman atau investasi
 (3) Tingkat bunga yang dikenakan
 BUNGA
 Bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas
penggunaan uang yang dipinjam. Atau secara
umum dapat juga dikatakan, bunga adalah suatu
pengembalian yang diperoleh dari investasi modal
yang produktif. Jadi, bunga merupakan sewa dari
uang yang dipinjamkan.
 Definisi tingkat bunga menurut ANZI Z94.5 – 1972
(American Standard for Industrial Engineering
Terminology for Engineering Economy) adalah
rasio dari bunga yang dibayarkan terhadap induk
dalam suatu periode waktu dan biasanya
dinyatakan dalam persentase dari induk.
 Sedangkan perbandingan antara jumlah uang yang
dibayarkan atau diterima dengan jumlah uang
pinjaman disebut Suku Bunga. Biasanya
dinyatakan dalam persen (%). Suku bunga sangat
berperan penting dalam menentukan ekivalensi
nilai uang, karena besar kecilnya perbedaan nilai
uang pada waktu yang berbeda ditentukan oleh
suku bunga yang digunakan disamping jangka
waktu.
 Secara garis besar ada dua jenis bunga yang
sering digunakan yaitu bunga biasa/sederhana
(simple interest) dan bunga majemuk (compound
interest).
 Bunga Biasa/ Sederhana (Simple Interest)
 Bunga biasa adalah bungan yang hanya

dikenakan atau diperhitungkan atas pinjaman


pokok saja. Jadi, bunga yang dihasilkan dari
pinjaman tidak dikenakan bunga, meskipun
bunga tersebut tidak dibayar pada
periodenya atau sudah tersimpan beberapa
lama.
 Untuk menentukan jumlah uang pada waktu

berikutnya dengan menggunakan bunga


biasa dapat menggunakan rumus :
 F = P + P.i.n
 Dimana :
 F = nilai uang pada waktu yang akan datang
 P = nilai uang sekarang
 i = tingkat bunga/waktu
 n = jangka waktu bunga
 Contoh :
 Seorang pengusaha mendapat pinjaman dari

Bank Perkreditan Rakyat sebesar Rp.


500.000,-. Berapakah uang yang harus
dikembalikan setelah 5 tahun, jika tingkat
suku bunga yang berlaku 10% per tahun.
 Jawab :
 F =P+Pin
 F = Rp. 500.000,- + (Rp. 500.000,-)(10%)(5)
5

= Rp. 500.000,- + Rp. 250.000,-
 = Rp. 750.000,-
 Seseorang meminjam uang Rp. 1000,- dengan
bunga i = 20% per tahun. Tiga bulan atau ¼ tahun
kemudian uang dikembalikan. Berapa besarnya?
 Jawab :
 F = P (1 + ¼ 20%) = 1000 (1 + 0,05) = Rp.
1.050,-
 Bagaimana bila pengembaliannya 6 bulan
kemudian?
 F = P (1 + ½ 20%) = 1000 (1 + 0,1) = Rp.
1.100,-
 Bagaimana pengembaliannya 2 tahun?
 F = P (1 + 2 20%) = 1000 (1 + 0,40) = Rp.
1.400,-
 Bunga Majemuk (Compound Interest)
 Bunga majemuk adalah bunga berganda. Atau sering juga
disebut bunga berbunga. Praktek dalam penerapan bunga
majemuk adalah selain pokok pinjaman, bunga itu sendiri
dikenakan bunga. Dengan kata lain apabila pada suatu waktu
bunga tidak dibayarkan, maka ditambahkan menjadi pokok
pinjaman waktu berikutnya dan dikenakan bunga.
 Jumlah uang pada waktu yang akan datang dengan
menggunakan bunga berganda dapat dihitung dengan
rumus :
 F = P (1+i)n
 Contoh:
 1. Diketahui : Pinjaman pokok (P) = Rp. 500.000,-
 Jangka waktu (n) = 5 tahun
 Suku bunga (i) = 10%
 Ditanya : F5 …?  Bunga berganda
 Jawab :
 Tahun 1

 I = P.i = Rp. 500.000 x 10% = Rp. 50.000,-


1
 Tahun 2

 P = P + I = Rp. 500.000 + Rp. 50.000 = Rp. 550.000,-


2 1 1
 I = P . i = Rp. 550.000 x 10% = Rp. 55.000,-
2 2
 Tahun 3

 P = P + I = Rp. 550.000 + Rp. 55.000 = Rp. 605.000,-


3 2 2
 I = P . i = Rp. 605.000 x 10% = Rp. 60.500,-
3 3
 Tahun 4

 P = P + I = Rp. 605.000 + Rp. 60.500 = Rp. 665.500,-


4 3 3
 I = P . i = Rp. 665.500 x 10% = Rp. 66.550,-
4 4
 Tahun 5
 P = P + I = Rp. 665.500 + Rp. 66.550 = Rp. 732.050,-
5 4 4
 I = P . i = Rp. 732.050 x 10% = Rp. 73.205,-
2 2
 Total yang harus dibayar akhir tahun ke-5 adalah :

 F = Pinjaman pokok + total bunga


5
 = Rp. 500.000,- + (Rp.50.000 + Rp.55.000 +
Rp.60.500 + Rp.66.550 +
 Rp.73.205)
 = Rp 805.255,-
 Atau dengan menggunakan rumus:
 Fn = P (1+i)n
 F5 = Rp. 500.000,- (1+10%)5
 = Rp. 500.000,- (1,61051)
 = Rp. 805.255,-
 2. Seseorang meminjam uang Rp. 1000,- dengan bunga i
= 20% per tahun. Berapakah uang yang harus
dikembalikan 2 tahun kemudian?
 Jawab:
 Pada tahun pertama : F1 = 1.000 (1 + 20%) = Rp. 1.200,-
 Pada tahun kedua : F1 menjadi P untuk tahun kedua

sehingga dapat ditulis


 F2 = 1.200 (1 + 20%) = Rp. 1.440,-
 Dibandingkan dengan bunga biasa, ada tambahan biaya

sebesar Rp. 40,-. Angka ini merupakan penggandaan


bunga dari tahun pertama sebesar 20% * Rp.200,-.
Pelipatan (compound) dipengaruhi oleh besarnya modal
pinjaman (P) dan waktu yang mengakibatkan pinjaman
berlipat.
 Bila kita melihat dengan rumus maka dapat ditulis:
 Pada tahun pertama : F1 = P (1 + i)
 Pada tahun kedua : F2 = P (1 + i) 2
 Pada tahun ketiga : F3 = P (1 + i)3
 Pada tahun ke-n : Fn = P (1 + i)n
7. Faktor2 Bunga Majemuk

 FAKTOR-FAKTOR BUNGA MAJEMUK (COMPOUND


INTEREST FACTOR)
 Faktor Jumlah Majemuk (Pembayaran Tunggal)
 Digunakan untuk mendapatkan F ; ditentukan P
 Rumus yang digunakan : F = P (1+i)nn
 Apabila menggunakan tabel : F = P (F/P, i%, n)
 Dimana :
 F = nilai uang (pinjaman dimasa yang akan dating)
 P = nilai pokok (sekarang)
 i = tingkat suku bunga yang berlaku
 n = jangka waktu peminjaman
 Contoh :
 Seorang menabung di sebuah Bank untuk

keperluan nanti setelah 10 tahun. Jika dia


menabung sekarang sebesar Rp.
10.000.000,- berapakah nilai tabungan
tersebut 10 tahun yang akan dating, jika suku
bunga yang berlaku adalah 8% per tahun?
 F = P (1+i)n
 = Rp. 10.000.000 (1+0,08)10
 = Rp. 21.589.249,-
 Menggunakan tabel:
 F = P (F/P, 8%, 10)
 = Rp. 10.000.000 (2,1589)
 = Rp. 21.589.000,-
 . 0020
 P = Rp. 46.650.738,-
 2. Rangkaian Pembayaran Seragam (Uniform-Series of
Payment)
◦ Rangkaian Jumlah Kompon (Series Compound-Amount Factor)
 Digunakan untuk mendapatkan F ; ditentukan A
 Rumus yang digunakan :
 Apabila menggunakan tabel : F = A (F/A, i%, n)
   
 Contoh :

 Seorang PNS menabung disebuah Bank untuk

keperluan 10 tahun yang akan datang, jika uang yang


ditabungnya adalah Rp. 2.000.000,- setiap tahun.
Berapakah jumlah uangnya 10 tahun yang akan datang
jika suku bunga yang berlaku adalah 9% per tahun?
Pertemuan Ketujuh

TEORI INFLASI
 Menurut Samuelson (1995) mendefinisikan
bahwa inflasi sebagai suatu keadaan dimana
terjadinya kenaikan tingkat harga umum.
Maksud dari definisi tersebut
mengindikasikan keadaan melemahnya daya
beli masyarakat yang diikuti dengan semakin
menurunnya nilai rill (intrinsic) mata uang
suatu negara.
Mengapa Inflasi terjadi
 Inflasi terjadi karena munculnya keinginan
berlebihan dari suatu kelompok masyarakat
yang ingin memanfaatkan lebih banyak
barang dan jasa yang tersedia di pasaran.
Karena keinginan yang terlalu berlebihan itu,
permintaan menjadi bertambah, sedangkan
penawaran masih tetap yang akhirnya
mengakibatkan harga menjadi naik.
Mengapa Timbul Inflasi Pada Teori
Klasik
 Teori klasik menganggap bahwa penyebab
utama timbulnya inflasi adalah kenaikan atau
pertumbuhan jumlah uang beredar dalam
masyarakat. ... Teori moneteris menjelaskan
bahwa inflasi merupakan suatu fenomena
moneter dengan perubahan kecepatan
perputaran uang secara stabil dan konstan,.
Indikator Utama Inflasi Menurut Irvin
Fisher
 Dipelopori oleh Irving Fisher, yang
menekankan bahwa inflasi dipengaruhi oleh
pertambahan jumlah uang yang beredar dan
anggapan masyarakat terhadap kenaikan
harga (faktor psikologis). ... Menurut teori ini,
jika jumlah uang beredar (M) bertambah,
maka tingkat harga umum (P) juga akan naik.
Apa Peyebab Inflasi Menurut Teori Kuantitas.

 Teori Kuantitas
 Teori kuantitas dikemukakan oleh Irving

Fisher. Menurut teori ini bahwa kenaikan


jumlah uang yang beredar di masyarakat
akan menyebabkan kenaikan harga barang
dan jasa. Inti dari teori ini adalah: Inflasi akan
terjadi jika ada penambahan jumlah uang
beredar baik uang kartal maupun uang giral; 
Hubungan Jumlah Uang Beredar dengan Inflasi
Menurut teori Kuantitas Uang David Rikardo

 Jumlah uang
beredar memiliki hubungan positif terhadap
kenaikan inflasi. Menurut David Ricardo,
kenaikan JUB dangat mempengaruhi kenaikan
harga. ... Ketika banyak masyarakat yang
memegang uang daripada menaruh uangnya
di bank, maka harga barang secara umum
mengalami kenaikan harga.
Bagaimana Teori Inflasi Menurut
Keynes
 Menurut pandangan Keynes Menurut
Keynes (Boediono, 1994), inflasi terjadi
karena masyarakat ingin hidup diluar batas
kemampuan ekonominya. Dengan demikian
permintaan masyarakat akan barang melebihi
jumlah yang tersedia.
Mengapa Inflasi Merupakan Salah Satu
Maalah Dalam Pembangunan Ekonomi
 Inflasi berkaitan dengan
ilmu ekonomi makro, karena jika
terjadi inflasi maka akan
berpengaruh terhadap konsumen
(masyarakat) dan juga negara. jadi, hal ini
disebabkan karena jika terjadi inflasi maka
akan membuat penurunan daya beli
masyarakat.
Fakor2Yg Mempegeruhi Inflasi
1. Perputaran Uang. Penyebab inflasi yang
pertama adalah jumlah perputaran uang yang ada
di sebuah negara akan mempengaruhi harga. ...
2. 2. Hutang Negara. ...
3. 3. Tingginya Permintaan. ...
4. 4. Biaya Produksi. ...
5. Nilai Tukar.

Anda mungkin juga menyukai