1. Akinesia, bradikinesia
DEFINISI 2. Rigiditas
3. Tremor
4. Instabilitas postural
SPORADIS FAMILIAL
● Kombinasi stress
Mutasi autosomal dominan
oksidatif terhadap
pada α-synuclein, gen
ETIOLOGI neuron dopaminergic,
autosomal resesif parkin atau
racun lingkungan (ex :
mutasi gen DJ-I, MPTP
pestisida) Penuaan
(neurotoksik)
● Genetik
PATOFISIOLOG
I
1. Resting Tremor
Gejala awal frek 4-7 gerakan/menit. Timbul saat istirahat dan
reda saat aktivitas. Pola : pin rolling tremor
2. Bradikinesia
Gerakan menjadi lebih lambat dengan amplitudo kecil dn
MANIFESTASI kesulitan memulai pergerakan
3. Rigiditas
KLINIS
Disebabkan karena tonus otot meningkat
4. Instabilitas Postural
Tidak stabil saat berdiri atau gangguan keseimbangan dan
koordinasi
MANIFESTASI
KLINIS
1. Gejala dan tanda pada satu sisi, terdapat gejala ringan, terdapat gejala yang
mengganggu, biasanya terdapat tremor pada satu anggota gerak, gejala dapat
dikenali orang terdekat.
Stadium Klinis 3. Gerak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulai terganggu saat
berjalan/berdiri, disfungsi umum sedang.
4. Terdapat gejala yang berat, masih dapat berjalan hanya untuk jarak tertentu,
rigiditas dan bradikinesia, tidak mampu berdiri sendiri, tremor dapat berkurang
dibandingkan stadium sebelumnya.
Gejala klinis kelompok B (gejala dini tak lazim), diagnosa alternatif, terdiri dari :
5. Instabilitas postural yang menonjol pada 3 tahun pertama
6. Fenomena tak dapat bergerak sama sekali (freezing) pada 3 tahun pertama
7. Halusinasi (tidak ada hubungan dengan pengobatan) dalam 3 tahun
pertama
8. Demensia sebelum gejala motorik pada tahun pertama.
• Diagnosis “possible” : terdapat paling sedikit 2 dari gejala kelompok A
dimana salah satu diantaranya adalah tremor atau bradikinesia dan tak
terdapat gejala kelompok B, lama gejala kurang dari 3 tahun disertai respon
jelas terhadap levodopa atau dopamine agonis.
• Diagnosis “probable” : terdapat paling sedikit 3 dari 4 gejala kelompok A, dan
DIAGNOSIS tidak terdapat gejala dari kelompok B, lama penyakit paling sedikit 3 tahun
dan respon jelas terhadap levodopa atau dopamine agonis.
• Diagnosis “pasti” : memenuhi semua kriteria probable dan pemeriksaan
histopatologis yang positif.
TATALAKSANA
Bertujuan untuk memperbaiki atau mengembalikan seperti
semula proses patologis yang mendasari (neurorestorasi) :
PEMBEDAHAN thalatomi, palidotomi, transplatasi sel punca dopaminergic
embrionik
Tujuan rehabilitasi medik adalah untuk meningkatkan kualitas
hidup penderita dan menghambat bertambah beratnya gejala
penyakit serta mengatasi masalah-masalah sebagai berikut :
Abnormalitas gerakan, Kecenderungan postur tubuh yang salah,
REHABILITASI Gejala otonom, Gangguan perawatan diri (Activity of Daily Living
– ADL), dan Perubahan psikologik. Latihan yang diperlukan
penderita parkinson meliputi latihan fisioterapi, okupasi, dan
psikoterapi
Obat-obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala-gejala
parkinson, sedangkan perjalanan penyakit itu belum bisa
dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena parkinson, maka
penyakit ini akan menemani sepanjang hidupnya. Tanpa
PROGNOSIS perawatan, gangguan yang terjadi mengalami progress hingga
terjadi total disabilitas, sering disertai dengan ketidakmampuan
fungsi otak general, dan dapat menyebabkan kematian.