Demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif
Salmonella typhii. Disebut Tifoid karena pada awalnya penyakit ini memiliki
menanifestasi yang hampir sama dengan Demam Tifus yang disebabkan oleh
bakteri Rickettsia oleh karena itu penyakit ini diberi akhiran “id” yang berarti
mirip.
Lanjutan....
DEFINISI
TIPOID
Di Indonesia sendiri penyakit ini lebih akrab dengan sebutan Tifus atau Tipes
karena kemiripannya dengan demam Tifus tersebut. Demam tifoid merupakan
suatu infeksi Fecal-Oral yang pada nantinya akan menyerang saluran Cerna
khususnya usus halus (jejunum dan ileum) dilanjutkan dengan masuknya ke dalam
aliran darah (bakteremia) yang akan menyebabkan gejala atau tanda yang khas
tempat dimana kuman melewati organ selama bakteremia tersebut.
ETIOLOGI
TIPOID
Salmonella sp. adalah salah satu strain dari bakteri gram negative bentuk bacil atau
batang, tidak berspora, tidak berkapsul, bergerak dengan flagella peritrik, memiliki
ukuran 2-4 µm x 0,5 -0,8 µm. Kuman ini tumbuh dalam suasana aerob dan
fakultatif anaerob, mati dalam suhu 56oC dan pada keadaan kering. Di dalam air
dapat bertahan selama 4 minggu dan hidup subur dalam media yang mengandung
garam empedu. Memiliki 3 macam antigen yaitu antigen O (somatik berupa
kompleks polisakarida), antigen H (flagel) dan antigen Vi
Lanjutan....
ETIOLOGI
TIPOID
ETIOLOGI
TIPOID
biasanya menurun pagi hari, dan meningkat pada sore dan malam
2. Nyeri kepala hari. Minggu kedua: demam terus. Minggu ketiga: demam mulai turun
3. Pusing
kotor yaitu ditutupi selaput kecoklatan kotor, ujung dan tepi
4. Diare kemerahan, jarang disertai tremor, hati dan limpa membesar yang
5. Anoreksia
apatis-samnolen. Gejala lain ”RESEOLA” (bintik-bintik kemerahan
7. Nyeri otot
TANDA & GEJALA
TIPOID 8. Muncul gejala klinis yang lain
1. Perasaan tidak enak badan
Demam berlangsung 3 minggu. Minggu pertama: demam ritmen,
biasanya menurun pagi hari, dan meningkat pada sore dan malam
2. Nyeri kepala hari. Minggu kedua: demam terus. Minggu ketiga: demam mulai turun
3. Pusing
kotor yaitu ditutupi selaput kecoklatan kotor, ujung dan tepi
4. Diare kemerahan, jarang disertai tremor, hati dan limpa membesar yang
5. Anoreksia
apatis-samnolen. Gejala lain ”RESEOLA” (bintik-bintik kemerahan
7. Nyeri otot
PENATALAKSANAAN
TIPOID
malam hari, nyeri kepala, lidah kotor, tidak nafsu makan, epistaksis,
penurunan kesadaran.
c. Pada pengkajian anak dengan typhoid seperti ditemukan timbulnya demam yang khas yang berlangsung selama kurang lebih 3 minggu dan menurun pada pagi hari serta meningkat pada sore dan malam
hari, nafsu makan menurun, bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor ujung dan tepinya kemerahan, adanya meteorismus, terjadipembesaran hati dan limfa, adanya konstipasi dan bahkan bisa terjadi angguan kesadaran seperti apatis sampai somnolen, adanya bradikardia, kemungkinan terjadi komplikasi seperti pendarahan pada
usus halus, adanya perforasi usus, peritonitis, peradangan pada meningen, bronkhopneumonia, dan lain-lain. Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan leukopenia dengan limfositosis relatif, pada kultur empedu ditemukan kuman pada darah, urin, feses, dan uji serologis widal menunjukkan kenaikan pada titer antibodi O lebih besar atau sama dengan 1/200 dan H 1/200.
PENGKAJIAN
TIPOID
a. Riwayat keperawatan.
b. Kaji adanya gejala dan tanda meningkatnya suhu tubuh terutama pada
malam hari, nyeri kepala, lidah kotor, tidak nafsu makan, epistaksis,
penurunan kesadaran.
c. Pada pengkajian anak dengan typhoid seperti ditemukan timbulnya demam yang khas yang berlangsung selama kurang lebih 3 minggu dan menurun pada pagi hari serta meningkat pada sore dan malam
hari, nafsu makan menurun, bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor ujung dan tepinya kemerahan, adanya meteorismus, terjadipembesaran hati dan limfa, adanya konstipasi dan bahkan bisa terjadi angguan kesadaran seperti apatis sampai somnolen, adanya bradikardia, kemungkinan terjadi komplikasi seperti pendarahan pada
usus halus, adanya perforasi usus, peritonitis, peradangan pada meningen, bronkhopneumonia, dan lain-lain. Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan leukopenia dengan limfositosis relatif, pada kultur empedu ditemukan kuman pada darah, urin, feses, dan uji serologis widal menunjukkan kenaikan pada titer antibodi O lebih besar atau sama dengan 1/200 dan H 1/200.
DIAGNOSA
TIPOID
adekuat.