Anda di halaman 1dari 47

I

KA
T I
A .T
h

G M o y a
M

O
N
c e

D o n
M
t.
Pd
DEFINISI ISTILAH TEOLOGI
Secara etimologis (asal kata), Istilah "Teologi"
berasal dari 2 kata Yunani, yaitu: theos artinya
"Allah"; dan logos artinya "perkataan, uraian,
pikiran, ilmit.

Teologi dapat diartikan sebagai pengetahuan


yang rasional tentang Allah dan hubungannya
dengan karya/ciptaan- Nya seperti yang
dipaparkan oleh Alkitab.
DEFINISI MENURUT PARA TEOLOG

 "Teologi adalah pengungkapan, penyusunan


dan penyampaian kebenaran - kebenaran
tentang Allah." (Charles C. Ryrie, 1986)

 "Teologi adalah ilmu pengetahuan tentang


keberadaan Allah secara esensi dan
hubunganNya dengan alam semesta
ciptaanNya sebagaimana dinyatakan di
dalam Alkitab"(P-B Fitzwater, 1948).
 "Teologi merupakan ilmu pengetahuan
tentang Allah dan hubunganNya dengan alam
semesta."(Henry C. Thiensen).

 "Teologi adalah pengetahuan yang sistematis


tentang Allah, yang melalui Dia dan kepada
Dia dapat ada segala sesuatu itu." (Louis
Berkhof)
 Teologi harus bersifat Alkitabiah
 Teologi bersifat Sistematis
 Teologi berkaitan dengan masalah2
kebudayaan dan pengetahuan pada
umumnya
 Teologi bersifat kontemporer
 Teologi bersifat praktis
PENGERTIAN TEOLOGI PROPER

 Teologi Proper adalah usaha untuk menyelidiki


hal-hal yang dapat diketahui mengenai Allah;
yang berhubungan dengan keberadaan,
kepribadian, sifat-sifat dan karya-karyaNya.

 Dalam teologi kristen hal ini menyangkut


kepercayaan kristen tentang Allah.
PEMAHAMAN DASAR TEOLOGI
 Di dalam Teologi Kristen, pengetahuan ttg Allah
hanya dpt diperoleh sejauh Allah menyatakannya.
Jika Allah tdk mengambil inisiatif utk menyatakan
diri-Nya tdk mungkin Rianusia dapat mengenalNya.
 Di dalam agama Kristen, bukan manusia yang datang
kepada Allah, tetapi Allah yang datang kepada
manusia melalui Yesus Kristus
 Iman Kristen adalah iman yang dari atas, yg adalah
pemberian atau anugerah Allah.
PENTINGNYA STUDI TEOLOGI PROPER
 Berhubungan dengan kehidupan
Spiritual
o Pandangan seseorang tentang
Siapakah dan bagaimanakah Allah itu
akan sangat mempengaruhi kualitas
kehidupan rohaninya.
o Fokus ibadah seseorang ditentukan
oleh keyakinannya tentang Allah
 Berhubungan dgn kehidupan Praktikal
o Dinamika kehidupan seseorang adalah
cerminan dari doktrin teologi yang dianutnya.
o Menjadi kontras iika seseorang mengaku
percaya kepada Allah namun memiliki gaya
hidup yang tidak benaryg dikendalikan oleh
kedagingan
o Respon seseorang dalam segala hal sangat
ditentukan oleh kepada siapa dia percaya
 Berhubungan dgn Kehidupan Pelayanan
o Kepada siapa kita percaya, akan menentukan
pengabdian kita dalam pelayanan
o Jika Allah adalah kekal, maka pelayanan
kepadaNya adalah sebuah investasi dalam
kekekalan.
o Antusiasme dalam pelayanan berhubungan
erat dengan kepercayaan kita kepada Allah.
Berhubungan dengan Misi
oMisi dimulai dari hati Allah (Misio Dei).
oMengerti hati Allah berarti memahami bahwa
Allah berkehendak agar setiap orang percaya
melakukan misi
oMisi teraplikasi dalam Amanat Agung (Mat.
28:19-20)
oTugas orang percaya adalah bersaksi tentang
Kristus dalam perkataan dan perbuatan
TEOLOGI EKSEGETIKA/BIBLIKA

 Adalah bidang teologi yang berurusan dgn


penelaan naskah Alkitabiah dan pokok2
bahasan yang berkaitan.
 Bidang ilmu yang termasuk di dalamnya:
Hermeneutika, Teologi PL & PB, Ibrani dan
Yunani, Tafsir Alkitab.
TEOLOGI HISTORIKA
 Teologika Historika mempelajari sejarah umat Allah
dalam Alkitab, serta gereja sejak zaman Kristus.
Juga membahas ttg awal mula, perkembangan dan
penyebaran agama yang sejati, termasuk doktrin,
organisasi dan kebiasaannya.
 Disiplin ilmu yang termasuk di dalamnya adlh
Sejarah Alkitab, sejarah gereja, sejarah doktrin2 dan
sejarah Pekabaran Injil.
TEOLOGI SISTEMATIKA
 Teologi Sistematika menyusun ajaran2 iman
(doktrin) yang murni lewat interpretasi eksegesis dan
historis berdasarkan Alkitab & menatanya dalam
suatu tatanan yang logis.
 Yang termasuk dim bidang ilmu ini adalah berbagai
doktrin seperti: Bibliologi, Antropologi, Teologi
Proper, Kristologi, Pneumatologi, Soteriologi,
Ekklesiologi dan Eskatologi
TEOLOGI PRAKTIKA
 Teologi Praktika membahas dan menerapkan
pokok-pokok yang d isumbangkan oleh
ketiga bagian teologi lainnya ke dalam
kehidupan praktis.
 Teologi Praktika meliputi pokok-pokok
seperti homiletika, liturgika, oikumenika,
pastoral konseling, misiologi, penginjilan, dll.
DEFINISI ALLAH
 Allah adalah Roh, tidak terbatas, kekal, tidak
berubah dalam diri-Nya, kebijaksanaan-Nya, kuasa-
Nya, kekudusan-Nya, keadalilan-Nya, kemurahan-
Nya, dan kebenaran-N ya (Buswel).
 Allah adalah Pribadi yang esa, tak terbagi, mutlak,
rohani semata-mata, memiliki kesempurnaan yang
tidak terbatas,
 sepenuhnya imanen dalam seluruh dunia, namun
pada hakekatnya adalah transenden pada segala
yang ada (Hoeksema).
 Allah itu esa, sempurna, tidak berubah, dan tak terbatas
dalam pengetahuan dan kebijaksanaan-Nya, kebaikan
dan kasih- Nya, kasih karunia dan kemurahan-Nya,
kebenaran dan kekudusan-Nya (Berkhof).
 Allah adalah Roh vans taV tprbatas dan sempurna; di
salam Dia segala sesuatu bersumber, terpelihara dan
berakhir (Strong)
 Allah adalah Roh, tidak terbatas, kekal, dan tidak
berubah, dalam keberadaan, hikmat, kuasa, kesucian,
keadilan, kebaikan dan kebenaran-Nya (Katekismus
Westminster)
PENYATAAN ALLAH
 Karena manusia itu terbatas dan Allah tidak
terbatas, maka jika manusia ingin mengenal Allah,
pengenalan itu haruslah terjadi oleh penyataan Allah
tentang diri-Nya kepada manusia.

 Pascal menyebutkan Tuhan sebagai Deus Absconditus


(Allah yang tersembunyi), yang kemudian
menyatakan diri-Nya sehingga dapat dikenal.
A. DEFINISI PENYATAAN ALLAH
 Arti etimologis:
 Dalam bahasaYunani "Penyataan“ adalah apokalupsis
(dari apokalypto) yang artinya "sesuatu yang
disingkapkan (dibukakan) dari apa yang dahulu samar-
samar/tertutup/tidak terlihat jelas" (Luk. 10:21: Ef. 3:5)
 Dalam bahasa Ibrani ada padanan arti dari pengertian di
atas, yaitu gala, artinya "telanjang" (Kel. 20:26; Yes.
53:1; II Sam 7:27)
 Penyataan merupakan tindakan Allah untuk
membuka tabir tentang diri-Nya atau
mengkomunikasikan kebenaran kepada pikiran
manusia, agar Allah dapat dikenal oleh manusia.
 Penyataan dapat terjadi dalam suatu tindakan yang
tunggal yang mendadak, atau dapat juga meliputi
suatu jangka waktu yang panjang; yang dapat
dipahami oleh pikiran manusia dlam berbagai taraf
kelengkapan.
PENTINGNYA PENYATAAN ALLAH
 Melalui "Penyataan" Allah menunjukkan
inisiatifNya untuk berkomunikasi dengan
ciptaanNya, khususnya manusia.
 Tanpa "Penyataan" (penyingkapan diri Allah), rnaka
manusia tidak mungkin akan tahu tentang diri Allah
dan segala sesuatuyang Allah lakukan bagi
ciptaanNya dengan benar. Allah adalah tidak
terjangkau karena la tidak terbatas, sedangkan
manusia adalah ciptaan dan terbatas. Ref. Yoh 1:18;
iTi 6:16; Ayub 11:7; 23:3-9)
 Penggtahuan yang-datang dari diri manusia sendiri tentang
Allah hanyalah merupakan spekulasi dan rekayasa pikiran
manusia saja.
 Penyataan" Allah menjadi satu-satunya sumber untuk manusia
mengetahui tentang Allah dengan benar. Apalagi dengan
keadaan manusia setelah jatuh ke dalam dnsa, daya tangkap
(kemampuan) manusia semakin tumpul dan tidak
memungkinkannyadapat mengerti hal-hal rohani (mati rohani).
Oleh karena itu kebutuhan akan penyataan Allah ini menjadi
semakin besar, bukan saja untuk mengerti "Penyataan" Allah
dengan benar, tetapi juga untuk terlebih dahulu ditebus
(dipulihkan) supaya bisa menerima hal-hal yang rohani.
DISKUSI
 Selain agama Kristen, adakah agama- agama
lain di duniayang juga menerima
"Penyataan" dari Allah?
 Apakah agama-agama lain itu menerima
"Penyataan" dengan cara yang sama?
 Apakah benar bahwa Allah berbicara dan
menyatakan diriNya kepada setiap agama
dengan isi yang sama?
DUA JENIS PENYATAAN ALLAH
1. Penyataan Umum
Penyataan Umum adalah Penyataan Allah mengenai diriNya
sendiri yang diberikan kepada semua orang di semua tempat
dan di segala waktu melalui alam semesta, sejarah dan hati
nurani manusia.Ref: Maz 19:4-7; Rom 2:14-15

Tujuan adalah untuk menyatakan kemuliaan Allah, kuasaNya


dalam alam semesta, keunggulanNya, keahlianNya,
penentuanNya dalam mengendalikan alam semesta;
kebaikanNya, kecerdasanNya dan keberadaanNyayang hidup.
(Maz 19:2; Rom 1:20; Kis 14:17; 17:29; Mat 5:45)
KETERBATASAN PENYATAAN UMUM
 Membuat manusia menyadari akan keberadaan Allah,tetapi
tidak cukup membawa manusia kepada pengenalan yang benar
dan penuh tentang Allah.
 Membawa manusia untuk berseru dan memuji Allah, tetapi
tidak cukup untuk membawa mereka kepada keselamatan.
 Memberikan pengetahuan tentang sifat-sifat Allah, tetapi tidak
memberikan pengetahuan bahwa Kristus adalah satu-satunya
jalan keselamatan yang disediakan Allah.
PENYATAAN KHUSUS
Penyataan khusus adalah manifestasi diri Allah
kepada orang-orang tertentu , pada saat dan tempat
tertentu, sehingga memungkiiikan orang-orang
tersebut memasuki hubungan yang bersifat
menebuskan dengan Allah

Jangkauan Penyataan Khusus adalah kepada orang-


orang pilihanNya yang percaya
SARANA PENYATAAN KHUSUS
• Melalui Yesus Kristus dan Alkitab, yang
diberikan lewat saluran-saluran:
• undi (Ams 16:33; Kis 1:21-26).
• urim dan Tumim (Kel 28:30; Bil 27:21)
• mimpi (Kej 20:3, 31:24)
• penglihatan (Yes 1:1; 6:1; Yeh 1:3)
SARANA PENYATAAN KHUSUS
• Teofani (penempatan Allah dalam wujud
manusia) Kej 6:7-i4
• Malaikat(Dan 9:20-21; Luk 2:10-11; Wah 1:1)
• Nabi-nabi (2 Sam 23:2)
• Peristiwa-peristiwa (Yeh 25:7; Yoh 1:14)
• Mujizat-mujizat (Yes 9:5; Wah 21:5)
PANDANGAN YANG SALAH TENTANG
PENYATAAN
1. Pandangan Kaum Liberal
Ciri utama padangan Liberal adalah subyektivitas manusia, dan akal penentu
kebenaran. Sedangkan yang menjadi dasar otoritas adalah hati nurani. Alkitab
menurut mereka hanyalah hasil akal manusia yang berisi pemikiran-pemikiran
tentang Allah.
2. Pandangan Neo-Orthodoks
Percaya bahwa Allahlah yang memprakarsai “penyataan”. Namun demikian
mereka tidak mempercayai otoritas Alkitab sebagai Firman Allah.
KEBERADAAN ALLAH
 Argumentasi- argumentasi keberadaan Allah
 Argumentasi kosmologis (Ibrani 3:4)
 Argumentasi teleologis (Maz 8:4 dst, 19:2 dst, 94:9)
 Argumentasi antropologis
 Argumentasi ontologis
 Argumentasi moral (Maz 23:3; Pengkh. 12:14; Roma
1:19-32; 2:14-16)
 Argumentasi kesesuaian
PERNYATAAN ALKITAB TENTANG KEBERADAAN
ALLAH
 Manusia sudah mempunyai kesadaran di dalam dirinya tentang
keberadaan Allah (meskipun hanya samar-samar), tetapi
menolak kesaksian ini.
 Tugas orang Kristen adalah menghadapkan orang bukan
Kristen dengan Allah, bukan untuk mempertimbangkan
perkiraan bahwa mungkin Allah ada.
 Orang berdosa hanya dapat memperoleh pengetahuar
sesungguhnya tentang Allah melalui dilahirkan kembali oleh
Roh Kudus pada waktu mereka mendengar Injil. (Rom 1:18-32)
TEORI-TEORI SEKULER TENTANG ALLAH
1. Deisme Pandangan yang mengatakan bahwa dunia ini
adalah mekanisme yang bisa mengatur dirinya sendiri.
Allah meninggalkannya segera s^elah la menciptakannya
dan meletakkan hukum-hukumNya yang tidak mungkin
berubah dan membiarkannya berkembang sendiri.
2. Ateisme dengan tiga pandangan :
a. Ateisme Praktis
b. Ateisme Dogmatis
c. Ateisme Murni
TEORI-TEORI SEKULER TENTANG ALLAH

3. Skeptisisme : keraguan kenyataan akan adanya Allah


(tidak percaya)
4. Agnostisisme : menyangkal bahwa Allah itu bisa
dikenal/dimengerti
5. Pantheisme : kepercayaan bahwa segala sesuatu
adalah allah.
6. Polytheisme : paham yang mengakui ada banyak allah
7. Monotheisme : paham yang mengakui hanya pada
satu Allah
ARTI NAMA YAHWEH
 Menekankan keberadaan sendiri yang tidak
berubah dari Allah, yaitu keberadaan kekal
yang mutlak. (Bdg. Yohanes 5:58)
 Menekankan jaminan penyertaan Allah bagi
umat-Nya (Kel. 3:12)
 Berkaitan dengan kuasa Allah yang bekerja
bagi umatNya dan untuk memelihara
perjanjianNya dengan mereka (Kel. 6:6)
ATRIBUT-ATRIBUT ALLAH
 Istilah "atribut" Artinya adalah “yang melekat" atau
"dimiliki."
 Atribut Allah dapat didefiniskan sebagai, "yang
membedakan karakteristik natur ilahi yang tidak
terpisahkan dari ide tentang Allah dan yang menjadi
dasardari berbagai manifestasiNya kepada ciptaanNya
(A.H. Strong)
 Kategorisasi dan Identifikasi atribut Allah tidaklah
mutlak. Para Teolog punya pendapat yang beragam
pengklasifikasian, termasuk ada yang menolak
pengklasifikasian
PEMBAGIAN ATRIBUT-ATRIBUT ALLAH
A. Atribut/Sifat-sifat unik (incommunicable), adalah
Atribut Allah yang tidak dimiliki oleh mahluk ciptaanNya.
1.  Ketidaktergantungan Allah
 Allah tidak membutuhkan ciptaan-Nya untuk alasan apapun juga,
namun demikian ciptaan-Nya dapat mempermuliakan Dia dan
memberikan sukacita kepada Allah. (Kis 17:24-25; Ayu 41:11; Maz
50:10-12).
 Tuhan juga tidak menciptakan manusia karena la kesepian (band.
Yoh 17:5, 24).
 Allah Tritunggal di dalam diri-Nya mempunyai kepenuhan
kesempurnaan yang mutlak, baik dalam komunikasi, kasih atau
kebutuhan-kebutuhan lain.
PEMBAGIAN ATRIBUT-ATRIBUT ALLAH

1. Ketidakbergantungan Allah
2. Ketidakberubahan Allah
3. Kekekalan Allah
4. Kemahadiran Allah (Omnipresence)
5. Kesatuan Allah
KESATUAN ALLAH
 Allah tidak terbagi-bagi dalam bagian-bagian;
namun demikian kita melihat atribut-atribut Allah
berbeda ditekankan pada saat-saat yang berbeda.
 Kenyataan ini menunjukkan dua hal, pertama
menunjukkan Allah adalah satu (esa), yang
terungkap dalam Shema (U1.6:4); Allah adalah esa
dalam esensiNya dan tidak dapat dibagi. Kedua,
kesatuan Allah menunjukkan bahwa Allah bukan
suatu komposisi, dan tidak dapat dibagi dalam
bagian- bagian
ATRIBUT-ATRIBUT/SIFAT-SIFAT YANG TIDAK
UNIK (COMMUNICABLE)
Ini merupakan Atribut/sifat-sifat Allah yang juga dimiliki oleh mahluk
ciptaanNya; dalam batas-batas tertentu.
1. Spiritualitas Allah
• Yohanes 4:24 menyatakan bahwa Allah adalah " Roh" (bukan suatu
roh) yang tidak memiliki bentuk fisik.
• Allah juga tidak kelihatan (artinya: esensi total Allah; dan semua
hakekat spiritual Allah; tidak akan pernah dilihatoleh manusia)
• Namun demikian Allah masih memperlihatkan DiriNya kepada kita
melalui hal-hal yang kelihatan dan yang diciptakan yang merupakan
antropomorfisme (bahasa figuratif dimana Allah diberi karakteristik
manusia, dengan tujuan supaya Allah dapat dipahami).
2. Kebijaksanaan Allah
• Allah selalu memilih tujuan yang terbaik dan
carayang terbaik untuk mencapai tujuan itu. (Rom
16:27; 8:28; Ayu 9:4; 12:13; Maz 104:24; 1K0 1:18-
30)
• Kebijaksanaan Allah adalah kesanggupanNya yang
unik untuk merangkairajutkan sifat-sifat khasNya ,
sehingga Dia dapat melaksanakan maksud-maksud
yang telah ditentukanNya dengan cara yang paling
baik
3. Kebenaran
• Allah adalah Yang Benar dan semua pengetahuan
kebenaranNya dan ianji-janjiNya adalah benar dan
menjadi standar akhir dari kebenaran. (Yer 10:10-11;
Yoh 17:3; 1Y0 5:20; Ayu 37:16)
• Kebenaran Allah menyangkut dua aspek. Pertama,
kebenaran Allah berarti bahwa hukum Allah sebagai
ungkapan yang benar tentang diriNya adalah
sempurna, sebagaimana Dia sempurna adanya. (bdg.
Maz 19:8-10). Kedua, tindakan-tindakan Allah sesuai
dengan hukum yang telah ditetapkanNya sendiri
4. Kesetiaan Allah
• Kesetiaan Allah menunjukkan bahwa Allah
ternyata benar dalam semua yang
dijanjikanNya, dengan Dia menepati semua
janjiNya.
• Allah takkan pernah berjanji untuk sesuatu
yang tidak mungkin dilaksanakanNya. Ref. Bil.
23:19; I Tes 5:24;I Kor. 1:9; II Kor 1:18-22; II
Tim 2:13; I Pet 4:19.
ATRIBUT-ATRIBUT MENTAL/INTELEKTUAL
a. Kemahatahuan Allah (Omniscience)
Kata Latin omnis artinya semua, dan scientia
artinya pengetahuan' (Allah memiliki semua
pengetahuan)
ATRIBUT-ATRIBUT MORAL
a. kebaikan Allah
b. Kasih Allah
c. Belas kasihan, kemurahan, kesabaran Allah
d. Kesucian Allah
e. Kedamaian Allah
f. Keadilan Allah
g. Kecemburuan Allah
ATRIBUT- ATRIBUT TUJUAN
a. Kebebasan Allah
 Allah bertindak sesuai dengan kehendaknya yang bebas (Maz 115:3; Ams
21:1; Dan 3:35)
b. Kemahakuasaaan Allah (Omnipotence)
 Allah dapat melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya yang suci
(Maz 24:8; Yer 32:27; 2 Kor 6:18; Wah. 1:8)

ATRIBUT- ATRIBUT LAIN


a. Kesempurnaan Allah
b. Kemuliaan Allah
IMANENSI & TRANSENDENSI
Gagasan Akitabiah mengenai Imanensi dan
Transendensi merujuk kepada hubungan Allah
dengan dunia yang diciptakannya

IMANENSI
Adalah kehadiran dan aktifitas Allah dalam alam
semesta, watak manusia dan dalam sejarah. (lihat
Yer. 23:24; Kis. 17:27-28; Ayub 27:3; Maz 104:29-30;
Mat 5;45; 10:29:30)
TRANSENDENSI
Dimaksudkan bahwa Allah terpisah dari dan tidak
bergantung kepada alam serta umat manusia. Allah
Jauh lebih tinggi dari ciptaannya
 Beberapa implikasi dari pemahaman transendensi :
1. Ada pribadi yang lebih tinggi dari manusia. Yang
menjadikan manusia bernilai bukanlah pendapat
manusia itu sendiri, melainkan Allah yang kudus.
2. Allah tidak mungkin dapat dijelaskan sepenuhnya
menurut konsep manusia

Anda mungkin juga menyukai