1926. beliau adlaah lulusan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia tahun 1995. Asrul Sani merupakan pemikir dari angkatan 45. Pada tahun 1946 ia mendirikan gelanggang seniman merdeka (bersama Chairil Anwar dan Rival Apin), kemudia secara bersama- sama menjadi redaktur siasat (khusus rubrik seni budaya “gelanggang”). Beliau juga pernah menjadi redaktur pujangga baru, gema suasana, gelanggang (1966-1967) dan citra film (1981- 1982).
Alya Nur Fadila
NPM 185030041 karya-karya Asrul Sani: • tiga menguak takdir (1950 bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin) • laut membisu (1949 karya Vecos) • pangeran muda (1952 karya Antone dengan ST. Exupary, diterjemahkan bersama Siti Nuraini0 • enam pelajaran bagi calon aktor (1960 karya Richard Boslavsky) • dari suatu masa dari suatu tempat (1972) • mantera (1975) • rumah perawan (1977 karya Kawabata Yasunari) • villa des roses (karya Willem Elschot) • putri pulau (1977 karya Mario Dermout) • kuil kencana (1978 karya Yukio Mishima) • pintu tertutup (1979 karya Jean Oaul-Sartre) • Julius Caesar (1979 karya William Shakespeare) • sang anak (1979 karya Rabindranath Tagore) • catatan dari bawah tanah (1979 karya Dostoyevsky) • keindahan dan kepiluan (1980 karya Kawabata Yasunari) • inspektur jendral (1986 karya Nikolai Gogol) • Mahkamah (1988) • jendral nagabonar (1988) • pagar kawar berduri (19630 • apa yang kau cari palupi? (1970) • salah asuhan (1974) • bulan diatas kuburan (1976) • kemelut hidup (1978) • di bawah lindungan ka’bah (19780 judul esai yang buat oleh Asrul Sani salah satunya yaitu Simposium kesusastraan Indonesia di Jakarta.
Esai tersebut membahas hal-hal sebagai berikut:
1. Bahrum Rngkuti dengan acara “Aspek dan fungsi agama dalam perkembangan kesusastraan indonesia modern
2. kelesuan sebagai sumber tenaga dan kegiatan
3. membahas latar belakang kemasyarakatan dalam kesusastraan indonesia yang disampaikan oleh Buyung Saleh Ajip Rosidi Profil
Lahir di Jatiwangi, Cirebon, Jawa Barat pada tanggal 31 Januari 1983.
Pendidikan Taman Madya Taman Siswa bagian budaya di Jakarta. Beliau menjabat sebagai profesor tamu gadai 9osaka university of foreign studies) Jepang sejak tahun 1955. Redaktur suluh pelajar (1953- 1955). ketua paguyuban sastra sunda (1966-1979), direktur penerbit duta rakyat (1965-1968), dosen luar biasa fakultas universitas padjajaran (1967-1970), direktur penerbit dunia pustaka jaya (1971- 1979), ketua ikatan penerbit indonesia (1973-1981), ketua dewan club asia di Taipe (1970), dan kongres penduduk internasional di Rotterdam Belanda (1972) karya-karya Ajip Rosidi: • tahun-tahun kematian (1955) • pesta (1956 bersama Sabron Aidit dan S.M. Ardan) • di tengah keluarga (1956) • sebuah rumah buat hari tua (1957) • perjalanan penganten (1958 diterjemahkan ke bahasa perancis, 1976 ke bahasa yugoslavia 1959) • surat cinta enday rasyidin 1960) • lutung kasarung (1958) • mundinglaya di kusumah (1961) • ciung wanara (1961) • sangkuriang kesiangan (1961) • roro mendut (1961) • pertemuan kembali (1961) • ikhtisar sejarah sastra indonesia (1969) • puisi indonesia modern: sebuah pengantar (1987) salah satu esai sastra yang dibuat oleh beliau yaitu Permasalahan Islam Dalam Roman Indonesia. Esai tersebut membahas tentang hal hal sebagai berikut: 1. cerita pendek “Robohnya surau kami” karya A.A. Navis yang mana cerpen tersebut merupakan suatu sindiran terhadap golongan islam yang menyerah pada takdir tanpa mencoba berjuang terlebih dahulu. Dalam esai tersebut beliau mengatakan bahwa tema pada cerpen tersebut terasa segar dan memberikan warna baru kepada kehidupan sastra di indonesia yang bernafaskan islam. 2. romah Kemarau (Bukittinggi - Jakarta 1967) yang mana tentang usaha seorang manusia yang hendak mengubah mental penduduk sebuah kampung yang konon memeluk agama islam. Roman ini juga mengunggulkan titah tuhan di atas kebahagiaan manusia. dalam esai tersebut beliau mengatakan bahwa pengarang membangun plotnya dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah klasik seperti persaingan antar sesama janda memperebutkan calon suami, dipergunakannya guna-guna, perkelahian antar perempuan.