Anda di halaman 1dari 42

UKURAN FREKUENSI

PENYAKIT &
STATISTIK VITAL
Ukuran Epidemiologi

 Ukuran-ukuran frekuensi penyakit


 Ukuran-ukuran asosiasi
 Ukuran-ukuran dampak
Ukuran frekuensi penyakit

 Mengukur kejadian penyakit, cacad


ataupun kematian pada populasi.
Merupakan dasar dari epidemiologi
deskriptif. Frekuensi kejadian yang
diamati diukur dengan menggunakan
Prevalens dan Incidens
Ukuran dari akibat pemaparan
(Ukuran Asosiasi)
 Mengukur keeratan hubungan statistik
antara faktor tertentu dengan kejadian
penyakit yang diduga merupakan akibat
pemaparan tersebut. Hubungan antara
pemaparan dan akibatnya diukur dengan
menggunakan Relative Risk atau Odds
Ratio
Ukuran dari potensi
dampak
 Menggambarkan kontribusi dari faktor yang
diteliti terhadap kejadian suatu penyakit
dalam populasi tertentu. Ukuran yang
digunakan adalah Attributable Risk
Percent dan Population Attributable Risk.
Ukuran ini berguna untuk meramalkan
efficacy atau effectiveness suatu
pengobatan dan strategi intervensi pada
populasi tertentu.
Ukuran frekuensi penyakit

 Untuk mengukur frekuensi kejadian


penyakit pada suatu populasi, digunakan
salah satu dari tiga bentuk pecahan,
yaitu
 Proporsi
 Ratio
 Rate
Proporsi

 Proporsi adalah bentuk pecahan yang


pembilangnya merupakan bagian dari
penyebutnya. Bentuk ini sering
dinyatakan dalam persen, yaitu dengan
mengalikan pecahan ini dengan 100%
Proporsi
 Contoh : Pada
populasi yang terdiri
atas 500 orang, 20
orang di antaranya
menderita penyakit 20
Pr oporsi  100 0 0  4%
malaria. 500
 Proporsi penderita
malaria = ?
 Penduduk desa M berjumlah 120 orang, 32
diantaranya adalah usia balita. Bulan maret
2018 dilaporkan ada 18 kasus diare, 8
diantaranya merupakan usia balitas. Berapa
proporsi kasus diare pada balita.
 Penduduk desa sukatani tdd 500 orang
penduduk asli dan 28 orang warga pendatang
yang bekerja di pertambangan. Puskesmas
melaporkan bahwa ada 37 kasus kecacingan
karena taenia solium merupaka penduduk asli
dan 28 kasus merupakan warga pendatang.
Berapa proporsi kasus kecacingan di desa
Sukatani
Ciri dari Proporsi

 Tidak mempunyai satuan (dimensi),


karena satuan dari pembilang dan
penyebutnya sama, sehingga saling
meniadakan.
 Nilainya antara 0 dan 1
Ratio
 Ratio adalah pecahan yang
pembilangnya bukan merupakan bagian
dari penyebutnya. Ini yang
membedakannya dengan proporsi. Ratio
menyatakan hubungan antara pembilang
dan penyebut yang berbeda satu dengan
yang lain.
Jenis Rasio
1. Ratio yang mempunyai satuan, misalnya:
 Jumlah dokter per 100.000 penduduk
 Jumlah kematian bayi selama setahun per 1.000
kelahiran hidup.
2. Ratio yang tidak mempunyai satuan oleh karena
pembilang dan penyebutnya mempunyai satuan
yang sama, misalnya:
 Ratio antara satu proporsi dengan proporsi lain atau
ratio antara satu rate dengan rate yang lain,
contohnya Relative Risk dan Odds Ratio
Rate
 Rate merupakan konsep yang lebih kompleks
dibandingkan dengan dua bentuk pecahan
yang terdahulu.
 Rate yang sesunguhnya merupakan
kemampuan berubah suatu kuantitas bila
terjadi perubahan pada kuantitas lain.
 Kuantitas lain yang digunakan sebagai patokan
ini biasanya adalah kuantitas waktu.
 Bentuk ukuran ini sering dicampuradukkan
penggunaannya dengan proporsi.
Rate…
 Contoh: Kecepatan mobil pada satu saat
tertentu bentuknya adalah suatu rate.
 kecepatan sebuah mobil yang sedang berjalan
dapat berubah setiap saat, maka yang diukur
adalah kecepatan rata-rata dari mobil tersebut.
 kecepatan (speed) diukur dengan membagi
jarak tempuh mobil tersebut dengan waktu yang
digunakan untuk mencapainya.
 Misalnya: Jakarta-Bogor yang jaraknya 60 Km
ditempuh dalam waktu 1 jam.
 Maka kecepatan mobilnya = 60 Km per jam.
Ciri Rate

 Mempunyai satuan ukuran, yaitu per


satuan waktu.
 Besarnya tidak terbatas. Secara teoritis
nilainya terbentang antara 0 sampai tak
terhingga.
UKURAN FREKUENSI
PENYAKIT
 Incidens: menggambarkan jumlah
kasus baru yang terjadi dalam satu
periode tertentu
 Prevalens: menggambarkan jumlah
kasus yang ada pada satu saat tertentu.
PREVALENS

 PREVALENS adalah proporsi populasi


yang sedang menderita sakit pada satu
saat tertentu
Jumlah individu yang sedang sakit
pada satu saat tertentu
Pr evalens 
Jumlah individu dalam populasi tersebut
pada saat tertentu itu
Ciri dari prevalens

 berbentuk proporsi
 tidak mempunyai satuan
 besarnya antara 0 dan 1
Prevalens

 Point Prevalence
 Point Prevalens, yaitu probabilitas dari
individu dalam populasi berada dalam
keadaan sakit pada satu waktu tertentu
 Period Prevalence
 Period Prevalens yaitu proporsi populasi
yang sakit pada satu periode tertentu.
Kegunaan Prevalens

 Untuk menentukan situasi penyakit


yang ada pada satu waktu tertentu
 Untuk merencanakan fasilitas
kesehatan dan ketenagaan
Insidens

 Cumulative insidence
 Mengukur risiko untuk sakit
 Insidence rate (insidence density)
 Mengukur kecepatan untuk sakit
Cumulative
insidence/Incidence Risk
 Probabilitas dari seorang yang tidak sakit untuk
menjadi sakit selama periode waktu tertentu,
dengan syarat orang tersebut tidak mati oleh
karena penyebab lain.
 Risiko ini biasanya digunakan untuk mengukur
serangan penyakit yang pertama pada orang sehat
tersebut.
 Misalnya : Insidens penyakit jantung mengukur
risiko serangan penyakit jantung pertama pada
orang yang belum pernah menderita penyakit
jantung.
Cumulative insidence

CI 
 kasus baru
 populasi pada permulaan periode
• Baik pembilang maupun penyebut yang digunakan dalam
perhitungan ini adalah individu yang tidak sakit pada
permulaan periode pengamatan, sehingga mempunyai
risiko untuk terserang.
• Kelompok individu yang berisiko terserang ini disebut
population at risk atau populasi yang berisiko.
Ciri dari cumulative
insidence
 Berbentuk proporsi
 Tidak memilik satuan
 Besarnya berkisar antara 0 dan 1
cumulative insidence
 Contoh : Hasil sensus di
tahun 1960 di Swedia
menunjukkan sejumlah 3076
laki-laki berumur 20-64 tahun
yang bekerja di perusahaan
plastik. Berdasarkan data dari
Register Kanker Swedia, 11
antara tahun 1961-1973, CI  100%  0,36%
sebelas orang diantara 3076
pekerja ini terserang tumor
otak.
 CI tumor otak yang terjadi
pada pekerja pabrik plastik ini
selama 13 tahun adalah
Attack rate
 jenis khusus insidens kumulatif yang berguna
selama epidemik
 Contoh

Makanan Makan ARM Tidak Makan ARTM


Sakit Tidak Sakit Tidak
sakit Sakit
Salad 30 70 30/100 5 35 5/40
Krecek 16 84 16/100 4 21 4/25

ARM = Attack Rate Makan


ARMTM = Attack Rate tidak makan
Insidence rate atau
insidence density
 Insidens rate dari kejadian penyakit
adalah potensi perubahan status
penyakit per satuan waktu, relative
terhadap besarnya populasi individu
yang sehat pada waktu itu
Insidence Density =
Insidens orang-waktu =
Incidence Rate
 Menyatakan suatu jumlah kasus baru per orang-waktu
 Rumusnya:

Jumlah kasus insidens terjadi dalam periode waktu


Insidence Density 
Jumlah orang  waktu
INSIDENCE RATE
1 2 3 4 5 6 7 Jumlah waktu dalam jangka
Gambar 1 observasi dan dalam keadaan sehat
(tahun)

A 7

B 7

C * 2

D 7

E 3

F 2

G 5

Keterangan

Periode sehat

Periode sakit

Hilang dalam pengamatan selanjutnya

* Meninggal
Statistik vital

 = kejadian vital
Bagian statistik vital
 morbiditas  perkawinan
 mortalitas  perceraian
 harapan hidup  demografik
(life  data sensus
expectancy)
 kelahiran
 kematian
Informasi demografik dan
statistik vital bermanfaat untuk:

 Epidemiologi
 Kesehatan masyarakat
 Pelayanan Kesehatan
STATISTIK KEMATIAN
Ukuran ukuran mortalitas yang sering dijadikan
indikator status kesehatan adalah:

1. Crude Death Rate


2. (Group) Spesific Death Rate
3. Cause-Spesific Death Rate
4. Proportional Mortality Ratio
5. Infant Mortality Rate
6. Neonatal Mortality Rate
7. Maternal Mortality Rate
8. Case Fatality Rate
Crude Death Rate (CDR)

 Ukuran ini sering digunakan secara luas.


CDR dapat digunakan untuk
perbandingan perbandingan tingkat
kematian kasar menurut waktu dan
perbandingan perbandingan
internasional
Jumlah kematian pada periode tertentu
CDR  x 10 n
Populasi total rata - rata selama periode tersebut
(Group) Spesific Death
Rate
 Death rate dapat pula diekspresikan
menurut segmen populasi tertentu yang
lebih spesifik seperti misalnya age-
spesific death rate atau sex-spesific
death rate, apabila kita memperkirakan
adanya variasi angka kematian diantara
segmen populasi tertentu
(Group) Spesific Death
Rate
Jumlah kematian pada segmen populasi tertentu selama periode tertentu
SDR  x 10n
Perkiraan segmen populasi tersebut selama periode waktu yang sama

Age Spesific Death Rate (ASDR)


ASDR
 kematian
yangdiamati
darisebabspesifik
 populasi umurspesifik
Infant Mortality Rate

 Merupakan indikator kesehatan yang utama


dan merupakan ukuran kunci status
kesehatan penduduk atau masyarakat
 Menggambarkan status kesehatan ibu dan
anak melalui proses kehamilan dan
kelahiran
 Infant adalah anak anak yang berusia
dibawah satu tahun
Jumlah kematian infant dalam periode waktu tertentu
IMR  x 1000
Jumlah kelahiran hidup dalam periode waktu yang sama
Neonatal Mortality Rate

 Indikator kesehatan lain yang termasuk


kategori angka kematian bayi adalah
neonatal mortality rate.
 Neonatus adalah bayi berumur kurang
dari 28 hari.
Jumlah kematian neonatus dalam periode waktu tertentu
NMR  x 1000
Jumlah kelahiran hidup dalam periode waktu yang sama
NMR menggambarkan

 perawatan masa prenatal yang buruk


 berat lahir rendah
 Infeksi
 kekurangan pelayanan medik yang baik
 cedera, prematuritas
 kelainan kongenital
Maternal Mortality Rate

 Ukuran ini merupakan statistik penting


yang sering diabaikan karena
kesukarannya dalam menghitung secara
akurat
Kematian berkaitan dengan kehamilan ibu dalam 1 tahun
MMR  x 10n
Jumlah total kelahiran pada tahun yangsama
MMR
 Kematian maternal adalah kematian dari seorang
perempuan yang hamil atau kematian seorang
perempuan dalam 42 hari dari terminasi
kehamilan.
 Tingkat kematian ibu merupakan:
 Indikator utama status kesehatan penduduk atau
masyarakat
 Kematian yang disebabkan obstetrik langsung
 Kematian yang disebabkan obstetrik tidak langsung
 Menggambarkan komplikasi proses kehamilan dan
kelahiran
Case Fatality Rate

 Digunakan untuk mengukur keparahan


suatu penyakit atau kejadian dan
didefinisikan sebagai proporsi kasus dari
penyakit atau kejadian tertentu yang
berakibat fatal dalam kurun waktu
tertentu
Jumlah kematian pada periode tertentu
CFR  x 100
Jumlah kasus yang terdiagnosis selama periode tersebut

Anda mungkin juga menyukai