Anda di halaman 1dari 15

KAJIAN ILMU KALAM :

PERBUATAN MANUSIA, AKAL,


WAHYU,KEADILAN DAN
KEKUASAAN MUTLAK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Ilmu Tauhid
Kelompok Dosen Pengampu Bapak Sholehuddin, Lc. MM.
7
Disusun Oleh:

● Rizqul Anam
● Rosihan Anwar
● Wildan Wahyudi
● Royhanatul Adriyah
● Siti Aminatus Zehroh
01

Perbuatan Manusia
Perbuatan manusia adalah menghubungkan kemampuan atau
kesanggupan kepada sesuatu yang bersifat wujud ( khayaliy) supaya
sesuatu itu berubah menjadi wujud nyata.

Objek sasaran kemampuan atau kesanggupan ialah bergerak


yang masih bersifat wujud Khayali dan ketika sempurna hubungan
kemampuan itu dengan objek sasarannya diistilahkan Mashdariy dan
menjelmanya objek sebagai wujud nyata diistilahkan dengan Infi’al.
02

Akal
Kata Akal bersal dari bahasa arab ‘aql yang berarti mengikat atau
menahan. Misalnya, pengikut serban disebut ‘aql; menahan orang
dipenjara disebut i’taqal; orang yang dapat menahan amarahnya
disebut ‘aqil. Al-Qur’an tidak merujuk makna akal kepada otak yang
berpusat di kepala, tetapi kepada kalbu. Dengan demikian pengertian
akal versi Al-Qur’an berbeda dengan pengertian akal menurut filsafat
Yunani yang disebut nous.
Dalam pengertian nous, daya berfikir itu terdapat dalam jiwa yang
berpusat di otak. Jadi pengertian akal yang dipakai disini adalah
menurut pengertian ayat-ayat Al-Qur’an tadi yang didukung oleh
pengertian etimologis Arabnya.
03

Wahyu
Kata al-wahy berarti suara, bisikan, isyarat, yang merupakan
pemberitahuan tersembunyi, rahasia, dan selintas kilat. Tetapi secara
syar’i wahyu didefinisikan sebagai perkataan Allah yang disampaikan
kepada para rasul-Nya.
Wahyu datang mempunyai tujuan untuk mengantarkan manusia
kepada kesadaran yang belum diketahui perinciannya oleh akal. Dan
ada tiga pokok tujuan yang sangat penting: pertama,
menyempurnakan dan mengaktifkan hubungan antara manusia
dengan Khaliq (habl min Allah). kedua, menyempurnakan dan
mengaktifkan hubungan antara sesama manusia ( habl min al-nas). Dan
ketiga, mengadakan keseimbangan (tawazun) antara keduanya
sehingga sejalan dan sejalin.
04

Keadilan
Keadilan merupakan norma kehidupan yang didambakan oleh setiap
orang dalam tatanan kehidupan sosial mereka. Ada dua sumber
keadilan, yaitu keadilan positif yang merupakan konsep produk
manusia, dan keadilan relevasioanal yang berasal dari tuhan yang
juga disebut dengan keadilan Ilahi.
05

Kekuasaan Mutlak
Aliran-aliran teologi Islam yang beragam tentang kekuasaan atau
kehendak mutlak Tuhan.

1. Aliran Mu'tazilah

Aliran Mu’tazilah dikenal sebagai aliran yang paling keras


berpendapat bahwa kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan tidak
bersifat absolut. Hal ini karena perbuatan manusia menurut
pandangan mereka bukan diciptakan Tuhan, melainkan diwujudkan
oleh manusia dengan dayanya.
2. Aliran Asy'ariyah
Aliran Asy‟ariyah mempertahankan kehendak mutlak Tuhan.
Tuhan bagi mereka adalah Maha Pemilik yang bersifat absolut dan
dapat berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya serta tidak seorangpun
yang dapat mencela perbuatan-Nya.
3. Aliran Maturidiyah
Maturidiyah golongan Samarkand juga berpendapat bahwa
kekuasaan Tuhan tidak absolut. Menurut Maturidiyah Samarkand
keterbatasan Tuhan terhadap kekuasaan-Nya dibatasi oleh Tuhan dan
dengan kehendak-Nya sendiri. Tuhan terbatas karena; pertama,
manusia memiliki kemerdekaan dalam berkehendak dan berbuat.
Kedua, adanya hukuman Tuhan mesti terjadi.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai