L
DAN
VER
HERY WIJATMOKO
PENGERTIAN
SEBAGAI KATA SIFAT
(ADJECTIVE)
MEDIKO DAN LEGAL
KESEHATAN
LEGAL : BERKAITAN DENGAN
HUKUM
Prosedur mediko-legal
Prosedur mediko-legal adalah tata-cara atau prosedur
penatalaksanaan dan berbagai aspek yang berkaitan
pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum.
Secara garis besar prosedur mediko-legal mengacu
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia, dan pada beberapa bidang juga mengacu
kepada sumpah dokter dan etika kedokteran
LINGKUP
PROSEDUR MEDIKO-LEGAL(BS)
Pembuatan visum et repertum,
tentang pemeriksaan kedokteran terhadap tersangka.
pemberian keterangan ahli pada masa sebelum dan di
dalam persidangan,
kaitan visum et repertum dengan rahasia kedokteran,
tentang penerbitan Surat Keterangan Kematian dan Surat
Keterangan Medik ,
tentang fitness / kompetensi pasien untuk menghadapi
pemeriksaan penyidik,
BANTUAN DOKTER
SEBAGAI AHLI
PEMBERITAAN
KESIMPULAN
PENUTUP
SANKSI HUKUM BILA
MENOLAK
PASAL 216 KUHP
Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti perintah
atau permintaan yang dilakukan menurut undang-
undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi
sesuatu, atau oleh pejabat berdasar- kan tugasnya,
demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau
memeriksa tindak pidana; demikian pula barangsiapa
dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau
mengga-galkan tindakan guna menjalankan ketentuan,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat
bulan dua minggu atau denda paling banyak sembilan
ribu rupiah.
PEMERIKSAAN MAYAT
UU No 36 thn 2009 ttg Kesehatan :
Pasal 118
(1) Mayat yang tidak dikenal harus dilakukan upaya
identifikasi.
(2) Pasal 122
PASAL 66 KUHAP
Tersangka atau terdakwa tidak dibebani kewajiban
pembuktian
PASAL 37 KUHAP
(2) Pada waktu menangkap tersangka atau dalam hal
PASAL 186
Keterangan ahli adalah apa yang seorang ahli nyatakan di
sidang pengadilan.
PENJELASAN PASAL 186
Keterangan ahli ini dapat juga sudah diberikan pada waktu
pemeriksaan oleh penyidik atau penuntut umum yang
dituangkan dalam suatu bentuk laporan dan dibuat dengan
mengingat sumpah di waktu menerima jabatan atau
pekerjaan (BAP saksi ahli).
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI
KETERANGAN AHLI
DIBERIKAN SECARA TERTULIS
PASAL 187 KUHAP
Surat sebagaimana tesebut pada pasal 184 ayat (1)
SUMPAH DOKTER :
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya