Anda di halaman 1dari 16

SISTEM

PERTANIAN
TERPADU

PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
PERTANIAN
TERPADU(LEISA)
Presented by Date:
KELOMPOK 1 November, 16 2021
Kelompok 1
01 02 03
FANI MUTIARA LESTARI(129) LAURA TANTRI ERVIANTA MARIA PASKALIA
SARAGIH(130) MAMO(131)

06 05 06
I PUTU ARMAWAN(132) Ni Komang Puspa Bunga (133) ERISKA DEVI AISYATUL
FITRIANA (150)
Perencanaan pertanian terpadu

Perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses


perumusan alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yang
didasarkan pada data-data dan fakta-fakta yang akan digunakan
sebagai bahan untuk melaksanakan suatu rangkaian
kegiatan/aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik
Perencanaan pembangunan pertanian terpadu secara
(material) maupun nonfisik (mental dan spiritual) dalam rangka
matang dapat dengan mempertimbangkan berbagai
mencapai tujuan yang lebih baik. Sedangkan sistem pertanian
aspek seperti aspek fisik, sosial ekonomi, budaya,
terpadu adalah program pertanian organik yang terintegrasi dengan
teknologi, nilai pasar dan kesiapan tenaga kerja sangat
program peternakan dan perikanan dalam suatu kawasan/lokasi,
penting dilakukan. Selain itu, alternatif pola pertanian
dimana antara sub sektor tersebut saling berkaitan sehingga
terpadu yaitu kombinasi tanaman, ternak, ikan dan lain-
menciptakan suatu kesinambungan. Dalam penjelasan tersebut
lain. Ketika dihadapkan pada berbagai alternative, perlu
dapat diartikan bahwa perencanaan pembangunan pertanian
ada suatu model perencanaan untuk menentukan pilihan
terpadu merupakan upaya atau tindakan atau kegiatan dalam
pola pertanian terpadu yang paling optimal secara
mewujudkan sistem pertanian yang berkelanjutan
ekologis dan ekonomis serta dapat diterima secara
sosial budaya
Perencanaan pertanian terpadu dalam skala luas harus
mempertimbangkan aspek tata ruang, dengan tujuan agar terjadi
Beberapa permasalahan penting yang
penggunaan ruang secara fungsional antar berbagai sektor untuk
harus diperhatikan dalam menyusun
mendorong sektor-sektor terkait, sehingga mampu tumbuh secara
perencanaan pembangunan pertanian
seimbang. Tetapi seringkali rencana tata ruang yang ada tidak mampu
terpadu adalah :
mengimbangi perkembangan dan potensi sektor pembangunan. Maka hal
1. Keterbatasan SDM pertanian
yang diperlukan dalam perencanaan pertanian terpadu, antara lain :
2. Konservasi sumberdaya alam dan
1. Mengidentifikasi lokasi/Kawasan lingkungan
3. Pertumbuhan agribisnis terpadu
2. Menentukan alokasi atau proporsi
3. Menyusun konsep pengelolaan
Setiap model sistem pertanian terpadu memiliki focus tertentu terhadap setiap unit tanaman
yang di unggulkan. Menurut Behera dan sharma (2007) dalam perencanaan pemmbangunan
pertanian tyerpadu memiliki karakteristik yang di pertimbangkan:

Step 1 Step 2 Step 3


Nilai ekonomi dapat mememenuhi Keberadaan SPT tidak merusak lingkungan,
Pilihan komoditi dan teknologi yang
sesuai dengan kondisi secara spesifik . kebutuhan yang layak bagi rumah tangga melainkan menciptakan agroekosistem yang
petani dan pekerja pertanian pada berkelanjtan sebagai sistem pertanian yang
lokasi pertanian terpadu bebas limbah(zero waste)

Step 4 Step 5
Kegiatan off-farm seperti kerajinan tangan (handicrafts), Sumberdaya petani(jumlaah tenaga kerja,
industry rumah tangga dan unit usaha non-farm yang dapat keterampilan/skill dan pengetahuan, modal) dan porositas
dikembangkan dalam memanfaatkan limbah dan hasil rumah tangga petani misalnya hasil pertanian terpadu
sampingan untuk meningaktakn pendapatan rumah tangga dikelola diprioritaskan untuk b ahan makanan, pendapatan,
petani dan pekerja pertanian pada pertanian terpadu atau kegiatan sosial budaya
Menurut Surahman dan sudrajat (2009) dalam langkah panduan normative perencanaan pembangunan pertanian
terpadu,dimodifikasi dalam panduan pembangunan sistem LEISA meliputi:

Penetapan
Penetapan lokasi
lokasi dan
dan penilaian
penilaian potensi
potensi
lahan
lahan
Penetapan
Penetapan peruntukan
peruntukan lahan
lahan dari
dari ragam
ragam
jenis
jenis komoditas
komoditas unit
unit usaha
usaha
Seleksi
Seleksi dan
dan penetapan
penetapan komoditas
komoditas terpilih
terpilih
Penyusunan
Penyusunan pola
pola tanam
tanam dan
dan tata
tata letak
letak
pertanaman
pertanaman dan
dan terkank/ikan
terkank/ikan dilahan
dilahan
terpilih
terpilih
Penetapan
Penetapan cara
cara pengadaan
pengadaan dan
dan penangana
penangana
sarana
sarana produksi
produksi dan
dan produk
produk
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan
kegiatan pertanian
pertanian terpadu
terpadu
zero
zero waste
waste dan
dan berkelanjutan
berkelanjutan
Penilaian
Penilaian kelayakan
kelayakan dan
dan keberlanjutan
keberlanjutan
kegiatan
kegiatan pertanian
pertanian terpadu
terpadu
Penetapan
Penetapan model
model pembangunan
pembangunan pertanian
pertanian
terpadu
terpadu
Langkah-langkah sebagai panduan normatif dalam
perencanaan pembangunan pertanian terpadu

Dalam
Dalam halhal ini
ini harus
harus mempertimbanglan
mempertimbanglan frekuensi
frekuensi dan
dan
periode
periode waktu
waktu lamanya
lamanya unitunit usaha
usaha yang
yang menghjasilkan
menghjasilkan dari
dari
sejak
sejak tanam
tanam sampai
sampai panen.
panen. Contohnya
Contohnya petern
petern akanj
akanj ayam
ayam
memberikan
memberikan penghasiulan
penghasiulan harian
harian bagi
bagi petani:
petani:
pemeliharaan
pemeliharaan ikan ikan memberikan
memberikan penghasilan
penghasilan setiap
setiap 20-30
20-30
hari
hari atau
atau panen
panen stiapstiap 33 bulan:
bulan: pertanian
pertanian semusim
semusim
memberikan
memberikan penghasilan
penghasilan setiap
setiap 3-4
3-4 bulan:
bulan: penggemukan
penggemukan
domba
domba memberikan
memberikan penghasilan
penghasilan setiap
setiap 44 bulan:
bulan: dan
dan
pertanaman
pertanaman tahunantahunan misa;nya
misa;nya tanaman
tanaman perkebunan
perkebunan
memberikan
memberikan waktu waktu jangka
jangka panjang.
panjang. Dalam
Dalam hal hal ni
ni
pengusaha
pengusaha tanaman
tanaman dan dan hewan
hewan ditunjuk
ditunjuk untuk
untuk melakukan
melakukan
fungsi
fungsi pendaurulangan
pendaurulangan hara hara dalam
dalam sistem
sistem supaya
supaya
mengurangi
mengurangi input
input dari
dari luar.
luar. Dalam
Dalam seleksi
seleksi dan
dan penetapan
penetapan
komoditi
komoditi ini,
ini, kesesuaina
kesesuaina dengan
dengan lingkungan
lingkungan setempat
setempat dan
dan
prospek
prospek pasarnya
pasarnya merupakan
merupakan dua dua hal
hal utama
utama yang
yang perlu
perlu
dipertimbangkan
dipertimbangkan
Perencanaan pembangunan pertanian terpadu secara komprehensif sesungguhnya sejalan dengan
perencanaan bisnis untuk memulai, membangun, dan mengembangkan perusahaan pertanian. Dokumen
perencanaan adalah arahan dalam melaksanakan program dan kegiatan. Adanya perencanaan menjadi
sangat penting dan sangat menentukan apakah tujuan akan tercapai.
Aspek yang perlu dirumuskan dalam merencanakan pembangunan pertanian terpadu sebagai sebuah
usaha pertanian (small farm business planning), dimodifikasi dari Perez at all (2015) adalah:

1. Penetapan perumusan visi, tujuan dan evaluasi diri


2. Analisis sumber daya
3. Analisis kebutuhan infrastruktur
4. Analisis dan perencanaan pemasaran
5. Analisis keuangan (financial analysis)
6. Rencana budidaya di lapangan (on farm planning)
7. Analisis resiko dan exit strategy
penerapan pertanian terpadu

Menurut Prayitno 2009, disamping keberhasilan yang dicapai, dampak


samping negatif dari praktek pertanian modern dari revolusi hijau Dalam rangka tetap melestarikan produksi pertanian
terhadap lingkungan hidup yaitu: usahatani tidak lagi mengandalkan penggunaan bahan
1.kontaminasi air permukaan dan air tanah oleh bahan kimia pertanian kimia untuk mencapai produksi setinggi-tingginya tetapi
2.Bahaya kesehatan bagi manusia dan ternak oleh pestisida dan zat harus memperhatikan kelestarian sumber daya alam
aditif pakan. sebagai infrastruktur utama yang menunjang kehidupan
3.Efek negatif terhadap keamanan dan kualitas pangan. tanaman. Untuk menjamin berlangsungnya usaha
4.Penurunan tingkat keragaman genetik tanaman maupun hewan yang
pertanian secara berkelanjutan dalam usaha pertanian
merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu sistem pertanian
mengandalkan sistem daur ulang biologi, maka praktis
5.Kepunahan satwa liar predator dan berbagai serangga yang
bermanfaat dalam proses pengendalian hama tidak akan menyisakan bahan bahan hasil pertanian
6.Peningkatan tingkat resistensi hama dan penyakit terhadap pestisida sebagai limbah, sebab semua digunakan sebagai pupuk
7.Penurunan tingkat produktivitas lahan akibat peningkatan proses erosi (fertilizer), atau pakan ternak (feed) atau bahan sumber
baik fisik maupun kimiawi dan penurunan kadar bahan organik energi (fuel) untuk menjaga kesuburan dan konservasi
8.Ketergantungan yang tinggi pada sumber daya energi tak terbarukan. tanah serta kebutuhan rumah tangga pengelolanya.
Penerapan Pertanian Terpadu sebagai Model Pembangunan Pertanian
secara Nasional.

Meskipun penerapannya terpadu sudah lama dipraktekkan oleh


masyarakat tani di Indonesia, tetapi pengembangannya masih bersifat
sepotong-sepotong, ganti pemimpin ganti pula programnya, sehingga
mengalami kemandegan, dan bahkan banyak hanya sampai di tingkat
konsep.
 
Pertanian terpadu multi komoditas atau multi unit usaha vertikal dan
horisontal (multiple-cropping) menjanjikan keuntungan yang lebih
besar dibandingkan dengan sistem pertanaman tunggal (mono-
cropping).
Walaupun kelihatannya dapat menjadi inovasi teknologi yang atraktif,
tetapi aspek manajemen yang dihadapi tidaklah mudah, tidak hanya
sekedar menambah satu dua komoditas untuk diusahakan, melainkan
menerapkan suatu pendekatan sistem usahatani yang baru, yang
membutuhkan satu set teknologi berikut kemampuan manajemennya
atau yang biasa kita kenal sebagai paket teknologi.

Sustainable Development
Goals
Penerapan Pertanian Terpadu sebagai Model Pembangunan Pertanian
secara Nasional.

Keberhasilan penerapan terpadu di tingkat Dalam tingkat konsep tampaknya mudah, tetapi prakteknya tidaklah gampang, akibat
petani, baik secara individu maupun spesifik adanya persaingan kepentingan usaha tani tanaman,hewan dan ikan dalam pertanian
terpadu. Perlu dilakukan evaluasi terhadap keunggulan komparatif dari setiap
lokasi, dapat dijadikan model pengembangan
komponen usaha, yang biasanya dihasilkan harus spesifik lokasi, bahkan spesifik situasi
pertanian terpadu untuk diimplementasikan dan kondisi.
dalam skala nasional. Strateginya adalah
Agar model pengembangan pertanian terpadu dalam skala nasional dapat berjalan
meminjamkan model pengembangan industri dengan baik, diperlukan formulasi rumusan strategi pengembangan menurut skala
bagi pengembangan pertanian terpadu untuk sistem secara berhirarki dan strategi peningkatan keterkaitan input-output (linkages)
skala nasional. Menurut Prajitno (2009). sistem produksi di tingkat petani/ lokasi kegiatan.
dalam model pengembangan industri terdapat
3 (tiga) komponen pokok yang harus dipenuhi
agar suatu sistemindustri dapat berkembang di
suatu wilayah, yaitu:

1. komponen penunjang produksi (production


support component).
2. komponen produksi (production
component).
3. komponen pemasaran (marketing
Sustainable Development
Goals component). 
Tabel 1. Strategi pengembangan menurut skala sistem  Tabel 2. Strategi peningkatan keterkaitan input – output
secara berhirarki (linkages) sistem produksi di tingkat rumah tangga petani

No. Skala hirarki Jenis sistem produksi Strategi pengembangan sistem No. Kendala Jenis kendala Strategi pemecahan masalah
1 Lokasi usaha Jarak fisik, topografi, Pengembangan sarana /
1 Rumah tangga petani  Pekarangan 1. Penyuluhan, pendidikan,
dan daerah tandus, dll prasarana transportasi dan
 Ladang / kebun / sawah lahan pelatihan pertanian terpadu
infrastruktur komunikasi perdesaan: jalan
usaha 2. Pengembangan pekarangan
tanaman obat atau sistem desa, angkutan perdesaan, dll
bertani vertikultur
3. Pengembangan pertanian
terpadu di lading / lahan usaha 2 Teknologi Pengetahuan, Penyuluhan, pendidikan,
keterampilan pelatihan

3 Kelembagaan  Sosial, adat, dan  Penguatan capacity


2 Kelompok komoditas  Pangan 1. Pembentukan atau penguatan budaya masyarakat building masyarakat
 Hortikultura kapasitas kelompok  Kebijakan dan melalui pendampingan,
 Perkebunan 2. Diversifikasi pengembangan peraturan penguatan /
 Peternakan komoditas di kelompok pemerintah pembentukan kelompok /
 Perikanan pertanian terpadu  Struktur tata niaga / lembaga
  3. Pembentukan corporate farming perdagangan  Penguatan capacity
berbasis kelompok yang ada building tenaga
atau yang dibentuk pendamping / penyuluh /
pemerintah melalui
pendidikan / pelatihan
sistem pertanian /
3 Hamparan kawasan atau  Sentra produksi tanaman Penyusunan rencana pengembangan kawasan terpadu, dll
organisasi lintas kelompok pangan kawasan pertanian terpadu:  Kebijakan dan perbaikan
dalam satu hamparan luas  Sentra produksi hortikultura 1. Aspek kelembagaan tata niaga komoditas
 Sentra produksi perkebunan 2. Aspek sarana dan prasarana produk rumah tangga
 Sentra produksi peternakan produksi, transportasi dan petani
 Sentra produksi perikanan komunikasi / sistem informasi
 Sentra lainnya 3. Aspek penganggaran
4. Aspek pemaasaran dan sistem
informasi pasar
Jadi, untuk mewujudkan ciri utama pertanian terpadu yaitu adanya interaksi dan keterkaitan
(linkages) antar berbagai enterprise secara vertikal dan horizontal dengan tujuan agar efisien
mandiri dan berkelanjutan (conserving wehile using). maka praktik penerapan pertanian
terpadu akan lebih produktif dengan menerapkan secara baik dan benar 6 (enam) sistem
tersebut, melalui:

01 02 03
Pengelolaan Tanaman Terpadu .Pengelolaan Hara Terpadu . Pengelolan Air Terpadu
(Integrated Crop (Integrated Nutrient (Integrated water
Management). Management) Management)

04 04 05
Pengelolaan Hama Terpadu Pengelolaan Ternak Terpadu Pengelolaan Limbah Terpadu
(Integrated Pest (Integrated Livestock (Integrated Waste
Management Management) Management),
Contoh Teknologi Praktis LEISA

Tanaman Penutup Tanah (Kacangan)


Kelapa sawit merupakan tanaman yang memerlukan unsur hara yang banyak selama masa
Pada Perkebunan Kelapa Sawit
hidupnya, sehingga perlu penambahan pupuk dan biasanya pada perkebunan kelapa sawit

menggunakan pupuk sintetis. Untuk mengurangi penggunaan pupuk sintesis diperlukan

tanaman penutup berupa tanaman kacang-kacangan. Menurut Irawan (2014), tanaman

penutup tanah adalah tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman

kerusakan oleh erosi atau untuk memperbaiki sifat kimia dan sifat fisik tanah. Untuk

memperoleh manfaat yang maksimal, penanaman kacangan harus dapat seluruhnya

menutup permukaan tanah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi populasi gulma yang ada

disela-sela tanaman kelapa sawit. Selain itu, akar tanaman kacang-kacangan ini mampu

bersimbiosis dengan mikroba yang menambat nitrogen bebas di udara, sehingga selama

siklus hidupnya mampu menyediakan unsur N sendiri bahkan dijadikan cadangan.


KESIMPULAN
Pertanian terpadu adalah program pertanian organik yang terintegrasi dengan

program peternakan dan perikanan dalam suatu kawasan/lokasi, dimana antara sub

sektor tersebut saling berkaitan sehingga menciptakan suatu kesinambungan. Jadi

Sistem pertanian Terpadu adalah dimana ada lebih dari satu komoditi yang saling

berinteraksi dan member keuntungan, baik antara pangan, pakan dan kebutuhan

ekonomi. Proses perencanaan pertanian terpadu disertai dengan mempertimbangan

aspek-aspek, hal yang perlu diperlukan dalam perencanaan pertanian terpadu, aspek-

aspek dan permasalahan yang perlu diperhatikan


TERIMAKASIH 

KELOMPOK 1

Anda mungkin juga menyukai