Hak Mewaris Anak Dari Hasil Perkawinan Suku Batak Dengan Suku Minangkabau
Hak Mewaris Anak Dari Hasil Perkawinan Suku Batak Dengan Suku Minangkabau
Pembimbing I Pembimbing II
Hamdani Ma’akir, S.H., M.Hum. Andry Harijanto, S.H., M.Si.
NIP: 19600817 198702 1 010 NIP: 19581231 198503 1 031
LATAR BELAKANG MASALAH
Manfaat Teoritis
Agar penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan
bagi penulis dan pembaca, terhadap perkawinan suku Batak dengan
suku Minangkabau, sehingga di masa yang akan datang dapat
dijadikan sebagai pedoman bagi masyarakat luas yang ingin
mengetahui tentang hak mewaris anak dari perkawinan campuran.
Manfaat Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran
dan pengetahuan bagi masyarakat terkait pembagian warisan
terhadap anak dari hasil perkawinan suku Batak dengan suku
Minangkabau.
KERANGKA PENELITIAN
Hukum Adat
Perkawinan Adat
Hukum Waris Adat
Hak Mewaris Anak
KEASLIAN PENULISAN
Hukum Adat
Tinjauan Umum Tentang Perkawinan
Tinjauan Umum Tentang Perkawinan Adat
Tinjauan Umum Tentang Hukum Waris Adat
PERKAWINAN SUKU BATAK DENGAN
SUKU MINANGKABAU DI KOTA BENGKULU
Gambaran Umum Masyarakat Adat Batak dan Masyarakat
Adat Minangkabau di Kota Bengkulu
Perkawinan Antara Suku Batak Dengan Suku Minangkabau di
Kota Bengkulu Menggunakan Adat Batak Mandailing
Mangaririt Boru
Manulak Sere
Mangalehan Mangan
Mangalap Boru
Makobar dan Mangan Pargogo
Mangolat Boru
Gondang
Indahan Pasairobu
Perkawinan Antara Suku Batak Dengan Suku Minangkabau di
Kota Bengkulu Menggunakan Adat Minangkabau
Persiapan Perkawinan:
Menentukan Hari (Manakuak Hari)
Mengantar Pembelian (Maanta Bali)
Mengundang (Manyiriah).
Pelaksanaan Perkawinan:
Nikah
Pesta Perkawinan (Baralek): Upacara Babako, Malam Bainai Batagak Gala,
Bakatam Kaji, Malapeh/Manjapuik Marapulau dan Manjalang Mertua.
Acara Sesudah Perkawinan
Pulang Malam
Manjalang
Makan Bali
PEMBAGIAN HARTA WARISAN TERHADAP ANAK DARI
HASIL PERKAWINAN SUKU BATAK DENGAN SUKU
MINANGKABAU DI KOTA BENGKULU
Hak Mewaris Anak Dari Hasil Perkawinan Suku Batak Dengan
Suku Minangkabau Menurut Adat Batak Mandailing
Dalam pembagian warisan dalam suku Mandailing yang memiliki
waris di bagi atas 3 (tiga), yaitu; Anak laki-laki tertua, Anak laki-laki
termuda , Anak laki-laki sulung dan bungsu.
Hak Mewaris Anak Dari Hasil Perkawinan Suku Batak Dengan
Suku Minangkabau Menurut Adat Minangkabau
Harta Pusaka Tinggi
Harta Pusaka Rendah
Sako
Hak Ulayat
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Masyarakat yang melakukan perkawinan suku Batak dengan suku
Minangkabau melakukan perkawinan menurut salah satu adat masing-masing
pihak, dalam artian salah satu pihak mengalah untuk ikut adat suami atau
istri.
Dalam prakteknya, pembagian harta warisan terhadap anak dari hasil
perkawinan suku Batak dengan suku Minangkabau adalah menggunakan salah
satu hukum waris dari salah satu suku orang tuanya.
Saran
Disarankan kepada masyarakat adat yang melakukan perkawinan campuran
agar menggunakan ketentuan perkawinan yang telah sama-sam disepakati
sebelumnya.
Disarankan kepada pengambil kebijakan agar dapat membuat suatu kodifikasi
hukum terhadap pembagian hak waris dari perkawinan campuran termasuk
dalam hal ini dari perkawinan masyarakat yang menganut sistem kekerabatan
yang berbeda sehingga dapat memberikan rasa keadilan bagi masyarakat
khususnya bagi ahli waris.
TERIMA KASIH