Anda di halaman 1dari 29

DISIPLIN

PEGAWAI NEGERI SIPIL


(PP NO 94 Tahun 2021

KANTOR REGIONAL VI
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
DISIPLIN ?

Kesanggupan PNS u/ menaati kwajiban &


menghindari
larangan yg ditentukan PPU dan/atau perat
kdinasan

Apbl tdk ditaati/dilanggar

Dijatuhi HD
PELANGGARAN DISIPLIN

Setiap ucapan, tulisan, atau


perbuatan PNS yg tdk menaati
kewajiban dan/atau melanggar
larangan ketentuan disiplin PNS,
baik yg dilakukan di dlm maupun di
luar jam kerja
PELANGGARAN DISIPLIN PNS
 Di Luar Kantor
 Di Dalam Kantor
 Di Luar Jam Kerja
 Di Dalam Jam Kerja

Bukan delik aduan/jika ada


dugaan pelanggaran disiplin

Panggil

Rujuk ke Psl 3 Psl 4 dan Psl 5 PP


94 /2021

Terbukti

Hukum jika kewenangannya atau


lapor atasan jika bukan
kewenangannya
KEWAJIBAN DAN LARANGAN

1. Kewajiban (Psl 3 dan 4)


Larangan (Psl 5 )
 17 Kewajiban (Psl 3 dan 4) dan

 14 Larangan (Psl 5)
2. PNS tdk menaati Psl 3 dan 4 dan/atau
melanggar Psl 5,

Dijatuhi HD

5
TINGKAT DAN JENIS HD
PP No. 94 Thn 2021
1. TINGKAT RINGAN :

a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Prnyataan tdk puas scr trtulis

2. TINGKAT SEDANG
a. Potong tunkin 25% selama 6 bln
b. Potong tunkin 25 % selama 9 bln
c. Potong tunkin 25 % selama 12 bln

6
TINGKAT DAN JENIS HD
PP No. 94 Thn 2021

3. TINGKAT BERAT
a. Turun jabatan setingkat lbh rendah
selama 12 bln
b. Pembebasan dari jabt 12 bln menjadi
pelaksana selama 12 bln
c. PDH tdk atas permintaan sndiri sbg PNS

7
PELANGGARAN THD KEWAJIBAN DAN LARANGAN
SERTA TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN
Psl 3 TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
NO KEWAJIBAN KET
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Setia dan taat sepenuhnya


Pelanggaran
kepada Pancasila, Undang-
berdampak negatif
Undang Dasar Negara Republik
pada unit kerja,
1 Indonesia Tahun 1945, Negara
instansi dan/atau
Kesatuan Republik Indonesia
negara
dan Pemerintah;

Pelanggaran
berdampak negatif Pelanggaran
Menjaga persatuan dan
2 pada unit kerja berdampak negatif
kesatuan
dan/ atau instansi pada negara
ybs

Pelanggaran
Pelanggaran Pelanggaran
Melaksanakan kebijakan yang berdampak negatif
3 berdampak negatif berdampak negatif
ditetapkan oleh PYB pada instansi yang
pada unit kerja pada negara
bersangkutan

Pelanggaran
Pelanggaran Pelanggaran
Menaati ketentuan peraturan berdampak negatif
4 berdampak negatif berdampak negatif
perundang undangan; pada instansi yang
pada unit kerja pada negara
bersangkutan

Melaksanakan tugas kedinasan Pelanggaran


Pelanggaran Pelanggaran
dengan penuh pengabdian, berdampak negatif
5 berdampak negatif berdampak negatif
jujur, kesadaran, dan tanggung pada instansi yang
pada unit kerja pada negara
jawab; bersangkutan
8
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
N Psl 3
Ket
O KEWAJIBAN RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Menunjukkan integritas dan


Pelanggaran
keteladanan dalam sikap, Pelanggaran Pelanggaran
berdampak negatif
6 perilaku, ucapan dan tindakan berdampak negatif berdampak negatif
pada instansi yang
kepada setiap orang baik dalam pada unit kerja pada negara
bersangkutan
maupun luar kedinasan

Menyimpan rahasia jabatan dan Pelanggaran


Pelanggaran Pelanggaran
hanya dapat mengemukakan berdampak negatif
7 berdampak negatif berdampak negatif
rahasia jab seseuai peraturan pada instansi yang
pada unit kerja pada negara
peruuan bersangkutan

Pelanggaran
Pelanggaran Pelanggaran
Bersedia ditempatkan di seluruh berdampak negatif
8 berdampak negatif berdampak negatif
wilayah NKRI pada instansi yang
pada unit kerja pada negara
bersangkutan
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
NO
Psl 4 KET
KEWAJIBAN
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Menghadiri dan mengucapkan


Pelanggaran tanpa
1 sumpah/janji PNS
alasan yang sah

Menghadiri dan mengucapkan Pelanggaran tanpa


2
sumpah/janji Jabatan alasan yang sah

Mengutamakan kepentingan Pelanggaran Pelanggaran


Pelanggaran
negara drpd kepentingan berdampak negatif berdampak negatif
3 berdampak negatif
pribadi, seseorg, dan /atau pada instansi yang pada negara dan/
pada unit kerja
golongan bersangkutan atau pemerintah;

Pelanggaran
Melaporkan dengan segera
berdampak negatif
kepada atasan apbl mengetahui Pelanggaran
pada negara/ atau
4 ada hal yg dpt membhykan berdampak negatif
pemerintah;
keamanan negara atau pada instansi
merugikan keuangan negara

Melaporkan harta kekayaan Pejabat Pejabat Pimpinan


5 kepada pyb sesuai ketentuan administrator dan Tinggi dan pejabat
peraturan peruuan JF lainnya
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
Psl 4
NO KET
KEWAJIBAN RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Jam kerja diatur


peraturan Menteri

• 21-24 hari kerja Keterlambatan masuk


(penurunan jabatan kerja dan /atau pulang
setingkat lebih rendah cepat dihitung secara
selama 12 bln bagi PNS kumulatif sampai akhir
yang menduduki jab. tahun
• 11-13 hari kerja Struk atau fungs)
• 3 hari kerja (potong tunkin • 25-27 hari kerja
(teguran lisan) 25 % selama 6 bln) Tdk msk kerja dan tdk
(pembebasan dari
menaati ketentuan jam
• 4-6 hari kerja • 14-16 hari kerja jabatan selama 12 bagi
kerja tanpa alasan
Masuk kerja dan PNS yg menduduki jab.
(teguran tertulis) (potong tunkin secara terus menerus
6 menaati ketentuan jam struk atau fungs)
25 % selama 9 bln) selama 10 hari kerja
kerja; • 7-10 hari kerja diberhentikan
(pernyataan • 17-20 hari kerja
• 28 hari kerja secara pembayaran gaji sejak
tidak puas (potong tunkin bulan berikutnya
kumulatif
secara tertulis) 25 % selama • 10 hari kerja secara
12 bln)
terus menerus

(pemberhentian dengan dikonversi 7½ jam


hormat tidak atas dihitung 1 (satu) hari
permintaan sendiri sbg kerja. Berlaku pd Thn
PNS) yg sdg berjalan.
Keppres 68 Th 95 ttg
Hari kerja Lemb
Pemerintah.
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
Psl 4
No KET
KEWAJIBAN RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Pelanggaran
Menggunakan dan memelihara Pelanggaran
berdampak negatif
7 barang-barang milik negara berdampak negatif
pada unit kerja
dengan sebaik-baiknya pada instansi ybs

Memberikan kesempatan Pelanggaran Pelanggaran


8 kepada bawahan untuk berdampak negatif berdampak negatif
mengembangkan kompetensi pada unit kerja pada instansi ybs
Menolak segala bentuk
pemberian yang berkaitan
9 dengan tugas dan fungsi v
kecuali penghasilan sesuai
peraturan peruuan
LARANGAN
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
Psl 5
No KET
LARANGAN RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Menyalahgunakan Menyalahgunakan
1
wewenang wewenang
3
22 Menjadi perantara untuk
mendapatkan keuntungan Menjadi perantara
pribadi dan/atau orang lain untuk mendapatkan
dengan menggunakan keuntungan pribadi
kewenangan orang lain yg dan/atau orang lain
diduga terjadi konflik dengan menggunakan
2 kepentingan dengan kewenangan orang lain
jabatan

Menjadi pegawai atau


3 bekerja untuk negara
Menjadi pegawai atau
lain/atau lembaga atau
bekerja untuk negara lain
organisasi internasional
tanpa izin oleh PPK
Menjadi pegawai atau
Bekerja pada lembaga atau
bekerja untuk negara
organisasi internasional
4 lain/atau lembaga atau
tanpa izin atau tanpa
organisasi internasional
ditugaskan PPK
tanpa izin oleh PPK
Bekerja pada
Bekerja pada perusahaan
perusahaan asing,
asing, konsultan asing atau
konsultan asing atau
5 lembaga swadaya
lembaga swadaya
masyarakat asing kecuali
asing
ditugskan PPK
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
No LARANGAN KET
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Memiliki, menjual, membeli,


Pelanggaran
menggadaikan, menyewakan, Pelanggaran
Pelanggaran berdampak negatif
atau meminjamkan barang berdampak negatif pada
6 berdampak negatif pada instansi
bergerak atau tidak bergerak, negara dan/atau
pada unit kerja yang
dokumen atau surat berharga pemerintah
bersangkutan
milik negara secara tidak sah

Pelanggaran
berdampak negatif Pelanggaran
pada unit kerja berdampak negatif pada
7 Melakukan pungutan liar dan/atau instansi negara dan/atau
yang pemerintah
bersangkutan

Pelanggaran
Pelanggaran berdampak negatif
Melakukan kegiatan yang berdampak negatif pada instansi
8
merugikan negara pada unit kerja yang
bersangkutan
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
No LARANGAN KET
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Pelanggaran
Pelanggaran
Bertindak sewenang2 trhdp berdampak negatif
9 berdampak negatif
bawahan pada instansi yang
pada unit kerja
bersangkutan

Pelanggaran
Pelanggaran
Menghalangi berjalannya tugas berdampak negatif
10 berdampak negatif
kedinasan pada instansi yang
pada unit kerja
bersangkutan

Menerima hadiah yang


Menerima hadiah yang berhubungan dengan
11 berhubungan dengan jabatan jabatan dan/atau
dan/atau pekerjaan pekerjaan
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
No LARANGAN KET
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 4 5 6

Meminta sesuatu
Meminta sesuatu yang yang berhubungan
13
berhubungan dengan jabatan dengan jabatan

Melakukan tindakan atau tidak Pelanggaran


berdampak negatif
melakukan tindakan yang
14 pada instansi yang
dapat merugukan bagi yang bersangkutan
dilayani
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
NO LARANGAN KET
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Memberikan dukungan kepada


calon Presiden/Wakil Presiden,
calon kepala daerah/wakil kepala
daerah, calon anggota DPR,
calon anggota DPD atau calon
anggota DPRD dengan cara:
1. Pesrta kampanye dengan
- Ikut kampanye
- Menjadi peserta kampanye mengerahkan PNS lain;
2. Peserta kampanye dengan
dengan menggunakan atribut
menggunakan fasilitas negara
partai atau atribut PNS
- Peserta kampanye dengan 3. Membuat keputusan dan/atau
Menjadi peserta tindakan yang menguntungkan
mengerahkan PNS
- Peserta kampanye dengan kampanye atau merugikan peserta pemilu
dengan sblm. Seama dan sesudah
15 menggunakan fasilitas negara
- Membuat keputusan dan /atau menggunakan kampanye meliputi pertemuan,
atribut partai ajakan, himbauan, seruan atau
tindakan yang menguntungkan
atau atribut PNS pemberian barang kepd PNS
atau merugikan salah satu
dlm lingkungan unit kerja ,
pasangan calon sblm, selama
anggota keluarga dan masy
dan sesudah kampanye - Membrikan surat dukungan
- Mengadakan kegiatan yg
disertai fotokopi KTP atau
mengarah pd keberpihakan
SKTP
terhdp pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu
- Membrikan surat dukungan
disertai fotokopi KTP atau
SKTP
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
NO
PJB BERWENANG
PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN
MENGHUKUM
 1 1. JPT Utama
 
2. JPT Madya yang merupakan Semua Jenis Hukuman
PPK
 
  Presiden 1. JPT Madya
2. JF Utama PDH TAPS
3. Jab lain yg pengangkatan dan
pemberhentian wewenang presiden
 
PPK instansi 1. JPT Madya Semua jenis HD Kecuali
 2 Pusat dan PPK PDH TAPS
Instansi Daerah 2. JPT Pratama 1. Pembebasan dari jabatan
Provinsi menjadi pelaksana selama
12 bulan
2. PDHTAPS
 
3. JF Utama Semua jenis HD Kecuali
PDHTAPS
   
4. Pejabat administrator ke bawah PDHTAPS
   
1. Penurunan Jabatan
setingkat lebih rendah
selama 12 bln
5. Pejabat Fungsional selain JF Utama
2. Pembebasan jabatan
menjadi pelaksana selama
12 bulan
LANJUTAN PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

NO
PJB BERWENANG
PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN
MENGHUKUM
  1. JPT Pratama
Semua Jenis HD
 PPK Instansi Semua jenis HD Kecuali
Daerah Kab/Kota PDHTAPS
3
2. JF Utama

   
4. Pejabat administrator ke bawah PDHTAPS
   
1. Penurunan Jabatan
setingkat lebih rendah
selama 12 bln
3. Pejabat Fungsional selain JF Utama 2. Pembebasan jabatan
menjadi pelaksana selama
12 bulan
3. PDHTAPS
LANJUTAN PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
NO PJB BERWENANG PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN
MENGHUKUM
  1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan
    2. Tegoran Tertulis
    3. Pernyatan tdk Puas
 4  Kepala Perwakilan RI 2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln
2. Potong Tunkin 25% selama 9 bln
3. Potong Tunkin 25% selama 12 bln

  JPT Madya atau 1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan


  pejabat lain yang 2. Tegoran Tertulis
setara lingkungan 3. Pernyataan tdk puas
5 Pusat dan Provinsi 1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln
  2. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln
  2. PNS 2 Tingkat di bawahnya
3. Potong Tunkin 25 %selama 12 bln

  JPT Pratama atau 1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan


pejabat lain yang 2. Tegoran Tertulis
  setara lingkungan 3. Pernyataan tdk puas
 6 Pusat, Provinsi, 2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 1. Potong Tunkin 25 % selama 6 bln
  Kab/Kota 2. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln
3. Potong Tunkin 25% selama 12 bln

   
3. Pejabat Fungsional 1. Tegoran lisan
2. Tegoran Tertulis
3. Pernyataan tdk puas
4. Potong Tunkin 25 %selama 6 bln
5. Potong Tunkin 25% selama 9 bln
6. Potong Tunkin 25 %selama 12 bln
LANJUTAN PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

PJB BERWENANG
NO PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN
MENGHUKUM

  Pejabat 1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan


  administrator  atau 2. Tegoran Tertulis
pejabat lain yang 3. Pernyataan tdk Puas
setara di
 7 lingkungan Pusat, 2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln
Provinsi, Kab/Kota 2. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln
    3. Potong Tunkin 25 %selama 12 bln
 
 
  Apabila tdk terdpt 3. Pejabat Fungsional 1. Tegoran lisan
adm pd unit kerja mk 2. Tegoran Tertulis
JF ahli madya dpt 3. Pernyataan tdk puas
menjatuhkan hd hrs 4. Potong Tunkin 25% selama 6 bln
kep. PPK 5. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln
6. Potong Tunkin 25 %selama 12 bln

   
LANJUTAN PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

NO PJB BERWENANG PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN


MENGHUKUM
  Pejabat 1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran Lisan
  pengawas atau 2. Tegoran Tertulis
pejabat lain yang 3. Pernyataan tdk Puas
setara di
 8 lingkungan Pusat, 2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 1. Tegoran lisan
  Provinsi, Kab/Kota 2. Tegoran Tertulis
  3. Pernyataan tdk puas
  4. Potong Tunkin 25 selama 6 bln
  5. Potong Tunkin 25 selama 9 bln
6. Potong Tunkin 25 selama 12 bln

  Apabila tdk terdpt 3. Pejabat Fungsional 1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln
adm pd unit kerja mk 2. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln
JF ahli muda dpt 3. Potong Tunkin 25% selama 12 bln
menjatuhkan hd hrs
Kep. PPK
KEWAJIBAN PEJABAT YG BERWENANG MENGHUKUM
1. PYB menghkm wajib menjthkan HD kpd PNS yg mlkkn plgar
Disiplin
2. Apbl tdk menjthkan HD, pejabat tsb dijatuhi HD oleh
atasannya yang lebih berat
3. Atasan PYB menghkm jg menjatuhkan HD thd PNS yg melkan
plgar disiplin.

Apl tdk tdpt pybw menghukum,


maka kewenangan jatuhkan HD
menjadi kewenangan pjbt yg lbh tinggi.
PEMANGGILAN dan PEMERIKSAAN, PENJATUHAN,
DAN PENYAMPAIAN KEPUTUSAN HUKUMAN DISIPLIN

A. PEMANGGILAN PNS YG DIDUGA


MELANGGAR DISIPLIN

PEMANGGILAN I
SECARA TERTULIS O/
ATASAN LANGSUNG 7
HR KRJ

HADIR TDK HADIR

PEMERIKSAAN PEMANGGILAN I I
7
HR KRJ
HADIR TDK HADIR

PENJATUHAN HD O/
PEMERIKSAAN PJBW BERDSRKAN
ALAT BUKTI &
KETERANGAN YG ADA
B. PEMERIKSAAN

PNS YG DIDUGA TERTUTUP


MELANGGAR
TUJUAN :
DISIPLIN
- BENAR TDK GAR
- LATAR BLKNG
PEMERIKSAAN O/ HD BERAT
ATASAN DIBEBASKAN
LANGSUNG/TIM SEMENTARA DR TGS
JBTNNYA
TTD PEJABAT YG
MEMERIKSA & PNS
YG DIPERIKSA

BAP PNS TDK BERSEDIA


MENANDATANGANI BAP

PNS DIBERI
PHOTO COPY BAP

DISEBUTKAN
JENIS
PENJATUHAN HD PELANGGRAN
DISIPLIN YG
DILAKUKAN
C. PENJATUHAN HD

1. PNS bdsrkan hasil pemeriksaan melakukan bbrp plgrn, kpdnya


hanya dijatuhi satu jenis HD yg terberat
2. PNS yang pernah dijatuhi HD, kemudian melkkan plgrn yang
sifatnya sama, maka dijatuhi HD yang lebih berat dari HD yang
pernah dijatuhkan;
3. PNS tidak dapat dijatuhi HD 2 x atau lebih utk 1 pelanggaran
4. PNS penugasan khusus dan HD tdk kewenangan pim instansi
atau kaper maka diusulkan HD kepd pimpinan instansi serta BAP
5. Hasil BAP indikasi kerugian negara wajib koordinasi dgn APIP
D. PENYAMPAIAN HD

Setiap penjatuhan HD dittpkan dg keputusan


PYB menghkm

 Disampaikan oleh Pybw Menghukum atau pejabat


lain
 paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak
kepts ditetapkan.
 Dalam hal PNS tidak hadir pada saat penyampaian
keputusan HD, keputusan dikirim kpd ybs.
BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN DAN
E. PENDOKUMENTASIAN KEPUTUSAN
HUKUMAN DISIPLIN

Keputusan
Keputusan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin berlaku
berlaku pada
pada hari
hari
ke-15
ke-15sejak
sejakditerima.
diterima.

Keputusan
Keputusan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin yang
yang diajukan
diajukan
Upaya
Upaya Administratif
Administratif berlaku
berlaku sesuai
sesuai dengan
dengan
keputusan
keputusanupaya
upayaadministratifnya.
administratifnya.

Keputusan
Keputusan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin harus
harus
didokumentasikan
didokumentasikan oleholeh pejabat
pejabat pengelola
pengelola
kepegawaian
kepegawaian didi instansi
instansi yang
yang bersangkutan.
bersangkutan.
Digunakan
Digunakan sebagai
sebagai salah
salah satu
satu bahan
bahan penilaian
penilaian
dalam
dalampembinaan
pembinaanPNSPNSyang
yangbersangkutan.
bersangkutan.
Pd akhirnya, diperlukan :
KOMITMEN ! !
Suatu Peraturan yg sangat sempurna, apbl tdk
ada niat/kemauan utk melaksanakannya,
hasilnya akan tetap tdk baik.
Sebaliknya
Suatu Peraturan yg kurang sempurna, apbl ada
niat/kemauan utk mlaksanakan sesuai maksud
dari Peraturan tsb, hasilnya akan baik

Anda mungkin juga menyukai