Anda di halaman 1dari 115

MENGENAL

JEMBATAN
- Suatu struktur kontruksi yang memungkinkan
route transfortasi melalui sungai, danau, kali,
jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain.
- Jembatan berfungsi untuk menghubungkan dua
bagian jalan yang terputus oleh adanya
rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam,
alur sungai saluran irigasi dan pembuang . Jalan
ini yang melintang yang tidak sebidang dan lain-
lain.
 Jembatan jalan raya
(highway bridge)
 Jembatan jalan kereta api
(railway bridge)
 Jembatan pejalan kaki atau
penyeberangan (pedestrian
bridge)
 Jembatan jalan air
 Jembatan militer
1. Jembatan kayu
2. Jembatan baja
3. Jembatan beton bertulang dan
pratekan
4. Jembatan komposit.
1.Bangunan atas
2.Landasan
3.Bangunan bawah
4.Pondasi
5.Oprit
6.Bangunan Pengaman Jembatan.
PILAR KABEL PENGGANTUNG

gelagar
lantai jembatan
JENIS JEMBATAN BERDASARKAN LETAK
1.Jembatan diatas sungai
2.Jembatan diatas saluran sungai irigasi/ drainase
3.Jembatan diatas lembah
4.Jembatan diatas jalan yang ada / viaduct
Bearing Pad
Expansion Join
Bagian-bagian jembatan baja
 1. Jembatan Permanen Klas A 
Dirancang sebagai jembatan permanen dengan lebar total
jembatan 9 m (badan jalan 7 m dan lebar trotoar 1 m
(kanan-kiri)) yang menggunakan beban lalu lintas BM –
100 (100 % sesuai dengan pembebanan di Spesifikasi
Pembebanan untuk Jembatan & Jalan Raya No 12/1970
( Revisi 1988) .
2.Jembatan Permanen Klas B
Dirancang sebagai jembatan permanen dengan lebar total
jembatan 7 m (badan jalan 6 m dan lebar trotoar 0.5 m
(kanan-kiri)) yang menggunakan beban lalu lintas BM –
100 ( 100 % sesuai dengan pembebanan di Spesifikasi
Pembebanan untuk Jembatan & Jalan Raya No 12/1970
( Revisi 1988) .

3.Jembatan Permanen Klas C


Dirancang sebagai jembatan permanen dengan lebar total
jembatan 4.5 m (badan jalan 3.5 m dan lebar trotoar 0.5 m
(kanan-kiri)) yang menggunakan beban lalu lintas BM – 70
( 70 % sesuai dengan pembebanan di Spesifikasi
Pembebanan untuk Jembatan & Jalan Raya No 12/1970
(Revisi 1988).
2.Jembatan Permanen Klas B
Dirancang sebagai jembatan permanen dengan lebar
total jembatan 7 m (badan jalan 6 m dan lebar trotoar
0.5 m (kanan-kiri)) yang menggunakan beban lalu lintas
BM – 100 ( 100 % sesuai dengan pembebanan di
Spesifikasi Pembebanan untuk Jembatan & Jalan Raya
No 12/1970 ( Revisi 1988) .

3.Jembatan Permanen Klas C


Dirancang sebagai jembatan permanen dengan lebar
total jembatan 4.5 m (badan jalan 3.5 m dan lebar
trotoar 0.5 m (kanan-kiri)) yang menggunakan beban
lalu lintas BM – 70 ( 70 % sesuai dengan pembebanan
di Spesifikasi Pembebanan untuk Jembatan & Jalan
Raya No 12/1970 (Revisi 1988).
4.Jembatan Gerber Baja 3 bentang
Total bentang yang tersedia dari 3 bentang jembatan
Gerber adalah 60M ke 150M meliputi 3 kelas : A , B,
C

Desain struktur jembatan berdasarkan standard


desain untuk jembatan jalan raya, seperti :

Desain Jembatan BMS 1992 (Bridge Management


Siystem) Direktorat Bina Marga, Kementrian
Pekerjaan Umum.
Standard Spesifikasi untuk Jembatan & Jalan Raya
AASHTO 1992 Edisi 15 (American Association of
State and Transportations Officials).
Jembatan baja yaitu jembatan yang Dominan
bahannya dari baja.sedangkan konstruksinya
dipertimbangkan pada kebutuhan bentang, bisa
berbentuk rangka bisa hanya merupakan baja
propil menerus.

Kelebihan Jembatan Rangka Batang


• Gaya batang utama merupakan gaya aksial
• Dengan sistem badan terbuka (open web) pada
rangka batang dimungkinkan menggunakan tinggi
maksimal dibandingkan dengan jembatan balok tanpa
rongga.
Kelemahan Jembatan Rangka batang
Efisiensi rangka batang tergantung dari panjang
bentangnya, artinya jika jembatan rangka batang dibuat
semakin panjang, maka ukuran dari rangka batang itu
sendiri juga harus diperbesar atau dibuat lebih tinggi
dengan sudut yang lebih besar untuk menjaga
kekakuannya, sampai rangka batang itu mencapai titik
dimana berat sendiri jembatan terlalu besar ,sehingga
rangka batang tidak mampu lagi mendukung beban
tersebut.
Keuntungan:
1. Besi baja mempunyai kuat tarik  dan kuat tekan yang tinggi, sehingga
dengan material yang sedikit bisa memenuhi kebutuhan struktur.
2. Keuntungan lain bisa menghemat tenaga kerja karena besi baja diproduksi
di pabrikan dilapangan hanya memasang saja.
3. Setelah selesai masa layan, besi baja bisa dibongkar dengan mudah dan
dipindahkan ke tempat lain, setelah masa layan, jembatan baja bisa dengan
mudah diperbaiki dari karat.
4. Pemasangan jembatan baja di lapangan lebih cepat dibandingkan dengan
jembatan beton.

Kerugian:
1. Bisa berkarat
2. Lebih berisik jika dilewati beban seperti kereta api.

Anda mungkin juga menyukai