Anda di halaman 1dari 64

Integumen

( Integumentary System )

Slide 1
Integumen
Pengantar
Integumen terdiri atas :
(1) Kulit :
> Epidermis.
> Dermis.
(2) Turunannya :
> Kelenjar Keringat.
> Kelenjar Sebasea.
> Rambut.
> Kuku.
Fungsi kulit :
(1) Proteksi terhadap invasi bakteri dan
desikasi/evaporasi.
(2) Pengaturan temperatur tubuh.
(3) Reseptor sensasi.
(4) Ekskresi (kelenjar keringat).
(5) Absorpsi radiasi ultraviolet (sintesis vit. D).
Slide 2
KULIT
Pengantar (samb.)
Hipodermis
> Jaringan ikat longgar di bawah kulit,
mengandung sel-sel lemak (panikulus
adiposus).
> Bagian dari fasia superfisialis.
Jenis ketebalan kulit
> Tipis  kulit kelopak mata.
> Tebal  kulit telapak tangan dan kaki.
Dermatoglifi (sidik jari)
> Rigi dan lekuk pada permukaan jari jemari.
> Spesifik untuk setiap individu.
> Tidak berubah sepanjang hidup.
> Tujuan identifikasi (kedokteran forensik).
Slide 3
Slide 4 Lapisan dan Apendiks Kulit
Epidermis
Pengantar
Turunan ektoderm, terdiri dari :
> Epitel berlapis gepeng berkeratin.
Ketebalan :
> Sebagian besar 0,07 – 0,12 mm.
> Telapak 0,8 – 1,4 mm.
Epitel berlapis gepeng berkeratin kulit, terdiri dari :
(1) Keratinosit
(2) Sel Langerhans
(3) Melanosit
(4) Sel Merkel
Slide 5
Epidermis (samb.)
Keratinosit
> Tersusun dalam 5 lapisan.
> Perbaruan sel melalui mitosis pada lapisan basal.
> Keratinosit melakukan mitosis pada malam hari.
> Sel baru berdiferensiasi dan mengakumulasi
filamen keratin dalam sitoplasme.
> Proses dari mitosis sel baru sampai sel mati dan
terkelupas berlangsung 20 – 30 hari.
> Sitomorfosis keratinosit, teridentifikasi 5 daerah
atau lapisan epidermis : (1) stratum basal
(germinativum), (2) stratum spinosum,
(3) stratum granulosum, (4) stratum lusidum,
dan (5) stratum korneum.
Slide 6
Epidermis (samb.)
Keratinosit (samb.)
Kulit tebal :
> Ketebalan 400 – 600 µm.
> Adanya kelima lapisan.
> Kulit telapak kaki dan tangan, tidak mempunyai
folikel rambut, muskulus arektor pili dan kelenjar
sebasea.
> Mempunyai kelenjar keringat.
Kulit tipis :
> Ketebalan 75 – 150 µm.
> Stratum korneum tipis.
> Stratum lusidum dan stratum granulosum
tidak utuh.
> Mempunyai folikel rambut, muskulus arektor
pili.
Slide 7
Slide 8 Lapisan (Strata) Epidermis Kulit Tebal. 100x.H&E.
Slide 9 Sediaan Kulit Tebal.
Slide 10 Lapisan Epidermis Kulit Tipis. 240x. H&E.
Slide 11 Sediaan Kulit Tipis.
Epidermis (samb.)
Stratum Basal (Germinativum)
> Disokong oleh membran basal.
> Satu lapis sel kuboid hingga silindris rendah.
> Sitoplasma basofilik dengan nukleus yang besar.
> Aktif bermitosis.
> Desmosom, perlekatan di sisi lateral sel.
> Hemidesmosom, perlekatan dengan membran basal.
> Organel : kompleks Golgi, RER, mitokondria, ribosom.
> Tonofilamen (filamen intermedia, 10 nm) tunggal
maupun berkas, melintasi plak desmosom
(di sisi lateral) ke plak hemidesmosom.
Slide 12
Epidermis (samb.)
Stratum Spinosum
> Tersusun atas beberapa lapis sel polimorfik.
> Aktif bermitosis.
> Stratum basal bersama stratum spinosum dinamakan
stratum malpighi.
> Selnya mengandung lebih banyak filamen intermedia.
> Filamen intermedia (tonofilamen) berperan sebagai
sitokeratin/kerangka sel pada stratum basal.
> Tonofilamen membentuk berkas tonofibril.
> Mengandung granula sekretoris (diameter 0,1- 0,4µm)
dinamakan granula pelapis membran
(membrane coating granules/lamellar granules).
Slide 13
Slide 14 Stratum Spinosum Kulit Tebal (Telapak Kaki).
Slide 15 Sel-sel Stratum Spinosum dengan Tonofilamen.
Epidermis (samb.)
Stratum Granulosum
> Tersusun atas 3 – 5 lapis keratinosit yang gepeng.
> Mengandung granula keratohialin (berselubung
membran).
> Kandungan granula dilepas ke dalam ruang ekstra-
seluler secara eksositosis membentuk lemba-
ran kaya lipid, berperan sawar kedap air,
salah satu fungsi kulit.
> Lapisan impermeabel tersebut mencegah sel super-
fisial terbenam dalam cairan ekstraseluler
yang berisi nutrien (mempercepat kematian
sel tersebut).
Slide 16
Slide 17 Stratum Granulosum dan Stratum Lusidum Kulit Tebal.
Epidermis (samb.)
Stratum Lusidum
> Hanya terdapat pada kulit tebal.
> Tidak mempunyai nukleus dan organel.
> Mengandung filamen keratin, tersusun paralel ter-
hadap permukaan kulit.
> Mengandung eleidin, turunan keratohialin.
> Membran plasma menebal akibat deposisi protein
non-keratin, dinamakan involukrin, fungsi-
nya belum diketahui.
Slide 18
Epidermis (samb.)
Stratum Korneum
> Tersusun atas beberapa lapis sel gepeng berkeratin.
> Plasmalema atau membran sel menebal.
> Tidak mempunyai nukleus maupun organel.
> Mengandung filamen keratin.
> Sel-sel di lapisan yang lebih dalam menunjukkan
desmosom.
> Sel-sel di lapisan permukaan, skuama atau sel tanduk,
kehilangan desmosom dan terkelupas atau
deskuamasi.
Slide 19
Nonkeratinosit (pada Epidermis)
Sel Langerhans
> Jumlahnya 2 – 4 % dari populasi sel epidermis.
> Mencapai 800 buah per mm² epidermis.
> Nama lainnya, sel dendritik, mempunyai prosesus.
> Tidak terdapat adanya tonofilamen.
> Mengandung granula Birbeek (granula vermiformis),
fungsinya belum diketahui.
> Bagian dari sistem fagositosis mononuklear, dari
sumsum tulang.
> Berperan dalam respon imun, mempunyai Fc permu-
kaan sel (antibodi) dan C3 (komplemen).
> Sel Langerhans ialah sel APC (yang mempresentasikan
antigen) kepada limfosit T, (APC, Antigen Pre-
senting Cells).
Slide 20
Nonkeratinosit (samb.)
Sel Merkel
> Terletak di antara keratinosit stratum basale.
> Terdapat di ujung jari, mukosa oral, folikel rambut.
> Turunan krista neuralis.
> Menjulurkan prosesusnya di antara keratinosit dan
menempel melalui desmosom dari stratum
spinosum.
> Saraf sensoris bermielin dengan sel Merkel mem-
bentuk kompleks sel Merkel-neurit.
> Berfungsi sebagai mekanoreseptor.
< Dapat melepaskan substansi mirip neurokrin.
Slide 21
Nonkeratinosit (samb.)
Melanosit
> Turunan dari krista neuralis.
> Terletak di antara sel-sel stratum basale.
> Mempunyai prosesus yang panjang, menembus
ruang interseluler stratum spinosum.
> RER memproduksi tirosinase, dikemas dalam gra-
nula oval oleh aparatus Golgi, disebut
melanosom.
> Asam amino tirosin, di dalam melanosom, dikonversi
menjadi melanin, melalui rangkaian reaksi
3,4-dihidroksifenilalanin (dopa, metildopa),
dan dopakuinon.
> Tirosinase diaktifkan oleh sinar ultraviolet.
Slide 22
Nonkeratinosit (samb.)
Melanosit (samb.)
> Melanosom pergi ke ujung prosesus, menembus
sitoplasma sel stratum spinosum, melalui
proses skresi sitokrin.
> Proses sekresi sitokrin yang berulang-ulang mem-
bentuk unit melanin epidermis.
> Melanosom ditranspor ke daerah supranuklear,
antara nukleus dan permukaan sel, mem-
bentuk sawar pertahanan sinar ultraviolet
matahari yang menerpa kulit.
> Pigmen melanin didegradasi oleh lisosom.
Slide 23
Nonkeratinosit (samb.)
Melanosit (samb.)
> Jumlah melanosit, 800-2.300 per mm persegi kulit.
Jumlah melanosit pada semua ras relatif
sama; pigmentasi yang lebih gelap adalah
karena peningkatan aktivitas tirosinase.
> Pada ras kulit hitam, melanosom berukuran besar,
berjumlah banyak dan tersebar di seluruh
sitoplasma keratinosit, sedang pada ras
kaukasia, melanosom berukuran lebih kecil,
lebih sedikit, berkumpul di sekitar nukleus
dan didegradasi lebih cepat.
> Paparan terhadap radiasi ultraviolet meningkatkan
ukuran dan aktivitas fungsional melanosit,
namun populasi sel melanosit tetap sama.
Slide 25 Melanosit. (a) M (melanosit). 400x. H&E. (b) Diagram sel-sel
melanosit. (c) Ultrastruktur sel melanosit. MG (granula
melanin).14.000x.
Slide 26 Diagram Melanosit, Pembentukan melanin.
Slide 27 Diagram sebuah melanosit, granul melanin dan sitoplasma
keratinosit berisi granul melanin.
Slide 28 Stratum spinosum. Endapan melanin menutupi inti sel
untuk melindungi DNA dari radiasi UV matahari.
Dermis (Korium)
> Lapisan kulit di bawah epidermis.
> Berasal dari mesoderm.
> Tersusun atas jaringan ikat padat kolagen iregular.
Serat kolagen tipe I dan rangkaian serat elastin.
> Mengikat kulit dengan hipodermis (fasia superfisialis).
Tidak terdapat batas tajam antara dermis dan
hipodermis.
> Tebal berkisar 0,6 – 3 mm.
> Terbagi atas lapisan papilar dan lapisan retikular.
> Dermis lebih tebal pada laki-laki dari perempuan.
> Dermis lebih tebal pada bagian dorsal dari bagian
ventral permukaan tubuh.
Slide 29
Dermis (Korium), (samb.)
Lapisan Papilar Dermis
> Lapisan ini berinterdigitasi dengan epidermis membentuk
papila.
> Terdiri atas jaringan ikat longgar dengan serat kolagen tipe
III (serat retikuler) dan serat elastin.
> Fibril penambat (anchoring fibrils), serat kolagen tipe VII,
dari lamina basal mengikat epidermis pada dermis.
> Mengandung fibroblas, makrofag, sel plasma.
> Terdapat di dalamnya anyaman kapiler darah.
> Badan Meissner, pada beberapa papila, sebagai mekano-
reseptor pada bibir, genitalia eksterna dan putting
susu.
> Badan Krause, mekanoreseptor untuk rangsang dingin (?)
Slide 30
Dermis (Korium), (samb.)
Lapisan Retikuler Dermis
> Tersusun atas jaringan ikat padat ireguler.
> Serat kolagennya tipe I, berkas padat dan tersusun
paralel terhadap permukaan kulit.
> Juga terdapat berkas serat elastin tebal.
> Sela-sela serat diisi oleh proteoglikan yang kaya
dengan dermatan sulfat.
> Sel-sel lebih jarang, terdiri dari fibroblas, sel mast,
limfosit, makrofag dan sel lemak.
> Mengandung kelenjar keringat, kelenjar sebasea
dan folikel rambut.
Slide 31
Slide 32 Kulit Tipis. (Dermis dengan Serat Elastin, Pulasan Weigert).
Dermis (Korium),(samb.)
Lapisan Retikuler Dermis (samb.)
> Kelompokan sel-sel otot polos terletak di bagian
dalam, di daerah kulit penis, skrotum serta
areola mamma.
> Otot ekspresi wajah, berorigo di fasia superfisialis
dan berinsersi di dalam dermis.
> Muskulus arektor pili, berinsersi pada folikel
rambut dan sewaktu berkontraksi menegak-
kan rambut saat tubuh kedinginan.
> Badan Paccini, merespons pada tekanan/getaran.
> Badan Ruffini, merespons terhadap regangan,
(terdapat banyak di dermis telapak kaki).
Slide 33
Slide 34 Diagram Jenis-jenis Ujung Saraf Sensorik Kulit.
(a) Korpuskel (Meissner) Taktil. 400x. H&E.
(b) Korpuskel (Pacini) Berlamel. 40x. H&E.
Slide 35
Pertemuan Epidermis-Dermis
> Interdigitasi epidermis-dermis (khususnya telapak
tangan dan kaki) terlihat di permukaan kulit
membentuk dermatoglifi atau sidik jari.

Histofisiologi Kulit
> Keratinosit memproduksi filamen keratin.
> Stratum spinosum memproduksi involukrin dan
granula bermembran (melepaskan lemak ke
ruang interseluler).
> Stratum granulosum memproduksi filagrin,
perangkai filamen keratin menjadi berkas.
> Di dalam stratum lusidum, lisosom mencerna
organel dan nukleus.
> Di dalam stratum korneum, sel menjadi mati dan
bebas organel dan terisi filamen keratin.
Slide 36
Kelenjar pada Kulit
Kelenjar Keringat Ekrin
> Jenis kelenjar tubuler bergelung sederhana
(simple coiled tubular gland).
> Terletak dalam dermis atau hipodermis.
> Terdiri atas bagian sekretori dan duktus.
> Duktus terbuka ke permukaan kulit melalui
pori keringat.
> Dipersarafi oleh serat postganglion dari sistem
saraf simpatis.
> Jumlahnya sekitar 3 – 4 juta untuk seluruh tubuh.
Slide 37
.
Kelenjar Keringat Ekrin (samb.)
Unit Sekretori
Sel Gelap (Sel Mukosa)
> Berbentuk kerucut terbalik.
> Terletak di antara sel-sel terang yang ber-
dekatan
> Sitoplasma mengandung organel RER, ribo-
som bebas, mitokondria dan Golgi.
> Granula sekretorinya mengandung gliko-
protein dan sekresinya bersifat mukus.
Slide 38
Kelenjar Keringat Ekrin (samb.)
Unit Sekretori (samb.)
Sel Terang
> Tidak mengandung granula sekretori.
> Menyimpan akumulasi glikogen.
> Sedikit RER.
> Sekresinya bersifat cair.
> Terdapat kanalikuli interseluler di antara sela-
sela sel terang.
> Sekresi yang cair di atas bercampur dengan
sekresi mukus dari sel gelap.
Slide 39
Kelenjar Keringat Ekrin (samb.)
Unit Sekretori (samb.)
Sel Mioepitel
> Mengelilingi bagian sekretori, terbungkus
oleh lamina basalis dari sel sekretori.
> Sitoplasma mempunyai filamen miosin dan
filamen aktin.
> Berkemapuan berkontraksi.
> Kontraksinya membantu mengeluatkan
cairan sekresi dari kelenjar.
Slide 40
Kelenjar Keringat Ekrin (samb.)
Duktus
> Tersusun atas epitel kuboid berlapis (dua lapis).
> Sel lapisan basal, inti besar heterokromatik,
banyak mitokondria.
> Sel lapisan luminal, inti ireguler, sedikit sitoplasma,
terminal web di apikal sel.
> Di sepanjang epidermis, diselubungi oleh
keratinosit.
> Cairan sekresi oleh bagian sekretori kelenjar mirip
dengan plasma darah dari segi keseimbangan
elektrolit.
> Sel duktus mensekresikan ion urea, asam laktat dan
beberapa jenis obat.
Slide 41
Kelenjar Keringat Apokrin
> Ditemukan di aksila, areola papila mamma dan
daerah anal.
> Modifikasi kelenjar ini ialah kelenjar serumen
(saluran auditori ekterna) dan kelenjar Moll
(kelopak mata).
> Ukuran lebih besar dari kelenjar keringat ekrin.
> Terletak dalam dermis sampai hipodermis.
> Bermuara ke dalam saluran folikel rambut, di
atas muara duktus kelenjar sebasea.
> Sel sekretori kelenjar berbentuk kuboid.
> Lumen kelenjar lebih besar dari kelenjar ekrin.
Slide 42
Kelenjar Keringat Apokrin (samb.)
> Sel sekretori mengandung granula, terisolasi dari
membran apikal oleh terminal web.
> Bau sekresi akibat dimetabolisme oleh bakteri.
> Sel mioepitel mengelilingi bagian sekretori
kelenjar.
> Asalnya dari epitel folikel rambut.
> Sekresi dibawah pengaruh hormon dan tidak
dimulai sebelum pubertas.
> Persarafan dari serat posganglion sistem simpatik.
> Pada perempuan sel sekretori dan luminal
membesar sebelum periode premenstrual
dan menghilang saat menstruasi.
> Kelenjar keringat apokrin melepaskan produknya
melalui metode merokrin.
Slide 43
Slide 44 Kelenjar Keringat. (Jenis kelenjar tubular simpleks bergelung).
Slide 45 Kelenjar Keringat. (Unit Sekretori, Duktus, Sel Mioepitel).
Slide 46 (a). Kelenjar Keringat Ekrin. (b). Kelenjar Keringat Apokrin.
Kelenjar Sebasea
> Di seluruh bagian tubuh, kecuali di kulit telapak.
> Paling banyak di wajah, kulit kepala dan kening.
> Produknya sebum, campuran kolesterol, trigelise-
rida dan debris seluler.
> Pelengkap folikel rambut, mempertahankan teks-
tur kulit dan fleksibilitas rambut.
> Duktus kelenjar bermuara ke sepertiga bagian atas
batang folikel.
> Duktus bermuara langsung ke permukaan kulit di
daerah tubuh tanpa folikel rambut (glans pe-
nis, areola mamma, labia minora, mukosa
preputium).
Slide 47
Kelenjar Sebasea (samb.)
> Terdiri atas lobulus dengan kelompok asini.
> Asinus tersusun atas sel basal, di atas lamina basal.
Bermitosis membentuk sel basal baru dan
sel bulat yang besar.
> Sel bulat, sitoplasmanya berisi tetes-tetes lipid.
> Bagian tengah asinus terisi oleh sel-sel degeneratif.
Sitoplasma pucat, nukleus piknotik, plasma-
lema yang ruptur dan droplet lipid.
> Sel yang nekrotik, bersama lipid membentuk pro-
duk sekretori (sekresi holokrin).
> Duktusnya yang pendek dilapisi epitel berlapis ge-
peng, bermuara ke folikel rambut.
Slide 48
(a). Kelenjar Sebasea (S:Sebosit, D:Duktus, H:Rambut).122x. H&E.)
(b). Sel Sebosit dengan simpai (kapsul) kelenjar. 400x. H&E.
Slide 49
Rambut
Pengantar
> Rambut tumbuh di sebagian besar tubuh, kecuali
di daerah merah bibir, telapak tangan dan kaki,
dorsum falang distal jari, glans penis, glans
klitoris, labia minora, bagian vestibuler labia
mayora.
> Tipe rambut ialah :
Rambut velus, yakni rambut halus, pendek dan
pucat (contohnya rambut di kelopak mata).
Rambut terminal, yakni rambut yang keras, be-
sar, kasar, panjang dan gelap (contohnya
rambut kulit kepala dan alis).
Lanugo, rambut yang halus pada fetus.
Slide 50
Rambut (samb.)
Folikel Rambut
> Berasal dari invaginasi epidermis ke dalam dermis
hingga ke hipodermis.
> Folikel rambut dikelilingi oleh jaringan ikat dermis.
> Membran basalis (membran kemaca, glassy mem-
brane), memisahkan dermis dari epitel fo-
likel rambut.
Struktur Folikel Rambut terdiri dari :
1. Akar Rambut,
2. Papila Dermis,
3. Bulbus Rambut (Bulbus Pili) yakni akar
rambut dan papila dermis.
4. Matriks, homolog dengan stratum basal
epidermis.
Slide 51
Rambut (samb.)
Folikel Rambut (samb.)
Struktur Folikel Rambut (samb.)
5. Sarung Akar Rambut Luar (SARL),
Selapis sel epitel pada bulbus
rambut dan beberapa lapis
sel epitel di dekat permukaan kulit.
6. Sarung Akar Rambut Dalam (SARD),
Terdiri dari :
(1) Lapisan Henle
(2) Lapisan Huxley
(3) Kutikula SARD
SARD berakhir di muara duktus kelenjar
sebasea.

Slide 52
Rambut (samb.)
Folikel Rambut (samb.)
Struktur batang rambut,
Terdiri atas :
(1) Medula, hanya pada rambut tebal.
(2) Korteks.
(3) Kutikula rambut
Sel korteks mensintesis filamen keratin dan
granula keratohialin.
Sel melanosit,
Berukuran besar, tersebar di antara sel matriks.
Sel melanosit yang terletak dalam papila dermis
mempunyai prosesus dendritik yang
panjang, mentransfer melanosom ke
sel-sel korteks.
Seiring waktu, melanosit memproduksi tirosinase
semakin berkurang, rambut berubah
menjadi abu-abu.
Slide 53
Muskulus Arektor Pili
> Otot polos yang menempel pada
sarung jaringan ikat folikel
rambut dan berakhir dalam
lapisan papilar dermis.
> Menegakkan batang rambut dan
kulit di sekitar batang rambut
(‘bulu kuduk’ berdiri, pada ke-
dinginan atau mendadak ke-
takutan )
Slide 54
Slide 55 Folikel Rambut
Slide 56 Rambut : (a) Diagram folikel rambut, (b) dan (c) Mikrograf medula
dan korteks. 70x dan 180x. H&E.
Lapisan dan Folikel Rambut. (a),(b) dan (c) : CTS (Sarung Jaringan Ikat), IRS (Sarung Akar
Internal), ERS (Sarung Akar Ekternal), G (Membran Kaca), CO (Korteks), M (Medula),
CU (Kutikula). BV (Pembuluh Darah), CB (Berkas Serat Kolagen).
Slide 57
Histofisiologi Rambut
> Rambut tumbuh rata-rata 1 cm/bulan.
> Tiga fase siklus pertumbuhan rambut :
(1) Fase anagen, periode pertumbuhan.
(2) Fase katagen, periode involusi.
(3) Fase telogen, periode matur dan menua,
rontok atau tertarik keluar.
> Club hair, rambut yang rontok seperti siklus di atas.
Rambut yang baru terbentuk mengikuti siklus
di atas.
> Siklus di atas untuk rambut aksila sekitar 4 bulan.
> Rambut kepala, fase anagen sekitar 6 tahun dan
fase telogen sekitar 4 bulan.
Slide 58
Histofisiologi Rambut (samb.)
> Folikel rambut pada daerah tertentu dari tubuh
berespons terhadap hormon seks laki-laki.
> Laki-laki : rambut terminal berpigmen gelap di dagu,
pipi dan bibir atas.
> Perempuan : di dagu, pipi dan bibir atas, rambutnya
berjenis velus.
> Saat pubertas, laki-laki maupun perempuan, di aksi-
la dan pubis, rambutnya jenis kasar dan ber-
pigmen gelap.
> Keratinisasi pada rambut, jenis keratin keras, filamen
keratin terbenam dalam trikohialin (pada epi-
dermis, jenis keratin lunak, filamen keratin ter-
benam dalam filagrin).
Slide 59
Kuku
Struktur dari kuku
(1) Lempeng kuku
Lempeng epitel yang padat berkeratin tinggi.
(2) Bantalan kuku
Lapisan epidermis tempat lempeng kuku terletak.
(3) Matriks kuku
Sel-sel yang berproliferasi dan mengalami kerati-
nisasi menjadi lempeng kuku membentuk akar kuku.
(4) Eponikium
Stratum korneum dari lipatan kuku proksimal.
(5) Lipatan kuku lateral
Membentuk alur kuku lateral.
Slide 60
Kuku (samb.)
(6) Lunula
Berbentuk bulan sabit putih pada ujung
proksimal kuku.
(7) Hiponikium
Akumulasi stratum korneum di pertemuan
ujumg distal lempeng kuku dengan kulit.
(8) Kecepatan tumbuh kuku 0,5 mm/minggu.
(9) Kuku jari tembus pandang (transparan), warna
merah muda menandakan suplai darah yang
cukup teroksigenasi.
Slide 61
Kuku. PNF (Lipatan Kuku Proksimal), E (Eponikium), NR (Akar Kuku),
NP (Lempeng Kuku), DNM (Matriks Kuku Dorsal), VNM (Matriks Kuku Ventral),
NB (Bantalan Kuku), D (Dermis). Mallory trichrome.
Slide 62
Korelasi Klinis
(Rujuk ke Patologi dan
Dermatologi)
1. Albinisme
2. Psoriasis
3. Kutil (Warts)
4. Karsinoma Sel Basal
5. Karsinoma Sel Skuamosa (Gepeng)
6. Melanoma Malignum
7. Akne

Slide 63
Buku Rujukan :
1. Gartner L P
Suryono, I A S dkk.
Buku Ajar Berwarna Histologi
Edisi ke-3, 2014
Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
(Teks)
2. Junqueira L C , Carneiro J
Tambayong J dkk.
Histologi Dasar
Edisi ke-10, 2007
Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
(Gambar)
3. Mescher A L
Dany F dkk.
Histologi Dasar Junqueira
Edisi ke-12, 2012
Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
(Gambar)
Slide 63

Anda mungkin juga menyukai