Anda di halaman 1dari 20

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.

KELOMPOK 4 SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


DINASTY ABBASIYAH
KIKI RIZQI AMALIA 1897174027
SISKA DWI FEBIYANTI 1897174029
SILVIYA NUR AZIZAH 1897174034
A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA DINASTI
ABBASIYAH
• Pemerintahan Dinasti Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan sebelumya yaitu Dinasti
Umayyah yang telah digulingkannya.

• Dinamakan Dinasti Abbasiyah karena para pendiri dan penguasanya merupakan keturunan Abbas bin
Abdul Mutholib, paman Rosulululloh.

• Nama Abbasiyah berasal dari kata Al-Abbas dan Abbas itu adalah nama seorang keturunan Bani Hasyim.

• Berdirinya Dinasti Abbasiyah dilatar belakangi oleh terjadinya kekacauan dalam kehidupan bernegara
Dinasti Umayyah.

• Menjelang runtuhnya Dinasti Umayyah ini para khalifah dan pejabat negara lainnya melakukan
kekeliruan dan kesalahan yang menyebabkan terjadinya kekacauan tersebut
Kesalahan dan kekeliruan Dinasti umayyah yang menyebabkan runtuhnya dinasti tersebut :

• Dinasti ini menganakemaskan (mengistimewakan) bangsa Arab atas bangsa lainnya dan menganggap rendah
kaum muslim non Aran (Mawali), sehingga orang-orang Mawali merasa kecewa atas perlakuan ini.

• Dinasti ini memihak pada salah satu golongan dari suku Arab yang bersaing Dalam persaingan antara Arab
Utara (Mudariyah) dan Arab Selatan (Himyariyah), penguasa Dinasti Umayyah mendukung salah satu suku
yaitu suku Himyariyah, sehingga suku yang tidak mendapat dukungan merasa kecewa.

• Dinasti ini selalu menindas para pengikut Ali dan Bani Hasyim. Dinasti ini juga mengingkari salah satu isi dari
perjanjian ”Ammul Jamaah” yaitu setalah jabatan khalifah Muawiyah berakhir kekuasaan akan diserahkan
pada musyawarah kaum muslimin tetapi Muawiyah dan penerusnya justru mengangkat putra mahkota.

• Banyak diantara pemimpin Dinasti Umayyah melakukan pelanggaran terhadap ajaran Islam, yaitu bergaya
hidup mewah dan berfoya-foya meniru gaya hidup penguasa Romawi, sehingga para penguasa Dinasti ini
memiliki figur yang lemah.
Kelompok-kelompok yang merasa tidak puas terhadap Dinasti Umayyah yang menyebabkan
runtuhnya dinasti tersebut :

• Kelompok muslim non Arab (Mawali) yang memprotes kedudukan mereka sebagai warga
kelas dua dibawah warga muslim Arab.

• Kelompok Syiah dan Khawarij yang menganggap Dinasti Umayyah telah merampas
kekhalifahan.

• Kelompok muslim Arab di Mekah, Madinah, dan Irak yang merasa sakit hati atas perlakuan
istimewa terhadap penududuk Suriah

• Kelompok muslim yang saleh, baik Arab maupun non Arab yang menganggap keluarga
Dinasti Umayyah bergaya hidup mewah jauh dari ajaran Islam.
• Kelompok-kelompok tersebut membentuk suatu kekuatan gabungan yang
dikoordinasi dan dipimpin oleh keturunan Al-Abbas, Paman Nabi Muhammad.

• Untuk mencari dukungan masyarakat luas, kelompok Dinasti Abbasiyah melakukan


propaganda yang mereka sebut sebagai Gerakan Dakwah.

• Mereka mempropagandakan bahwa “menggulingkan kekuasaan pemerintah Dinasti


Umayyah merupakan perintah agama”.

• Di samping itu untuk meraih simpati umat dan dukungan kaum Syiah mereka tidak
mengusung nama Bani Abbas tetapi mengusung nama Bani Hasyim. Mereka
mengatakan bahwa jabatan khalifah merupakan hak keluarga Nabi.
B. PROSES PEMBENTUKAN DINASTI
ABBASIYAH
• Dinasti ini didirikan oleh Abu Abbas As Saffah (As Saffah berarti penumpah darah, Ia diberi gelar ini karena ia
memiliki kemauan yang keras dan tidak segan-segan untuk menumpahkan darah guna mewujudkan
keinginannya).

• Langkah-langkah Bani Abbas untuk mendirikan Daulat Abbasiyah :

• 1. Membentuk gerakan di bawah tanah dengan melakukan propaganda (menyusun kekutan secara diam-diam)
dengan tokohnya antara lain :1. Muhammad Al-Abbas, 2. Ibrahim Al Imam, 3. Abu Muslim Al-Khurasani. Dari
ketiga tokoh propaganda tesebut Abu Muslim Al Khurasani merupakan propagandis yang paling sukses dan
terkenal.

• 2. Menerapkan politik bersahabat, artinya keturunan Bani Abbas tidak memperlihatkan sikap bermusuhan
dengan Bani Umayyah atau siapapun.

• 3. Menggunakan nama Bani Hasyim (Ahlul Bait). Hal ini dimaksudkan agar mendapat simpati umat dan
dukungan dari kelompok pendukung Ali (Syiah).

• 4. Menjadikan Khurasan sebagai pusat kegiatan gerakan Bani Abbas yang dipimpin oleh Abu Muslim Al-
• Strategi ini ternyata berhasil menghimpun kekuatan besar dan dahsyat yang tidak bisa
dibendung lagi oleh golongan manapun juga. Dalam perjuangannya untuk mendirikan
Dinasti Abbasiyah, para tokoh pendiri Dinasti ini menerapkan cara kepemimpinan yang
bersifat kolektif (kolegial leadership),namun tertutup dengan gerakan bawah tanah. Para
tokoh pendiri Dinasti Abbasiyah menetapkan tiga kota sebagai pusat kegiatan, yaitu :
Humaymah sebagai pusat perencanaan organisasi, Kufah sebagai kota penghubung dan
Khurasan sebagai pusat gerakan praktis.
• Proses berdirinya Dinasti Abbasiyah dimulai dari tahap persiapan dan perencanaan yang
dilakukan oleh Ali bin Abdulloh bin Abbas. Gerakan bawah tanah dan propaganda untuk
mendirikan Dinasti Abbasiyah ini dimulai ketika Dinasti Umayyah berada di bawah
kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz ( M). Pada waktu itu Umar bin Abdul Aziz
memimpin dengan adil. Negara dalam keadaan aman, tentram dan stabil. Ia juga
menerapkan persamaan hak kepada seluruh warga negara. Kondisi ini memberi peluang
pada Bani Abbas untuk menyusun kekuatan dengan melakukan gerakan bawah tanah dan
propaganda di kota Al Humaymah
• Peluang emas yang dimiliki Bani Abbas untuk merebut kekuasaan Bani Umayyah itu
terjadi pada masa Kholifah Marwan Bin Muhammad (127 – 132 H = 745 – 750 M)
yakni kholifah Bani Umayyah terakhir, di mana waktu itu pemerintahan Dinasti
Umayyah mencapai puncak kekacauan yang sulit diatasi. Pemimpin gerakan Bani
Abbasiyah pada waktu itu adalah Muhammad bin Ali (wafat tahun 743 M) kemudian
diteruskan anaknya Ibrahim Al Imam dengan mengangkat Abu Muslim Al Khurasani
sebagai panglima perang
• Abu Muslim Al-Khurasani merupakan seorang pemuda yang pemberani, pada usia
19 tahun ia diangkat sebagai panglima perang oleh Ibrahim Al Imam. Ia banyak
memperoleh dukungan di kota Khurasan. Pernah dalam sehari ia berhasil menarik
simpati penduduk dari sekitar 60 desa di sekitar Merv. Abu Muslim Al Khurasani
mengajak golongan Syiah, golongan Alawiyyin (Bani Ali) untuk menentang Bani
Umayyah yang telah menindas mereka
C. TOKOH-TOKOH PENDIRI BANI ABBASIYAH

• Muhammad bin Ali bin Abdullah,

• Ibrahim al Imam,

• Abu Muslim Al Khurasani,

• Abul Abbas as-Shaffah

• Abu Ja’far al Mansyur.


SILSILAH BANI ABBASIYAH DAN KHALIFAH-KHALIFAH
DINASTI ABBASIYAH
KHALIFAH-KHALIFAH DINASTY ABBASIYAH

1. PERIODE PERTAMA
• Abu Abbas As-Saffah (132 – 136H = M) • Harun Ar-Rasyid (170 – 193H = M)
• Abdullah Al-Amin (193 – 198H = M)
• Abu Ja’far Al-Mansur (136 – 158H = M)
• Al Ma’mun (198 – 218 = 813 – 833 M)
• Muhammad Al-Mahdi ( H = M)
• Al Mu’tashim Billah (218 – 227H = M)
• Muhammad Al-Hadi (169 – 170H = 785 – • Abu Ja’far Al-Watsiq (227 – 232H = M).
786M)
2. PERIODE KEDUA

• Al-Mutawakil (232 – 247H = M) • Al-Mu’tadhid (279 – 289H = M)

• Al-Muntshir (247 – 248H = M) • Al-Muktafi (289 – 295H = M)


• Al-Muqtadi ( H = M)
• Al-Mu’tain (248 – 252H = M)
• Al-Qohir (320 – 322H = M)
• Al-Mu’taz (252 – 255H = M)
• Ar-Rodhi (322 – 329H = M)
• Al-Muhtadi (255 – 256H = M) • Al-Muttaqi (329 – 333H = M)

• Al-Mu’tamid (256 – 279H = M) • Al-Mustaqfi (333 – 334H = M).


3. PERIODE KETIGA

• Al-Muti (334 – 363H = M)

• At-Tho’I (363 – 381H = 974–991M)

• Al-Qodir (381 – 422H = M)

• 
4. PERIODE KEEMPAT

• Al-Qoyyim (422 – 467H = M) • Al-Rasyid (529 – 530H = M)

• Al-Muqtadi (467 – 487H = M) • Al-Muktafi (530 – 555H = M)


• Al-Mustanjid (555 – 566H = M)
• Al-Mustazhir (487 – 512H = M)
• Al-Mustadi (566 – 575H = M)
• Al-Musytarsid (512 – 529H = M)
• An-Nashir (575 – 622H = M)
5. PERIODE KELIMA AZ-ZAHIR (622 – 623H = 1225-1226M

• Az-Zahir (622 – 623H = M)

• Al-Mustanshir (623 – 640H = M)

• Al-Musta’shim (640 – 656H = M)

• Dari ke-37 khalifah ini setidaknya terdapat tiga khalifah yang menonjol yaitu Abu
Ja’far Al Mansur, Harun Ar Rasyid dan Abdulloh Al Ma’mun. Dari ketiga khalifah
yang menonjol ini khalifah yang terkenal dari Dinasti Abbasiyah adalah Harun Ar
Rasyid.
D. BAGHDAD SEBAGAI PUSAT KEKUASAAN

• Kota-kota yang pernah dijadikan Ibu Kota Abbasiyah adalah Kuffah, Hirah, Anbar (Hasyimiah) dan Baghdad.
Perpindahan ibu kota dari Kuffah ke Hirah disebabkan karena penduduk kota Kuffah mayoritas pendukung Ali dan
dianggap tidak setia kepada golongan Abbas, sedangkan kota Hirah hanya pilihan yang bersifat sementara,
selanjutnya ibu kota pindah ke kota Anbar (Hasyimiah).

• Dengan adanya pemberontakan itu, khalifah Al-Mansyur memandang bahwa kota Anbar tidak cocok lagi sebagai
pusat pemerintahan. Kemudian beliau memindahkan pusat pemerintahannya ke kota Bagdad.

• Adanya pemberontakan Rowandiyah terhadap kholifah Abu Ja’far Al- Mansyur.

• Wilayah Bahgdad cukup luas dan tanahnya subur.

• Letak Bagdad sangat strategis dan mudah dijangkau oleh berbagai wilayah
E. SEBAB RUNTUHNYA DINASTI
ABBASIYAH
• Lepasnya wilayah-wilayah kekuasaan
• Konflik antara berbagai suku bangsa turki, Persia dan arab.
• Konflik keagamaan seperti antara aliran mu’tazilah dan asyariyah, serta antara aliran syiah
dan ahlussunnah.
• Serangan bangsa Mogal
• Mengambil ibrah dan meneladani peristiwa Sejarah Dinasti Abbasiyah. Setelah kita membaca sejarah berdirinya
Bani Abbasiyah, maka kita dapat mengambil hikmah dan suri tauladan antara lain sebagai berikut :

• Bersungguh-sungguh dalam meraih cita-cita tanpa pantang menyerah walaupun banyak hambatan , rintangan
bahkan penuh pengorbanan baik berupa waktu, materi, tenaga bahkan nyawa demi tercapai cita- cita yang
diinginkan.

• Bekerja sama dan saling menolong sesama umat Islam segala usaha.

• Selalu mengutamakan kepentingan agama.

• Hidup yang optimis, dinamis, inovatif dan siap menerima kritik konstruktif.

• Punya pandangan hidup yang lebih baik yang berdasarkan pada norma susila, norma budaya, norma hukum dan
norma agama.

• Berani berjuang demi nusa, bangsa, dan negara.


TERIMA KASIH

•WAASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai