Disusun oleh:
Aldi Samudra 211101006
Ido Firmansyah Putra 211101037
Renal 211101067
• Metabolisme karbohidrat
Semua jenis karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, proses penyerapan ini terjadi di usus halus. Glukosa dan galaktosa memasuki aliran
darah dengan jalan transfer aktif, sedangkan fruktosa dengan jalan difusi. Para ahli sepakat bahwa karbohidrat hanya dapat diserap dalam bentuk
disakarida. Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya maltosa, sukrosa dan laktosa dalam urine apabila mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak. Akhimya
berbagai jenis karbohidrat diubah menjadi glukosa sebelum diikut sertakan dalam proses metabolisme. Proses metabolisme karbohidrat yaitu sebagai
berikut:
1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi oksidatif
3. Siklus Krebs
4. Transfer electron
5. Glikogenesis
6. Glikogenolisis
3
7. Glikoneogenesis
Lemak
Lemak merupakan sumber nutrisi yang disimpan dari tubuh dan berasal dari makanan yang dikonsumsi. Zat gizi ini
menyumbangkan 60 % dari total energi yang dibutuhkan pada saat beristirahat dan juga dibutuhkan dalam jumlah lebih besar
saatz berolahraga. Ketika mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, maka akan terjadi penyimpanan dalam tubuh. Selain
itu jika terdapat kelebihan konsumsi protein dan karbohidrat, maka kedua zat ini akan dikonversi menjadi lemak. Lemak dalam
darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen.
Metabolisme Lemak:
Metabolisme Lemak Ada 3 fase:
1. Di mulut, lemak mulai mengalami tahapan pencernaan, terjadi penyesuaian suhu
â oksidasi: proses merubah asam lemak menjadi asetil Co-A tertentu pada saat lemak dikunyah di mulut.
2. Pada lambung, lemak mengalami proses pencernaan dengan bantuan asam dan enzim
Siklus Kreb: proses merubah asetil Co-A menjadi H menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Fosforilasi Oksidatif: proses mereaksikan H + O menjadi H2O + ATP 3. Selanjutnya lemak akan memasuki hati, empedu, dan masuk ke dalam usus kecil.
4. Dari kantung empedu lemak akan bergabung dengan bile yang merupakan senyawa
yang penting untuk proses pencernaan pada usus kecil. Selanjutnya hasil pemecahan
tersebut akan diubah oleh enzim lipase pankreas menjadi asam lemak dan gliserol
5. Kelebihan lemak kemudian disimpan dalam tubuh, dan sebagai akan bergabung
dengan senyawa lain seperti fiber yang akan di keluarkan melewat usus besar
5. Biosintesis protein
Proses metabolisme juga dikontrol oleh hormon-hormon. Hormon yang ikut meregulasi metabolisme adalah hormon tiroid, glukagon,
epinephrine, kortisol, dan hormon pertumbuhan
» PENGATUR SUHU
Manusia mempunyai komponen dalam menjaga keseimbangan energi dan keseimbangan suhu tubuh pada kisaran 37,0 ± 2°C, diantaranya
adalah hipotalamus, asupan makanan, kelenjar keringat, pembuluh darah kulit dan otot rangka. Pemakaian energi oleh tubuh menghasilkan
panas yang penting dalam pengaturan suhu tubuh. Manusia dapat hidup di beberapa wilayah dengan suhu yang berbeda, oleh karena itu mereka
harus terus-menerus mengatur panas internal untuk mempertahankan suhu tubuh, karena kecepatan reaksi kimia sel bergantung pada suhu
tubuh. Panas yang berlebihan dapat merusak protein sel (Sherwood, 1996).
Pengukuran suhu tubuh merupakan tatacara pemeriksaan suhu tubuh. Suhu tubuh merupakan indikator untuk menilaikeseimbangan antara
pembentukan dan pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat diukurdengan menggunakan termometer air raksa melalui oral, rektal, maupun
axila dan menggunakan termometer digital.
1. Ukuran tubuh : BMR lebih tinggi pada orang bertubuh besar daripada orang bertubuh kecil. Perbedaan berat badan sebanyak 10 kg pada
dewasa menaikkan BMR sebanyak 120 kkal per hari.
2. Komposisi tubuh : BMR lebih tinggi bila tubuh secara proporsional lebih banyak mengandung otot daripada lemak atau tulang.
3. Jenis kelamin : perempuan memiliki lebih banyak lemak dari laki-laki sehingga BMRnya lebih rendah 5% dari laki-laki.
4. Umur : BMR lebih tinggi pada usia muda daripada usia tua karena pada usia muda,tubuh mengandung lebih banyak otot. Jaringan lemak
akan semakin banyak seiring proses menua. BMR turun 2% tiap 10 tahun setelah lewat usia 30 tahun.
5. Tidur : otot dan emosi mengalami relaksasi sehingga BMR turun 10%.
6. Suhu tubuh : tiap kenaikan suhu 1°C, BMR naik 13%. Hal ini karena panas menyebabkan metabolisme berlangsung lebih cepat.
7. Suhu lingkungan/iklim : iklim mempengaruhi kebutuhan tubuh untuk beradaptasi dan mempertahankan suhu tubuhnya. BMR terendah
terjadi pada saat suhu lingkungan 26°C. Pada suhu lebih rendah atau lebih tinggi, BMR akan meningkat.