Anda di halaman 1dari 24

Pendahuluan

Bahaya ?
A. Klasifikasi Bahaya
1. Antroposentrisme
2. Speleosentrisme
A.1. Antroposentrisme

Bahaya Bagi Penelusur


• Faktor Manusia
1. Manajemen Penelusuran,
2. Safety procedure, dan
3. Tidak mematuhi Etika Moral
Penelusuran Gua.
A.1. Antroposentrisme

Bahaya Bagi Penelusur


• Faktor Manusia
Kasus Teknik Penelusuran Goa. (TPGH,
TPGV, Simpul, Rigging, Peralatan)
A.1. Antroposentrisme

Bahaya Bagi Penelusur


• Faktor Peralatan
Peralatan tidak tersertifikasi/ palsu
A.1. Antroposentrisme

Bahaya Bagi Penelusur


• Faktor Peralatan
Penggunaan peralatan.
A.1. Antroposentrisme

Bahaya Bagi Penelusur


• Faktor Peralatan
Pencucian inspeksi peralatan dan , penyimpanan peralatan.
A.1. Antroposentrisme

Bahaya Bagi Penelusur


• Faktor Gua dan Lingkungan
(Medan Gua Vertikal);
o Terjatuh dari ketinggian.
o Fall Factor Impact
o Rock Fall
A.1. Antroposentrisme

Bahaya Bagi Penelusur


• Faktor Gua dan Lingkungan
(Gua Horizontal dan berair):
o Banjir
o Tenggelam, terseret arus deras
o Sump/ siphon
A.1. Antroposentrisme

Bahaya Bagi Penelusur


• Faktor Gua dan Lingkungan
(Gua Horizontal dan berair): Lumpur, Runtuhan
A.1. Antroposentrisme

Bahaya Bagi Penelusur


• Faktor Gua dan Lingkungan
(Gua Horizontal dan berair)
Gas Beracun:
1. O2 tipis
2. CO2
3. CO
4. Nitrogen
5. Sulfur
6. Endapan guano
A.1. Antroposentrisme

Bahaya Bagi Penelusur


• Faktor Gua dan Lingkungan
(Gua Horizontal dan berair) : Dehidrasi
A.1. Antroposentrisme

Bahaya Bagi Penelusur


• Faktor Gua dan Lingkungan
(Biologi)
1. Kelelawar:
• Histoplasmosis capsulatum,
• Rabies,
• Leptospirosis (weil),
• Penyebaran virus (Virus
Nipah, Virus Hendra, Virus
Marburg)
A.1. Antroposentrisme

Bahaya Bagi Penelusur


• Faktor Gua dan Lingkungan (Biologi)
2. Kutu Tikus
3. Athlete Foot
4. Binatang berbisa
5. Binatang beracun
6. Binatang menghisap darah
7.Tanaman berbahaya ( Jelatang,
kemadoh, lugut / duri halus,
rengas )
A.1. Antroposentrisme

Bahaya Bagi Penelusur


• Faktor Gua dan Lingkungan
(Gua Horizontal dan berair) :
Hypothermia
A.2. Speleosentrisme

Bahaya Bagi Gua dan lingkungannya


• Pengaruh terhadap bentukan di dalam
gua/ lingkungan fisik
• Pengaruh terhadap gua/ lingkungan
biologis
• Pengaruh terhadap ekosistem karst
B. Skala dan Jangka Waktu Keterpaparan

Skala Keterpaparan
(Berdasarkan luasan keterpaparan/
jumlah penelusur)
1. Bahaya Personal
2. Bahaya Tim

Jangka Waktu Keterpaparan


(Berdasarkan jangka waktu antara
keterpaparan dengan kerugian/
dampak yang dirasakan pada
penelusur)
1. Bahaya Seketika
2. Bahaya berjangka
C. Antisipasi

1. Konsekuen terhadap Etika, Moral, dan


Kewajiban Penelusur Gua.
D. Manajemen Resiko

Risiko berarti kemungkinan timbulnya


konsekuensi yang merusak/ merugikan
yang sudah diperkirakan, seperti
hilangnya nyawa, cedera manusia, rusak
atau hilangnya aset/ peralatan, maupun
rusaknya lingkungan yang disebabkab
adanya interaksi antara ancaman/ bahaya
dengan kegiatan manusia
D. Manajemen Resiko
D. Manajemen Resiko

1. Ancaman.
Ancaman adalah semua faktor/ potensi yang ada dilingkungan sekitar yang
menjadi potensi bencana (faktor gua/ lingkungan).
2. Kapasitas.
Kapasitas adalah kombinasi semua kekuatan dan sumberdaya yang tersedia
didalam sebuah komunitas, masyarakat atau lembaga yang dapat
mengurangi risiko.
3. Kerentanan.
Kerentanan adalah kondisi-kondisi yang ditentukan oleh fakto-faktor atau
proses fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan yang meningkatkan
kecenderungan risiko (faktor manusia).
D. Manajemen Resiko

Contoh Analisis Resiko:


Ancaman Kapasitas Kerentanan

Mulut gua terletak di 1. Penelusur sudah 1. Melakukan


daerah tangkapan air dibekali dengan penelusuran di musim
pengetahuan penghujan
karstologi dan 2. Memasang tambatan
interpretasi peta untuk (anchor) pada lintasan
melakukan analisa air.
daerah tangkapan air
2. Safety procedure
??? ??? ???
Referensi

Panitia DIKLAT, 2017, Diktat Speleologi Nasional 18, Acintyacunyata


Speleological Club, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai