Anda di halaman 1dari 11

Dosen Pembimbing

Ns. Iskandar., M.Kep

ABORSI
Kelompok 1:

1. Afipah Aprilia
2. Ahmadan Nur
3. Ayu Lestari
4. Ika Agustina
5. Novia Wahyuni
6. Ratnasari
7. Regita Anggraini

Semester 2
Abortus Pengguguran

Kematian dan pengeluaran janin dari


uterus baik secara spontan atau
disengaja sebelum usia kehamilan 22
minggu

Aborsi/Abortus diatur dalam UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009


Diagnosis Aborsi

Abortus Imminens 1. Amenore

2. Terdapat perdarahan disertai perut sakit


(mulas)
3. Saat pemeriksaan, dijumpai besarnya rahim
sama dengan umur kehamilan dan terjadi
kontraksi otot rahim

4. Berdasarkan hasil pemeriksaan dalam,


terdapat perdarahan dari kanalis servikalis,
kanalis servikalis masih tertutup, dapat
dirasakan kontraksi

5. Hasil pemeriksaan tes hamil masih positif


Diagnosis Aborsi

Abortus Insipiens 1. Perdarahan lebih banyak

2. Perut mulas (sakit) lebih hebat

3. Saat pemeriksaan, dijumpai perdarahan lebih


banyak, kanalis servikalis terbuka dan jaringan
/hasil konsepsi dapat diraba
Diagnosis Aborsi

Abortus Inkomplit 1. Perdarahan memanjang, sampai terjadi


keadaan anemis

2. Perdarahan mendadak banyak menimbulkan


keadaan gawat

3. Terjadinya infeksi ditandai suhu tinggi

4. Dapat terjadi degenarasi ganas


Macam-macam
Aborsi

1. Abortus Imniens

2. Abortus Insipiens

3. Abortus Inkompletus

4. Abortus Kompletus

5. Missed Abortion
Hukum Aborsi
KUHP Pasal 299
• ancaman yang ditujukan terhadap pihak-pihak
yang memberi harapan untuk melakukan aborsi
dengan ancaman  hukuman 4 tahun penjara
KUHP Pasal 75
• setiap orangdilarang melakukan aborsi dengan
ancaman 10 tahun penjara denda 10 juta
Resiko Aborsi

Resiko kesehatan
dan keselamatan
secara fisik Resiko gangguan
psikologis
Kehilangan
harga diri
(82%)

Tidak bisa
Berteriak-
menikmati lagi
teriak histeris
hubungan
(51%)
seksual (59%)

Dasar seorang
wanita yang
melakukan aborsi
Mulai
mencoba Mimpi buruk
menggunakan berkali-kali
obat-obat mengenai bayi
terlarang (63%)
(41%)
Ingin
melakukan
bunuh diri
(28%)
Liputan6.com, Kupang - Pelarian pasangan kekasih Adjusta Monis alias Frida
(23) dan Marselus Kehi (21) tersangka pelaku aborsi akhirnya berakhir. Keduanya
ditangkap Tim Buser Polres Kupang Kota di kos-kosan yang terletak di RT 30 RW
10 Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. Jumat 26 Januari 2018.
Kedua remaja ini dibekuk karena diduga melakukan aborsi. Janin itu dikuburkan
tak jauh dari kos pelaku Marselus Kehi.
Tim Buser dipimpin Kanit Buser Bripka Yance Sinlaeloe mengamankan tersangka
Frida di tempat kosnya yang terletak di RT 13 RW 04 Kelurahan Oeba, Kecamatan
Kota Lama pada pukul 17.00 Wita. Sedangkan kekasihnya MK diamankan pada
kamar kosnya di RT 30 RW 10 Kelurahan Fatululi, tempat jasad bayi ditemukan.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti yakni gunting yang digunakan untuk
memotong plasenta bayi, sprei bersimpuh darah, baju, celana pendek, pakaian
dalam milik tersangka Frida, serta adanya ceceran darah di kamar mandi di tempat
kos tersangka Marselus.
Setelah diamankan kedua tersangka dibawa menuju RSB Titus Uly Kupang guna
menjalani visum.
"Masih melakukan penyelidikan dan kedua tersangka telah mengakui
perbuatannya," ujar Kasat Reskrim Polres Kupang Kota AKP Pinten Bagus
Satrining Budi kepada Liputan6.com, Sabtu (27/1/2017).
Dia menjelaskan, tersangka Frida melakukan aborsi di kamar kosnya pada Jumad
(26/1/2017) sekitar pukul 03.00 Wita di Kelurahan Oeba. Jasad bayi itu kemudian
dibawa Marselus ke kosnya untuk dikuburkan di sekitar lokasi kosnya di
Kelurahan Fatululi.
Thanks You………

Anda mungkin juga menyukai