Anda di halaman 1dari 73

ANTROPOMETRI

STANDAR ANTROPOMETRI ANAK


STANDAR ANTROPOMETRI ANAK*

• Antropometri adalah suatu metode yang digunakan


untuk menilai ukuran, proporsi, dan komposisi
tubuh manusia. *
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK*

• Standar Antropometri Anak adalah kumpulan


data tentang ukuran, proporsi, komposisi tubuh
sebagai rujukan untuk menilai status gizi dan
tren pertumbuhan anak.
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK*

• Anak adalah anak dengan usia 0 (nol) bulan sampai dengan 18


(delapan belas) tahun.
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK
• Penilaian
• status gizi anak
• tren pertumbuhan anak

• Wajib digunakan sebagai acuan bagi


• tenaga kesehatan
• pengelola program
• para pemangku kepentingan
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK
• Penilaian status gizi anak
• Melalui skrining dan survei
• Tempat:
• Fasilitas pelayanan kesehatan
• Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
• Institusi pendidikan
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK*
• Parameter
• berat badan (BB)
• Panjang badan/tinggi badan (PB/TB)
• 4 (empat) indeks
• Berat Badan menurut Umur (BB/U)
• Panjang/Tinggi Badan menurut Umur (PB/U atau TB/U)
• Berat Badan menurut Panjang/Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB)
• Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U).
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK
• Penilaian status gizi anak
• membandingkan hasil pengukuran BB & PB/TB dengan Standar Antropometri
Anak menggunakan:
• Indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur)
• anak usia 0 - 60 bulan
• Indeks PB/U atau TB/U (Panjang Badan atau Tinggi Badan menurut Umur)
• anak usia 0 - 60 bulan
• Indeks BB/PB atau BB/TB (Berat Badan menurut Panjang Badan atau Tinggi Badan)
• anak usia 0 - 60 bulan
• IMT/U (Indeks Massa Tubuh menurut Umur )
• anak usia 0 - 60 bulan
• IMT/U (Indeks Massa Tubuh menurut Umur )
• anak usia >5 - 18 tahun
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK

• Kategori Indeks BB/U


• BB sangat kurang (severely underweight)
• <-3 SD
• BB kurang (underweight)
• -3 sd <-2SD
• BB normal
• -2 SD sd +1 SD
• risiko BB lebih
• >+1 SD
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK

• Kategori Indeks PB/U atau TB/U


• Sangat pendek (severely stunted)
• <-3 SD
• Pendek (stunted)
• -3 sd <-2SD
• Normal
• -2 sd <+3 SD
• Tinggi
• >+3 SD
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK
• Kategori Indeks BB/PB atau BB/TB
• Gizi buruk (severely wasted)
• <-3 SD
• Gizi kurang (wasted)
• -3 sd <-2 SD
• Gizi baik (normal)
• -2 SD sd +1 SD
• Berisiko gizi lebih (possible risk of overweight)
• > +1 SD sd +2 SD
• Gizi lebih (overweight)
• >+2 SD sd + 3 SD
• Obesitas (obese)
• > +3 SD
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK
• Kategori IMT/U
• Gizi buruk (severely wasted)
• <-3 SD
• Gizi kurang (wasted)
• -3 sd sd <-2 SD
• Gizi baik (normal)
• -2 SD sd +1 SD
• Berisiko gizi lebih (possible risk of overweight)
• > +1 SD sd +2 SD
• Gizi lebih (overweight)
• >+2 SD sd + 3 SD
• Obesitas (obese)
• > +3 SD
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK
• Kategori IMT/U (Indeks Massa Tubuh menurut Umur)
• Gizi buruk (severely thinness)
• <-3 SD
• Gizi kurang (thinness)
• -3 SD sd -2 SD
• Gizi baik (normal)
• -2SD sd +1 SD
• Gizi lebih (overweight)
• >+1 SD sd +2 SD
• Obesitas (obese)
• > +2 SD
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK
BB/U
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK
PB/U
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK
• Penilaian
• status gizi anak
• tren pertumbuhan anak
Penilaian Tren Pertumbuhan Anak
• Harus dilakukan secara berkala
• Pertumbuhan terganggu:
• Tanda awal masalah gizi dan kesehatan
• Alat untuk menilai pertumbuhan
• Grafik pertumbuhan menurut BB/U
• Tabel kenaikan BB
• Grafik PB/U atau TB/U
• Tabel pertambahan PB/TB
• Grafik IMT/U
Penilaian Tren Pertumbuhan Anak
• Penilaian dilakukan dengan cara
• Membandingkan BB dgn Standar Kenaikan BB
• Membandingkan pertambahan PB atau TB
• Menilai kenaikan IMT/U
Penilaian Tren Pertumbuhan Anak
• Anak yang tumbuh akan mengikuti salah satu jalur pertumbuhan
• Pada atau di antara garis Z-score & sejajar garis median
• Mengikuti jalur di bawah atau di atas media
• Anak normal
• Pertumbuhan cenderung sejajar dengan
• garis median
• garis-garis Z-score
Penilaian Tren Pertumbuhan Anak
Penilaian Tren Pertumbuhan Anak
Penilaian Tren Pertumbuhan Anak
• Intepretasi grafik pertumbuhan
• Hal-hal perlu diperhatikan:
• Garis pertumbuhan anak
• Memotong salah satu garis Z-score
• Menurun atau meningkat secara tajam
• Garis pertumbuhan terus mendatar
• Tidak kenaikan BB
Penilaian Tren Pertumbuhan Anak
• IMT/U
• Tidak selalu meningkat dgn bertambahnya umur
• Meningkat secara tajam
• Usia 0-6 bulan
• Menurun
• > 6 – 24 bulan
• Stabil
• 2 tahun – 5 tahun
Deteksi Dini dan Pencegahan
• BB/U  Z-score <-2 SD atau >+1
• penilaian status gizi berdasarkan indeks
• BB/U
• PB/U atau TB/U
• BB/PB
• BB/TB
• IMT/U
• penilaian tren IMT/U pada anak dengan
• BB/U >+1 SD (>7-8 bulan)
Deteksi Dini dan Pencegahan
• BB/U Z-score -2SD sd ≤ +1
• termasuk anak BB normal
• perlu dilihat tren pertumbuhannya
• Bila tren mengikuti garis pertumbuhan (naik)
• dipantau pertumbuhannya pada bulan berikutnya (posyandu)
• Tren tidak mengikuti garis pertumbuhan (tidak naik) atau
• Tidak ditimbang bulan sebelumnya
• penilaian kenaikan BB dibandingkan dengan standar tabel kenaikan BB (weight
increment)
• khusus 0-24 bulan
• penilaian status gizi berdasarkan indeks
• BB/U
• PB/U atau TB/U
• BB/PB atau BB/TB
• IMT/U
Deteksi Dini dan Pencegahan
• PB/U atau TB/U  -2 SD sd +3 kategori tinggi badan normal
• Bila tren mengikuti garis pertumbuhan naik,
• dipantau pertumbuhannya pada bulan berikutnya (posyandu)
• Tren tidak mengikuti garis pertumbuhan (tidak naik)
• Bila anak tidak diukur bulan sebelumnya
• penilaian kenaikan PB atau TB dibandingkan dengan standar tabel
kenaikan PB atau TB (length/height increment)
• khusus 0- 24 bulan
• penilaian status gizi berdasarkan indeks
• BB/U
• PB/U atau TB/U
• BB/PB
• BB/TB
• IMT/U
Deteksi Dini dan Pencegahan
• PB/U atau TB/U  Z-score <-2 SD atau >+3 SD
• penilaian status gizi berdasarkan indeks
• BB/U
• PB/U atau TB/
• BB/PB
• BB/TB
• IMT/U
Deteksi Dini dan Pencegahan
• Anak 0-24 bulan dengan kenaikan BB kurang dari
standar weight increment
• Berisiko mengalami gagal tumbuh
• Wajib evaluasi lengkap melalui
• Proses Asuhan Gizi
• Pemeriksaan adanya penyakit penyerta
• Dirujuk.
Deteksi Dini dan Pencegahan
• IMT/U  Z-score >+1 Sd atau usia lebih dari 7-8 bulan dgn IMT
meningkat
• berisiko mengalami kenaikan lemak tubuh dini (early adiposity rebound)
• ditindaklanjuti dengan
• intervensi pencegahan dan tatalaksana gizi lebih pada balita
• dirujuk.
Deteksi Dini dan Pencegahan
• Anak 0-24 bulan dengan kenaikan PB kurang dari standar length
increment
• berisiko mengalami perlambatan pertumbuhan linear.
• ditindaklanjuti dengan
• evaluasi lengkap melalui Proses Asuhan Gizi
• pemeriksaan untuk kemungkinan adanya penyakit penyerta
• dirujuk.
Deteksi Dini dan Pencegahan
• PB/U atau TB/U  <- 2SD
• perawakan pendek (short stature)
• ditindaklanjuti dengan
• tatalaksana stunting
• Dirujuk
• PB/U atau TB/U  > +3 SD
• anak berperawakan tinggi
• perlu dirujuk ke fasyankes yang lebih tinggi untuk
• deteksi dini penyebabnya s
• ditatalaksana segera
• misalnya anak yang sangat tinggi menurut umurnya sedangkan tinggi orang tua normal
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK
• Umur
• dihitung dalam bulan penuh
• contoh
• umur anak 2 bulan 29 hari maka dihitung sebagai umur 2 bulan.
• Indeks Panjang Badan (PB)
• umur 0-24 bulan
• posisi terlentang.
• Bila diukur dengan posisi berdiri, dikoreksi dengan menambahkan 0,7 cm.
• Indeks Tinggi Badan (TB)
• umur di atas 24 bulan
• posisi berdiri.
• Bila diukur dengan posisi terlentang, dikoreksi dengan mengurangkan 0,7 cm
METODE
ANTROPOMETRI
METODE ANTROPOMETRI
A. Penilaian status gizi
A.1 Kelebihan
A.2 Kekurangan
B. Parameter
B.1 Berat badan
B.2 Tinggi Badan atau Panjang badan
B.3 Lingkar kepala
B.4 Lingkar lengan atas
B.5 Tinggi lutut
B.6 Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul (waist to hip ratio)
A.1 Kelebihan Antropometri
• Prosedur
• Cukup sederhana
• Aman
• Tidak membutuhkan tenaga ahli
• Cukup dengan pelatihan sederhana
• Ukurannya tepat dan akurat
• Identifikasi status gizi
• Skrining
A.1 Kelebihan Antropometri
• Alat antropometri
• Harga cukup terjangkau/murah
• Mudah dibawa
• Mudah digunakan
• Cukup aman digunakan
• Tahan lama
• Ketelitian 0,1 kg (alat monitor pertumbuhan)
• Skala jelas & mudah dibaca
• Alat harus selalu dikalibrasi
• Tidak memerlukan tempat khusus
A.2 Kekurangan
• Hasil ukur tidak sensitif
• Tidak dapat mengukur zat gizi mikro
• Menurunnya spesifikasi dan sensitivitas
• Faktor-faktor di luar status gizi
• Status gizi anak kurus
• Menderita infeksi
• Asupan gizi normal
• Atlet
• BB normal
• Asupan gizi berlebih
A.2 Kekurangan
• Kesalahan pengukuran
• Prosedur tidak tepat
• Perubahan hasil ukur atau analisa keliru
• Alat
B.1 Berat Badan
• Perubahan BB terlihat dalam waktu singkat
• Dapat menggambarkan status gizi saat ini
• Pengukuran mudah dilakukan
• Alat ukur (alat timbangan) mudah diperoleh
• Dacin (anak balita)
• Timbangan detecto
• Timbangan kamar mandi (bathroom scale)
• Timbangan injak digital
B.2 Tinggi Badan
• Menggambarkan pertumbuhan linier
• Pertambahan PB atau TB cukup lama
• Masalah gizi kronis
• Alat ukur:
• Infantometer
• Panjang badan
• Microtoise
• Tinggi badan
B.3 Lingkar Kepala
• Mengukur
• Pertumbuhan lingkar kepala
• Pertumbuhan otak
• Tidak berkorelasi sepenuhnya dengan volume otak
• Prediktor terbaik
• Perkembangan syaraf anak
• Pertumbuhan global otak & struktur internal
B.3 Lingkar Kepala
• Ukuran lingkar kepala
• Bayi laki-laki
• Baru lahir = 36 cm
• Usia 3 bulan = 41 cm
• Bayi perempuan
• Baru lahir =35 cm
• Usia 3 bulan = 40 cm
• Bayi 4 -6 bulan
• Bertambah 1 cm/bulan
• Bayi 6 – 12
• Bertambah 0,5 cm/bulan
B.4 Lingkar Lengan Atas
• Gambaran keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit
• Mendeteksi
• Kurang energi kronis (KEK)
• Ibu hamil
• Wanita usia subur (WUS)
• Ambang batas LILA = 23,5 cm
• Mempunyai resiko mengalami KEK
• Diperkirakan melahirkan BBLR
B.5 Tinggi Lutut
• Berkorelasi dengan TB
• Diukur pada orang dewasa
• Tidak dapat berdiri tegak
• Alat ukur:
• Caliper (kaliper)
• Diukur pada
• Kaki kiri
• Posisi lutut = sudut siku-siku (900)
• Posisi duduk /tidur
B.6 Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul
• Mengukur simpanan lemak di sekitar perut
• Menggambarkan kegemukan
• Sehat
• Ukuran panggul usia 22 tahun = 40 tahun
PENGUKURAN BALITA
• A. Penimbangan Balita
• A.1 Persiapan Penimbangan
• A.2 Pelaksanaan Penimbangan
• A.3 Pemeliharaan Alat Penimbangan

• B. Pengukuran Tinggi Badan Balita


• B.1 Persiapan Pengukuran
• B.2 Pelaksanaan Pengukuran
• B.3 Pemeliharaan Alat Pengukuran
PENGUKURAN BALITA
• Syarat umum alat timbang dan alat ukur:
• Kuat dan tahan lama
• Mempunyai presisi 0.1 kg (100 gram)
• Sudah dikalibrasi
• Memiliki Standar Nasional Indonesia/SNI
• Tidak menggunakan timbangan pegas untuk anak berumur lebih dari 6 bulan
A.1 Persiapan Penimbangan
• Alat timbangan
• Dacin
• Kapasitas 25 kg
• Timbangan bayi (baby scale)
• Kapasitas maksimal 20 kg
• Timbangan digital
• Maksimal kapasitas 150 kg
• Tared scale,
• Maksimal kapasitas 150 kg
• Tidak menggunakan timbangan pegas untuk anak berumur lebih dari 6 bulan
A.1 Persiapan Penimbangan
A.1 Persiapan Penimbangan
A.1 Persiapan Penimbangan
• Persiapan Dacin
• Gantung dacin pada tempat yang kokoh
• Letakkan bandul geser pada angka nol
• Jika ujung kedua paku timbang tidak dalam posisi lurus  ganti timbangan dengan yang baru
• Atur posisi angka pada batang dacin sejajar dengan mata penimbang
• Pastikan bandul geser berada pada angka NOL.
• Pasang sarung timbang pada dacin
• Seimbangkan dacin yang telah dibebani dengan sarung timbang
• Kantung plastik/bandul berisikan pasir/ beras/kerikil di ujung batang dacin  sampai kedua jarum
di atas tegak lurus
• Usahakan bandul penyeimbang dapat digeser/dikurangi dan ditambah kerikil untuk menyesuaikan
berat sarung timbang
A.1 Persiapan Penimbangan
• Persiapan timbangan digital
• Pasang baterai pada timbangan digital
• Letakkan timbangan di tempat yang datar dan cukup cahaya
• Nyalakan timbangan
• Pastikan angka yang muncul pada layar baca adalah 0,0
• Lakukan kalibrasi
• Menggunakan anak timbangan minimal 5 kg
A.1 Persiapan Penimbangan
• Jelaskan pada ibu alasan untuk menimbang anak
• Contoh
• Memantau pertumbuhan anak
• Menilai proses penyembuhan
• Melihat reaksi anak terhadap perubahan pengasuhan dan pemberian makanan.
• Untuk mendapatkan hasil timbangan yang akurat
• Gunakan pakaian seminimal mungkin
• Jelaskan, hal ini perlu dilakukan
• Penggunaan popok basah, atau sepatu dan jeans, dapat menambah berat lebih dari 0,5 kg.
• Bayi harus ditimbang tanpa pakaian.
• Anak lebih besar dengan pakaian minimal
A.1 Persiapan Penimbangan
• Jika anak bisa berdiri sendiri dengan tenang
• Anak dapat ditimbang sendiri.
• Minta ibu untuk membantu melepaskan
• sepatu
• pakaian luarnya.
• Katakan pada anak untuk
• berdiri di atas timbangan
• diam tidak bergerak.
• Berbicaralah dengan lembut pada anak, bukan menakutinya.
A.1 Persiapan Penimbangan
• Jika terlalu dingin untuk menanggalkan pakaian, atau anak menolak
untuk ditanggalkan pakaiannya
• Perlu dicatat bahwa anak ditimbang menggunakan pakaian.
• Hindari anak menjadi takut/jengkel, sehingga akan mudah jugauntuk
mengukur panjang/tinggi badan anak.
A.2 Pelaksanaan Penimbangan
• Menimbang Balita dengan menggunakan dacin:
• Masukkan balita ke dalam sarung timbang dengan bantuan ibu/ pengantar
• Membaca berat badan balita dengan melihat angka di ujung bandul geser
• Mengembalikan bandul ke angka nol
• Meminta ibu/ pengantar mengeluarkan balita dari sarung timbang
• Mencatat hasil penimbangan dengan benar
• Mengganti sarung timbang untuk setiap anak
• Mengatur letak bandul penyeimbang dengan cara menggesernya
• Seimbangkan dacin sampai kedua jarum tegak lurus.
A.2 Pelaksanaan Penimbangan
• Timbangan digital
• Anak berusia kurang dari 2 tahun atau belum dapat berdiri sendiri
• Cara penimbangan
• Timbang anak dengan ibunya
• Nyalakan timbangan hingga muncul angka 0.0 pada layar kaca
• Sebelum ditimbang bersama ibu/pengantar
• Petugas membantu ibu menggendongkan bayi dengan dialasi kain sarung bersih yang dibawa
ibu
• Ibu melepas alas kaki
• Ibu berdiri di atas timbangan
• Petugas menyerahkan bayi kepada ibu
• Membaca dan mencatat hasil penimbangan
A.2 Pelaksanaan Penimbangan
• Timbangan tared scale
• Anak berusia kurang dari 2 tahun atau belum dapat berdiri sendiri
• Timbang anak dengan ibunya
• Sebelum ditimbang bersama ibu/pengantar
• Petugas membantu ibu menggendongkan bayi dengan dialasi kain sarung bersih yang dibawa
ibu
• Ibu melepas alas kaki
• Ibu berdiri di atas timbangan
• Nyalakan timbangan hingga muncul angka 0.0 pada layar kaca
• Petugas menyerahkan bayi kepada ibu
• Membaca dan mencatat hasil penimbangan
A.2 Pelaksanaan Penimbangan
• Jika anak berumur 2 tahun
• Nyalakan timbangan
• Timbangan siap digunakan jika angka 0.0 tampak pada layar baca
• Upayakan anak ditimbang dengan pakaian seminimal mungkin dengan
melepaskan
• Sepatu
• Pakaian luar anak
• Aksesoris lainnya.
• Anak berdiri tepat di tengah timbangan
• Tetap berada di atas timbangan
• sampai angka berat badan muncul pada layar timbangan
• Baca dan catat berat badan anak
A.3 Pemeliharaan Alat Penimbangan
• Timbangan digital yang menggunakan baterai
• Baterai pada timbangan digital harus dilepas apabila tidak digunakan
• Pada saat penyimpanan tidak boleh dibebani barang lain
• Pastikan kebersihan alat
• Tidak ada beban lain di atas timbangan apabila akan digunakan
• Dikalibrasi secara berkala
• Apabila hasil tidak akurat, maka alat tidak dapat digunakan
B.1 Persiapan Pengukuran
• Persiapan Alat
• Infantometer (papan panjang badan)
• Mengukur panjang badan anak usia di bawah 2 tahun
• Diukur dengan cara telentang
• Panjang maksimum 150 cm
• Microtoise
• Mengukur tinggi badan anak usia di atas 2 tahun
• Diukur dengan cara berdiri
• Panjang maksimum 200 cm
B.1 Persiapan Pengukuran
B.1 Persiapan Pengukuran
• Persiapan Alat ukur panjang badan/ infantometer/ length board
• Pilih meja atau tempat yang datar dan rata
• Siapkan alat ukur panjang badan
• Lepaskan kunci pengait yang berada di samping papan pengukur
• Tarik meteran sampai menempel rapat pada dinding tempat menempelnya kepala
• Pastikan meteran menunjuk angka nol dengan mengatur skrup skala yang ada di
bagian letak kaki balita
• Buka papan hingga posisinya memanjang dan datar
• Tarik meteran sampai menempel rapat pada dinding tempat menempelnya kepala
dan pastikan meteran menunjuk angka nol
• Geser kembali papan penggeser pada tempatnya
B.1 Persiapan Pengukuran
• Persiapan alat ukur tinggi badan/mikrotoise
• Letakkan alat ukur di lantai yang datar
• Tempelkan pada dinding yang rata
• Tarik pita meteran tegak lurus ke atas sampai angka pada jendela baca
menunjukkan angka nol
• Paku/tempelkan ujung pita meteran pada dinding dengan menggunakan
lakban/ selotip
• Kurang lebih jarak 50 cm dari ujung pita diberi lakban/selotip agar tidak
bergerak
• Geser kepala microtoise ke atas
B.1 Persiapan Pengukuran
• Lepaskan hiasan rambut sebelum ditimbang
• Mengganggu pengukuran panjang/tinggi badan
• Hal ini penting untuk anak yang akan diukur panjangnya
• Kecepatan memindah anak dari menimbang ke mengukur panjang akan mengurangi
kejengkelan pada anak.
B.2 Pelaksanaan Pengukuran
• Cara mengukur panjang badan anak
• Anak ditelentangkan di atas papan pengukur
• Papan telah dialasi kain sarung yang dibawa ibu
• Posisi kepala menempel pada bagian papan yang datar dan tegak lurus
(papan yang tidak dapat bergerak)
• Pengukur utama berdiri disamping kanan anak
• Menekan dengan lembut lutut anak
• Memastikan
• Telapak kaki anak rata dengan papan geser
• Jari-jari kaki anak menunjuk ke atas
• Bila sulit dilakukan
• Dibenarkan hanya satu telapak kaki yang menempel tegak lurus di papan geser
B.2 Pelaksanaan Pengukuran
• Asisten pengukur berdiri di bagian kepala anak untuk
• Memastikan puncak kepala anak menempel pada bagian papan yang statis
• Posisi kepala anak sesuai dengan garis Frankfort tegak lurus terhadap papan pengukurr
• Pastikan ibu berdiri di dekat anak
• Untuk menenangkan anak tanpa mengganggu proses pengukuran
• Pastikan papan geser menempel tegak lurus dengan telapak kaki anak
• Pengukur utama membaca hasil
• Catat pada buku bantu/register.
B.2 Pelaksanaan Pengukuran
• Cara mengukur tinggi badan anak (Microtoise)
• Pastikan anak telah melepas alas kaki dan aksesoris di kepala
• Pengukur utama
• Memposisikan anak berdiri tegak lurus
• Di bawah microtoise
• Membelakangi dinding
• Pandangan anak lurus ke depan
• Posisi kepala sudah benar  cek garis Frankfort.
• memastikan 5 bagian tubuh anak menempel di dinding yaitu
• Bagian belakang kepala
• Punggung
• Bokong
• Betis
• Tumit.
• Pada anak obesitas minimal 2 bagian tubuh menempel di dinding yaitu
• Punggung
• Bokong
B.2 Pelaksanaan Pengukuran
• Asisten pengukur
• Memposisikan kedua lutut dan tumit anak rapat
• Sedikit menekan perut anak agar tegak
• Pengukur utama
• Menarik kepala microtoise sampai puncak kepala anak
• Membaca angka pada jendela baca sejajar dengan garis merah
• Angka yang dibaca adalah yang berada pada garis merah
B.3 Pemeliharaan Alat Pengukuran
• Alat ukur tinggi badan sebaiknya disimpan pada suhu ruang
• Terhindar dari udara yang lembab
• Alat dikalibrasi secara berkala dengan menggunakan penggaris kayu.
Apabila hasilnya tidak akurat  alat ukur tidak dapat digunakan
Pengukuran Lingkar Kepala
• Melingkarkan pita pengukur melalui
• bagian paling menonjol di bagian kepala belakang (protuberantia occipitalis)
• dahi (glabella).
• Saat pengukuran sisi pita yang menunjukkan sentimeter berada di sisi dalam
agar tidak meningkatkan kemungkinan subjektivitas pengukur.
• Kemudian cocokkan terhadap standar pertumbuhan lingkar kepala.
Pengukuran LILA
• Alat
• Pita LILA
• Cara ukur
• Lengan kiri atau lengan yang tidak aktif
• Pengukuran LILA dilakukan pada
• Pertengahan antara pangkal lengan atas
• Ujung siku dalam ukuran cm (centi meter).
• Kelebihannya
• Mudah dilakukan
• Waktunya cepat
• Alat sederhana
• Murah
• Mudah dibawa.

Anda mungkin juga menyukai