Anda di halaman 1dari 37

Stroke

Gellen Rainheart
1761050062
Tujuan Pembelajaran
1. Definisi stroke
2. Epidemiologi stroke
3. Etiologi stroke
4. Faktor risiko stroke
5. Patofisiologi stroke
6. Manifestasi klinis stroke
7. Pemeriksaan untuk diagnosis stroke
8. Penatalaksanaan kegawatdaruratan stroke
9. Prognosis stroke
10. Edukasi
DEFINISI STROKE
Definisi Stroke
• Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular.
• Stroke tergolong dalam Cerebrovaskular Disease.
• Adalah suatu serangan pada otak akibat gangguan pembuluh darah
dalam mensuplai darah yang membawa oksigen dan glukosa untuk
metabolism sel.
• Serangan bersifat mendadak.

Soeharto, 2004
Klasifikasi stroke
Berdasarkan kelainan Patologis, stroke dibagi dalam 2 tipe:
1. Ischemik Stroke (Infark non Haemorrhagic)
• Embolic Stroke
• Thrombotic Stroke
• Hipoperfusi Stroke
2. Haemorrhagic Stroke
• Sub arachnoid
• Intraserebral

Yayan A. Israr, Stroke, Fakultas Kesehatan Universitas Riau. Pekanbaru, 2008.


EPIDEMIOLOGI STROKE
Epidemiologi Stroke
• Di Indonesia diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk
terkena serangan stroke.
• Sekitar 25% atau 125.000 orang meninggal sedangkan sisanya
mengalami cacat ringan bahkan bisa menjadi cacat berat

Pudiastuti, 2011
Epidemiologi Stroke
• Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi stroke
tertinggi ada pada Kalimantan Timur (14,7%). Sementara rata rata
prevalensi stroke di Indonesia meningkat menjadi 10,9%.
• Kasus stroke tertinggi adalah usia 75 tahun keatas (50,2%) dan lebih
banyak pria (11,0%) dibandingkan dengan wanita (10,9%)

Depkes, 2018
Epidemiologi Stroke
Etiologi Stroke
Etiologi Stroke
• Stroke Iskemik
1. Trombosis Atherosklerosis
2. Embolisme
3. Vasokonstriksi
4. Vasospasme
• Stroke Hemoragik
1. Perdarahan Intraserebrum (PSA, Ruptur Malformasi Arteriovena,
Trauma, Obat-obatan, tumor otak, infark hemoragik.)

Tao. L; Kendall. K. Sinopsis Organ System Neurologi. Tangerang Selatan : Kharisma Publishig Group; 2014.
Faktor Resiko Stroke
Faktor Resiko
• Faktor risiko stroke yang tidak dapat dikontrol terdiri atas usia, ras
jenis kelamin, kebiasaan merokok, pola makan.
• Faktor resiko yang dapat dikontrol terdiri atas riwayat hipertensi,
riwayat diabetes mellitus, obesitas, kolesterol.

Khairatunnisa, (2013). Analisis faktor resiko stroke pada pasien stroke. Jurnal FK USU
Faktor Resiko
• Pada usia lebih dari 65 tahun lebih rentan terkena Stroke namun tidak
menutup kemungkinan pada usia 15-55 tahun
• Pada jenis kelamin, beberapa penelitian menunjukkan laki-laki lebih
memungkinkan terkena stroke daripada wanita. Namun pada angka
kematian lebih tinggi pada wanita disbanding pria.
• Pada riwayat penyakit seperti hipertensi, riwayat diabetes mellitus,
obesitas, kolesterol akan menyebabkan kemungkinan terjadinya
atherosklerosis

Khairatunnisa, (2013). Analisis faktor resiko stroke pada pasien stroke. Jurnal FK USU
Patofisiologi Stroke
Patofisiologi Stroke
Atherosklerosis
(thrombosis), Depolarisasi
Kerusakan aliran Suplai Oksigen ke
Embolisme, Membran sel
darah arteri otak tidak adekuat
Pecah Pembuluh Neuron
darah

Peningkatan Tekanan Memicu K+ masuk


Oedem jaringan otak Diikuti masuknya Air
Darah secara berlebih

Misbach, J., Stroke: Aspek


Diagnostik, Patofisiologi
Kematian jaringan dan Manajemen. Balai
Proses Infalamasi Stroke
infark serebral Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas
Indonesia; Jakarta: 2003.
Patofisiologi Stroke
Oedema & Kongesti
Infark semakin
pada area yang
parah
infark

Jaringan otak
Suplai Oksigen ke kekurangan oksigen Stroke
otak tidak adekuat dan glukosa

Kemampuan otak
Infark serebral pada Kematian neuron &
menngontrol fungsi
otak struktur otak
neurologis menurun
Misbach, J., Stroke: Aspek Diagnostik, Patofisiologi dan Manajemen. Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta: 2003.
Manifestasi Klinis Stroke
Manifestasi Klinis Stroke
• Manifestasi klinis stroke antara lain:
1. Defisit lapang pandang
2. Defisit motorik
3. Defisit sensorik
4. Defisit verbal
5. Defisit kognitif
6. Defisit emosional

Misbach, J., Stroke: Aspek Diagnostik, Patofisiologi dan Manajemen. Balai


Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta: 2003.
Defisit Melihat
• Tidak menyadari orang atau objek di tempat kehilangan penglihatan
• Kesulitan menilai jarak
• Diplopia

Misbach, J., Stroke: Aspek Diagnostik, Patofisiologi dan Manajemen. Balai


Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta: 2003.
Defisit Motorik
• Hemiparesis (kelemahan wajah, lengan, dan kaki pada sisi yang sama).
• Hemiplegi (Paralisis wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama)
• Ataksia (Berjalan tidak mantap, dan tidak mampu menyatukan kaki).
• Disartria (Kesulitan berbicara), ditunjukkan dengan bicara yang sulit
dimengerti yang disebabkan oleh paralisis otot untuk bicara.
• Disfagia (Kesulitan dalam menelan)

Misbach, J., Stroke: Aspek Diagnostik, Patofisiologi dan Manajemen. Balai


Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta: 2003.
Defisit Sensorik
• Terasa Kebas dan Kesemutan pada bagian tubuh tertentu.

Misbach, J., Stroke: Aspek Diagnostik, Patofisiologi dan Manajemen. Balai


Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta: 2003.
Defisit Verbal
• Afasia ekspresif (Tidak mampu membentuk kata yang dapat
dipahami)
• Afasia reseptif (Tidak mampu memahami kata yang dibicarakan)
• Afasia global (gabungan afasia reseptif dan ekspresif)

Misbach, J., Stroke: Aspek Diagnostik, Patofisiologi dan Manajemen. Balai


Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta: 2003.
Defisit Kognitif
• Kehilangan memori jangka pendek dan panjang
• Penurunan lapang perhatian
• Kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi
• Perubahan penilaian

Misbach, J., Stroke: Aspek Diagnostik, Patofisiologi dan Manajemen. Balai


Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta: 2003.
Defisit Emosional
• Kehilangan kontrol diri
• Labilitas emosional
• Penurunan toleransi pada situasi yang menimbulkan stres
• Depresi
• Menarik diri
• Rasa takut dan marah
• Perasaan terkurung

Misbach, J., Stroke: Aspek Diagnostik, Patofisiologi dan Manajemen. Balai


Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta: 2003.
Pemeriksaan untuk diagnosis
stroke
Pemeriksaan Fisik
• Manifestasi stroke yang paling ringan sering berupa gangguan
ketangkasan gerakan. Maka dari itu, susunan periksaan motorik harus
sebagai berikut:
1. Pemeriksaan ketangkasan gerakan
2. Penilaian tonus otot
3. Penilaian refleks tendon
4. Refleks patologik

Gleadle, J. Anamnesis dan Pemeriksaan fisik. Air Langga.


Surabaya: 2007.
Pemeriksaan Penunjang
• CT Scan dan MRI
• Ultrasonografi
• Angiografi otak
• Pungsi lumbal
• EKG
• Foto toraks

Gleadle, J. Anamnesis dan Pemeriksaan fisik. Air Langga.


Surabaya: 2007.
Penatalaksanaan Stroke
Penatalaksanaan Umum
• Memperbaiki jalan napas dan mempertahankan ventilasi
• Menenangkan pasien
• Menaikkan atau elevasi kepala pasien 30º
• Monitor tanda-tanda vital
• Monitor tekanan tinggi intrakranial
• Pengendalian kejang dilakukan dengan memberikan diazepam dan
antikonvulsan profilaksi pada stroke perdarahan intraserebral
Penatalaksanaan Farmakologis
• Cairan hipertonis
• Diuretika (asetazolamid atau furosemid)
• Steroid (deksametason, prednison, dan metilprednisolon)
• Untuk stroke iskemik dapat diberikan tissue Plasminogen Activator
(tPA) secara Intravena
Prognosis
Prognosis
• Prognosis stroke dapat dilihat dari 6 aspek yakni: death, disease,
disability, discomfort, dissatisfaction, dan destitution.
• Perbaikan fungsi paling cepat pada minggu pertama dan menurun
pada minggu ketiga sampai 6 bulan pasca stroke

Asmedi & Lamsudin, 1998


Edukasi
Daftar Pustaka
• Yayan A. Israr, Stroke, Fakultas Kesehatan Universitas Riau. Pekanbaru,
2008.
• Gleadle, J. Anamnesis dan Pemeriksaan fisik. Air Langga. Surabaya:
2007.
• Misbach, J., Stroke: Aspek Diagnostik, Patofisiologi dan Manajemen.
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta:
2003.

Anda mungkin juga menyukai