Anda di halaman 1dari 74

Ruang Lingkup

Ginekologi
Sejarah Ginekologi
 Gynaecology atau gynecology berasal dari bahasa
yunani, gynaika (γυναίκα) yang berarti WANITA , +
logia yang berarti ilmu, jadi gynecology adalah ilmu
mengenai wanita.
 Definisi : Ilmu yang mempelajari tentang kondisi
fisiologis dan patologis sistem reproduksi wanita
pada keadaan tidak hamil
 Sebelum ilmu ginekologi berkembang :
 Jaman kuno  keterbatasan pengetahuan tentang
anatomi
 Keluhan nyeri, perdarahan dan infeksi merupakan
hambatan utama untuk dapat melakukan operasi
 Perawatan luka post op dan penutupan luka  trial and
error
The historic taboo associated with the
examination of female genitalia has
long inhibited the science of
gynaecology. This 1822 drawing by
Jacques-Pierre Maygnier shows a
"compromise" procedure, in which the
physician is kneeling before the woman
but cannot see her genitalia. Modern
gynaecology has shed these inhibitions
Sejarah Ginekologi
 Perkembangan Ginekologi :
 1543 Andreas Vesalius  De humani corporis fabrica
(surgeon-anatomists)
 John Hunter (1728–1793) dan William (1718–1783) 
struktur pelvis wanita
 Ignaz Semmelweis (1818–1865) pencegahan infeksi
puerpuerium dengan mencuci tangan sebelum
menolong persalinan
 Joseph Lister (1827–1912) menggunakan asam karbol
untuk membersihkan instrumen operasi
Sejarah Ginekologi

Ephraim McDowell (1771–1830)


pada 1809 berhasil melakukan
operasi pengangkatan tumor
ovarium
Siklus
Menstruasi Infeksi
Neoplasma Infertilitas
Abnormal Kongenital
Vulva Menstruasi
Toxoplasmosis
Analisis Sperma
Perdarahan Uterus
Vagina Abnormal
Rubella
Endometriosis
Serviks Tes Fertilitas Wanita
Amenorrhea
CMV
Korpus Uteri
Menopause
Policystic Ovarian
Pelvic Inflammatory Syndrome Varicella
Ovarium
Disease
Ruang Lingkup Ginekologi
 Diferensiasi seksual
 Gangguan diferensiasi seksual :
• Kelainan genetika
• Kelainan pada gonad
• Gangguan pada saluran traktus genitalia
 Pertumbuhan, perkembangan dan pubertas :
 Gangguan :
• Gangguan tumbuh-kembang
• Gangguan pubertas :
– Pubertas prekoks
– Amenorrhea primer
Ruang Lingkup Ginekologi
 Trauma pada alat genitalia
 Penyakit Vulva
 Penyakit Vagina
 Gangguan menstruasi :
 Abnormal uterin bleeding
 Disfungsional uterin bleeding
 Amenorrhea sekunder
 Dismenorrhea
 Premenstrual syndrom
 Tumor ovarium
 Tumor uterus
Kelainan diferensiasi seks
Kelainan diferensiasi seks
Gangguan pubertas
 PREKOKS
 Jika pubertas terjadi sebelum usia 8 tahun

 TERTUNDA
 Jika pubertas belum juga terjadi hingga usia 13
tahun
Gangguan Pubertas
Trauma Alat Genitalia

DIAGRAM PERNEUM WANITA


Trauma Alat Genitalia
Saddle Injury
Penganiayaan seksual
Trauma penetrasi
Trauma/fraktur perineal
Penyakit Vulva

 Penyakit Menular Seksual


 Vulvitis
 Dermatitis
 Penyakit menyerupai tumor
Penyakit vulva (PMS)

 Gonnorhea
 Syphilis
 Moluscum Contangiosum
 Herpes
 Kondiloma AKuminata
PMS

GONORREA

KONDILOMA
AKUMINATA
Kelainan Traktus Genitalia
Tumor Uterus

 Polip endometrium
 Myoma uteri
Tumor Uterus
Tumor Uterus

Polip
Tumor Vagina
Tumor Vulva
Tumor Ovarium
Pemeriksaan
 Pasien dengan keluhan yang berhubungan
dengan kelaminnya cenderung cemas,
gelisah, takut, malu-malu  Perlu
pengertian, kesabaran
 Pikirkan kemungkinan kehamilan serta
komplikasinya
 Pemeriksaan dalam harus memperhatikan
asepsis / antisepsis yang baik
Pemeriksaan

 Terdiri dari beberapa komponen:


1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik:
a. Umum: Keadaan umum, payudara, abdomen
b. Ginekologik
3. Pemeriksaan Khusus/Penunjang
Gejala/keluhan
Pendahuluan
ginekologi:

1. Perdarahan per vaginam


2. Gangguan haid
3. Keputihan / discharge
4. Massa / benjolan
5. Nyeri
6. Sulit mendapat anak (infertilitas)
Pendahuluan

Diagnosis pada ginekologi


1.Infeksi
2.Gangguan haid
3.Kelainan bawaan
4.Endometriosis
5.Tumor jinak / ganas
6.Gangguan akibat masalah psikis : vaginismus,
frigiditas, dsb
7.Gangguan akibat kelainan letak alat kandungan:
prolaps
8.Menopause
Anamnesis
 Sangat penting untuk menegakkan diagnosis
 Berikan kesempatan untuk mengutarakan
keluhannya secara spontan terlebih dahulu
 Perhatikan privasi kerahasiaan
1. Data Identitas:
 Umur
 Paritas (GPA)
 Status pernikahan
 Pekerjaan
 Nama suami, umur, pekerjaan
Anamnesis

2. Keluhan Utama:
 Keluhan yang membawa pasien berobat (kata-
kata pasien sendiri)
 Durasi, onset, beratnya keluhan
 Contoh:
 Nyeri haid yang hebat sejak 4 bulan yang lalu
 Haid yang banyak sejak 2 minggu yang lalu
Anamnesis

3. Riwayat Penyakit Sekarang


 HPHT: kalau bisa siklus tiga bulan terakhir
 Deskripsi lebih detail dari keluhan utama: onset,
durasi, periodesitas, beratnya gejala
 Gejala-gejala lain
 Pengobatan yang telah dilakukan, membaik atau
tidak ?
Anamnesis: perdarahan

 Hubungan dengan siklus haid: menorrhagi, metrohagi


 Banyaknya: ganti pembalut/hari,
 Lamanya
 Prapubertas  anovulasi
 Usia reproduksi  komplikasi kehamilan, KB

 Post coital bleeding


Kanker ?
 Perdarahan pada usia menopause
 Apakah pernah terjadi sebelumnya
Anamnesis: keputihan
 Fisiologis  menjelang, sesudah haid, hamil,
kontrasepsi hormonal
 Patologis  infeksi, benda asing, alergi, keganasan

 Deskripsi: encer, seperti nanah (puluren),


bercampur darah ?
 Warna, disertai gatal atau tidak, bau, fishy odour 
inf. Trikomonas
 Pemakaian obat-obat/sabun, tampon, pembalut

 Riw. Infeksi sebelumnya


Anamnesis: nyeri
 Lokasi
 Waktu munculnya nyeri: berhubungan dengan
siklus haid ? Nyeri saat koitus
 Sifat rasa nyeri: kolik, panas
 Penyebaran rasa nyeri ke daerah lain
 Lamanya
 Hal-hal yang menambah/mengurangi rasa nyeri:
obat, posisi
 Bisa saja disebabkan oleh organ non ginekologik
Anamnesis

4. Riwayat Ginekologi
 Menstruasi: HPHT, usia menarkhe (>8 th), lama
haid (3 – 7 hari), siklus haid (21 – 35 hari), jumlah
(< 80 cc), nyeri
 Pada wanita menopause(mati haid): usia berhenti
haid, sudah berapa lama tidak haid, gejala
menopause lain (ggn tidur, hot flahes),
penggunaan hormon
 Perdarahan di luar siklus
 Pap smear ? Hasil, pengobatan
Anamnesis: riwayat ginekologi
 Pada pasien infertilitas:
 Lamanya

 Primer atau sekunder

 Dispareunia

 Riwayat pengobatan

 Gangguan berkemih dan BAB


 Penggunaan kontrasepsi: lama, jenis
 Riwayat infeksi ginekologi: faktor resiko, pengobatan
 Riwayat operasi ginekologi: op. kista, pengangkatan rahim,
KET
Anamnesis

5. Riwayat Obstetri
 Gravida
 Paritas: aterm, preterm, cara persalinan
 Abortus:spontan, elektif, mola, kehamilan ektopik
 Anak hidup
 Contoh P5A2 anak hidup 2
 Kelainan bawaan, komplikasi, pengobatan
Anamnesis

6. Riwayat Penyakit Lain


 Penyakit sistemik: DM, jantung, kelainan pembekuan darah
 Riw. Alergi (sulfa, penisilin)
 Pengobatan (baik yang diresepkan dokter atau
pengobatan sendiri), riw. Operasi
 Merokok, alkohol
7. Riwayat Penyakit Keluarga
 Riw penyakit di keluarga yang penting: kelainan bawaan,
kelainan pembekuan darah (thalasemi), kanker payudara,
ovarium, DM, ggn kejiwaan
 Orang tua, saudara sekandung
Pemeriksaan Fisik
 Persiapan:
 Penjelasan sebelum memulai pemeriksaan
 Pasien BAK terlebih dahulu
 Privasi
 Pencegahan infeksi
 Alat-alat, lampu, ukuran spekulum yang sesuai,
Alat untuk pap smear
Pemeriksaan fisik umum

 Umum: keadaan fisik secara umum (baik,


sakit ringan, sedang, berat), kesadaran, berat
badan, tinggi badan, tanda vital (yang
berhubungan dgn keluhan utama)
 Secara sistematik diperiksa seluruh sistem
organ  mata, tiroid, payudara, tanda seks
sekunder, perut: bentuk, asites, massa
Pemeriksaan ginekologik
 Posisikan pasien agar nyaman
 Letakkan kaki pasien di penyangga kaki pada meje
ginekologik, bila tidak ada dapat di tepi tempat
tidur
 Spekulum kalau bisa tidak dingin, pakai ukuran
yang sesuai
 Periksa luar, periksa dalam (Inspekulo, VT, RT)

 Perhatikan apakah pasien nyeri/tidak nyaman 


pemeriksaan dihentikan
Pemeriksaan ginekologik:
genitalia eksterna
 Mons pubis: rambut
(tanda seks sekunder,
lecet)
 Labia minora dan
mayora:
 Kelenjar Bartholin
 Radang
 Benjolan
Pemeriksaan ginekologik:
genitalia eksterna
 Klitoris: klitoromegali
(pembesaran
klitoris)
 Uretra: nanah 
uretritis GO
 Himen

 Perineum

 Anus: hemoroid
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam

 Sisihkan labia mayora dengan tangan kiri


 Pada pasien dengan keluhan turun
peranakan/prolaps  manuver valsava:
pasien disuruh mengedan/batuk
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam

 Jangan dilakukan pada anak atau Nn


 Masukkan spekulum:
 Gunakan ukuran terkecil
 Beri pelumas (jeli), kalau ingin Pap Smear jgn
diberi pelumas
 Sisihkan kedua labia dengan tangan kiri
 Jangan mengenai uretra
 Masukkan spekulum ke arah belakang
 Spekulum dibuka setelah masuk seluruhnya
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam
 Periksa kondisi serviks:
Perbatasan endo dan
ektoserviks
 Warna

 Ulserasi

 Tumor

 Perdarahan

 Keputihan
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam
 Pemeriksaan pap
smear
 Pemeriksaan sekret
vagina
 Observasi ke-4 dinding
vagina saat spekulum
ditarik keluar
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam

 Pemeriksaan bimanual
 Beri jeli pada jari telunjuk dan jari tengah
 Masukkan jari dengan agak ditekan ke bagian
belakang
 Raba daerah forniks
 Raba daerah serviks: posisi, ukuran, nyeri goyang
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam

 Palpasi uterus: tangan kiri letakkan di dinding


abdomen di atas simfisis pubis
 Ukuran, bentuk, nyeri tekan, benjolan
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam

 Palpasi ovarium: Letakkan tangan kanan


disamping serviks, tangan kiri pada sisi yang
sama di atas perut, tentukan:
 Ukuran
 Konsisitensi
 Nyeri
 Mobilitas
 Ovarium sering tidak bisa di raba
Pemeriksaan ginekologik: periksa
dalam

 Kadang-kadang dilanjutkan dengan


pemeriksaan rektal
 Pada gadis, tidak dilakukan VT, tapi RT
 Jari tengah dimasukkan ke dalam rektum
Pemeriksaan ginekologik

 Setelah selesai, pasien dipersilahkan


berpakaian, baru dijelaskan hasil
pemeriksaan
 Tulis hasil pemeriksaan di rekam medik
Pemeriksaan ginekologi pada anak

Anda mungkin juga menyukai