Anda di halaman 1dari 28

SCREENING & ASKEP PALIATIF

PENYAKIT PARU KRONIK

Ns. Suksi Riani, M.Kep


Screening (Deteksi Dini)
Screening atau penyaringan kasus adalah cara
untuk mengidentifikasi penyakit yang belum
tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan.

Tujuan Screening yaitu menemukan orang yang


terdiagnosa penyakit sedini mungkin.
Kasus-Kasus
Penyakit Paru Kronis
1. Bronkitis Kronik
2. Emfisema
3. PPOK atau COPD
GANGGUAN PERNAPASAN
1. Bronkitis Kronik
Bronkitis Kronik merupakan bentuk penyakit obstruksi paru
kronik pada keadaan ini terjadi iritasi bronkial dg sekresi
yg bertambah dan batuk produktif selama sedikitnya 3
bulan atau 2 tahun berturut-turut.

Penyebab yaitu bronkitis infeksioasa disebabkan infeksi virus


atau bakteri mycoplasma pneumonia & clamidia.
Bronkitis iritatif disebabkan oleh zat iritatif seperti debu,
asap dan polusi udara.
Jenis Stroke
a. Bronkhitis Infeksiosa
b. Bronkhitis Iritatif
Screening (Deteksi Dini) Bronkitis
Tanda & Gejala yang perlu di deteksi yaitu:
1.Batuk Produktif (batuk produktif lama, jumlah sputum

banyak pada pagi hari, jika infeksi sputum purulen)


2.Haemaptoe (perdarahan ringan atau masif, sputum tidak

menumpuk)
3.Dispnea (50% kasus ditemukan sesak nafas, suara mengi
akibat obstruksi bronkus)
4.Demam berulang (bronkitis penyakit kronis yg sering
berulang)
Komplikasi Bronkitis
Komplikasi Bronkitis yaitu:
1.Otitis media akut (adanya cairan dalam telinga tengah dg tanda gejala
infeksi)
2.Sinusitis maksilaris (infeksi sinus menyebabkan bronkhospasme,
oedema, dan hipersekresi)
3.Pneumonia (jika bronkitis tdk ditangani secara tuntas maka
peradangan terus berlanjut menjadi bronkopneumonia)
4.Bronkhitis kronis (bronkitis akut jika tidak segera ditangani maka jadi
bronkitis kronik)
5.Pleuritis (peradangan pada selaput pleura)

6.Efusi pleura (penumpukan cairan pada selaput pleura)


GANGGUAN PERNAPASAN
2. Emfisema
Emfisime adalah penyakit kronis krn kerusakan kantong
udara atau alveolus pada paru-paru. Udara terperangkap
dalam kantong dan sulit dikeluarkan sehingga luas area
permukaan paru-paru menjadi berkurang shg oksigen yg
mencapai aliran darah menurun.

Penyebab yaitu asap rokok, polusi udara dan asap atau debu
bahan kimia dan kelainan genetik
Screening (Deteksi Dini) Emfisema
Tanda & Gejala yang perlu di deteksi yaitu:
1.Nafas menjadi pendek

2.Batuk

3.Cepat lelah

4.Penurunan berat badan

5.Jantung berdebar
6.Bibir dan kuku menjadi biru

7.Depresi
Komplikasi Emfisema
Komplikasi Emfisema yaitu:
1.Pneumothorax (adanya udara dalam rongga pleura akibat robeknya
pleura, pneumothorak dapat terjadi tanpa trauma dada tapi karena kista
kecil pada permukaan paru-paru)
2.Hipertensi Pulmonal (penyakit dengan peningkatan tekanan darah pada

pembuluh darah arteri paru-paru yg menyebabkan sesak nafas, pusing


dan pingsan saat melakukan aktivitas.
3.Gagal Jantung (ketidakmampuan jantung memompa darah dalam
jumlah yg memadai utk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh)
GANGGUAN PERNAPASAN
3. COPD
COPD adalah penyakit yg ditandai dengan hambatan aliran
udara di saluran pernapasan yg tidak sepenuhnya reversibel.
Hambatan aliran udara bersifat progresif dan berhubungan
dg respon inflamasi paru.

Penyebab yaitu riwayat merokok, polusi udara seperti asap


kompor, asap kayu bakar, asap obat nyamuk bakar, gas
kendaraan, debu jalanan, kebakaran hutan dan bahan kimia.
Screening (Deteksi Dini) COPD
Tanda & Gejala yang perlu di deteksi yaitu:
1.Batuk kronik (batuk hilang timbul selama 3 bulan yang

tidak hilang dengan pengobatan yg diberikan)


2.Berdahak kronik (kadang-kadang pasien menyatakan
hanya berdahak terus menerus tanpa disertai batuk)
3.Sesak nafas bila aktivitas (sesak tidak hilang dengan pelega
nafas, memburuk pada malam/dini hari dan sesak nafas
episodik)
Komplikasi COPD
Komplikasi COPD yaitu:
1.Gangguan keseimbangan asam basa (pasien COPD dapat mengalami
asidosis respiratorik karena keadaan hipoventilasi dan peningkatan
PaCO2 yg dihubungkan dengan kegagalan ventilasi)
2.Polisitemia (keadaan dg level oksigen dalam sirkulasi rendah atau

hipoksemia kronik yg meningkatkan jumlah sel darah merah sbg


kompensasi hipoksia)
3.Cor Pulmonal atau gagal jantung (terjadi karena meningkatnya
ketegangan dan tekanan ventrikel bagian kanan)
4.Pneumothorak (terjadi spontan pada emfisema dg peningkatan nyeri

dada pleuritik yg tiba-tiba serta peningkatan sesak nafas)


Asuhan Keperawatan COPD
Asuhan Keperawatan COPD
Asuhan Keperawatan COPD
Asuhan Keperawatan COPD
Asuhan Keperawatan COPD
Asuhan Keperawatan COPD
Asuhan Keperawatan COPD
Asuhan Keperawatan COPD
Asuhan Keperawatan COPD
Asuhan Keperawatan COPD
Asuhan Keperawatan COPD
Asuhan Keperawatan COPD
Asuhan Keperawatan COPD
REFERENSI

Herdman, T. Heather. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan:


definisi dan klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC
Johnson, Marion. (2013). Nursing Outcomes Classification
(NOC). Sixth Edition. America: Elsevier Mosby
Kaasa, S., & Loge, J. H. (2015). Quality of life in palliative care:
principles and practice. In Cherny, N., Fallon, M., Kaasa, S.,
Portenoy, R. K., & Currow, D. C. (Eds.). (2015). Oxford
textbook of palliative medicine 5 The edition Oxford
University Press, USA
Rohmah, N., & Walid, Saiful. (2014). Proses keperawatan teori
dan aplikasidilengkapi dengan NOC-NIC dan aplikasi pada
berbagai kasus. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Anda mungkin juga menyukai