Anda di halaman 1dari 7

Perbedaan Karakteristik

PTUN dengan Peradilan


lain
Akbar Ariaji

Andre Cipto

David Manik

Dimas Nugraha

Feliks Iven

Juan Daniel

Mia Dinda

Prasetyo

Samuel Bagas
Fungsi dan Tujuan didirikan PTUN

 memberikan perlindungan terhadap hak-hak rakyat yang bersumber dari hak-


hak individu; dan memberikan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat
yang didasarkan kepada kepentingan bersama dari individu yang hidup dalam
masyarakat tersebut. (Keterangan pemerintah pada Sidang Paripurna DPR RI.
mengenai RUU PTUN tanggal 29 April 1986).
 Sarana untuk menyelesaikan konflik yang timbul antara pemerintah
(Badan/Pejabat TUN) dengan rakyat (orang perorang/badan hukum perdata),
selain upaya administratif yang tersedia
Kewenangan PTUN

 Peradilan Tata Usaha Negara adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman
bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa Tata Usaha Negara.
 Yang dimaksud dengan “rakyat pencari keadilan” adalah setiap orang baik
warga negara Indonesia maupun orang asing, dan badan hukum perdata yang
mencari keadilan pada Peradilan Tata Usaha Negara
Kekuasaan Kehakiman dilingkungan
Peradilan TUN
 Pengadilan Tata Usaha Negara (sebagai pengadilan tingkat pertama,
berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten/Kota, saat ini berjumlah 28
pengadilan);
 Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (sebagai pengadilan tingkat
banding, sekaligus dapat juga sebagai Pengadilan tingkat pertama
berdasarkan ketentuan Pasal 51 (2)&(3)), berkedudukan di Ibu Kota
Provinsi. Saat ini terdapat 4 buat PT TUN);
 kekuasaan tersebut berpuncak pada MA sebagai Pengadilan Negara
Tertingi.
PERBEDAAN PTUN DENGAN PERADILA
PERDATA
 Dalam PTUN,hakim berperan aktif untuk memperoleh kebenaran
materil,sedangkan dalam hukum acara perdata hakim memiliki peran pasif
atau menunggu.
 Dalam PTUN yang digugat adalah Badan atau Pejabat tata usaha negara
(TUN), sedangkan dalam peradilan perdata yang digugat adalah badan hukum
atau perseorangan.
 Dalam PTUN tidak ada gugatan rekonvensi (gugat balik),sedangkan dalam
peradilan perdata terdapat adanya gugat rekonvensi.
 Dalam PTUN tidak ada tuntutan pokoknya bersifat ganti rugi, sedangkan
dalam pengadilan perdata tuntutan pokoknya bisa berupa ganti rugi.
 dalam PTUN,sengketa yang di adili pada dasarnya adalah sah atau tidaknya
suatu keputusan yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat tata usaha negara
(TUN), sedangkan dalam peradilan Perdata sengketa yang di adili biasanya
berhubungan dengan kepentingan hak dari badan hukum maupun
perseorangan.
 Dalam gugatan rekonvensi itu yang digugat adalah Badan hukum perdata atau
perseorangan ,sedangkan dalam hukum acara PTUN yang digugat adalah
Badan atau Pejabat tata usaha negara (TUN) yang berkenaan dengan suatu
keputusan yang dikeluarkannya tersebut.
 Dalam hukum acara PTUN tidak mengenal ganti rugi karena ganti rugi
tersebut menyangkut sengketa tentang hak sehingga hal tersebut merupakan
kewenangan dari Peradilan umum.

Anda mungkin juga menyukai