Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN PANCASILA

WU 1024.A

PRODI D III KEBIDANAN


STIKES HANG TUAH
PEKANBARU
2021

Zarah Fathia, S.H., M.Kn.


2021
BAB I
KONSEP NEGARA
I.A. PENGERTIAN NEGARA :

• Negara (menurut KBBI) :


1) organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat;
2) kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah
yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
Kata "negara" dipakai untuk merujuk pada negara berdaulat. Tidak ada kesepakatan khusus mengenai jumlah negara di dunia
karena ada beberapa negara yang kedaulatannya masih diperdebatkan.

• Negara (menurut Harold J Laski) : suatu masyarakat yang diintegrasikan karena memiliki wewenang yang bersifat memaksa
secara sah lebih tinggi daripada individu atau kelompok-kelompok yang ada dalam negara tersebut, untuk mencapai tujuan
bersama.
• Negara (menurut Robert Mac Iver) : asosiasi yang menyelenggarakan ketertiban di dalam suatu masyarakat, dalam suatu
wilayah berdasarkan suatu sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah dan untuk maksud tersebut diberi
kekuasaan memaksa.
• Negara (menurut Riduan Syahrani SH) : organisasi (kekuasaan) yang sah, yang mempunyai rakyat, wilayah tertentu,
pemerintah yang berdaulat, dan diakui negara-negara lain di dunia.
Negara (dalam hukum internasional) merupakan salah satu badan hukum publik, sehingga termasuk subjek hukum yang dapat
melakukan perbuatan-perbuatan hukum.
Zarah Fathia, S.H., M.Kn.
2021
I.C. UNSUR-UNSUR NEGARA :
 Penduduk/Rakyat/Masyarakat (population) : semua orang yang berdomisili di suatu wilayah dan menyatakan diri ingin
bersatu.
Setiap negara harus memiliki rakyat karena rakyat lah yang menjadi subyek pemerintahan atau pengaturan dari suatu
negara. Kekuasaan negara mencakup dan menjangkau seluruh orang yang berada di dalam yurisdiksi wilayah negara
tersebut.
Orang-orang yang mendiami wilayah negara RI dapat diklasifikasikan sebagai :
o Penduduk (Indonesia) : WNI dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia (ada izin tinggalnya berupa
KITAS/KITAP) (Pasal 26 ayat (2) UUD 1945).
o Bukan penduduk (Indonesia) : orang asing yang tinggal sementara di Indonesia sesuai dengan visa yang diberikan oleh
pemerintah negara RI melalui Kantor Imigrasi (tidak memiliki KITAS/KITAP).

 Wilayah (a define territory)


Setiap negara memiliki tempat/ruang tertentu di muka bumi dan memiliki batas teritorial yang jelas atas darat, laut, udara &
angkasa diatasnya dan memiliki batas wilayah yang jelas dengan negara tetangga yang ditentukan dalam perjanjian bilateral
atau internasional.

 Pemerintah (a government) : organisasi utama yang bertindak menyelenggarakan kekuasaan dan memiliki kewenangan
secara merdeka dan bebas dari dominasi dan intervensi dari negara lain.
Setiap negara memiliki suatu organisasi yang berwenang untuk merumuskan dan melaksanakan keputusan-keputusan yang
mengikat bagi seluruh penduduknya dan seluruh orang yang berada di wilayahnya.
NKRI menganut desentralisasi berdasarkan asas otonomi daerah (Pasal 18 UUD 1945) sehingga Pemerintah Pusat
menyerahkan sebagian kekuasaan, wewenang dan tanggung jawabnya kepada Pemerintah Daerah. Zarah Fathia, S.H., M.Kn.
2021
 Kedaulatan atau pengakuan dari negara lain (sovereignty) : memperoleh pengakuan dunia internasional. wajib dipenuhi
Unsur yang ini bersifat deklaratif, artinya suatu Negara Baru memberikan pernyataan bahwa dirinya merupakan
suatu negara dan Negara Yang Sudah Berdiri Sebelumnya memberikan pengakuannya atas status kenegaraan dari
Negara Baru tersebut. Sebagai suatu negara yang berdaulat, maka ia berwenang untuk membuat peraturan
perundang-undangan yang berlaku bagi penduduknya dan orang-orang yang berada di wilayahnya dan
melaksanakan peraturan perundang-undangan tersebut dengan berbagai cara.

Kedaulatan (dalam hukum internasional) mengandung arti : kemerdekaan suatu negara terhadap negara-negara lain.
Kedaulatan (dalam hukum ketatanegaraan) mengandung arti : kekuasaan pemerintah yang tertinggi dan mutlak.

Kedaulatan dilihat dari berlakunya kedaulatan dalam negara dibedakan menjadi :


o Kedaulatan territorial : menunjukkan kekuasaan pemerintahan terhadap wilayah daratan, perairan dan udara.
o Kedaulatan personil : menunjukkan kekuasaan pemerintahan terhadap warga negara dan penduduk negara.

Kedaulatan dilihat dari ajaran tentang kedaulatan dibedakan menjadi :


o Kedaulatan hukum : yang berkuasa di dalam negara itu adalah hukum, sehingga semua tindak tanduk pemerintah harus
berdasarkan hukum, berdasarkan kesadaran hukum rakyat yang banyak.
o Kedaulatan negara : yang berkuasa di dalam negara adalah penguasa (pemerintah) negara, sehingga kehendak negara
merupakan sumber hukum yang utama yang termuat dalam hukum perundangan dan hukum adat.
o Kedaulatan rakyat : yang berkuasa di dalam negara itu adalah rakyat. Kekuasaan perundangan dipegang oleh rakyat
melalui dewan perwakilannya, oleh karenanya pembuatan peraturan perUUan harus sesuai dengan kehendak rakyat.
Zarah Fathia, S.H., M.Kn.
2021
I.B. TUJUAN NEGARA :

• Berdirinya suatu negara memiliki suatu tujuan. Tujuan negara antara negara satu dengan negara yang lainnya berbeda-beda.
Hal tersebut sesuai dengan pandangan hidup masyarakat dan landasan hidup yang bersumber pada nilai-nilai luhur negara
tersebut (di Indonesia, sumber nilai-nilai luhur tersebut adalah Pancasila) dan dipengaruhi oleh tempat, sejarah pembentukan,
dan pengaruh dari penguasa negara yang bersangkutan.

• Tujuan negara menjadi pedoman dalam menyusun hukum dan kebijakan, mengendalikan alat perlengkapan negara, serta
mengatur kehidupan rakyatnya.

• Di Indonesia, tujuan negara termuat dalam konstitusinya yaitu pada Alenia Ke-empat Pembukaan UUD NRI 1945 :
 Tujuan khusus/nasional : “.... melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ....”
 Tujuan umum : “ .... ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial .... “ => menjadi dasar politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.

Zarah Fathia, S.H., M.Kn.


2021
• Tujuan Negara Menurut Beberapa Teori :
 Teori Kesejahteraan oleh Kranenburg.
Tujuan negara adalah mewujudkan kesejahteraan warga negaranya. Negara yang menganut teori ini dapat pula disebut
sebagai Negara Kesejahteraan (Welfare State) yaitu negara yang bertujuan menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat
dengan melakukan pembangunan nasional terutama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan
sarana hukum administrasi negara yang kondusif, kompetitif, mengandung kepastian hukum, keadilan, menerapkan sistem
pemungutan pajak yang realistis, yang tepat guna dan berdaya guna.
 Teori Kedaulatan Hukum oleh Krabbe.
Tujuan negara adalah menyelenggarakan ketertiban hukum, dengan berdasarkan dan berpedoman pada hukum. Negara
yang menganut teori ini dapat pula disebut sebagai Negara Hukum (Rechtstaat) yaitu negara dimana semua lembaga
negara dan pemerintah, lembaga masyarakat, pejabat negara dan pemerintah, dan seluruh rakyat harus bertindak sesuai
dengan hukum yang berlaku. Di dalam negara hukum, kekuasaan penguasa dibatasi oleh hukum, hak-hak warga negara
dijamin sepenuhnya oleh negara, dan warga negara berkewajiban mematuhi seluruh peraturan yang ada dalam negara ybs
 Teori Perdamaian Dunia oleh Dante Alighieri.
Tujuan negara adalah mencapai perdamaian dunia sehingga perlu dibentuk satu negara di bawah satu imperium.
 Teori Kekuasaan negara oleh Lord Shang Yang.
Tujuan negara adalah berusaha mengumpulkan kekuasaan yang sebesar-besarnya. Dalam negara kekuasaan, kekuasaan
penguasa tidak terbatas terhadap warga negaranya.
 Teori Jaminan atas Hak dan Kebebasan oleh Immanuel Kant.
Tujuan negara adalah membentuk dan mempertahankan hukum supaya hak dan kemerdekaan warga negara terpelihara.
Peranan negara hanya sebagai penjaga ketertiban hukum dan pelindung hak serta kebebasan warganya.
• Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945 menyebutkan bahwa “Indonesia adalah negara hukum”.
Zarah Fathia, S.H., M.Kn.
2021
• Secara umum, setiap negara mempunyai 4 fungsi utama bagi bangsanya, yaitu :
 Fungsi pertahanan dan keamanan
Negara harus melindungi elemen negara (orang, wilayah, dan pemerintah) dari segala ancaman, hambatan, dan
gangguan, serta tantangan lain yang berasal dari internal maupun eksternal. Secara internal negara harus dapat
menjamin bahwa seluruh rakyatnya dapat hidup dengan aman. Secara eksternal negara harus menjaga
kedaulatan&pertahanan negara agar tetap utuh dan tidak diserang pihak luar.
 Fungsi pengaturan dan ketertiban (Law and Order)
Negara membuat peraturan perundang-undangan agar tercipta tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang tertib dan damai.
 Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran
Negara dengan SDA yang dimilikinya berupaya untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya agar makmur dan sejahtera,
khususnya dalam bidang ekonomi dan sosial.
 Fungsi keadilan menurut hak dan kewajiban
Negara wajib memiliki aparat penegak hukum atau badan peradilan untuk menciptakan keadilan bagi seluruh rakyatnya
tanpa diskriminasi, dan negara wajib memenuhi segala hak&kewajiban yang dimiliki oleh setiap orang dengan sebaik-
baiknya.

• Pelaksanaan fungsi-fungsi negara itu sangat bergantung pada partisipasi politik semua warga negara dan mobilisasi sumber
daya kekuatan negara.

Zarah Fathia, S.H., M.Kn.


2021
I.D. BENTUK NEGARA, BENTUK PEMERINTAHAN, DAN SISTEM PEMERINTAHAN :

• Pada umumnya, BENTUK NEGARA/STAATSVORM (dilihat dari bentuk hubungan antara kekuasaan negara dengan rakyat
dan daerah-daerahnya) dibedakan menjadi :
 Negara kesatuan/unitaris : negara yang sifatnya tunggal artinya hanya ada satu negara dan satu pemerintahan.
Daerahnya tidak terbagi-bagi dalam beberapa bagian yang berdiri sendiri yang mempunyai kekuasaan membuat UUD
sendiri (pouvoir constituant). Jadi hanya ada satu UUD/konstitusi, satu kepala negara.
Negara kesatuan dibedakan kembali menjadi dua yaitu :
o sentralisasi : jika negara kesatuan itu dibagi-bagi dalam beberapa daerah, dan pemerintahannya tetap berada dan
dikuasai langsung oleh pemerintah pusat, daerah hanya menjalankan perintah dari pemerintahan pusat.
o desentralisasi : jika negara kesatuan itu dibagi-bagi dalam beberapa daerah, dan masing-masing pemerintah daerah
mempunyai hak swatantra (hak otonomi daerah) untuk mengatur urusan rumah tangga daerahnya sendiri sesuai
dengan kebutuhan, dan pemerintah daerah juga menjalankan perintah dari pusat untuk bidang-bidang tertentu yang
menjadi urusan Pemerintah Pusat (antara lain urusan dibidang : politik luar negeri, agama, yustisi, pertahanan,
keamanan, moneter dan fiskal). Contoh : Negara Kesatuan Republik Indonesia (baca Pasal 18 UUD NRI 1945).
 Negara serikat/federal/federasi/bondstaat : negara yang wilayahnya terdiri atas negara-negara bagian yang berserikat
dalam bentuk satu negara, dan negara-negara bagiannya tidak memiliki kedudukan ke luar (tidak mempunyai kedaulatan).
Dalam negara federal terdapat dua macam pemerintahan yaitu pemerintah negara federal dan pemerintah negara-negara
bagian. Negara-negara bagian berdiri sendiri, mempunyai UUD, kepala negara dan menteri-menteri sendiri, tetapi
kedaulatannya dipegang oleh pemerintah serikat. Contoh : USA.
Dalam sejarahnya, Indonesia pernah mengalami bentuk negara serikat berdasarkan Konstitusi Republik Indonesia
Serikat pada 27-12-1949 sampai dengan 17-08-1950.

Zarah Fathia, S.H., M.Kn.


2021
UUD NEGARA RI TAHUN 1945 AMANDEMEN KE-EMPAT
SEBAGAI BASIC LAW REPUBLIK INDONESIA
• Sejarah konstitusi negara RI :
 Pada Masa Orde Lama (1945-1966) :
18 Agustus 1945 : UUD 1945 yang disahkan dalam sidang PPKI
: menggantikan Konstitusi Meiji dan Hukum Negeri Belanda
: menetapkan Indonesia sebagai Negara Kesatuan berbentuk Republik (NKRI)
27 Desember 1949 - Mei 1950 : UUD RIS 1949 (RIS sebagai persetujuan pemerintah dengan Kerajaan Belanda pada
Konperensi Meja Bundar)
: menetapkan Indonesia sebagai Negara Federasi yang tdd 16 negara bagian
17 Agustus 1950 : UUDS 1950 (saat NKRI terbentuk kembali)
: berlaku sistem pemerintahan Parlementer dan menganut Demokrasi Liberal
yang tidak sesuai dengan jiwa Pancasila
Dekret Presiden 5 Juli 1959 : memberlakukan kembali UUD 1945 yang dikukuhkan secara aklamasi
oleh DPR RI dan melalui Perpres RI No. 1/1959 pada tanggal 22 Juli 1959.

 Pada masa Orde Baru (1966-1998) :


Pemerintah menyatakan akan menjalani UUD 1945 secara murni dan konsekuen, tidak akan mengamandemen dan
apabila diamandemen harus meminta pendapat rakyat terlebih dahulu melalui referendum
Zarah Fathia, S.H., M.Kn.
2021
 Pada masa Reformasi (1998-saat ini) :
UUD 1945 telah mengalami 4 kali perubahan/amandemen (bagian pembukaan tidak diamandemen) :
I. 19 Oktober 1999 : Amandemen I
II. 18 Agustus 2000 : Amandemen II
III. 10 Nopember 2001 : Amandemen III
IV. 10 Agustus 2002 : Amandemen IV
Alasan diamandemen : karena pada masa Orde Baru kekuasaan tertinggi berada di tangan MPR dan Presiden bukan
ditangan rakyat, dan ingin menyempurnakan tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi
negara demokrasi dan negara hukum.

• Bagian-bagian UUD 1945 Amandemen Ke-IV:


1) Pembukaan/Preambule : terdiri dari 4 alenia
2) Pasal-pasal UUD : terdiri dari 16 Bab, 37 Pasal, 193 Ayat
3) Aturan Peralihan : terdiri dari 3 Pasal
4) Aturan Tambahan : terdiri dari 2 Pasal

Zarah Fathia, S.H., M.Kn.


2021
Perlu untuk dipahami dan dibedakan dengan jelas.
• BENTUK NEGARA/STAATSVORM (dilihat dari bentuk hubungan antara kekuasaan negara dengan rakyat dan daerah-
daerahnya) secara garis besar dibedakan menjadi :
 Negara kesatuan/unitaris
 Negara serikat/federal/federasi/bondstaat

• BENTUK PEMERINTAHAN (dilihat dari organisasi pelaksana jabatan pemerintahan negaranya) secara garis besar dibedakan
menjadi :
 Republik : kepala negara dan kepala pemerintahan adalah presiden yang dipilih. Dapat dibedakan menjadi : republik
absolut, republik konstitusional, dan republik parlementer. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik
Konstitusional dimana Presiden dipilih melalui pemilihan umum, dan Presiden merupakan mandataris dari MPR yang
diangkat dan diberhentikan oleh MPR serta tunduk dan bertanggung jawab kepada MPR, tidak bertanggungjawab
kepada DPR selaku parlementer. (Lihat Pasal 1 ayat (1) UUD NRI 1945).
 Kerajaan/monarki : kepala negara adalah oleh raja/ratu secara turun-temurun, sedangkan kepala pemerintahan adalah
perdana mentri. Dapat dibedakan menjadi : monarki absolut, monarki konstitusional dan monarki parlementer.
• SISTEM PEMERINTAHAN secara garis besar dibedaakan menjadi :
 Presidensial : dalam sistem ini kekuasaan eksekutif/kekuasaan menjalankan pemerintahan berada ditangan Presiden
(kepala pemerintahan/head of government), sekaligus Presiden menjadi kepala negara/head of state atau simbol
kepemimpinan negara.
 Parlementer : dalam sistem ini kepala pemerintahan/head of government adalah Perdana Menteri, sedangkan kepala
negara/head of state yang menjadi simbol kepemimpinan negara adalah Raja/Ratu/Presiden.
• Pasal 1 ayat (1) UUD NRI 1945 menyebutkan “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”.
Zarah Fathia, S.H., M.Kn.
2021

Anda mungkin juga menyukai