WU 1024.A
• Negara (menurut Harold J Laski) : suatu masyarakat yang diintegrasikan karena memiliki wewenang yang bersifat memaksa
secara sah lebih tinggi daripada individu atau kelompok-kelompok yang ada dalam negara tersebut, untuk mencapai tujuan
bersama.
• Negara (menurut Robert Mac Iver) : asosiasi yang menyelenggarakan ketertiban di dalam suatu masyarakat, dalam suatu
wilayah berdasarkan suatu sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah dan untuk maksud tersebut diberi
kekuasaan memaksa.
• Negara (menurut Riduan Syahrani SH) : organisasi (kekuasaan) yang sah, yang mempunyai rakyat, wilayah tertentu,
pemerintah yang berdaulat, dan diakui negara-negara lain di dunia.
Negara (dalam hukum internasional) merupakan salah satu badan hukum publik, sehingga termasuk subjek hukum yang dapat
melakukan perbuatan-perbuatan hukum.
Zarah Fathia, S.H., M.Kn.
2021
I.C. UNSUR-UNSUR NEGARA :
Penduduk/Rakyat/Masyarakat (population) : semua orang yang berdomisili di suatu wilayah dan menyatakan diri ingin
bersatu.
Setiap negara harus memiliki rakyat karena rakyat lah yang menjadi subyek pemerintahan atau pengaturan dari suatu
negara. Kekuasaan negara mencakup dan menjangkau seluruh orang yang berada di dalam yurisdiksi wilayah negara
tersebut.
Orang-orang yang mendiami wilayah negara RI dapat diklasifikasikan sebagai :
o Penduduk (Indonesia) : WNI dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia (ada izin tinggalnya berupa
KITAS/KITAP) (Pasal 26 ayat (2) UUD 1945).
o Bukan penduduk (Indonesia) : orang asing yang tinggal sementara di Indonesia sesuai dengan visa yang diberikan oleh
pemerintah negara RI melalui Kantor Imigrasi (tidak memiliki KITAS/KITAP).
Pemerintah (a government) : organisasi utama yang bertindak menyelenggarakan kekuasaan dan memiliki kewenangan
secara merdeka dan bebas dari dominasi dan intervensi dari negara lain.
Setiap negara memiliki suatu organisasi yang berwenang untuk merumuskan dan melaksanakan keputusan-keputusan yang
mengikat bagi seluruh penduduknya dan seluruh orang yang berada di wilayahnya.
NKRI menganut desentralisasi berdasarkan asas otonomi daerah (Pasal 18 UUD 1945) sehingga Pemerintah Pusat
menyerahkan sebagian kekuasaan, wewenang dan tanggung jawabnya kepada Pemerintah Daerah. Zarah Fathia, S.H., M.Kn.
2021
Kedaulatan atau pengakuan dari negara lain (sovereignty) : memperoleh pengakuan dunia internasional. wajib dipenuhi
Unsur yang ini bersifat deklaratif, artinya suatu Negara Baru memberikan pernyataan bahwa dirinya merupakan
suatu negara dan Negara Yang Sudah Berdiri Sebelumnya memberikan pengakuannya atas status kenegaraan dari
Negara Baru tersebut. Sebagai suatu negara yang berdaulat, maka ia berwenang untuk membuat peraturan
perundang-undangan yang berlaku bagi penduduknya dan orang-orang yang berada di wilayahnya dan
melaksanakan peraturan perundang-undangan tersebut dengan berbagai cara.
Kedaulatan (dalam hukum internasional) mengandung arti : kemerdekaan suatu negara terhadap negara-negara lain.
Kedaulatan (dalam hukum ketatanegaraan) mengandung arti : kekuasaan pemerintah yang tertinggi dan mutlak.
• Berdirinya suatu negara memiliki suatu tujuan. Tujuan negara antara negara satu dengan negara yang lainnya berbeda-beda.
Hal tersebut sesuai dengan pandangan hidup masyarakat dan landasan hidup yang bersumber pada nilai-nilai luhur negara
tersebut (di Indonesia, sumber nilai-nilai luhur tersebut adalah Pancasila) dan dipengaruhi oleh tempat, sejarah pembentukan,
dan pengaruh dari penguasa negara yang bersangkutan.
• Tujuan negara menjadi pedoman dalam menyusun hukum dan kebijakan, mengendalikan alat perlengkapan negara, serta
mengatur kehidupan rakyatnya.
• Di Indonesia, tujuan negara termuat dalam konstitusinya yaitu pada Alenia Ke-empat Pembukaan UUD NRI 1945 :
Tujuan khusus/nasional : “.... melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ....”
Tujuan umum : “ .... ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial .... “ => menjadi dasar politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
• Pelaksanaan fungsi-fungsi negara itu sangat bergantung pada partisipasi politik semua warga negara dan mobilisasi sumber
daya kekuatan negara.
• Pada umumnya, BENTUK NEGARA/STAATSVORM (dilihat dari bentuk hubungan antara kekuasaan negara dengan rakyat
dan daerah-daerahnya) dibedakan menjadi :
Negara kesatuan/unitaris : negara yang sifatnya tunggal artinya hanya ada satu negara dan satu pemerintahan.
Daerahnya tidak terbagi-bagi dalam beberapa bagian yang berdiri sendiri yang mempunyai kekuasaan membuat UUD
sendiri (pouvoir constituant). Jadi hanya ada satu UUD/konstitusi, satu kepala negara.
Negara kesatuan dibedakan kembali menjadi dua yaitu :
o sentralisasi : jika negara kesatuan itu dibagi-bagi dalam beberapa daerah, dan pemerintahannya tetap berada dan
dikuasai langsung oleh pemerintah pusat, daerah hanya menjalankan perintah dari pemerintahan pusat.
o desentralisasi : jika negara kesatuan itu dibagi-bagi dalam beberapa daerah, dan masing-masing pemerintah daerah
mempunyai hak swatantra (hak otonomi daerah) untuk mengatur urusan rumah tangga daerahnya sendiri sesuai
dengan kebutuhan, dan pemerintah daerah juga menjalankan perintah dari pusat untuk bidang-bidang tertentu yang
menjadi urusan Pemerintah Pusat (antara lain urusan dibidang : politik luar negeri, agama, yustisi, pertahanan,
keamanan, moneter dan fiskal). Contoh : Negara Kesatuan Republik Indonesia (baca Pasal 18 UUD NRI 1945).
Negara serikat/federal/federasi/bondstaat : negara yang wilayahnya terdiri atas negara-negara bagian yang berserikat
dalam bentuk satu negara, dan negara-negara bagiannya tidak memiliki kedudukan ke luar (tidak mempunyai kedaulatan).
Dalam negara federal terdapat dua macam pemerintahan yaitu pemerintah negara federal dan pemerintah negara-negara
bagian. Negara-negara bagian berdiri sendiri, mempunyai UUD, kepala negara dan menteri-menteri sendiri, tetapi
kedaulatannya dipegang oleh pemerintah serikat. Contoh : USA.
Dalam sejarahnya, Indonesia pernah mengalami bentuk negara serikat berdasarkan Konstitusi Republik Indonesia
Serikat pada 27-12-1949 sampai dengan 17-08-1950.
• BENTUK PEMERINTAHAN (dilihat dari organisasi pelaksana jabatan pemerintahan negaranya) secara garis besar dibedakan
menjadi :
Republik : kepala negara dan kepala pemerintahan adalah presiden yang dipilih. Dapat dibedakan menjadi : republik
absolut, republik konstitusional, dan republik parlementer. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik
Konstitusional dimana Presiden dipilih melalui pemilihan umum, dan Presiden merupakan mandataris dari MPR yang
diangkat dan diberhentikan oleh MPR serta tunduk dan bertanggung jawab kepada MPR, tidak bertanggungjawab
kepada DPR selaku parlementer. (Lihat Pasal 1 ayat (1) UUD NRI 1945).
Kerajaan/monarki : kepala negara adalah oleh raja/ratu secara turun-temurun, sedangkan kepala pemerintahan adalah
perdana mentri. Dapat dibedakan menjadi : monarki absolut, monarki konstitusional dan monarki parlementer.
• SISTEM PEMERINTAHAN secara garis besar dibedaakan menjadi :
Presidensial : dalam sistem ini kekuasaan eksekutif/kekuasaan menjalankan pemerintahan berada ditangan Presiden
(kepala pemerintahan/head of government), sekaligus Presiden menjadi kepala negara/head of state atau simbol
kepemimpinan negara.
Parlementer : dalam sistem ini kepala pemerintahan/head of government adalah Perdana Menteri, sedangkan kepala
negara/head of state yang menjadi simbol kepemimpinan negara adalah Raja/Ratu/Presiden.
• Pasal 1 ayat (1) UUD NRI 1945 menyebutkan “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”.
Zarah Fathia, S.H., M.Kn.
2021