Anda di halaman 1dari 13

Perspektif,Dampak,

Asumsi
Dan Pemetaan Pohon Konflik
Pandangan Tradisional.
Tentang Konflik, Beranggapan bahwa konflik dapat dihindari.
konflik dapat mengacaukan organisasi dan mencegah
Pandangan pencapaian tujuan yang optimal. Oleh karena itu, untuk
mencapai tujuan yang optimal, konflik harus
tradisional & dihilangkan. Konflik biasanya disebabkan oleh
kesalahan Pimpinan/ Kepemimpinan dalam merancang
Modern dan memimpin organisasi.

Tugas Utama menghilangkan Konflik :


PEMIMPIN/PIMPINAN/SISTEM KEPEMIMPINAN

Pandangan modern.
menganggap bahwa Konflik tidak dapat dihindari. Hal ini disebabkan banyak
faktor, antara lain struktur organisasi, perbedaan tujuan, persepsi, nilai-nilai,
dan sebagainya.

Konflik dapat mengurangi kinerja organisasi dalam berbagai tingkatan. Jika


terjadi konflik, Pimpinan sebagai pihak yg bertugas mengelola konflik
sehingga tercipta kinerja yang optimal untuk mencapai tujuan bersama
Konflik DILIHATDARIDAMPAK

Fungsional & Infungsional


Konflik fungsional adalah apabila dampak terjadinya konflik dapat
memberikan manfaat atau benefit untuk organisasi,Lembaga,
Komunitas etc.
(TERKONTROL & DIKELOLA DENGAN BAIK).
Contoh : konflik fungsional adalah persaingan antara karyawan atau
persaingan antara kelompok karyawan dengan pimpinan untuk
membuktikan skill mereka dan juga konflik berupa persaingan untuk
menjadi yang terbaik antara bagian atau divisi dalam organisasi.

Konflik Infungsional adalah konflik yang dampak terjadinya tidak memberikan


manfaat ataupun benefit untuk jalannya dan berlangsungnya organisasi.
Konflik seperti ini memberikan kerugian terhadap individu ataupun organisasi.
(TIDAK TERENCANA, TIDAK DIKELOLA DAN DIKONTROL DENGAN BAIK)
Sumber Penyebab Konflik
Menurut Ramlan Surbakti

Kemajemukan Horizontal
- Kultural : Suku Bangsa, Daerah, Ras,Agama
- Sosial : Petani, Buruh, Pedagang, PNS, TNI

Kemajemukan Vertikal
- Struktur Masyarakat Yang Terpolarisasi menurut
kepemilikan Kekayaan, Pengetahuan, dan Kekuasaan
Teori Fungsionalisme Structural (Marxian)
Marxian Theory of Conflict.
Marx menyatakan pada intinya konflik terjadi
karena kegiatan produksi (materi) dimana si
pemilik modal menindas buruh. Sehingga
terjadilah pertarungan antar kelas Borjuis dan
Proletar.
VS.

4 Asumsi Dasar Teori Konflik


4 Asumsi Dasar Teori Konflik
Dalam Teori konflik dinyatakan bahwa masyarakat cenderung melakukan pertentangan atau konflik diantara individu
dengan individu, kelompok dengan kelompok atau pun sebaliknya kelompok dengan individu

1 2 3 4
Setiap Setiap Setiap Setiap
masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat
kapan saja kapan saja kapan saja kapan saja
tunduk pada memelihara menyumbang dipaksa untuk
perubahan. perpecahan. perpecahan. tidak taat pada
system
konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri
Strategi penyelesaian konflik

Kemasan alternatif strategi ini didasarkan atas perubahan karakter-


karakter akibat konflik antar kelompok.
 Strategi Penghindaran.
 Strategi Difusi (Meredakan Ketegangan).
 Strategi Pengendalian (controlling)
 Strategi Konfrontasi.
Pendekatan Struktural
Fungsional
(Konsensus)
Pendekatan konsensus berasumsi masyarakat
mencakup bagian bagian
yg berbeda fungsi tetapi saling berhubungan satu
sama lain secara fungsional'.

Pendekatana Konsensus Masyarakat terintegrasi karena adanya kesepakatan


berpendapat bahwa aturan Bersama & adanya aturan aturan yang di sebur norma
kebudayaan suatu masyarakat, norma sosial untuk mengatasi perbedaan pendapat di
atau struktur, menentukan antara mereka. Norma norma sosial inilah yang
perilaku anggotanya, membentuk sebuah struktur sosial
menyalurkan tindakan-tindakan
mereka dengan cara-cara
tertentu yang mungkin ber beda
dari masyarakat yang lain.
Konsensus Dalam demokrasi konsensus setiap warga
diasumsikan sebagai individu yang merupakan

dalam
agen rasional dan mandiri yang akan memberikan
respon yang seragam dalam menanggapi keadaan
yg diasumsikan sama, --sejauh tidak ada bias-- baik

Demokrasi
dalam bentuk hegemoni, delusi, ataupun
parsialitas informasi (2012: xxiii).

Karenanya dalam menghadapi perbedaan dan


konflik, maka individu diyakini akan merespon
dengan berupaya mencari kesepakatan atau
konsensus yang disepakati Bersama.

SOSIALISASI
“Kepentingan” & “Kekuasaan”
Teori konsensus
Memandang norma dan nilai sebagai landasan
masyarakat, memusatkan perhatian pada
keteraturan sosial berdasarkan atas
kesepakatan diam-diam dan memandang
perubahan sosial terjadi secara lambat dan
teratur.

Teori konflik,
Menekankan pada dominasi kelompok sosial
tertentu oleh kelompok lain, melihat
keteraturan sosial didasarkan atas manipulasi
dan control oleh kelompok dominan dan
memandang perubahan sosial terjadi secara
cepat dan menurut cara yang tak teratur ketika
kelompok-kelompok subordinat
menggulingkan kelompok yang semula
dominan
KONSENSUS Prinsip Dasar = Bergaining
Kesedian semua pihak yang terlibat konflik untuk mengurangi tuntutannya sendiri dan menerima bagian dari
tuntutan pihak lain

  
Kalah - Kalah Menang-menang
Kalah - Menang
Zero Sum Game Winner Takes All Win- win Solution

KONSENSUS

Melalui konsensus nilai-nilai dan norma-norma yang dipaksakan itulah masyarakat dapat dipersatukan dan dikendalikan
sehingga tidak terjadi konflik yang mengarah kepada kehancuran. - Dahrendorf

Anda mungkin juga menyukai