01 - KP Air New
01 - KP Air New
AIR
FeriWIADNYANI
A .A.ISTRI SRI Kusnandar, TPG 511 (Kimia Pangan)
Materi Kuliah
Standar Kompetensi Sub Pokok bahasan
Mahasiswa mampu mem- Air dalam bahan pangan
bedakan sifat-sifat air dan Struktur air
peranannya dalam bahan Sifat fisikokimia air
pangan Interaksi air dengan zat
terlarut
Aktivitas air dan tekanan
uap air
Isoterm sorpsi air (ISA)
dan kaitannya dengan
keawetan bahan pangan
Hot Water
Air spreader
(for better mixing and
temperature
distribution)
Physical Constants
Molecular weight 18.0153
Melting point at 1 atm 0.0oC
Boiling point at 101.3 kPa atm 100oC
Heat of fusion at 0oC 6.012 kJ (1.436 kcal)/mol
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Feri Kusnandar, TPG 511 (Kimia Pangan)
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Water – Solute Interactions
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Ikatan Hidrogen Air
Ikatan Hidrogen terbentuk karena
sifat elektropositif dari atom H
dan elektronegatif dari O
Besarnya energi ikatan hidrogen
adalah sebesar 10% dari ikatan
kovalen (10 Kcal/mol).
Adanya ikatan H menyebabkan
air mempunyai titik didih yang
tinggi (100oC, pada 1 atm) dan
bersifat mengalir
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Feri Kusnandar, TPGKimia Pangan
511 (Kimia Pangan)
Sifat Fisik Es
Struktur: Hexagonal (1
molekul H2O dapat
mengikat 4 molekul H2O
yang berdekatan)
Densitas: 0.92 g/ml
(mengapung dalam air)
Volume: 1/11 kali lebih
besar dibandingkan air
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Mendefinisikan Air
Kadar air: Menggambarkan kandungan air yang
terdapat dalam bahan pangan (dalam persen).
Tidak menggambarkan aktivitas biologisnya.
Kelembahan relatif (RH): Menggambarkan
kandungan air di udara (dalam persen).
Aktivitas air (Aw): menggambarkan derajat
aktivitas air dalam bahan pangan, baik reaksi
kimia maupun biologis. Nilai: 0 – 1 (tanpa
satuan). Aw=1 (air murni)
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Derajat Keterikatan Air
Air yang terikat secara fisik
Air kapiler: air terikat dalam rongga-rongga
jaringan kapiler yang halus dari bahan pangan.
Air terlarut: Air seakan-akan larut dalam bahan
padat, contoh air gula, air garam.
Air adsorbsi: Terikat pada permukaan. Daya
ikatnya lemah dan mudah terlepas
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Derajat Keterikatan Air
Air yang terikat secara kimia
Air konstitusi: Terikat pada senyawa lain
(bagian dari senyawa lain), seperti pada
protein, karbohidrat. Bila terurai maka akan
keluar air (proses hidrolisis)
Air kristal: air terikat sebagai molekul dalam
bentuk H2O. Contoh CaSO4.5H2O
Air bebas (mobile or Free Water)
Mempunyai sifat air normal. Mudah terlepas
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Air Dalam Bahan Pangan
Tipe 1:
Air terikat yang sebenarnya
Molekul air yang terikat pada molekul lain melalui
ikatan hidrogen.
Molekul air membentuk hidrat dengan molekul-
molekul lain yang mengandung atom O dan N,
seperti karbohidrat, protein dan garam.
Tidak dapat membeku, sebagian dapat
dihilangkan dengan pengeringan
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Air Dalam Bahan Pangan
Tipe 2:
Molekul-molekul air membentuk ikatan
hidrogen dengan molekul air lain, terdapat
pada mikrokapiler.
Sifatnya berbeda dari air murni.
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Air Dalam Bahan Pangan
Tipe 3:
Air yang secara fisik terikat dalam jaringan
matriks bahan, seperti membran, kapiler,
serat, dll.
Bersifat sebagai air bebas.
Mudah diuapkan dan dapat dimanfaatkan
untuk pertumbuhan mikroba dan media bagi
reaksi-reaksi kimiawi.
Apabila dihilangkan, kadar air bahan akan
mencapai 12-25% dengan Aw ~ 0.8
/ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Air Dalam Bahan Pangan
Tipe 4:
Air yang tidak terikat dalam jaringan suatu
bahan.
Bersifat air murni (air biasa) dengan keaktifan
penuh.
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Aktifitas Air (Aw)
Aktifitas air paling umum digunakan sebagai kriteria
untuk keamanan pangan dan kualitas pangan.
Air tidak terdistribusi secara merata (homogen)
dalam bahan pangan: derajat keterikatan berbeda-
beda
Aktifitas air merupakan indeks yang lebih baik dari
kadar air untuk pertumbuhan mikroba, karena
mikroba hanya dapat menggunakan air bebas untuk
pertumbuhannya.
Nilai Aw: 0.0 - 1.0 (tanpa satuan). Aw=0 (absolutely
dry); Aw=1 (pure water)
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Nilai Aktivitas Air pada
Beberapa Bahan Pangan
Bahan pangan Aw
Daging, ikan, buah 1.00 – 0.95
Sirup buah, skm 0.87 – 0.80
Selai buah 0.80 – 0.75
Susu bubuk 0.2
Roti 0.72
Ready-to-eat cereal 0.30
Dried fuit 0.62
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Kadar Air dan Aktivitas Air pada
Beberapa Bahan Pangan
Pangan Kadar air (%) Aw
Es pada 0oC 100 1.00
Daging segar 70 0.985
Roti 40 0.96
Tepung 14.5 0.72
Makaroni 10 0.45
Potato chips 1.5 0.08
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Mengapa Aw penting?
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Pentingnya Aktivitas Air (Aw)
Mempengaruhi pertumbuhan mikroba
Pada Aw rendah (<0.6): Menghambat pertumbuhan
mikroba
Pada Aw tinggi (>0.6): mikroba tumbuh (semakin
tinggi Aw, semakin mudah mikroba tumbuh)
Mempengaruhi keawetan produk pangan
Produk pangan dengan Aw>0.95 mudah rusak
Mempengaruhi tingkat resiko keamanan produk
pangan
Semakin tinggi Aw, semakin beresiko
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Hubungan Antara Aktivitas Air Dengan Pertumbuhan
Mikroba Pada Berbagai Produk Pangan
Most bacteria, some yeasts, aw Fresh meat, fish, vegetables, etc. Foods with
pathogenic and spoilage organisms >0.95 <40% (w/w) sucrose or <7%(w/w) NaCl
Most cocci, lactobacilli, some molds, Salmonella Bread, cooked sausages, medium
lactic acid bacteria is major spoilage flora 0.91-0.95 aged cheese
Microbial growth
Most yeasts, mycotoxin-producing molds, Salami, old cheese, foods with 65% (w/w)
0.87-0.90 sucrose or 15% NaCl
spoilage often by molds and yeast
Dried beef, sweet condensed milk,
Staphylococcus aureus may grow >0.86 cereals with 15% water
Most mold, no growth of pathogenic bacteria Jam, marmalade, old salami, foods
0.80-0.87 with 26% (w/w) NaCl
Gr
Xerophilic mold 0.65-0.75 Caramels, honey
Osmophilic yeast
0.60-0.65 Breakfast cereals, snack foods,
food powders
No
growth <0.65
Water Activity
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Example of the effect of Aw on
growth of microorganism
Genera m.o. which grow
Aw Typical food items
under this Aw
Fresh foods and meats, breads,
Pseudomonas, Escherchia,
0.95-1.00 approximately 40% sucrose, 8%
Proteus, Bacillus, Klebsiella
NaCl
Medium cheeses, cured meat Salmonella, Vibrio, Serratia,
0.91-0.95 (ham), retail fruit juice concen- Lactobacillus, yeast –
trate, 55% sucrose, 7% NaCl Rhodotorula
Fermented hard sausage, dry Most yeast – Candida,
0.87-0.91 cheese, margarine, 65% sucrose, Torulopsis, Hansenula,
15% NaCl Micrococcus
Commercial fruit juice concentrate,
Saccharomyces, mycotoxi-
chocolate syrup, maple amd fruit
0.80-0.87 genic penicilia, Staphylo-
syrup, flour, fruit cake, fondants,
coccus aureus
high-ratio cake
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Example of the effect of Aw on
growth of microorganism
Genera m.o. which grow
Aw Typical food items
under this Aw
Fruit and berry preserves,
Halophilic bacteria, mycoto-
0.75-0.80 marma-lade, marshmallows, meat
xigenic, Aspergillus sp.
jerky
Rolled oats, fudge, raisins, fruit Xerophilic molds (Aspergillus
0.65-0.75
preserves, molasses, nuts candidus, A. chevalieri)
Dried fruit (<20% water), toffee, Osmophilic yeasts, molds,
0.60-0.65
caramels, honey Monascus bisporus
0.50-0.60 Pasta (12% water), spices No microbial growth
0.40-0.50 Whole egg powder (5% water) No microbial growth
0.30-0.40 Cookies, crackers, bread crusts No microbial growth
Whole milk powder, dried vege-
0.20-0.30 tables, ready-to-eat cereals, hard No microbial growth
cookies
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Aktivitas Air vs
pertumbuhan mikroba
Bakteri (0.91)
Bakteri halofilik (0.75)
Khamir (0.88)
Khamir osmofilik (0.60)
Kapang (0.80)
Kapang Serofilik (0.65)
Mikroorganisme Suhu pH Aw
°C
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Aw vs pH
Aw kritis: 0.85
Clostridium botulinum
pH kritis: 4.6
Resiko bahan pangan:
Resiko rendah (low risk): pH<4.6, Aw<0.85
Produk kering dengan pH rendah
Resiko sedang (medium risk): pH<4.6, Aw>0.85 atau
pH>4.6, Aw<0.85
Asinan, daging kering, ikan asin, biskuit
Resiko tinggi (high risk): pH>4.6, Aw>0.85 (low acid
food)
Mie basah, daging/ayam segar, bakso, susu
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Pentingnya Aktivitas Air (Aw)
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Pentingnya Aktivitas Air (Aw)
Mempengaruhi reaksi kimia
Oksidasi lemak
Reaksi kecoklatan non-enzimatis (reaksi
Maillard)
Reaksi enzimatis
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Pentingnya Aktivitas Air (Aw)
Dalam pengolahan pangan
Proses pengeringan
Proses pemekatan
Proses rehidrasi
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Prinsip Penentuan Umur Simpan
Berdasarkan Model Kadar Air Kritis
Untuk produk pangan yang relatif mudah rusak akibat
penyerapan kadar air dari lingkungan. Misal: Biskuit, chips
Kerusakan produk didasarkan semata-mata pada
kerusakan produk akibat menyerap air dari udara luar
hingga mencapai batas yang tidak dapat diterima secara
organoleptik.
Kadar air pada kondisi dimana produk pangan mulai tidak
dapat diterima secara organoleptik disebut Kadar Air
Kritis. Batas penerimaan tersebut didasarkan pada
standar mutu organoleptik yang spesifik untuk setiap jenis
produk.
Waktu yang diperlukan oleh produk untuk mencapai kadar
air kritis menyatakan umur simpan produk
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Sensitivitas Produk Pangan Kering
Terhadap Perubahan Kadar Air
Produk-produk “kering”:
- sensitif terhadap perubahan kadar air
- mempunyai karakteristik k.a. kritis :
k.a. produk (maksimum) dimana mutu
produk masih diterima.
Contoh :
Biskuit (kadar air 2% pd RH 10%) pada kondisi RH
penyimpanan tertentu :
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)
Terima kasih
ITP/Kimia
Feri Kusnandar, Pangan
TPG 511 (Kimia Pangan)