Infeksi Pada Kehamilan TORCH Hepatitis B Dan Malaria
Infeksi Pada Kehamilan TORCH Hepatitis B Dan Malaria
• Fase Akut
�biasanya pasien merasa tidak enak badan,
anorexia, mual, muntah, nyeri perut pada
kuadran kanan atas, demam, sakit kepala,
myalgia, rash pada kulit, arthralgia dan
arthritis, dan urin berwarna gelap, gejala-
gejala ini dapat terjadi 1 sampai 2 hari
sebelum fase ikterik
Fase ikterik
�ditandai dengan sklera menjadi kuning
dengan waktu rata-rata 90 hari sejak
terinfeksi sampai menjadi kuning
PENATALAKSANAAN
�Pada saat kehamilan
�Ketika kontak seksual dengan penderita
hepatitis B terjadi dalam 14 hari
�Berikan vaksin VHB
Wanita hamil dengan carrier VHB dianjurkan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
∙ Tidak mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan hepatotoksik seperti
asetaminophen
∙ Jangan mendonorkan darah, organ tubuh, jaringan tubuh lain atau semen
∙ Tidak memakai bersama alat-alat yang dapat terkontaminasi darah
seperti sikat gigi, alat cukur dan sebagainya.
∙ Memberikan informasi pada ahli anak, kebidanan dan laboratorium
bahwa dirinya penderita hepatitis B carrier.
� Pastikan bayinya mendapatkan HBIg saat lahir, vaksin hepatitis B dalam
1 minggu setelah lahir, 1 bulan dan 6 bulan kemudian
PADA SAAT PERSALINAN
� Pada ibu hamil dengan Viral Load tinggi dapat
dipertimbangkan pemberian HBIG atau
lamivudin pada 1 – 2 bulan sebelum persalinan.
� Persalinan sebaiknya jangan dibiarkan
berlangsung lama
� Persalinan pada ibu hamil dengan titer VHB
tinggi (3,5 pg/ml) atau HbsAg positif, lebih
baik seksio sesarea.
� Demikian juga jika persalinan yang lebih dari
16 jam pada pasien pengidap HbsAg positif
MALARIA
MALARIA
�Malaria merupakan infeksi parasit yang
disebabkan oleh empat spesies
plasmodium yang mengenai manusia,
vivax, ovale, malariae dan falciparum
PATOFISIOLOGI
� Malaria ditularkan ketika nyamuk yang
mengandung plasmodium menghisap darah
manusia sehingga terjadi perpindahan
sporozoit plasmodium dari air ludah
nyamuk ke jaringan kapiler darah manusia.
� Gejala malaria terutama disebabkan oleh
terserangnya eritrosit serta respon inflamasi
oleh tubuh. Infeksi malaria menyebabkan
terjadinya sintesis immunoglobulin
RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI
MALARIA SELAMA KEHAMILAN
�Wanita hamil memiliki resiko terserang
malaria falciparum lebih sering dan lebih
berat dibandingkan wanita tidak hamil
�Konsentrasi hormon progresteron yang
meningkat selama kehamilan berefek
menghambat aktifasi limfosit T terhadap
stimulasi antigen. Selain itu efek
imunosupresi kortisol juga berperan dalam
menghambat respon imun
MANIFESTASI KLINIS
�serangan yang berulang dari menggigil,
demam tinggi dan berkeringat pada saat
turunnya demam, perasaan tidak nyaman
dan malaise
�sakit kepala, mual, muntah dan diare
KOMPLIKASI TERHADAP IBU DAN
JANIN
�Anemia
�Bayi lahir mati
�BBLR
�Malaria kongenital
�Malaria serebral
DIAGNOSIS
�Diagnosis pasti dengan pemeriksaan
mikroskopik
�Namun selama kehamilan densitas parasit
rendah dan parasit berkumpul di plasenta,
yang berbahaya baik terhadap ibu dan
janin
�Rapid diagnostik test
PENATALAKSANAAN
�Terapi pada spesies non-falciparum
Cloroquin (25 mg/kg BB) aman diberikan
pada semua trisemester
�Terapi Infeksi Falciparum
�artemisin based combination therapy
(ACT) efektif pada trisemester kedua dan
tiga dan digunakan sebagai terapi lini
pertama sesuai dengan guideline dari
WHO
KEMOPROFILAKSIS
�berguna menurunkan anemia maternal dan
berat lahir rendah
�Klorokuin, hidroksiklorokuin dan
meflokuin
THANK YOU