Anda di halaman 1dari 19

Jual Beli (Online)

Kelompok 2
Anggota kelompok

J U A L B EL I
(O NL INE )

Zulfikri Rosyid Atifatur Rohmaniyah Bayu Sutyiono


20108020041 20208020042 20108020043

Muhandis Difaiy Aziz Ainun Maksura


20108020044 20108020045
Pokok Definisi Jual Beli

Bahasan
Dasar Hukum Jual Beli

Objek Jual Beli


J U A L B EL I
(O NL INE )

Rukun dan Syarat Jual Beli

Macam-macam Jual Beli

Jual Beli Fasid dan Bathil


Definisi Jual Beli

Apa itu Jual Beli?


J U A L B EL I
(O NL INE )
Menurut Menurut
Bahasa & Istilah Hukum Syarak
Menurut bahasa jual beli tukar menukar sesuatu dengan sesuatu, Menurut hukum syarak, jual beli mempunyai arti menukarkan
J U A L B EL I
(O NL INE ) menurut istilah jual beli adalah suatu transaksi tukar menukar harta dengan harta lain yang sama-sama dapat dimanfaatkan
barang atau harta yang mengakibatkan pemindahan hak milik dengan suatu ijab kabul serta menurut cara yang diperbolehkan.
sesuai dengan Syarat dan Rukun tertentu Atau juga dapat diartikan menukarkan barang dengan barang
atau barang dengan uang, dengan jalan melepaskan hak milik
dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan.
Dalam Kitab Kifayatul Ahyar disebutkan Definisi Jual beli
berdasarkan pendapat bahasa ialah: “memberikan sesuatu
karena ada pemberian (imbalan tertentu)”
Jual Beli Online?
J U A L B EL I
(O NL INE )
Jual Beli Online

Menurut Alimin Pengertian lain Pengertian lain


“satu set dinamis teknologi, Jual beli Online ialah “sebuah
Jual beli via internet yaitu sebuah
aplikasi dan proses bisnis yang akad jual beli yang dilakukan
akad jual beli yang dilakukan
menghubungkan perusahaan, dengan menggunakan sarana
J U A L B EL I dengan menggunakan sarana
konsumen, komunitas tertentu eletronik (internet) baik berupa
O N LINE eletronik baik berupa barang
melalui transaksi elektronik dan barang maupun berupa jasa)”
maupun berupa jasa
perdagangan barang, pelayanan
dan informasi yang dilakukan
secara elektronik”
Dasar Hukum
Jual Beli
Konvensional
J U A L B EL I
(O NL INE ) dan Online
A. Dasar Hukum Jual Beli
QS. Al Baqarah : 282 QS. Al Baqarah : 275
Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan
QS An Nisa : 29 seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang
demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan
J U A L B EL I
riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
(O NL INE ) mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari
Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya
dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya
B. Dasar Hukum Jual Beli dalam
Perspektif Islam
Dari Manhaj dan Kaidah Fiqhiyah Dihukumi Haram apabila :
Jual beli Online dihukumi boleh karena terdapat dalil al-qur’an bahwa 1. Barang atau jasa yang menjadi obyek transaksi ialah: barang yang
J U A L B EL I
dalam Islam jual beli itu diperbolehkan diharamkan seperti narkoba, video porno, online sex, dan situs-situs
(O NL INE )
yang bisa membawa pengunjung ke dalam perzinaan,
Jual Beli Online : Halal
2. Melanggar perjanjian atau mengandung unsur penipuan, sebagaimana
Rasulullah : halal selagi suka sama suka. Jual beli atau berbisnis seperti
firman Allah yang terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 275
melalui online memiliki dampak positif karena dianggap praktis, cepat,
dan mudah
Objek Jual
Beli
Semua benda bergerak dan tidak bergerak, berwujud
maupun tidak berwujud baik menurut tumpukan, berat,
ukuran, dan timbanganya
J U A L B EL I
(O NL INE )

Yang tidak diperkenankan


untuk diperjualbelikan

• Benda atau barang orang lain.


• Barang yang tidak diperkenankan oleh Undang -
Undang seperti jual beli narkotika.
• Bertentangan dengan ketertiban kesusilaan yang baik.
Rukun dan Syarat Jual Beli
Rukun
Jual Beli
J U A L B EL I Pendapat ulama Hanfiah Pendapat Jumhur Ulama’
(O NL INE )
• Ijab • Akidain (penjual dan pembeli)

• Qobul • Ada barang yang dibeli.

• Sighat ( lafad ijab dan qabul)

• Ada nilai tukar pengganti barang


Syarat Jual Beli
Syarat jual beli harus sesuai rukun jual beli

Akidain (penjual dan pembeli) Ada nilai tukar pengganti barang


Syarat orang yang sedang berakad antara lain berakal maksudnya orang Syarat nilai tukar (harga barang), tergolong unsur yang mendasar dalam
gila atau belum . Orang yang belum mumayiz tidak sah dan yang jual beli ialah nilai tukar, dan kebanyakan manusia memakai uang.
mengerjakan akad tersebut harus orang yang berbeda Terkait dengan nilai tukar Para ulama fiqih membedakan al-staman
dengan al-si’r. staman ialah harga pasar yang berlaku di tengah-tengah
J U A L B EL I masyarakat, al-sir ialah modal barang yang seharusnya diterima semua
(O NL INE )
Sighat ( lafad ijab dan qabul) pedagang sebelum dijual ke konsumen
Syarat yang berhubungan dengan ijab dan qabul, semua ulama sepakat
unsur utama dalam jual beli yakni kerelaan kedua belah pihak. Kerelaan
kedua belah pihak dapat dilihat dari ijab dan qabul

Ada barang yang dibeli


Syarat barang yang diperjual belikan (ma’qud alaih), antara lain: barang
ada atau tidak ada di tempat tapi penjual menyatakan kesanggupannya
untuk mengadakan barang tersebut, dapat berfungsi atau difungsikan
Macam-Macam
Jual Beli
A. Ditinjau dari Benda yang Dijadikan Obyek Jual
Beli
• Jual beli benda yang kelihatan
Pada waktu mengerjakan akad jual beli benda atau
barang yang diperjualbelikan ada di depan penjual dan
pembeli. Hal ini lazim dilaksanakan masyarakat
J U A L B EL I
(O NL INE ) Umum

2. Jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya


dalam perjanjian
Jual beli salam (pesanan) atau tidak tunai (kontan)

3. Jual beli benda yang tidak ada serta tidak


bisa dilihat
Jjual beli yang dilarang oleh agama Islam, sebab
barangnya tidak pasti atau masih gelap, sehingga
dikhawatirkan barang tersebut diperoleh dari curian
atau barang titipan yang akibatnya dapat
memunculkan kerugian diantara pihak
Macam-Macam
Jual Beli
B. Ditinjau dari Sisi Obyek Jual Beli

Bai’ al-muqayadhah
Jual beli barang dengan barang, atau yang lazim disebut dengan
barter
J U A L B EL I
(O NL INE )
Ba’i al-muthlaq
Jual beli barang dengan barang lain secara tangguh atau menjual
barang dengan saman secara mutlaq

Ba’i al-sharf
Menjualbelikan saman (alat pembayaran) dengan tsaman
lainnya, seperti rupiah, dolar atau alat-alat pembayaran lainnya
yang berlaku secara umum.

Ba’i as-salam
Dalam hal ini barang yang diakadkan bukan berfungsi sebagai
mabi’ melainkan berupa dain (tangguhan) sedangkan uang yang
dibayarkan sebagai saman, bisa jadi berupa ‘ain bisa jadi berupa
dain namun harus diserahkan sebelum keduanya berpisah
Macam-Macam
Jual Beli
C. Ditinjau dari Pelaku Akad

Akad Jual Beli dengan Lisan


akad yang dilaksanakan oleh kebanyakan orang, bagi orang bisu
diganti dengan isyarat yang merupakan pembawaan alami dalam
menampakkan kehendak, dan yang dipandang dalam akad ialah
J U A L B EL I
(O NL INE ) maksud atau kehendak dan Definisi, bukan pembicaraan dan
pernyataan

Penyampaian akad jual beli melewati utusan,


perantara, tulisan
Jual beli seperti ini sama dengan ijab kabul dengan ucapan,
misalnya JNE TIKI dan lain sebagainya

Jual beli dengan tindakan (saling


memberikan) atau mu'athah
mengambil dan menyerahkan barang tanpa ijab dan qabul
Jual Beli Fasid Contoh Jual Beli Fasid

dan Bathil Jual beli dari orang yang masih dalam proses tawar-
menawa
Apabila ada dua orang masih tawar menawar atas sesuatu barang,
A. Jual Beli Fasid maka terlarang bagi orang lain untuk menawar ataupun membeli
barang tersebut, sebelum penawar pertama memutuskan untuk
membeli atau tidak membeli barang yang ditawar tersebut

Jual beli dengan menghadang dagangan di luar


Prof. Dr. H. Amir Syarifuddin
J U A L B EL I
(O NL INE ) Fasid adalah kebalikan dari shah. Pengertian fasid hanya berlaku
kota/pasar
dikalangan ulama hanafiyah; itupun hanya dalam bidang muamalat, Menguasai barang sebelum sampai ke pasar agar dapat membelinya
tidak dalam bidang ibadat denga harga murah, sehingga ia kemudian bisa menjual di pasar
dengan harga yang juga lebih murah dari penjual lainnya yang ada di
pasar
Jual Beli Fasid : Mazhab Hanafi
Jual beli yang dilegalkan pada dasarnya, tetapi tidak legal Menjual barang dengan memborong untuk ditimbun
darisegisifatnya, serta barang dan harga berhak dimiliki karena (ihtikaar)
terjadinya serah terima
Menimbun barang untuk dijual dan didapatkan keuntungannya ketika
Jual beli fasid adalah semua jenis jual beli yang disyaratkan aslinya barang tersebut menjadi langkah dengan memanfaatkan ketidakstabilan
bukan sifatnya dalam arti jual beli yang dilakukan oleh ahlinya harga.
ditempat yang sah untuk jual beli
Jual beli hasil curian atau rampasan
Jual beli dari barang hasil rampasan atau curian tidak dibenarkandalam
agama
Jual Beli Fasid Jual beli bersyarat
Jual beli yang ijab kabulnya dikaitkan dengan syarat- syarat tertentu

dan Bathil
yang tidak ada kaitannya dengan jual beli atau ada unsur-unsur yang
merugikan yang dilarang oleh agama

B. Jual Beli Bathil Jual beli yang menimbulkan kemudaratan


Segala sesuatu yang menimbulkan kemudaratan, kemaksiatan bahkan
kemusyrikan dilarang untuk diperjual belikan

Pengertian
Segala jenis jual beli yang terdapat kekurangan baik rukunnya Jual beli yang dilarang karena dianiaya
J U A L B EL I
(O NL INE ) maupun syaratnya, tempatnya atau jual beli yang tidak Segala bentuk jual beli yang dapat mengakibatkan penganiayaan
disyariatkan baik aslinya atau sifatnya hukumnya adalah haram

Jual beli muzabanah


Contoh Jual Beli Fasid
Tidak boleh menjual anggur atau buah- buahan lainnya yang masih
berada di pohonnya secara perkiraan
Jual beli barang yang zatnya haram, najis, atau tidak
boleh di perjual belikan Jual beli mukhadharah
Barang yang najis atau haram atau haram dimakan, haram juga untuk Menjual buah-buahan yang masih hijau (belum pantas dipanen).
diperjualbelikan Seperti menjual rambutan yang masih hijau, mangga yang masih kecil
(masih mentah)
Jual beli yang belum jelas (gharar)
Sesuatu yang bersifat spekulasi atau samar-samar haram untuk
diperjualbelikan, karena dapat merugikan salah satu pihak baik penjual
maupun pembeli
J U A L B EL I
(O NL INE ) SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai