Anda di halaman 1dari 8

MATERI 1

Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan


Agama

Dosen Pengampu:
Ni Made Ayu Ananta Karismayanti, M.Pd.H
Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap
sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk
memahami suatu objek tertentu

Pengetahuan selalu menuntut adanya subjek yang


mempunyai kesadaran untuk mengetahui tentang
sesuatu dan objek yang merupakan sesuatu yang
dihadapinya sebagai hal yang ingin diketahuinya.

Sebagai alat untuk mengetahui terjadinya


pengetahuan, ada enam hal sebagai berikut:
Pengalaman indra, nalar, otoritas, intuisi, wahyu,
dan keyakinan
Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun,
baik mengenai metafisik maupun fisik, pengetahuan merupakan
informasi yang berupa common sense, tanpa memiliki metode, dan
mekanisme tertentu. Pengetahuan berakar pada adat dan tradisi yang
menjadi kebiasaan dan pengulangan-pengulangan. Dalam hal ini
landasan pengetahuan kurang kuat cenderung kabur dan samar-
samar. Pengetahuan tidak teruji karena kesimpulan ditarik berdasarkan
asumsi yang tidak teruji lebih dahulu. Pencarian pengetahuan lebih
cendrung trial and error dan berdasarkan pengalaman belaka

Ada perbedaan prinsip antara ilmu dengan pengetahuan. Ilmu


merupakan kumpulan dari berbagai pengetahuan, dan kumpulan
pengetahuan dapat dikatakan ilmu setelah memenuhi syarat-syarat
objek material dan objek formal

Ilmu bersifat sistematis, objektif dan diperoleh dengan metode tertentu


seperti observasi, eksperimen, dan klasifikasi. Analisisnya bersifat
objektif dengan menyampingkan unsur pribadi, mengedepankan
pemikiran logika, netral (tidak dipengaruhi oleh kedirian atau subjektif).
Ilmu bertujuan untuk mendapatkan kebenaran akan objeknya
itu, namun dalam mencari kebenaran itu ia hanya membatasi
diri sampai pada pengalaman. Ilmu benar mencari
kebenaran namun tidak sedalam-dalamnya

Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, Philosophia yang terdiri
dari kata Philen = cinta dan sophia = kebijaksanaan,
sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan
dalam arti yang sedalam-dalamnya.
Filsafat itu ilmu juga karena menuntut kebenaran dengan sadar,
bermethode dan bersistem.
Namun filsafat itu berbeda dengan ilmu pada umumnya. Ilmu
membatasi diri, ia hanya berhenti pada batas pengalaman,
sedangkan filsafat tidak membatasi diri, ia hendak mencari
pengalaman yang sedalam-dalamnya.
Agama
Agama ialah kepercayaan kepada Tuhan serta segala sesuatu yang
bersangkut paut dengan itu.

Agama secara etimologi berasal dari bahasa Sanskerta yaitu dari kata ‘a’
dan ‘gam’. ‘A’ berarti tidak, dan ‘gam’ berarti pergi atau bergerak.
Agama berarti sesuatu yang tidak bergerak dan bersifat langgeng
(kekal, abadi dan tidak berubah-ubah).

Agama adalah kebenaran abadi yang mencangkup seluruh jalan


kehidupan manusia yang diwahyukan oleh Hyang Widhi Wasa melalui
para Maha Rsi dengan tujuan untuk menuntun manusia dalam
mencapai kesempurnaan hidup yang berupa kebahagiaan yang maha
tinggi dan kesucian lahir bathin.

 Dengan demikian terungkaplah bahwa manusia adalah mahluk pencari


kebenaran. Di dalam mencari, menghampiri dan menemukan
kebenaran itu terdapat tiga buah jalan yang ditempuh manusia yang
sekaligus merupakan institut kebenaran yaitu : Ilmu, filsafat dan
Agama.
Hubungan ilmu pengetahuan
dan agama
Ilmu pengetahuan memberikan kepada kita cahaya
dan kekuatan. Agama memberi kita cinta,
harapan dan kehangatan.

Ilmu pengetahuan membantu menciptakan


peralatan dan mempercepat laju kemajuan.
Agama menetapkan maksud upaya manusia dan
sekaligus mengarahkan upaya tersebut.

Ilmu pengetahuan membawa revolusi lahiriah


(material). Agama membawa revolusi batiniah
(spiritual).
LANJUTAN

Ilmu pengetahuan menjadikan dunia ini dunia


manusia. Agama menjadikan kehidupan
sebagai kehidupan manusia.

Ilmu pengetahuan melatih temperamen (watak)


manusia. Agama membuat manusia
mengalami pembaruan.

Ilmu pengetahuan dan agama sama-sama


memberikan kekuatan kepada manusia.
Namun, kekuatan yang diberikan oleh agama
adalah berkesinambungan, sedangkan
kekuatan yang diberikan oleh ilmu
pengetahuan terputus-putus.
LANJUTAN

Ilmu pengetahuan itu indah, begitu pula agama.


Ilmu pengetahuan memperindah akal dan
pikiran. Agama memperindah jiwa dan
perasaan.

Ilmu pengetahuan dan agama sama-sama


membuat manusia merasa nyaman. Ilmu
pengetahuan melindungi manusia terhadap
penyakit, banjir, gempa bumi dan badai. Agama
melindungi manusia terhadap keresahan,
kesepian, rasa tidak aman dan pikiran picik.

Ilmu pengetahuan mengharmoniskan dunia


dengan manusia, agama menyelaraskan
manusia dengan dirinya.

Anda mungkin juga menyukai